"Yosh, di sini sepertinya tidak apa-apa." Mana menurunkan mereka berdua. "Tunggu sebentar ya, sebentar lagi mereka akan selesai kok."
"Kakak tidak apa-apa?" tanya Viola.
"Ngga usah di pikirkan."
"Apa itu Sense? Aku pernah mendengar kalau ada Sense bertipe Regeneration, tapi luka kakak tidak menutup, bahkan kakak tidak berdarah sama sekali." tanya Effan.
"Eh kau tau banyak ya, ini bukan Sense kok. Tapi benar, lubangnya besar juga ya, Ahh aku sudah tidak bisa menikah, aku sudah dinodai oleh De. . ."
"Bodoh!! Di depan anak-anak jangan membuat lelucon seperti itu!" Ami yang telah membereskan semua Demon di pusat desa, tiba-tiba memukul kepala Mana.
"Eh! Tunggu Ami! Lihat kepalanya jadi mengarah ke arah yang aneh!" kata Shio yang juga telah kembali, kemudian membenarkan kembali kepala Mana.
"Rapuhnya…." balas Ami
"Apa boleh buatkan, classku Bishop, sedangkan classmu High Rook kan!" jawab Mana dengan cemberut.
"Sudah kalian jangan bertengkar. Sesampainya di rumah mintalah Aya untuk memperbaikimu, Mana!" Rena yang juga telah sampai, melerai mereka.
"Aku mengerti."
"Kalian berdua bagaimana? Sepertinya hanya kalian berdua yang selamat dari desa ini. Apa kalian punya tempat tujuan? Kalau tidak, kalian bisa ikut dengan kami."
"Tunggu dulu, siapa sebenarnya kalian?!" tanya Effan kembali.
"Kami bukan manusia kok. Kami adalah 'Golem'." jawab Shio.
Setelah para Golem menghabisi seluruh Demon yang ada di desa, Effan ingin memakamkan mayat penduduk desa yang tersisa.
Kemudian Effan dan Viola pun akhirnya pergi bersama mereka berempat menuju rumah para Golem itu karena tidak memiliki tempat tujuan lain.