Alvino pun sedang dalam perjalanan menuju rumahnya. Ia mengendarai motornya dengan kecepatan di atas rata-rata.
Emosinya benar-benar telah memuncak untuk saat ini.
Bahkan di perjalanan, ia hampir saja menabrak orang yang sedang menyebrang.
"Woi!!! Hati-hati dong kalau bawa motor!!" ucap orang yang hampir saja ditabrak oleh Alvino.
Namun ia tak peduli. Alvino tetap melanjutkan perjalanannya.
Hingga, ia pun tiba di rumahnya. Ia membuka pintu rumah tanpa mengucap salam terlebih dahulu dan langsung bergegas menuju kamarnya di lantai dua.
Saat sampai di lantai dua, ia tak sengaja berpapasan dengan Sandra.
"Lo tadi ke mana sih Al?? kenapa kelas lo tinggal gitu aja?? dan tadi juga kenapa telepon Mami gak lo angkat??" ucap Sandra.
Alvino tetap saja tidak peduli. Ia mengabaikan Sandra, membuka pintu kamarnya lalu membanting pintu dan menguncinya.
"Aneh.. kenapa sih dia??" gumam Sandra lalu menuruni anak tangga dan pergi.
Sementara Alvino, dirinya benar-benar tak tahu harus berbuat apa untuk saat ini. Ia pun kemudian menyalakan tv dan tak sengaja memutar acara tausiyah.
"Ini ada pertanyaan dari jamaah.. ustad bagaimana hukum orang yang menyakiti hati orang lain?? Hukumnya adalah dosa, dosa besar!! Kenapa demikian ustad?? Karena dia telah membuat seseorang menangis karena sakit hati yang dialami akibat perbuatan atau pun ucapan yang kita lakukan!! Di mana tempat untuk orang yang suka menyakiti hati orang lain?? Neraka!! Maka celakalah bagi kamu yang menyakiti hati orang lain sebab setaat apapun kamu terhadap agamamu, serajin apa pun sholat dan sedekahmu, gak akan diterima kalau kamu masih saja menyakiti hati orang lain dan belum meminta maaf serta mendapatkan maaf dari orang tersebut! Saat kamu meninggal nanti, masuk ke neraka, doa anakmu sesholeh apapun anakmu itu gak akan sampai ke kamu karena kamu belum mendapat maaf dari orang yang kamu sakiti hatinya.. maka dari itu, taubat!! Taubat dari sekarang!! Minta maaf sama mereka semua yang kamu sakitin hatinya sebelum kamu menyesal di kemudian hari!!" ucap ustadz tersebut pada acara tausiyah di televisi.
Mendengar ceramah tersebut, hati Alvino langsung merasa tertampar..
"Astaghfirullah.. ya Allah.. berapa banyak sudah hati orang-orang yang udah hamba sakitin?? Gue berdosa banget karena udah menyakiti hati orang yang gak ada salah sama sekali ke gue.. gue harus segera minta maaf ke Airin.. gue gak mau nyimpen dosa ini lebih lama lagi.. gue harus sholat taubat dan setelah itu gue harus ke rumah Airin.." gumam Alvino lalu ia berlari ke kamar mandi untuk membersihkan diri dan bersiap untuk melaksanakan sholat taubat.
.....
Sementara di lain sisi, bibi sedang memberikan minuman dingin pada Airin.
"Silahkan diminum mbak.." ucap Bi Eli.
"Terima kasih bi.." ucap Airin.
"Iya sama-sama mbak.. kalau begitu bibi permisi ke dapur dulu ya mbak.." ucap bi Eli.
"Iya bi.." ucap Airin.
Bibi pun beranjak dari sana dan menuju dapur.
Airin pun lalu meminum sedikit minuman buatan bi Eli.
Setelahnya, ia meletakkan kembali minuman itu di atas meja.
Tak lama, Raffael pun kembali.
"Ayo rin berangkat.." ucap Raffael.
Airin pun mengangguk, ia lalu bangkit dari duduknya.
Mereka berdua pun melangkahkan kaki ke luar rumah. Mereka lalu memasuki garasi mobil Raffael yang sangat mewah.
'Luas garasi kak Raffael itu sama dengan ukuran keseluruhan dari rumahku.. Ya Allah.. ternyata kak Raffael sekaya ini.. apa aku pantas ya memiliki kekasih seperti kak Raffael?? Sementara aku hanyalah orang biasa..' batin Airin.
"Hey rin!! Kok melamun sih?? Ayo masuk ke mobil aku.." ucap Raffael.
"I-iya kak.." ucap Airin memasuki mobil Raffael di mana Raffael telah membukakan pintu untuknya.
Setelah Airin telah benar-benar memasuki mobil, Raffael pun kembali menutup pintu mobil. Ia pun kini beralih pada pintu kemudi dan duduk di jok pengemudi.
"Airin, seatbeltnya dipakai ya.." ucap Raffael.
Airin pun mengangguk lalu mencoba untuk memakai seatbelt tersebut namun dirinya mengalami kesulitan. Raffael yang melihat Airin mengalami kesulitan dalam memakai seatbelt itu pun langsung saja membantu Airin. Ia langsung memakaikan seatbelt itu pada Airin.
"Makasih kak.." ucap Airin merasa malu.
Raffael pun mengangguk tersenyum.
"Iya sama-sama rin.. aku tahu kok kalau kamu sedang gugup sekarang.. jadi kalau kamu butuh bantuan aku, kamu bilang aja ya.. jangan malu-malu dan jangan pernah merasa bahwa kamu merepotkan aku karena aku juga gak pernah sama sekali merasa direpotkan sama kamu.." ucap Raffael.
Airin pun mengangguk paham.
"Iya kak makasih ya kak.." ucap Airin.
Raffael pun mengangguk. Ia lalu menyalakan mesin mobilnya dan mulai melajukan mobil sport mewahnya itu.
...
Sementara di lain sisi, Alvino baru saja selesai melaksanakan sholat taubatnya. Ia lalu duduk di tepi tempat tidurnya.
"Gue hubungi Airin dulu deh untuk memastikan bahwa dia ada di rumah atau enggak.." gumam Alvino lalu mencari ponselnya di atas nakas.
Dan dirinya pun menepuk keningnya kala dirinya baru saja ingat bahwa tadi, sewaktu berada di ruang pribadinya di sekolah, ia membanting ponselnya dan mencampakkannya ke sembarang arah ketika Maminya, Vita menghubunginya.
"Bego!! Tadi kan gue udah banting handphone gue dan lempar sembarangan handphone itu pas di PR (Private Room)… itu artinya handphone gue sekarang udah rusak dan gak tahu di mana bangkainya.. duhhh.. gue harus gimana dong???" gumam Alvino.
Ia pun mulai berpikir dan….
"Huhhh… oke gue harus ke mall dan minta handphone baru.." gumamnya lalu menyambar hoodie dan kunci mobilnya lalu pergi menuju mall milik keluarganya.
.....
Di lain sisi, Raffael dan Airin pun kini telah sampai di rumah Airin.
"Kamu belum sholat kan?? Kita sholat dulu ya di rumah kamu sekalian kamu bersih-bersih dulu.. nanti setelah itu, kita akan pergi." Ucap Raffael sebelum turun dari mobil.
"Iya kak.." ucap Airin.
Mereka pun lalu turun dari mobil. Airin pun membuka pintu rumahnya.
"Kamu udah lapar belum??" tanya Rafael saat mereka telah memasuki rumah.
Airin pun menggeleng.
"Belum kok kak… kenapa kak??" ucap Airin.
"Aku mau order makanan.. kamu sholat duluan ya.. biar aku pesen makanan dulu.." ucap Raffael.
"Eh gak usah kak.. aku mau buat nasi goreng telur ceplok aja nanti kak.." ucap Airin.
"Kamu yakin??" ucap Raffael.
Airin pun mengangguk.
"Iya kak.." ucap Airin.
"Kamu gak capek memangnya??" ucap Raffael.
"Enggak kok kak.. kakak gak perlu pesan makanan ya kak.. masakan aku juga enak kok heheh.." ucap Airin.
"Ya udah kalau gitu.. aku gak jadi pesen makanan.. kita nanti makan masakan kamu aja.. mau masak apa tadi??" ucap Raffael.
"Nasi goreng telur ceplok.." ucap Airin.
"Asyiapppp…" ucap Raffael. Airin pun tersenyum.
.......
Yeay!! Finally Update!!
Please Vote, comment, and support this novel!!
Thank You For Reading....
❤❤❤