Beberapa saat sebelumnya, di atas tebing yang mengelilingi desa, telah datang 4 gadis cantik yang sedang melihat keadaan di desa itu dari sana.
Mereka mengenakan pakaian serba abu-abu yang hampir sama satu sama lain seperti sebuah seragam, tetapi memiliki ciri khas sendiri di masing-masing seragam mereka.
Selain itu, warna rambut yang mereka miliki sangat berbeda dengan yang dimilik manusia pada umumnya, begitu pula warna mata mereka yang berwarna-warni dengan indah bagaikan permata.
Salah satu gadis membawa sebuah pedang 1 tangan di pinggangnya, gadis itu bernama Shio. Shio terlihat berpenampilan seperti seorang kesatria perempuan dengan beberapa armor melekat di bajunya, yang mana tidak dikenakan oleh gadis lainnya.
Satu gadis lainnya berpenampilan seperti seorang pemburu, membawa sebuah busur di punggungnya. Tetapi anehnya dia tidak terlihat membawa satu anak panah pun, gadis itu bernama Rena.
Lalu ada Ami dan Mana, mereka tidak membawa senjata apapun dan berpenampilan seperti gadis biasa, tetapi Ami terlihat mengenakan sepatu dari besi yang terlihat keras.
"Sial! Kita terlambat! Mereka sudah menghancurkan desa ini!" kata Shio sambil melihat dari atas tebing keadaan desa yang sudah porak-poranda.
"Tunggu!! Sepertinya masih ada yang selamat. Kalian bertiga cepatlah pergi ke sana!" Rena yang sepertinya memiliki pengelihatan lebih baik di antara mereka dapat menemukan Effan dan Viola yang sedang diserang oleh Demon. "Kita beruntung mereka hanya sekumpulan Mict Demon, seandainya ada Duke Demon atau Ark Demon kita tidak bisa apa-apa. Shio pergilah selamatkan mereka berdua, Mana bantu Shio, dan Ami mengamuklah dan habisi semua Demon yang tersisa di pusat desa itu!" Rena memberi mereka perintah kepada ketiga gadis yang lainnya.
"Oke!" Tanpa ragu mereka bertiga melompat dari atas tebing dan segera bergegas menuju desa tersebut.
Sementara itu, Rena tetap di atas tebing dan mengambil busur panah miliknya yang ada di punggungnya. "Energi musuh dikenali, posisi terkunci, jarak 634 meter dan 638 meter." Rena kemudian merentangkan busur yang dibawanya tanpa menggunakan anak panah. Lalu di antara busur dan tali yang seharusnya terdapat anak panah, mulai tercipta butiran pasir besi yang kemudian berkumpul dan memadat membentuk 2 anak panah. "Shotting Arrow." Rena melepaskan panahnya ke arah desa tersebut dan 2 anak panah itu melesat dengan kecepatan menyamai kecepatan suara hingga menghasilkan dentuman keras saat dilepaskan.