Chereads / Perawan Cinta / Chapter 7 - BAB 7. AKU TERPESONA

Chapter 7 - BAB 7. AKU TERPESONA

(PERAWAN CINTA)

Kini aku perhatikan hampir setiap hari mas Valir selalu makan di warungnya bibi Imah. Mungkin karena masakannya enak. Atau mungkin karena mbak Miya sibuk kerja dan mengurus anak. Jadi jarang ada waktu buat masak. Mungkin juga takut mba Miya kelelahan karena sedang hamil muda.

" Aku udah beberes warung, bibi. Aku udah ngepel,udah nyapu,udah ngelap meja dan ngelap etalase" ujarku kepada bibi Imah.

" Iya makasih banget ya, Non selalu bantuin bibi sejak tinggal disini. Non gak kangen ibu sama ayah?!" tanya bibi sambil duduk di sampingku.

" Kangen mereka berdua sih. Tapi aku males ngeliat Rafaela dan anaknya di rumah. Mending disini aku mah gak bete" ujarku sambil minum segelas teh hangat.

Saat sedang asyik mengobrol. Mas Valir datang ke warung bibi Imah. Karena hari ini weekend jadi mas Valir datang ke warung agak siang.

" Mau pesan apa mas Valir?! tanya bibi Imah.

" Mau pesen rendang daging nya 4. Terus jengkol balado, ikan kembung di kuningin sama sayur asem ya. Tapi di bungkus aja" ujar mas Valir.

" Lah kok di bungkus?! Tumben banget mas?! tanyaku kaget.

" Iya mau ada temen kantor yang maen ke rumah. Soalnya mba Miya lagi nginep di rumahnya. Niatnya temen saya mau ngumpul di rumah saya. Jadi saya pesennya agak banyak" ujar mas Valir tersenyum.

" Oh kalo begitu nanti bibi Agak lebihin ya. Biar semua pada kebagian" ujar bibi sambil membungkus makanan yang di pesannya.

" Aku pergi dulu ya,Bu. Mau nyuci baju di rumah mas Valir" ujarku pamitan.

" Eh bareng aja. Ini bentar lagi aku ke rumah. Udah di bungkus semua" ujar mas Valir meneriaki aku.

" Iya nduk bareng aja sama Mas Valir. Kan buru-buru ini juga nyucinya" ujar bibi Imah.

Lalu aku dan mas Valir berjalan bersama menuju rumahnya. Sesampainya di rumah mas Valir kamipun beres-beres rumahnya karena mau ada temen kantor nya maen.

" Sini mas. Saya bantu ngepel dan nyapu" ujarku.

" Aduh jadi enggak enak. Ngerepotin kamu" ujar mas Valir .

Dan setelah semuanya beres. Aku melanjutkan nyuci baju,jemur baju lalu setrika baju. Namun saat aku sedang setrika baju di kamar mas Valir. Aku melihat indahnya ruang kamar nya yang tertempel foto prewedding , Pernikahan, pregnant sampai lahirnya buah hati terpajang di sudut kamar tidurnya. Karena takut ganggu pada ngumpul. Jadi aku setrika baju di kamarnya.

" Elu jadi sekarang sendirian nih di rumah?! tanya pak Joko.

" Enggak. Ada tukang nyuci dan setrika baju gue di dalam kamar. Ntar kalo di ruang tamu pada naksir lagi elu semua" tawa mas Valir.

" Masih perawan?!!! Janda??!!! Atau udah nenek-nenek nih?! tanya pak Agus.

" Masih Ting-ting lah" ujar mas Valir bercanda.

" Wah daun muda banget nih. Boleh lah kenalin ke gue. Buat gue jadiin bini muda" ujar pak Dono.

" Lah janganlah. Gue juga mau kalo masih muda dan perawan" sahut Pak kasino.

" Ya ampun. Inget sama anak bini di rumah" ujar mas Valir meledek.

Mereka mengobrol sambil makan dan main PS 5 bersama. Setelah hampir waktu isya. Mereka pamit pulang. Sedangkan aku membantu mas Valir untuk beres-beres ruang Tamu.

" Sini mas. Saya bantu cuci piring dan gelas. Mas nya buang sampah aja" ujarku sambil mengambil piring dan gelas kotor.

" Kamu pulang aja. Udah malam loh. Nanti gak ada angkot kalo udah malam" ujar mas Valir.

" Iya nanti setelah semuanya udah rapi dan beres" ujarku tersenyum.

Makin sering aku melihat dan bertemu mas Valir makin terpesona dengan sikapnya. Kalo soal wajahnya takkan ada wanita yang tak menyukai nya. Namun rasa suka aku cukup dalam hati saja. Tak ada rasa ingin memiliki karena mas Valir telah berkeluarga. Saat semuanya telah beres dan rapi. Dan mas Valir sudah menyapu lantai dan ngepel lantai. Tiba-tiba aku terpeleset. Dan kemudian..

" Akhirnya ketangkap juga" ujar mas Valir yang menangkap tubuhku agar tak terjatuh ke lantai.

" Iya maaf mas. Kurang hati-hati jalannya" ujarku malu.

Dan saat ku langkahkan kaki menuju pintu untuk pulang. Sekali lagi aku terpeleset. Namun mas Valir menangkap ku. Tapi tak seimbang. Dan kami terjatuh di atas sofa bangku.

" Aduh,maaf banget mas!! Sekali lagi maaf" ujarku yang berada di atas tubuh mas Valir .

" Iya enggak apa-apa. Tapi kok kamu berat juga ya" ujar mas Valir bercanda.

" Aduh jadi gak enak nih. " ujarku kecut.

Aku berusaha untuk berdiri dari sofa. Namun akhirnya terpeleset lagi hingga wajah kami saling bersentuhan.

" Seperti nya harus nunggu lantai kering dulu baru kamu bisa pulang" ujar mas Valir memberi saran.

" Nanti mas keberatan lagi nahan tubuhku" ujarku malu.

" Hehehe.. aku tadi bercanda. Kalo di lihat kamu cantik juga ya"

" Ah apaan sih mas?!" ujarku berusaha berdiri dari sofa.

Namun tanganku di tarik lagi oleh mas Valir. Dan kemudian mas Valir mendekat kan hidung nya kepadaku. Lalu memegang kedua pipiku. Selanjutnya menempelkan bibirnya dengan bibirku. Dan kemudian berciuman. Anehnya aku tak bisa menolak ajakan mas Valir. Serasa pasrah dengan apa yang akan dia lakukan terhadap ku.

" Aku suka kamu Lolita" ujar mas Valir.

" Sama mas. Aku juga suka sama kamu dari awal kita ketemu" ujarku keceplosan.

" Mumpung istriku nginep dan pulang hari Senin. Gimana kalo kamu temenin aku malam ini?!

" Iya aku mau" ujarku mengangguk.

Kemudian mas Valir menggendong ku ke kamarnya. Melepaskan semua hasrat dan perasaan yang terpendam dalam diri kami selama ini. Akhirnya akupun melakukan hubungan intim bersama mas Valir selayaknya suami istri yang di mabuk asmara. Tak ada yang ganggu dan hanya Dunia milik kami berdua. Setelah hampir dua jam melakukan hubungan seks. Hape ku berbunyi. Bibi Imah menelpon.

" Non kok belum pulang?!tanya bibi Imah.

" Maaf Bu. Aku nginep di rumah teman. Kemungkinan besok aku baru pulang" ujar ku yang masih tak memakai sehelai baju hanya di tutupi selimut berdua bareng mas Valir.

" oh ya udah. Syukurlah kalo kamu di rumah temen. Jangan lupa makan ya. Jaga kesehatan"

" Iya Bu. Makasih atas perhatiannya" ujarku sambil menutup telepon.

Dan aku berlanjut ngobrol dengan mas Valir di atas ranjang. Dengan memakai satu selimut berdua.

" Kamu gak takut mas kalo ketahuan sama istri kamu tentang hubungan kita?! tanya ku sambil di peluk mas Valir.

" Enggak. Istri ku sering menolak hubungan intim dengan aku. Dengan alasan capek" ujar mas Valir jujur.

" Terus mas Valir ngambil kesempatan dalam kesempitan sama aku ya. Karena aku blg suka juga. Atau jangan-jangan aku cuma buat pelampiasan saja?!

" Ya enggak dong. Kalo buat pelampiasan ngapain aku ngajakin kamu sampai ke hubungan intim. Aku sayang kamu. Aku cinta kamu. Dan aku gak mau kehilangan kamu. Aku mau kita sama-sama terus meski aku udah punya istri".

" Tapi aku gak mau kamu ceraikan istri kamu."

" Iya aku janji gak akan ceraikan istri aku demi kamu" ujar mas Valir yang kembali menciumi bibir ku.

Dan kejadian hari ini jadi awal aku berselingkuh dengan mas Valir. Setiap istrinya menginap ke rumah orangtuanya. Aku selalu menginap untuk menemani mas Valir di rumahnya.