Meski sudah berlatih dengan Shio, Effan dan Viola masih saja tetap tidak bisa mendaratkan satu serangan pun pada Zerf, walau begitu mereka tidak menyerah. Setelah mereka kalah mereka melanjutkan latihan dan kemudian menentang Zerf lagi. Sejak pertama kali hingga sekarang sudah 4 kali mereka menentang Zerf. Walau sampai saat ini, mereka belum bisa mendaratkan satu pun serangan pada Zerf. Tetapi tidak perlu diragukan lagi, mereka berdua menjadi semakin kuat dan semakin kuat. Effan semakin cepat dan mahir menggunakan sebuah pedang, dan tentu saja pedang yang digunakan merupakan pedang kayu di mana itu merupakan saran dari Shio karena Sense Zerf dapat mengendalikan logam. Sedangkan Viola semakin mahir dalam menggunakan Sense terbang miliknya, dan pola serangan mereka pun menjadi lebih bervariasi. Setiap kali mereka berdua menantang Zerf, setiap kali juga mereka kalah dan Zerf belum menggunakan satu pun Sense miliknya. Akan tetapi pada tantangan keempat, Zerf yang selama ini selalu terlihat bermain-main saat melawan mereka, dipaksa untuk menjadi sedikit serius.
Di sebuah ruangan yang di penuhi oleh kerangka Golem di dalam istana, yang merupakan ruangan di mana Zerf biasa mengotak-atik Golem buatannya. Golem merupakan sebuah boneka yang terbuat dari tanah, mereka dapat digunakan untuk menyerang musuh atau pun untuk pelindung bagi penciptanya. Kemampuan untuk menciptakan Golem pada dasarnya bukanlah kemampuan dari Ultimate Sense milik Zerf, melainkan hanya kemampuan dari Sense dasar milik Zerf. Tetapi Zerf sendiri baru bisa menciptakan Golem di saat Sense miliknya berevolusi menjadi Ultimate Sense. Zerf dapat menciptakan dan memberikan program perintah pada Golem buatannya, dan uniknya setiap Golem dapat berbicara, mendengar dan melihat. Akan tetapi membuat Golem sebenarnya tidaklah semudah yang dibayangkan. Tahap yang membuat susah dari proses pembuatan Golem bukanlah menciptakan bentuk manusia untuk Golem, melainkan 'Pemberian Program Perintah' dan 'Pengalokasian Sense' milik penggunanya.
Dalam 'Pemberian Program Perintah', sebagai contoh sederhananya untuk sebuah Golem berbentuk manusia, jika untuk memberi perintah 'maju ke depan' maka penggunanya harus memasukan perintah berbagai perintah yang rumit. Pertama angkat paha kanan ke atas dengan menggunakan pinggang sebagai porosnya, kedua menurunkan betis ke bawah dengan lutut sebagai porosnya ketiga dorong badan ke depan dengan bertumpu pada kaki kiri, dan sebagainya. Belum lagi beberapa program perintah pergerakan rumit seperti untuk menghindar dan menyerang. Selain perintah pergerakan, pengguna juga harus memasukan perintah memahami bentuk dan warna untuk pengelihatan serta perintah memahami suatu kata untuk pendengaran dan untuk berbicara. Meskipun Zerf termasuk orang yang jenius, untuk membuat Golem seperti sekarang, Zerf membutuhkan waktu satu tahun untuk meneliti setiap program yang telah diberikan. Setiap Golem ciptaan Zerf juga diberikan program pola pikir, kebiasaan dan sifat yang berbeda-beda, yang mana hal itu bukanlah sesuatu yang mudah.
Golem seperti Shio dan Ami dengan Class Knight dan Rock menggunakan 'Program Perintah' dengan penambahan pada kekuatan gerak agar mereka memiliki kekuatan yang besar. Akan tetapi Golem seperti Mana dengan Class Bishop memiliki penambahan lain yaitu 'Pengalokasian Sense' milik penggunanya. Pengguna Golem dapat membagikan efek kekuatan Sense miliknya kepada Golem buatannya, sehingga Golem dapat mengeluarkan efek Sense yang sama dengan penggunanya. Seperti halnya Mana yang dapat menggunakan Ability 'Sand Dust', yang mana berhubungan dengan Sense milik Zerf yang dapat mengendalikan elemen bumi.