( PERAWAN CINTA)
Thamus datang setelah pulang kerja. Dengan langkah kaki cepat Thamus berlari masuk ke rumahnya untuk menemui ku yang sedang menangisi Sulthan yang telah di culik oleh mas Valir. Aku menangis sambil menciumi baju kesayangan yang biasa di pakai Sulthan.
" Sayang,maaf aku pulang terlambat!!" ujar Thamus sambil memelukku.
" Sulthan enggak ada mas!! Sulthan di culik sama mas Valir!!" Ujarku sambil menangis tersedu-sedu.
" Kita coba lihat ulang video rekaman cctv nya biar aku bisa kasih bukti ke kantor polisi" ujar Thamus sambil menuju komputer nya yang telah tersambung ke video rekaman cctv di rumahnya.
" Iya mas" Ujarku sambil masih menangis.
" Jangan khawatir. Aku akan segera melaporkan nya ke pihak polisi" ujar Thamus sambil menghapus air mataku.
Dan saat Thamus melihat rekaman video cctv tersebut. Thamus zoom gambar agar lebih mendetail melihat sosok yang telah menculik Sulthan. Dan ternyata benar sosok yang menculik Sulthan adalah mas Valir. Tanpa pikir panjang Thamus segera melaporkan ke pihak polisi untuk di investigasi kasus penculikan terhadap Sulthan.
"Kurang aja!! Berengsek!! Biadab!! Mau apa lagi tuh mas Valir cari gara-gara mulu sama kehidupan rumah tangga kita sayang!! Aku enggak akan ampuni mas Valir lagi!! Ini udah kelewatan!! Ini udah lewat batas!! Ini udah tindak kriminal namanya dengan menculik Sulthan!!" ujar Thamus marah.
" Aku juga enggak tahu salah aku dimana sama mas Valir. Dia sangat tega sama kita dengan menculik Sulthan!! Dan aku enggak habis pikir lagi!! Kenapa dia bisa senekat ini melakukan tindak kriminal terhadap Sulthan!! Tolong saya selamatkan Sulthan dari mas Valir!!" Ujarku sambil menangis.
" Iya sabar dan tenang ya sayang. Aku barusan udah nelpon temen aku yang bekerja di pencarian orang hilang. Kita harus nunggu 1x24 jam. Baru mereka akan segera bergerak cepat mencari Sulthan" ujar Thamus sambil menenangkan hatiku.
" Aku bisa gila kalo enggak ada Sulthan. Karena Sulthan adalah buah hati kita. Penyemangat hidupku" Ujarku sambil memeluk erat tubuh Thamus.
" Ya udah kamu istirahat duluan ya. Aku mau cari informasi ke temen-temen aku yang lain" ujar Thamus yang meninggalkan kamar agar aku bisa beristirahat.
Sedangkan mas Valir dengan langkah yang terburu-buru sambil menggendong Sulthan pergi ke malang. Ke rumah tempat tinggalnya bersama miya dan anak-anak. Mas Valir langsung membawa Sulthan masuk ke kamarnya saat miya sedang menidurkan kedua anaknya.
" Tolong beri anak ini susu formula. Dia pasti haus. Dari tadi di perjalanan aku enggak sempat kasih susu. Aku hanya berikan anak ini air putih saja" ujar mas Valir sambil berganti baju.
" Ini anak siapa mas?! Kamu culik anak siapa?!" tanya miya penasaran.
" Udah jangan banyak bacot!! Jangan bawel!! Cepat kasih susu formula!!" ujar mas Valir marah.
" Iya mas sebentar aku ke dapur dulu" ujar miya yang bergegas ke dapur untuk membuat nya susu untuk Sulthan.
Saat miya hendak membuat susu formula untuk Sulthan. Tiba-tiba handphone nya berdering ternyata Thamus menelpon nya.
" Assalamualaikum miya!! Mas Valir ada di rumah?!" tanya Thamus.
" Wa Alaikum salam Thamus. Iya mas Valir ada di rumah. Memang ada apa ya?!" tanya miya penasaran.
" Tadi mas Valir ke rumah menggendong bayi gak?! " tanya Thamus lagi.
" Iya tadi dia menggendong bayi laki-laki. Dia menyuruh aku membuatkan susu formula. Ada apa ya Thamus?!" jawab miya makin curiga.
" Mas Valir membawa Sulthan. Anak aku dan Lolita. Tadi dia menculik Sulthan di rumah kami. Dan sekarang kami sedang mencarinya. Tolong kamu tahan mas Valir untuk tak pergi dari rumah kamu. Agar aku bisa kesana untuk mengambil Sulthan. " ujar Thamus meminta tolong.
" Baik. Akan aku usahakan." ujar miya mengerti.
" Terimakasih. Aku akan segera meluncur ke rumah kamu. Tolong kirim alamat rumah kamu sekarang!!'" ujar Thamus panik.
" Iya siap. Aku akan kirim segera alamat rumah ini" ujar miya yang mengirimkan alamat rumahnya Kepada Thamus.
Dan tak lama kemudian mas Valir berteriak minta susu formula untuk Sulthan dari kamarnya. Dengan bergegas sambil berlari miya menghampiri mas Valir yang sedang menjaga Sulthan di kamarnya.
" Miya!! Mana susunya!! Ini anak sudah nangis!!" teriak mas Valir.
" Iya mas. Aku datang!!" ujar miya sambil memberikan susu botol pada mas Valir.
" Kamu lama banget abis ngapain sih?!!! Bikin susu formula aja sampai dua puluh menit!!" ujar mas Valir kesal.
" Maaf banget mas tadi aku habis buang air besar dahulu. Baru aku bikin susu formula nya. Jadi agak lama deh" ujar miya berbohong.
" Untuk sementara kamu urus anak ini sampai kondisi nya membaik. Setelah kondisinya membaik nanti aku akan bawa anak ini pergi lagi" ujar mas Valir memberikan perintah.
" Mau pergi kemana mas?! Kasihan kan anak selucu ini di bawa pergi jauh-jauh. Mending kita rawat aja. Aku sanggup kok buat merawat anak ini" ujar miya merayu.
" Yakin kamu sanggup?! Kamu merawat dan menjaga anak tiga loh!!" ujar mas Valir menyindir.
" Sanggup kok mas. Kan mas Valir juga pernah ngomong kan dulu waktu masih pacaran. Katanya mas Valir pengen punya anak banyak. Makanya kita rawat aja. Mas Valir fokus cari duit aja. Aku fokus ngurusin anak." ujar miya menyarankan.
" Tapi aku masih enggak percaya sama kamu. Kok mau maunya pengen ngurusin anak yang kamu aja belum tahu siapa orang tuanya!!" ujar mas Valir menjelaskan.
" Aku mah enggak perduli siapa Orangtua nya!! Bagi aku setiap anak berhak untuk hidup dan tumbuh dengan kasih sayang. Meski aku bukan Orangtua kandungnya" Ujarku bijak.
" Ya kalo kamu memaksa ya udahlah kamu rawat anak ini seperti anak kandung kita. Kamu tidurin anak ini. Aku mau nonton TV dulu" ujar mas Valir yang bergegas ke ruang tamu.
" Iya siap mas!! Laksanakan!!" ujar miya sambil mengangguk kepala.
Tiga puluh menit kemudian miya sudah bisa menidurkan Sulthan sambil menggendong dan memberikan susu formula untuk Sulthan. Lalu setelah itu miya menghampiri mas Valir yang sedang asyik menonton TV di ruang tamunya.
" Kamu udah makan mas?! Mau aku hangatkan makanan nya?!" tanya miya perhatian.
" Memang kamu masak apa hari ini?!" tanya mas Valir.
" Aku masak SOP bakso,ayam goreng, perkedel sama sambel goreng terasi" ujar miya memberitahu.
" Yah,aku lagi males makan nasi dan sayur. Tolong buatkan aku mie rebus pakai telur dan sawi hijau ya. Aku lagi pengen makan itu sekarang" ujar mas Valir.
" Iya. Tunggu sebentar ya. Aku masak dulu" ujar miya sambil ke dapur untuk membuat kan mie rebus pakai telur buat mas Valir.
Dan sepuluh menit kemudian makanan telah matang. Miya langsung bawa ke ruang tamu makanannya. Mereka pun makan bersama sambil menonton TV.
" Tumben banget mas kamu pengen makan mie!!" tanya miya sambil menikmati mie rebus nya.
" Aku lagi pengen aja. Lagi males makan nasi dan sayur SOP" ujar mas Valir.
" Aku udah tidurkan semua anak-anak kita. Dan kasur kita penuh dengan anak-anak. Jadi enggak ada tempat buat kita tidur di kamar" ujar Miya.
" Kan masih bisa tidur di kamar sebelah. Aku tidur disini aja. Di sofa bangku ruang tamu" ujar Valir menjelaskan.
" Lho kok kamu mau tidur disini sih?! Kan enggak lega mas. Masa aku tidur sendirian" ujar miya merayu.
" Aku mau nonton TV dulu. Acaranya lagi seru nih" ujar mas Valir.
" Ya udah aku temenin kamu nonton tv ya" ujar miya.
" Jangan nanti kamu bisa tidur pagi. Terus besok ngurusin anak-anak jadi kurang tidur dan ngantuk" ujar mas Valir.
" Yah masa aku tidur duluan sih. Aku temani deh sampai jam 12 malam. Abis itu aku tidur ya di kamar sama kamu mas" ujar miya sambil memeluk mas Valir.
" Lah tumben banget kamu melukin aku?!! Ada apa ya?!" tanya mas valir.
" Lah emangnya aku enggak boleh peluk kamu?! Kan kamu suami aku?!" ujar miya dengan suara manjanya.
" Ya boleh aja. Biasanya juga enggak begini!!" ujar mas Valir masih cuek.
" Mumpung bocah-bocah udah tidur. Kamu gak pengen bercocok tanam mas?! Udah hampir seminggu nih aku enggak di tengokin!!' ujar miya sambil mencium pipi mas Valir.
" Besok pagi aja ya. Aku capek hari ini" ujar mas Valir menolak.
" Kalo besok pagi mana sempat mas!! Aku kan ngurusin tiga anak besok" ujar miya sambil berbisik-bisik di telinga mas Valir.
" Ya udah. Ayo. Aku matikan dulu tv nya" ujar mas Valir sambil mulai menggendong Miya.
" Nah gitu dong" ujar miya kegirangan.
Dan akhirnya mas Valir pun terbujuk untuk melakukan hubungan intim bersama dengan Miya di kamar sebelah. Mereka melakukan hubungan intim sampai jam empat pagi. Miya mengalihkan mas Valir agar tak pergi jauh selagi Thamus sedang dalam perjalanan menuju rumahnya.