Keesokan harinya , Rachel cs kembali ke kehidupannya yang normal . Tanpa harus ada gangguan syaiton atau hal apapun . Saat ini Rachel tengah sibuk mencari bahan untuk kompetisi bahasa yang akan dilaksanakan pada hari kamis sampai hari jumat esok . Rachel akan mengikuti presentasi bahasa tentang resensi novel menggunakan bahasa inggris .
**Pukul 12.00 WIB**
Pada saat jam istirahat , Rachel diminta ke ruang guru menemui Miss Merry untuk membahas masalah kompetisi esok .
Tok Tok Tok !!! Rachel pun mengetuk pintu ruang guru , lalu mengucap salam . Beberapa guru yang ada diruangan tersebut pun mempersilahkan Rachel untuk masuk . Ia pun bergegas masuk dan langsung menemui Miss Merry dimejanya .
"Siang Miss !" ucap Rachel menyapa . "Apakah Miss Merry panggil saya ?" tanyanya .
"Iya . Saya ingin tahu , apa kamu sudah mendapatkan bahan untuk lomba besok ?" tanya balik Miss Merry . "Jika belum , saya akan merekomendasikan sebuah novel bagus untuk kamu ." lanjutnya .
"Belum Miss ." sahutnya dengan menggeleng kepala pelan .
"Ini , saya sudah membuatkan bahan dan materi ringkasan sebuah novel yang baru saja saya selesai membacanya seminggu yang lalu ." ujar Miss Merry seraya memberikan beberapa lembar kertas hvs berisikan sinopsis sebuah novel yang berjudul Mariposa , dan keterangan keterangan lainnya lengkap dengan bahasa yang akan digunakan dipresentasi nanti .
"Sebelumnya saya ucapkan terima kasih Miss , sudah mau membantu saya dalam mencari bahan presentasi . Tetapi saya sudah ada beberapa pilihan novel untuk dijadikan bahan presentasi ." tolak halus Rachel .
"Oh , begitu ya . Boleh saya tahu , novel seperti apa yang akan dijadikan bahan presentasi nanti ?" tanya Miss Merry lagi .
"Maaf Miss , ini private . Saya tidak ingin ada kebocoran soal bahan presentasi saya ." Lagi lagi Rachel menolak untuk tidak memberi tahu bahan presentasinya terhadap Miss Merry .
"It's ok !" ucap Miss Merry seraya tersenyum . "I know , you are the best student . Saya gak salah pilih murid ." lanjutnya memuji .
"Apa ada yang mau ditanyakan lagi Miss ?" tanya Rachel . "Kalau tidak , boleh saya pergi ?"
"Oh , tidak ada . Baik , kamu boleh pergi ." ujarnya . "Tapi , ini kamu boleh bawa . Siapa tahu kamu mau baca ." Miss Merry pun menyodorkan kertas tadi lengkap dengan novelnya .
"Baik Miss , terima kasih ." Lalu Rachel pamit pergi dan keluar dari ruang guru tersebut .
Saat sampai di depan pintu ruang guru , Rachel melihat sekilas ada seorang murid perempuan yang tak ia kenali berada didekat ruang guru . Namun ia tak memperdulikannya . Rachel pun berjalan menuju kelasnya , karena jam makan siang nya sudah terganggu dan ia sudah tak ada selera untuk pergi ke kantin .
Ketika hendak pergi ke kelas , dirinya merasa seperti sedang dibuntuti seseorang . Ia pun berjalan pelan , lalu berhenti melangkahkan kaki dan pura pura menjatuhkan buku novel yang ia bawa . Lalu ia berjongkok untuk mengambilnya , dan melirik ke belakang dengan sudut matanya .
Dugaan Rachel memang tak pernah salah . Rachel pun hanya menebarkan senyum devilnya dan terlintas ingin menjahili seseorang yang membuntutinya . Kemudian ia berjalan cepat dan langsung bersembunyi dibawah tangga menuju lantai 3 .
Murid itu pun kesal karena kehilangan jejak Rachel . Ia celingak celinguk mencari Rachel .
"Sial ! Gue kehilangan jejak dia lagi ." umpatnya kesal . Tetapi Rachel masih bisa mendengarnya dari bawah tangga . Ia pun sontak terkekeh melihat murid tersebut yang entah apa yang sedang dilakukannya .
"La !" panggil seorang murid perempuan lainnya . Mungkin dia temannya . Lalu seseorang itu menghampiri murid yang membuntuti Rachel .
"Gimana ? Berhasil ?" tanyanya .
"Gue kehilangan jejak ." jawabnya .
"Maksud mereka apa sih ?" pikir Rachel . Sebaiknya gue disini dulu deh , sebelum mereka pergi ."
"Gue telpon dulu deh si Nana ." ujar murid tersebut seraya merogoh sakunya .
📞"Hallo Na ! Sepertinya gadis itu membawa bahan untuk presentasi besok . Ia dikasih oleh Miss Merry ."
Mendengar ucapan murid tersebut , Rachel kaget . Ternyata gadis itu adalah seorang mata mata .
📞"Oke ! Gue pastiin kertas itu bakal sampai ditangan gue ."
Rachel pun mengerti maksud dan tujuan murid itu , ingin merebut kertas yang ia bawa .
"Hah , gue kerjain lo ." gumam Rachel dalam hati .
**Language Presentation Competition**
Hari ini kamis , hari pertama lomba dimulai yang akan diikuti oleh Rachel . Lomba tersebut diadakan disebuah gedung universitas kampus ternama di Jakarta . Diikuti oleh 20 sekolah SMA yang ada diJakarta . Termasuk sekolah SMA GALAXY yang merupakan musuh bebuyutan SMA ANTARIKSA .
Waktu menunjukkan pukul 6 tepat . Rachel masih berdiri didepan cermin merias dirinya . Hari ini dirinya harus tampil maksimal , setidaknya ia harus terlihat cantik natural sebagaimana anak remaja SMA berpenampilan .
Sepatu putih bermerek Gucci telah terpasang dikakinya . (Eh , ngapain sebut merek ya ? Kan kagak diendors juga hahaa...) Kaus kaki panjang selutut ia kenakan , baju seragam khas SMA Antariksa pun telah ia pakai . Rok hitam bergaris putih melingkar dibagian ujung rok dan almamater hitam khas sekolahnya juga dasi hitam telah melingkar dilehernya . Rambutnya dibiarkan terurai dengan curly style membuat penampilan Rachel sangat cantik .
Setelah selesai ia langsung turun ke bawah menuju ruang makan . Tetapi ia tak berniat untuk sarapan , karena ia terburu buru untuk pergi karena lomba dimulai pukul 8 pagi . Sedangkan perjalanan menuju tempat lomba memerlukan waktu sedikit lebih lama dibanding menuju sekolahnya .
Rachel berpamitan kepada seluruh keluarganya dan tidak lupa meminta doa agar diberi kelancaran dan kemudahan dalam urusannya .
"Kalau ada waktu , datang aja ke kampus . Acaranya bersipat publik kok ." ujar Rachel sebelum pergi . "Sekolah Rachel berada di nomor urut 2 , tampilnya pukul 10 nanti ." jelasnya .
"Papih pasti hadir sayang ." ucap Andrea . "Pokoknya kamu yang semangat lombanya ." Andrea pun menyemangati anak semata wayang nya .
**Di Kampus**
Rachel pergi tidak lepas dari pengawasan Rafa , Rafi dan Rio . Sebab , mereka tahu bahwa Rachel adalah gadis yang cantik dan pintar . Banyak laki laki yang menyukainya , dan banyak juga orang orang yang iri dengan Rachel . Jika tidak dikawal , Rachel tidak akan aman . Apalagi lombanya dihadiri oleh SMA Galaxy , banyak sekali murid yang menjadi musuh Rachel .
Acaranya cukup meriah , karena dihadiri oleh Bupati DKI Jakarta . Rachel juga didampingi oleh Miss Merry , Kepala Sekolah , guru kesiswaan , juga ada Ketua Osis dan beberapa anggotanya .
Sesampainya dikampus , saat pertama kali mobil sport berwarna putih milik Rafa memasuki area parkiran kampus , apalagi saat mereka turun dari mobil . Terlihat seperti orang orang telah mengenali mobil tersebut , sehingga Rachel dan yang lainnya menjadi sorotan orang orang yang berlalu lalang . Mereka memang cukup dikenali banyak orang selain murid murid disekolahnya , bukan karena mereka cucu dari seorang Sultan melainkan mereka terkenal akan kepintarannya , ketampanannya kecantikannya bahkan mereka lebih dikenal lagi saat mereka menjadi model iklan ditv , dan juga pernah masuk dibeberapa acara di tv . Bahkan sampai foto mereka dijadikan cover majalah remaja .
Mereka pun berjalan menuju aula kampus , karena waktu sudah menunjukkan pukul setengah 8 .
"Chel !" panggil Rafa . "Elo belum sarapan kan ?" tanyanya .
"Mana sempet ." jawab Rachel santai .
"Wah ! Cari mati lo ?" ledek Rafi .
"Nih , roti !" ucap Rafa seraya menyodorkan kotak berisikan beberapa potongan roti sandwich . Rachel pun menerima lalu memakan satu potongan roti .
Setibanya di aula , Rachel cs bertemu dengan musuhnya . Nana Cantika yang berasal dari SMA Galaxy , bersama dengan dua cowok . Benny dan Ricko yang tak lain adalah musuh Rafa Rafi dan Rio juga .
"Hai ! Rachel Gabriella ." sapanya dengan melambaikan tangan dan tak lupa senyum nya yang penuh dengan kelicikan . Rachel yang memakai kacamata hitam , hanya menoleh dan sedikit menurunkan kacamatanya . Lalu tersenyum menyeringai dan pergi mengabaikan Nana cs .
Nana pun merasa kesal karena sapaan nya tak dibalas . Ia mengepalkan tangannya dan menghela nafas kasar .
"Lihat aja nanti , gue bikin malu didepan semua orang ." rutuknya .
Beberapa menit kemudian , acarapun dimulai . Sambutan dari ketua pelaksana merupakan pembuka acara . Lalu disambung dengan sambutan dari Bupati DKI Jakarta . Setelah itu , acara dilanjut dengan memanggil 20 peserta lomba perwakilan dari sekolahnya masing masing untuk naik keatas panggung .
Terdengar pembawa acaran pun menyambut ke 20 peserta tersebut dengan meriah .
"Baiklah , kita sambut 20 peserta lomba language presentation competition , untuk naik ke atas panggung ." teriak seorang mc .
Merekapun disambut dengan tepuk tangan yang meriah dari seluruh penonton dan pendukung dari tiap sekolah .
Rachel pun berjalan sebagaimana seorang model melakukan fashion show . Ia melihat ke sekeliling aula , dimana para penonton yang duduk dikursinya dengan tertib . Kemudian ia sedikit membungkukkan badannya tanda menyapa para juri lengkap dengan ucapannya yang memakai bahasa Korea . Lalu matanya tertuju pada kursi pojok kanan diatas , ia melihat ada keluarganya yang hadir mendukung dirinya .
Setelah itu , pembawa acara pun memperkenalkan kelima juri yang tengah duduk dimejanya didepan panggung . Kelima juri tersebut terdiri dari 3 orang laki laki dan 2 orang perempuan .
"Oke ! Sebelumnya , kita akan mengocok ulang nomor urut penampilan dari 20 peserta lomba ini . Silahkan kalian ambil bola dari dalam toples yang sudah tersedia . Tapi , jangan dulu dilihat . Kita akan menunjukkannya kepada seluruh penonton secara bersamaan agar tidak ada kecurangan ." ujar Mc tersebut dengan lantang . "Siap ?" tanyanya yang langsung dibalas anggukan oleh seluruh peserta . Pembawa acarapun mulai menghitung . "Satu... Dua... Ti....ga.... Silahkan kalian tunjukkan !"
★★★★★