Meta menghela napas panjang,ia merasa gemas dengan sikap Anastasia. Kenapa juga harus memintanya untuk menjadi kekasih Kevin, saat ini ingin rasanya Meta memaki Kevin dan Danzel yang sudah menyeretnya sampai sejauh ini.
"Mbak, apa Mbak benar-benar mencintai Kevin?" tanya Meta.
"Tentu saja aku mencintainya,hanya saja aku merasa sedikit heran dan juga ragu pada diriku sendiri. Aku merasa ada sesuatu yang salah dengan Kevin," tukas Anastasia.
Meta mengerutkan dahinya dan menatap Anastasia penasaran.
"Ragu bagaimana sih? Tadi katanya Mbak yakin dengan perasaan cinta Mbak, tapi mendadak ragu, aku jadinya ambigu,Mbak," keluh Meta sambil menhela napas panjang. Anastasia memainkan ujung rambutnya perlahan dan menatap Meta.
"Awalnya aku dan Kevin hanya berkenalan dan chat tanpa pernah saling mengirimkan foto kami masing-masing. Tapi, setiap kali aku bercerita dan berkeluh kesah kepadanya aku selalu merasakan nyaman dan cinta itu mulai muncul. Itulah sebabnya dulu aku sampai pergi menemuinya di Kupang. Tadinya aku tidak pernah mau untuk kembali ke dunia entertaiment. Tapi, demi untuk menemui Danzel aku menuruti keinginan kakakku supaya aku kembali ke dunia hiburan.
"Dan saat aku bertemu dengannya aku merasakan ada yang aneh, entah apa itu ,tapi aku merasa dia bukanlah Kevin yang selama ini chat denganku dan memberikan aku semangat. Namun,anehnya saat aku bertemu dengan Danzel aku merasakan bahwa aku justru sudah sangat lama mengenalnya. Terkadang aku merasa bahwa mereka itu bertukar tempat, namun aku merasakan ada cinta saat aku bersama Kevin. Tidak mungkin kan jika mereka menukar tempat tapi memiliki perasaan yang sama."
Meta menarik napas panjang,seandainya saja ia bisa mengatakan hal yang sebenarnya,bahwa selama ini yang ia anggap Kevin adalah Danzel dan Kevin yang sebenarnya sedang benar-benar memerlukan perhatiannya.
"Bagaimana jika seandainya mereka memang bertukar nama,Mbak? Bisa saja kan itu mereka lakukan," ujar Meta sengaja memancing reaksi Anastasia.
"Tidak mungkin jika mereka melakukan hal itu,lagi pula aku merasakan cinta saat aku bersana Kevin," jawab Anastasia.
Meta mengendikkan bahunya, "Ikuti saja kata hatimu,Mbak. Apa yang kau rasa benar,ikuti saja, karena cinta tidak akan mungkin salah mengenali."
"Iya, aku tau. Baiklah,sekarang kau harus tau bahwa aku sangat lapar dan aku ingin makan malam di tempat yang sederhana saja, pecel ayam atau sate di pinggir jalan, sesekali kita nikmati hidup seperti orang biasa," kata Anastasia.
"Kau sudah tidak waras,Mbak? Makan di tempat biasa? Lalu bagaimana jika ada yang mengenalimu kemudian meminta tanda tangan,foto bersama, aku bisa kena omel Mbak Lisa," tolak Meta.
"Ayolah. sesekali tidak apa,Met. Aku akan memakai pakaian yang biasa saja, tidak mencolok dan juga tanpa make up, kita pakai taksi online saja, dan jangan di tempat yang terlalu ramai. Lagi pula tidak akan ada orang yang akan memperhatikan kita," ujar Anastasia mencoba merayu Meta. Ia tau jika Lisa pasti akan pulang larut malam, ia sudah memeriksa jadwal Lisa tadi sebelum ia pulang.
Meta pun akhirnya hanya bisa mengangguk, "Baiklah,Mbak. Kita pergi memakai jasa taksi online,tapi tolong ganti dulu pakaianmu dengan pakaian yang lebih rapi dan tidak mencolok," katanya membuat Anastasia tersenyum gembira dan segera melangkah ke kamarnya untuk mengganti pakaiannya. Tak berapa lama,Anastasia sudah siap dengan celana kulot setengah lutut dan kaos bergambar mickey mouse kesayangannya. Ia mengenakan kacamata yang menyamarkan penampilannya.
"Tanpa kacamata juga tidak apa," komentar Meta saat melihat penampilan Anastasia yang tampal seperti seorang kutu buku dengan kacamata tebal.
"Tidak apa-apa, jadinya aku kan terlihat seperti mahasiswi teladan yang sehari-hari selalu membaca buku," jawab Anastasia sambil mengedipkan sebelah matanya kepada Meta yang membuat gadis itu menggelengkan kepalanya.
Meta pun segera memesan taksi online dan mereka berdua pun berangkat. Anastasia hanya ingin makan di pinggir jalan, tidak ingin makan di restoran mewah. Mereka memutuskan untuk ke kawasan jakarta selatan. Biasanya di pinggir jalan dekat Blok M banyak pedagang kaki lima yang berjualan,mulai dari nasi uduk, soto,sate dan pecel ayam.
Anastasia memutuskan untuk masuk ke tenda makanan yang tidak terlalu ramai. Ia dan Meta memesan pecel ayam,dan juga sate kambing. Tak lupa memesan dua gelas es jeruk sebagai pelepas dahaga sehabis mereka makan nanti. Entah karena lapar atau karena makanan yang disajikan memang cocok dengan selera, keduanya pun makan dengan sangat lahap.
"Duh, enaknya jika setiap hari bisa makan seperti ini," kata Anastasia sambil memakan satenya dengan lahap.
"Lapar apa doyan,Mbak?" tanya Meta geli.
"Dua-duanya Met, aku bosan dengan makanan yang itu-itu saja. Aku rindu masakan seperti ini , tapi kau tau sendiri Mbak Lisa jarang mengizinkan aku untuk makan makanan seperti ini. Selalu saja alasannya karena tidak higienis,padahal hidup terlalu higienis juga tidak baik. Aku pernah mendengar teori dari seorang dokter yang mengatakan bahwa saat tubuh kita ini terlalu bersih,maka kotor sedikit saja akan membuat kita cepat sakit. Tapi, jika kita ini terbiasa dengan sesuatu yang kotor itu justru akan meningkatkan antibodi tubuh kita dengan baik. Kau pernah melihat iklan di televisi yang mempunyai slogan berani kotor itu baik,kan? Nah,samalah seperti itu."
Meta tersenyum mendengar perkataan Anastasia. Dalam hati ia memang membenarkan perkataan Anastasia. Ia tau betul bahwa Lisa selalu menjaga makanan untuk Anastasia. Semua itu Lisa lakukan untuk menjaga kesehatan Anastasia, karena Lisa khawatir adiknya sakit seperti yang diderita oleh almarhum ayah mereka. Sedikit parno dan berlebihan mungkin, tapi Meta tau semua itu untuk kebaikan Anastasia sendiri.
"Mas,saya minta enam bungkus satenya dan tiga porsi pecel ayam,ya. Tolong dibungkus," kata Anastasia kepada pemilik warung.
"Buat siapa,Mbak?" tanya Meta.
"Buat orang di rumah,lah. Sesekali makan yang seperti ini kan nggak apa-apa,Met. Mbak Lisa juga tidak akan tau kok kita beli di mana. Paling ia menyangka kita delivery order," jawab Anastasia.
"Kalau Mbak Lisa keburu pulang gimana?" tanya Meta.
"Aku sudah memeriksa jadwal Mbak Lisa sebelum aku pulang tadi siang,jadwal Mbak Lisa masih ada sampai jam sepuluh malam nanti."
"Yakin?" tanaya Meta.
"Yakin."
Setelah pesanan yang diminta oleh Anastasia siap, mereka pun segera memesan taksi online dan segera pulang. Beruntung saat mereka sampai ke rumah Lisa memang belum pulang. Hanya saja Pak Yusuf dan Mbak Darmi sudah menanti mereka dengan sedikit cemas.
"Aduh,non berdua ini dari mana? Udah makan malam belum? Mbak udah masak,eh malah pergi," kata Darmi.
"Nggak apa-apa Mbak. Saya cuma kepengen beli sate kambing sama pecel ayam. Nah,sekarang kita makan sama-sama ,yuk," ajak Anastasia. Gadis itupun menyerahkan bungkusan yang berisi sate dan pecel ayam kepada Darmi.