Chereads / SULTAN FAMILY My Brother is My Bodyguard / Chapter 52 - PARSEL UNTUK RACHEL

Chapter 52 - PARSEL UNTUK RACHEL

Malam harinya, Laura senantiasa menemani Rachel yang belum sadar juga. Ia duduk disofa sembari memainkan ponselnya.

Tak lama kemudian Rachel mulai sadar dengan sedikit membuka matanya, lalu mengerjap. Dirinya nampak bingung dengan infusan ditangannya. Rachel berusaha membangunkan badannya untuk mengubah posisinya menjadi setengah duduk dan bersandar diheadboard tempat tidur.

Laura yang menyadarinya langsung membantu Rachel untuk duduk.

"Siapa yang pasang infusan ditangan gue ?" tanya Rachel penasaran dengan suara yang parau.

"Orang gila !" ketus Laura. "Goblok elo ya, bisa bisanya baru sadar elo nanyain siapa yang pasang infusan." umpatnya setengah kesal seraya menyodorkan segelas air putih. "Nih minum !"

"Heh Fauna ! Asal elo tahu ya, gue paling benci sama ini infusan." ucap Rachel mencoba menjelaskan.

"Dasar lo ! Lagi sakit juga masih aja ngatain gue." sembur Laura cemberut. "Elo bisa gak sih ? Jadi manusia itu yang kalem. Jangan rusuh mulu, capek gue dibikin jantungan sama manusia macam elo."

Sentilan pun mendarat dengan mulus dijidat Laura. "Bacod lo !" ucap Rachel singkat. "Abang-abang gue pada kemana ?" tanyanya.

"Rafa lagi cari bubur buat lo. Kalau si Sapi lagi cari camilan bareng Rio. Kalau Rey ada dikamarnya." jawab Laura lengkap. "Oh iya, bi Sumi lagi bikin minuman didapur. Kalau bi Marni lagi nyetrika, bi Ilah lagi beresin gu-...

"Sekalian aja lo absen satpam sekolah sama penjaganya." ketus Rachel yang berhasil membuat Laura tertawa.

"Udah sadar lo ?" ucap seseorang dari balik pintu kamar Rachel. "Kenapa gak besok aja bangunnya ?" celetuk orang itu.

"Ck ! Ishh! Bang Rafa iihh."

"Nih , makan buburnya." lanjut Rafa seraya menyodorkan satu bungkus bubur ayam kesukaan Rachel.

"Jam berapa sih ini ? Masa iya, gue makan bubur jam segini ?" tanya Rachel.

"Udah makan aja. Habis itu langsung minum obat." sarkas Rafa lalu pergi meninggalkan Rachel dan Laura.

***

Hari weekend telah tiba. Biasanya Rachel dan yang lainnya berolahraga dipagi hari. Tetapi untuk hari ini Rachel hanya diam duduk digazebo belakang dan hanya menjadi penonton.

Rafa, Rafi, Rio tengah sibuk dengan kegiatannya masing masing, seperti angkat burble, melakukan semacam push up, scot jump, back up, dan sit up. Sedangkan Rey dan Laura lagi asyik bermain bulu tangkis.

Merasa kesal dengan semua orang, Rachel pun mengeluarkan ponselnya lalu membuat satu panggilan video terhadap seseorang.

Tak lama orang itu menjawab panggilan dari Rachel.

📞"Morning nona Rachel !" sapa orang itu.

📞"Heh Niel ! Udah deh gak usah basa basi. Mending elo cepetan deh kerumah dan lepas infusan gue." titah Rachel sedikit kesal. Namun berhasil membuat orang diseberang sana tertawa ngakak.

📞"Chel! Gue lagi di kampus nih. Palingan juga entar sore ke rumah lo."

📞"Loh, bukannya hari ini hari minggu ? Ngapain elo ke kampus?"

📞"Ada acara gue bareng junior."

📞"Daniiiiiiieeelllll... Pokoknya gue gak mau tahu, elo harus ke rumah gue secepatnya." pinta Rachel dan langsung menutup panggilannya.

"Sialan ! Mau sampai kapan tangan gue diinfus ? Gue kan udah sehat." rutuknya.

Tak lama kemudian, bi Sumi menghampiri Rachel dan mengatakan bahwa didepan gerbang ada sebuah mobil pick up ingin mengantar barang untuk dirinya.

Semua orang pun mengerutkan keningnya terheran heran. Siapa yang telah mengirim barang sebanyak itu untuk Rachel?

Jikalau dari Lollyvers, mungkin minimal 10 barang yang Rachel dapat. Karena Rere membatasi pengirimian hadiah atau apapun dari fans Winata Family.

Setibanya mobil pik up didepan rumah, Rachel segera keluar untuk menemui orang yang mengantar barang untuknya.

Kaget bukan kepalang, Rachel dan yang lainnya tersentak melihat banyak sekali parsel didalam mobil tersebut. Bukan hanya parsel buah, tetapi ada parsel makanan, coklat, sampai ada beberapa buket bunga mawar untuk Rachel.

"Bang supir, ini untuk siapa ?" tanya Rafi penasaran.

"Emm... Disini tertulis untuk Rachel Gabriella, mas." jawabnya.

"WHAT !? Sebanyak ini ? Dari siapa nih bang?" tanya Rafi lagi seraya membantu menurunkan semua parsel dari mobil.

"Pengirimnya tidak mau mencantumkan namanya, mas. Tapi dia orang baik kok, dia sering pakai jasa saya bila hendak antar paket atau barang." jelas bang supir. "Maaf, non Rachelnya tolong tanda tangan disini." ujarnya seraya menyodorkan tanda terima barang.

"Mau ditaruh dimana non barang nya ?" tanya bi Sumi.

"Taro dikamar aku saja dulu bi." ucap Rachel. "Eh bang supir ! Nih ambil 1 buat abang." lanjutnya sembari memberikan parsel buah terakhir pada supir pengantar tersebut.

"Beneran nih, non ?" tanya supir itu tak percaya yang langsung dapat anggukan dari Rachel. "Kalau gitu makasih ya, saya pamit dulu."

--Line--

Tiba tiba sebuah pop up pesan muncul dilayar ponsel Rachel, dan ia langsung membukanya.

💬"Gimana parselnya, sudah nyampe ?"

Mata Rachel membelalak saat membaca pesan tersebut. Dirinya tak menyangka kalau ternyata orang yang baru ia kenal telah mengirim parsel sebanyak itu dengan ucapan semoga lekas sembuh.

Terlihat dari wajah Rachel yang tiba tiba merekah, senyumnya kembali mekar. Rafa pun bingung dengan tingkah anehnya Rachel. Tapi dia malas bertanya, karena yang ada Rachel malah balik cemberut.

"Non Rachel ? Beneran nih, parsel nya mau disimpan dikamar non Rachel ?" tanya bi Sumi lagi. "Ini kan banyak banget. Ada 50 parsel buah dan 10 parsel coklat. Buket bunganya ada 5." jelasnya dengan detail.

"Eump ? Jangan semuanya deh bi." sanggah Rachel. "Bibi bagikan aja parsel buahnya, pada pak Anton, om Undul, bi Marni, juga yang lainnya. Kecuali..."

"Parsel anggur." potong bi Sumi cepat.

"Nah! Tahu juga bibi. Terus parsel coklatnya bibi simpan dikamar Rachel 5, sisanya taroh dikulkas atau kalau bibi mau boleh ambil satu parsel. Lalu bunga mawarnya, tolong rapihkan di vas bunga dan bibi simpan 1 vas dikamar."

"Okay , non !"

***

Usai membereskan parsel yang banyaknya minta ampun, Rachel dikejutkan lagi dengan beberapa makanan dan buah yang dikirim oleh Lollyvers untuknya.

"Ini gimana ceritanya sih ? Kenapa banyak yang kirim makanan untuk Rachel ?" umpat Rafi bingung.

"Heh Sapi, elo pengen juga ?" tanya Laura.

"Ya iyalah, gue juga pengen kayak Rachel kali. Banyak yang kirim makanan atau hadiah atau apalah." ungkap Rafi.

"Mau, gue gebukin dulu ?"

"Lah, kenapa gitu ?"

"Supaya lo masuk rumah sakit, terus banyak yang jengukin atau mungkin, ngelayat." ucap Laura sambil tertawa puas.

"Sialan lo, Flora. Gue mati, elo orang pertama yang gue gentayangin." ujar Rafi iseng.

"Dih, mit amit. Lagian nih ya, Rachel semalam habis posting foto tangannya yang diinfus. Ya wajar aja, hari ini banyak yang kirim makanan." jelas Laura.

"Assalamu'alaikum !" Terdengar suara seseorang mengucap salam dari ruang keluarga.

"Sepertinya gue kenal suara itu ?" gumam Rio yang langsung dimengerti oleh Rafi.

"Ya, siapa lagi kalau bukan kesayangannya tuan Johanes Si-re-gar."

"Heh, ada tamu bukannya disambut malah dighibahin" ketus Laura. "Waalaikum salam !" jawabnya terpaksa.

Rafi pun menghampiri keruang depan untuk memastikan ucapannya. Dan, alhasil tebakan Rafi tidak meleset. Orang itu adalah Leon, sang tunangan adikya.

"Ngapain elo kesini ?" tanya Rafi ilfeel.

"Lah, suka suka gue dong. Gue kan tunangannya Rachel, so gue berhak ada disini ." jawab Leon santai.

"Berhak sih berhak but, kehadiran lo belum tentu diterima Rachel." ujar Rafi seraya tertawa ngakak.

"Whatever ! Gue mau jenguk tunangan gue yang lagi sakit, kalau gitu gue pergi dulu." ucap Leon tidak meladeni Rafi dan bergegas pergi ke lantai atas untuk menemui Rachel dikamarnya.

Tok Tok Tok...

"Siapa ?" tanya Rachel dari dalam kamar saat mendengar ketukan pintu.

"Tunanganmu." jawabnya.

Seketika raut wajah Rachel berubah, yang awalnya senang menjadi badmood. "Masuk aja, kagak dikunci." teriak Rachel.

"Morning sayang !" ucap Leon seraya membuka pintu kamar dan masuk. "Aku bawain kamu par-..."

Matanya membelalak terkejut saat mengitari setiap sudut kamar Rachel yang penuh dengan parsel. "Sel." lanjutnya.

Wajahnya sedikit kecewa, karena ia pikir bahwa hanya dirinyalah yang selalu kasih perhatian lebih untuk Rachel. "Dari mana semua parsel-parsel ini ?" tanya Leon sedikit ketus.

"Heh singa ! Elo lupa, gue itu siapa ?"

★★★★★