Chereads / Sense - War of Demon Invasion [ Indonesia ] / Chapter 2 - . Penyerangan Para Demon

Chapter 2 - . Penyerangan Para Demon

Sebuah desa terpencil bernama Basalt, merupakan salah satu desa yang masih bertahan sejak serangan Demon melanda dunia ini. Desa kecil dengan sedikit penduduk, dan terletak dengan dikelilingi oleh tebing terjal membuat desa itu sulit untuk ditemukan.

Dengan sumber air dan pangan yang mencukupi dan terletak tidak jauh dari desa, para penduduk desa memutuskan untuk bersembunyi dan memutus hubungan dari dunia luar dengan harapan Demon tidak mengetahui keberadaan desa tersebut. Semua hal tersebut membuat desa itu beruntung dapat bertahan selama 4 tahun semenjak pasukan bangsa Demon menginjakan kakinya di dunia ini.

Akan tetapi sepertinya keberuntungan itu hanya berakhir sampai hari ini saja. Pada malam hari di mana para penduduk masih tidur terlelap, sebuah pasukan Demon akhirnya berhasil menemukan desa tersebut dan mereka membunuh semua penduduk di sana, mereka tidak membedakan laki-laki, perempuan, anak kecil, orang tua, semuanya di bunuh dengan sadis. Teriakan dan jeritan menggantikan sunyinya malam dan warna merah darah mewarnai desa itu.

Setelah malam pembantaian yang kelam, matahari pun terbit dan malam akhirnya berganti pagi. Sebagian besar Demon sudah pergi dari desa itu dan hanya tersisa beberapa Demon saja yang terlihat sedang memakan mayat dari para penduduk desa.

Cahaya matahari yang baru terbit melewati lubang celah pintu sebuah gubuk bawah tanah yang terbuat dari kayu di pinggir desa. Gubuk itu awalnya digunakan untuk menaruh hasil panen atau persediaan bahan makanan bagi desa, tapi karena terkikis usia dan akhirnya rusak.

Para penduduk membuat kembali sebuah gubuk baru yang letaknya lebih dekat dengan pemukiman, sehingga gubuk itu sudah tidak terpakai lagi.

Cahaya matahari itu membangunkan kedua anak dari tidurnya. Mereka adalah seorang anak laki-laki berusia 17 tahun bernama Effan dan seorang anak perempuan berusia 15 tahun bernama Viola.

Ternyata di saat penyerangan terjadi, orang tua Effan berhasil menyembunyikan mereka berdua di sana dan karena syok akan kejadian malam itu, mereka pun pingsan hingga pagi.