Kini, sebagai menebus rasa bersalahnya pada Airin karena tidak bisa melindunginya hari ini, ia pun akhirnya membawa Anin pergi ke mall.
Mereka pun sedang menonton bioskop saat ini seraya menikmati popcorn dan minuman yang mereka beli sebelum memasuki bioskop tersebut.
"Filmnya romantis banget ya kak... Aku suka... Ini adalah kali pertama aku masuk ke bioskop hmm.." ucap Airin tersenyum kaku.
"Wahhh ini artinya kamu akan sangat mengenang moment ini dong??" ucap Raffael.
Airin pun mengangguk.
"Tentu.." ucap Airin.
"Wahhh kalau begitu aku harus memberikan kenangan terbaik untuk kamu di hari ini supaya kenangan yang nantinya kamu ingat dan terputar dalam ingatan kamu adalah kenangan terbaik di antara kita." ucap Raffael.
Airin tersenyum.
"Boleh.." ucap Airin.
"Siiip... setelah menonton bioskop, kita akan pergi untuk makan ya..." ucap Raffael.
"Mau makan di mana kak?" ucap Airin.
"Ada deh... rahasia.. heheh.." ucap Raffael.
"Hmm iya deh..." ucap Airin.
Raffael hanya tersenyum penuh arti menanggapi ucapan Airin.
...
Alvino bersama dengan keluarganya pada saat ini sedang menikmati makan malam bersama di sebuah restauran.
"Ngapain sih kita pakai segala dinner di resto?? Kayak gak punya rumah aja.." ucap Alvino tak suka seraya memainkan sendok dan garpunya.
"Sesekali kita harus menikmati makan malam di luar seperti ini Al... Kita perlu suasana baru.. kita juga kan jarang sekali berkumpul seperti ini.." ucap Wijaya.
"Kalian aja yang jarang ada di rumah... aku sih sering kalau cuma makan di luar.." ucap Alvino ketus.
"Please deh Al.. sekarang ini kita tuh lagi makan bareng.. seharusnya lo tuh memberi kesan terbaik untuk dinner kita malam ini bukannya malah seperti ini.. aneh deh lo.. momen lagi bagus juga bisa-bisanya dirusak.." ucap Sandra.
"Sandra kamu diam! Jangan memperkeruh keadaan.. ini memang salah papi dan mami juga karena kita jarang banget untuk pulang ke rumah karena sibuk dengan pekerjaan kita.. Alvino sama sekali gak bersalah untuk hal ini.." ucap Wijaya.
"Udah selesai acara makan malam unfaedahnya?? Kalau udah aku mau pergi!" ucap Alvino ketus.
"Al... pelase lah sayang... kamu jangan seperti ini.. tolong hargai papi dan mami yang selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik untuk kamu dan Sandra.." ucap Vita.
"Aku gak butuh ya harta kalian yang banyak ini.. itu semua gak penting bagi aku.. karena kasih sayang yang sesungguhnya bukan hanya dari segi harta tetapi juga perhatian dan kasih sayang!" ucap Alvino.
Tanpa Alvino sadari, ada seseorang yang secara tidak sengaja baru saja mendengarkan ucapan Alvino.
Alvino bangkit dari duduknya dan meninggalkan meja makan. Selangkah ia baru saja berjalan, ia tak sengaja berpapasan dengan Raffael dan Anin.
Alvino menatap tajam Raffael sebelum ia benar-benar pergi dari sana.
"Kak??" ucap Airin memanggil Raffael.
Tatapan mata Airin dan Raffael pun bertemu.
Raffael lalu mengangguk.
"Kita duduk di sana ya.." ucap Raffael.
#Flashback On....
Raffael dan Airin telah selesai menonton bioskop. Raffael pun langsung membawa Airin untuk keluar dari sana.
Kini mereka sedang dalam perjalanan menuju sebuah restauran berbintang.
"Kakak mau bawa aku ke mana sih??" ucap Airin.
Raffael hanya tersenyum saja.
"Hmm baiklah ..." ucap Airin yang membuat Raffael tertawa kecil.
Tak lama, mobil Raffael pun tiba di depan sebuah restauran berbintang tersebut.
"Ayo rin... kita turun.." ucap Raffael ketika ia telah membukakan pintu untuk Airin.
Airin pun lalu turun dari mobil.
Airin menatap takjub pada sebuah restauran yang menjulang di depannya.
'Bagus banget restaurannya... ini pasti restauran berbintang... dan menunya juga serba mahal... ya Allah.. mimpi apa aku kemarin bisa makan di tempat semewah ini..' ucap Airin di dalam hatinya.
"Ayo rin..." ucap Raffael tersenyum seraya mengaitkan jari-jemarinya pada jari-jemari Airin.
Airin pun mengangguk.
"Iya kak.." ucap Airin.
Mereka berdua lalu memasuki restauran berbintang tersebut dengan berdampingan.
Tangan Airin tak lepas dari genggaman tangan Raffael.
"Aku harap kamu bisa menyukai tempat dan makanan di sini ya.." ucap Raffael.
Airin pun tersenyum.
"Aku suka kok kak... terima kasih untuk hari ini.." ucap Airin.
"Sama-sama princess.." ucap Raffael.
Saat keduanya akan melangkahkan kaki menuju meja yang telah dipesan sebelumnya oleh Raffael, keduanya tak sengaja mendengar suara seseorang yang mereka kenali dengan jarak terdekat.
Airin dan Raffael sama-sama menoleh pada sumber suara tersebut.
"Aku gak butuh ya harta kalian yang banyak ini.. itu semua gak penting bagi aku.. karena kasih sayang yang sesungguhnya bukan hanya dari segi harta tetapi juga perhatian dan kasih sayang!" ucap Alvino.
"Itu bukannya kak Alvino ya kak?" ucap Airin.
Raffael pun mengangguk.
"Iya benar rin.. dia Alvino.. sepertinya dia sedang berdebat dengan kedua orang tuanya.. jika dilihat dari cara dia berbicara.." ucap Raffael.
Alvino tak sengaja berpapasan dengan keduanya dan menatap tajam Raffael sebelum dia benar-benar meninggalkan tempat itu.
#Flashback Off...
......
Airin dan Raffael telah duduk pada meja pesanan mereka. Dan makanan yang telah dipesan oleh Raffael sebelumnya pun sudah disajikan di atas meja mereka oleh beberapa pelayan.
'Kasihan juga kak Alvino kalau dilihat tadi.. dia memang cukup dalam segi harta dan materi, tetapi dia kurang dalam segi perhatian dan kasih sayang... apa mungkin itu yang menjadi penyebab dia selama ini irit bicara dan ketus sama setiap orang??' ucap Airin di dalam hati.
Raffael melambaikan tangannya di depan wajah Airin.
"Rin... Airin..?? Kamu kenapa?? Kamu melamun?" ucap Raffael.
Airin pun tersadar dari lamunannya mengenai Raffael.
"Hmm..?? Iya kak?? Gak apa-apa kok... kenapa kak?" ucap Airin.
"Ayo rin dimakan... semoga kamu suka ya..." ucap Raffael.
Airin pun mengangguk.
"Iya kak.. makasih.." ucap Airin.
Airin lalu mulai mengambil sendok dan garpunya untuk menyantap hidangan yang telah disajikan.
"Kamu jangan memikirkan soal Alvino tadi ya.. kamu gak perlu memikirkan dia.. dia gak pantas ada di dalam pikiran kamu apa lagi jika sampai kamu pedulikan.." ucap Raffael.
Airin mengangguk.
"Enggak kok kak.. aku gak ada mikirin kak Alvino.." ucap Airin.
'Aku gak mungkin bilang ke kak Daftar kalau aku tadi sedang memikirkan kak Alvino.. aku gak mau dia justru akan salah paham nantinya... tapi, perasaanku mendadak gak enak memikirkan soal kak Alvino.. kenapa ya??' ucap Airin di dalam hatinya.
"Syukurlah kalau kayak begitu.. aku kira kamu akan memikirkan dia.. ingat nin, jangan buang-buang waktu kamu pada orang yang tidak pernah peduli sama kamu.. Alvino itu angkuh.. dia gak akan pernah mengatakan maaf atau pun terima kasih bahkan kepada siapapun yang telah disakiti olehnya dan yang telah dibantu oleh nya..." ucap Raffael.
'Apa benar jika kak Alvino seperti itu?? Rasanya dia pernah mengatakan kata-kata itu sama aku deh.. tapi entahlah.. setiap orang kan memiliki sisi baik dan buruknya masing-masing..' ucap Airin di dalam hatinya.
"Iya kak..." ucap Airin.
..............
Maafkan Typo....
Thank You for Reading....
Please support this novel.....
❤❤❤