Chereads / BUKAN DIA TAPI AKU / Chapter 15 - KENYATAAN YANG MENYAKITKAN

Chapter 15 - KENYATAAN YANG MENYAKITKAN

Anastasia sudah berada di lokasi syuting sejak pagi hari. Bahkan sebelum sempat sarapan pagi. Untung saja Meta begitu cekatan menyiapkan segala keperluan Anastasia termasuk sarapan pagi gadis itu. Sehingga Annastasia bisa menikmati sarapannya di mobil.

"Lain kali jangan dibiasakan bangun kesiangan seperti ini," tegur Lisa.

"Astaga Mbak, ini masih pagi ,loh."

"Iya, tapi kau kan tau sendiri Jakarta macet. Lihat kau sampai harus sarapan di mobil seperti ini," jawab Lisa.

"Iya, aku mengerti Mbak," pungkas Anastasia sambil mengerucutkan bibirnya kesal.

Lisa hanya tersenyum kecil melihat bibir Anastasi yang mengerucut itu. Ia hanya tak ingin Anastasia tidak sempat sarapan pagi karena ia terburu-buru. Untung saja ada Meta yang benar-benar sigap dan juga sangat cekatan membantu mengurusi segala keperluan Anastasia. LIsa sangat paham dengan Anastasia yang sering kali ceroboh dan juga masa bodoh dengan kebutuhannya sendiri.

Tiba di lokasi syuting para crew ternyata sudah siap dan tepat waktu. Hanya tinggal menunggu Steven yang katanya masih dalam perjalanan dan sebentar lagi akan sampai. Sambil menunggu kedatangan Steven,Anastasia pun langsung bersiap. Sambil membiarkan MUA mendandaninya, gadis itu membaca kembali naskahnya. Ia tidak mau sampai harus take berulang-ulang.

Tepat saat Anastasia selesai dengan make-up nya , Steven pun datang dan syuting segera dimulai. Beberapa kali Anastasia terlihat kesal karena Steven selalu melupakan dialognya.

"Kau tidak menghapalkan dialogmu?!" protes Anastasia gusar. Steven hanya cengengesan sambil menggaruk kepalanya. s

"Maafkan aku," ujarnya.

Syuting dihentikan sejenak pada saat jam makan siang, sekalian break untuk mereka yang melaksanakan ibadah solat dzuhur.

"Tasya, bisa bicara sebentar?" tanya Steven saat melihat Anastasia sedang makan siang. Anastasia menoleh sekilas lalu mengangguk, gadis itu terlihat sedikit kebingungan mencari Meta dan Lisa yang tak terlihat. Namun, pada akhirnya ia menyerah dan membiarkan Steven duduk makan bersamanya.

"Hmm, Sya ... Aku ingin menanyakan sesuatu tentang kekasihmu. Apa kau sudah lama mengenalnya? Dengan keluarganya?"

Anastasia menghentikan suapan ke mulutnya seketika mendengar nama Kevin disebut.

"Ada apa dengan Kevin?" tanya Anastasia.

"Istriku kebetulan mengenal Kevin. Hmm, apa Kevin mempunyai sahabat bernama Danzel?" tanya Steven. Anastasia mengangguk,"Bagaimana kau tau?"

"Aku kan sudah mengatakan bahwa istriku adalah kawan sekolah mereka. Tapi ...."

Anastasia mengerutkan dahinya, "Tapi...?"

"Menurut istriku, yang bersamamu itu bukan Kevin,tapi Danzel," jawab Steven dengan santainya.

Sontak Anastasia merasa terkejut setengah mati.

'Dia bukan Kevin? Dia Danzel?' batin Anastasia. Napsu makannya hilang seketika, ia merasa jawaban atas segala pertanyaannya kini terjawab sudah. Itulah sebabnya mengapa selama ini hatinya selalu merasakan ada sesuatu yang berbeda , ada yang disembunyikan oleh keduanya selama ini.

"Terima kasih atas informasimu," jawab Anastasia dingin. Ia pun segera beranjak pergi dari hadapan Steven. Sudah cukup kebenaran yang harus ia dengar siang ini. Anastasia tidak mau mendengar apa-apa lagi. Ia harus mencari tau sendiri tentang kebenarannya.

"Mas Pramono, berapa scene lagi?" tanya Anastasia kepada ASTRADA yang sedang bicara dengan Lisa. Melihat wajah Anastasia yang terlihat serius.

"Tinggal satu scene lagi, untuk hari ini. Ada apa memangnya,Sya?" tanya Pramono.

"Kau sakit?" tanya Lisa panik.

"Tidak, sehabis syuting aku izin bersama Meta,Mbak. Jadwalku hari ini hanya syuting dan malam nanti ke studio rekaman,kan?" tukas Anastasia.

Lisa langsung menaraik tangan Anastasia dan membawanya menjauh dari Pramono.

"Kau kenapa?" tanya Lisa dengan cemas.

"Ada kawanku yang sakit,Mbak."

Lisa langsung mengerutkan dahinya, "Teman sakit? Kevin maksudmu?" tanya Lisa spontan. Anastasia mengerutkan dahinya seketika.

"Bagaimana Mbak bisa langsung menduga Kevin?" tanya Anastasia sambil mengerutkan dahinya.

Lisa terdiam seketikaa, ia merasa bahwa ia sudah kelepasan. Secara tak sengaja ia sudah memmbuat Anastasia curiga.

"Ya,selama ini sifatmu itu kan sedikit introvert. Jadi,aku tau bahwa kau tidak memiliki banyak teman. Siapa lagi kalau bukan Kevin."

Anastasia memicingkan matanya,ia melihat ada sesuatu yang mencurigakan. Namun, ia memilih untuk menahan rasa penasarannya.

Tak berapa lama kemudian salah seorang crew menghampiri mereka dan mengatakan bahwa syuting akan segera dimulai kembali. Anastasia pun segera memulai kembali pekerjaannya. Untunglah tidak sampai harus take berulang-ulang. Setelah selesai,tanpa menunggu lebih lama lagi ia pun segera menarik tangan Meta dan mencari Pak Yusuf untuk mengantarkannya ke rumah Kevin.

Untung saja Anastasia sempat satu kali mengantarkan Kevin sampai ke rumahnya, sehingga ia tau di mana Kevin tinggal.

Anastasia melihat seorang wanita cantik yang sedang menyirami tanaman. Saat melihat Anastasia,wanita itu langsung menghentikan pekerjaannya.

"Anastasia Melody,kan?" sapanya.

"Betul,Tante. Tante mamanya Kevin?" jawab Anastasia ramah sambil mengulurkan tangannya kepada Maya.

"Kev- Kevin ada di dalam bersama Danzel. Mereka sedang melukis," kata Maya dengan ramah.

Wanita cantik itu segera merangkul Anastasia dan membawanya masuk ke dalam. Ia membawa Anastasia langsung ke studio lukis Kevin. Tentu saja kedua pemuda itu terkejut dengan kedatangan Anastasia yang tiba-tiba tanpa memberi kabar terlebih dahulu.

"Loh,Tasya?" ucap Kevin terkejut. Ia langsung menatap Danzel yang juga sama terkejutnya. Maya yang memang sudah mengetahui sandiwara keduanya tidak mau ikut campur segera menggandeng tangan Meta untuk mengikutinya ke ruang keluarga.

"Biarkan saja mereka,sepertinya mereka perlu bicara sesuatu yang penting," kata Maya kepda Meta.

Danzel segera menguasai keadaan, ia pun segera menghampiri Anastasia.

"Kok nggak bilang-bilang sih,sayang?" ujar Danzel. Ia langsung merangkul bahu Anastasia, namun gadis itu langsung menepiskan tangan Danzel dengan kasar.

"Aku kemari bukan untuk melepas rindu atau apapun. Aku kemari untuk meminta jawaban. Kau bukan KEvin,kan? Kalian selama ini bertukar peran untuk membohongi aku!" seru Anastasia geram.

Kevin dan Danzel saling berpandangan. Danzel menghela napas panjang. Ia sudah tau ini semua pasti akan terjadi, cepat atau lambat.

"Duduk dulu,biar aku jelaskan semuanya," kata Danzel dengan tenang.

"Aku tidak mau! Aku hanya ingin kalian menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Kau bukan Kevin,kan?" kata Anastasia sambil menatap kedua pemuda itu dengan tajam.

Kali ini Kevin bangkit berdiri dan menghampiri Anastasia.

"Aku yang meminta Danzel untuk berdusta, jika ada yang harus kau benci atau menerima kemarahan dan caci makimu,akulah orangnya," ujar Kevin.

"KENAPA?!" pekik Anastasia.

Untung saja studio lukis milik Kevin kedap suara, sehingga Kevin tidak perlu merasa takut suara Anastasia akan terdengar keluar.

"Aku hanya tidak mau kau merasa kecewa saat kau harus menerima kenyataan bahwa aku , usiaku tidak akan lama lagi. Penyakit yang aku derita bukan hanya sekedar penyakit flu biasa. Aku melihat bahwa Danzel juga ternyata jatuh cinta kepadamu. Jadi, aku pikir tidak ada salahnya,toh kalian juga ternyata bisa melewatinya kan? Aku melihat kalian saling mencintai," tukas Kevin.

Anastasia menatap Kevin dengan tajam.

"Kau hanya melihat, apa kau tau apa yang aku rasakan? Kau sama sekali tidak tau apa-apa!"