Pagi ini, Alvino baru saja tersadar. Vita dan Wijaya sejak tadi malam terus menunggu kesadaran dirinya. Bahkan kini, Alvino juga telah dipindahkan ke ruang rawat.
"Ssshhh..." ringis Alvino seraya memegang kepalanya.
Vita yang tersadar pun akhirnya bangun dari tidurnya. Ia bangkit dari duduknya di sofa dan berjalan menuju brangkar Alvino.
"Al.. syukurlah kamu sudah sadar nak.. " ucap Vita.
Alvino tak menunjukkan ekspresi apapun.
"Mas... mas... Alvino sudah sadar.." ucap Vita memanggil Wijaya. Wijaya pun terbangun dari tidurnya.
Ia mengerjapkan matanya lalu melangkahkan kakinya menuju Alvino.
"Bagaimana kondisi kamu, Al..??" ucap Wijaya.
Alvino hanya diam tak menjawab. Namun, ketika Alvino ingin menggerakkan kakinya untuk duduk, tiba-tiba ia terkejut karena kakinya ternyata mati rasa, sama sekali tidak bisa digerakkan.
"Kakiku kenapa?! Ada apa dengan kakiku?! Kenapa kakiku gak bisa digerakkan?! Kenapa?! Mi?! Pi?! Kakiku kenapa?!" ucap Alvino marah.