Chereads / SULTAN FAMILY My Brother is My Bodyguard / Chapter 33 - APAKAH DIA AMNESIA ?

Chapter 33 - APAKAH DIA AMNESIA ?

~Slalu mengingatmu , dimanapun aku berada~

And now , I'm missing you again (Rachel Gabriella W)

**Dua Hari Kemudian**

Waktu terus bergulir , Rachel berasyukur sebab ia masih bisa menyapa mentari pagi . Disebuah kursi taman rumah sakit , Rachel duduk menikmati udara pagi yang sejuk diiringi oleh siulan burung .

🎶Kupejamkam mata ini...

Mencoba tuk melupakan...

Segala kenangan indah...

Tentang dirimu... Tentang mimpiku...

Semakin aku mencoba...

Bayangmu semakin nyata...

Merasuk hingga ke jiwa...

Tuhan tolonglah , diriku...

Entah dimana... Dirimu berada...

Hampa terasa hidupku tanpa dirimu...

Apakah disana , kau rindukan aku ?

Seperti diriku yang merindukanmu

Selalu merindukanmu...🎶

Sebuh lagu telah menemani Rachel dipagi itu , ia duduk termenung memikirkan sesuatu . Lebih tepatnya mengingat seseorang .

"Gue cariin ternyata disini ." ucap seseorang yang telah membuyarkan lamunannya .

"Ngapain nyariin gue ?" sahut Rachel tanpa melirik siapa yang telah datang menemuinya pagi itu .

"Nih sarapan buat lo ." tukas orang itu sembari meletakkan sebuah kotak makanan berisi bubur ayam disamping tempat Rachel duduk . "Gue jemput lo sepulang sekolah ."

"Ngapain jemput ?" lagi lagi Rachel berbicara jutek .

"Elo gak mau pulang ? Yaudah , gue gak bakalan jemput lo ." ujarnya seraya pergi ninggalin Rachel ditaman .

Rachel pun seketika menengok dan melihat bahwa lawan bicaranya akan segera pergi .

"Bang Rafa ! Tunggu ." panggilnya . Ya , orang itu adalah Rafa .

"Wee ?"

"Gue pengen pulang sekarang ." Rafa pun hanya sekilas menengok dan tersenyum menyeringai lalu pergi tanpa berkata apa apa lagi sehingga membuat Rachel kesal .

"Iiissshh !" decak Rachel kesal . Merasa mood nya sudah rusak , ia pun beranjak dari taman dan berniat untuk pergi kantin sembari mencari seseorang .

"Pak ! Lemon tea hangat 1 ya ." ucap Rachel pada pelayan kantin .

"Baik mbak ." sahut pelayan tersebut .

Tak butuh waktu lama , minuman yang dipesan pun sudah datang dan Rachel segera pergi dari kantin menuju ruangannya .

TRING... suara ponsel Rachel pun berdenting tanda pesan telah masuk .

"Nomor baru nih . Siapa ya ?" pikir Rachel yang memang tidak mengenali nomor yang baru saja mengirimi sebuah pesan di whatsapp .

💬"Hai Rachel ! Gimana kabar lo ? Sorry ya , gue belum sempat nengok lo ."

💬"Sorry , who are you ?" balas singkat Rachel .

💬"Gue Laura ."

💬"Oh..." Hanya ber oh saja jawaban yang diberikan oleh Rachel . Singkat padat dan jelas , balasan pesan itu pun membuat Laura berdecak kesal dan berpikir kenapa ada orang sedingin es kutub seperti Rachel .

Saat Rachel menyusuri setiap koridor rumah sakit , ia sama sekali tak dapat menemukan orang yang di cari . Dan dirinya malah bertemu dengan orang yang super duper nyebelin .

BRUK ! Cup minuman yang Rachel bawa pun tumpah dan terjatuh sampai mengenai orang yang baru saja ia tabrak .

"Arrggghh ! Elo kalau jalan pake mata dong ." ketus Rachel kesal . Orang itu pun hanya tersenyum menyeringai .

"Pantes bodoh ." itulah yang dilontarkan orang tersebut seraya pergi meninggalkan Rachel tanpa ada kata maaf .

"Woi ! Maen pergi aja lo , minta maaf kek atau apa kek . Ganti rugi dong minuman gue njim ." rutuk Rachel sambil teriak . "Dasar cowok aneh . Mana ngatain gue bodoh lagi ."

Rachel pun kembali berjalan seraya menghentak hentakan kakinya karena kesal .

Ketika sampai didepan ruangannya , Rachel bertemu dengan orang yang dicarinya .

"Lho , Rachel ? Dari mana kamu ?" tanya seorang dokter muda tampan yang memakai jas putih .

"Eeump ? Sebenarnya Rachel cari kak Daniel sambil pergi beli minuman ke kantin ." Sesaat dokter itu pun memperhatikan apa yang dibawa oleh Rachel lalu tertawa kecil yang membuat Rachel kebingungan .

"Katanya beli minuman , kenapa yang dibawa cuma kotak makanan saja ?" tanya dokter tersebut .

Daniel Argantara , seorang dokter muda yang tampan yang baru saja bekerja sebagai dokter magang di rumah sakit Medical Medis . Ia merupakan anak angkat dari Dokter Bagas .

"Ck ! Gara gara cowok aneh , minuman Rachel tumpah deh ." adunya lengkap dengan mengerucutkan bibirnya yang sudah seperti tutut .

Rachel memang dekat juga dengan Daniel . Tak hanya pada Rafa , Rafi , dan Rio , ia juga sering mencurahkan isi hati padanya . Namun , akhir akhir ini Daniel memang tidak punya banyak waktu untuk Rachel . Karena pekerjaan barunya membuat Daniel sibuk di rumah sakit bersama dokter Bagas .

"Cowok aneh , siapa ?" tanyanya penasaran .

"Tahu tuh ."

"Ya sudah , nanti kakak beliin deh ." ujarnya sambil merangkul Rachel masuk ke dalam ruangan. "Kamu kenapa bisa sampai masuk rumah sakit ?" tanya Daniel .

"Euuhhh ? Kemarin , maghku kambuh ." cengir Rachel .

"Mmm... sudah kakak duga . Kenapa bisa kambuh ? Lagi galau ?" ledeknya membuat Rachel semakin cemberut .

"Ish ! Kak Daniel ! Mana ada Rachel galau ." Sarkas Rachel .

"Uh , tayang . Jangan cemberut gitu dong adek kakak ." ujarnya sambil mengusap puncak rambut Rachel .

Tok tok tok ! Terdengar suara ketukan pintu dari luar .

"Masuk !" ucap Daniel .

"Permisi Dok , ini ada titipan buat mbaknya ." ucap seorang Office Boy seraya menyodorkan satu cup minuman .

"Oh , dari siapa mas ?" tanya Rachel .

"Dari mas mas yang pake jas navy , mbak . Kalau begitu saya permisi ."

"Oh , terima kasih mas ."

***

Waktu menunjukkan pukul 3 sore . Rachel pun tengah dalam perjalanan menuju pulang ke rumahnya bersama dengan Rafa dan yang lainnya .

"Huaa.... Akhirnya ." ucap Rachel seraya merentangkan kedua tangannya saat turun dari mobil setelah sampai didepan rumahnya . Lalu berjalan masuk ke dalam rumah dan diikuti oleh yang lainnya .

Terlihat sang nenek sedang duduk manis menunggu kepulangan cucu perempuannya dari rumah sakit .

"Ommaaa !" teriak Rachel dengan sedikit berlari kecil menghampiri Rere di ruang keluarga . Lalu memeluknya dengan sangat erat . "Miss you so much." ucapnya manja seraya cipika cipiki .

"Oh , really ?" tanya Rere .

"Yes , oma ."

"I miss you too ." balas Rere sembari mencubit batang hidung Rachel . "Mandi gih , bau asem kamu ." titahnya ngeledek .

"Ah , oma ! Rachel kan sudah mandi , wangi gini masa dibilang bau asem ?" rutuknya yang membuat Rere tertawa kecil .

"Ya sudah , kalian boleh istirahat ." ujarnya kepada keempat cucunya .

"Baik oma ."

***

Selang beberapa jam , setelah makan malam . Rachel memilih duduk diayunan dibalkon kamarnya sambil bermain gitar .

"Cowok tadi mirip banget sama dia ? Apakah dia kembali ? Tapi kenapa dia tidak mengenali gue ? Apa dia lupa sama gue ? Atau jangan jangan..." pikiran Rachel terus bergulat dengan pertanyaan pertanyaan yang muncul diotak .

Rachel pun segera memetik senar gitar , lalu memulainya bernyayi .

🎶 I can be tough , I can be strong

But with you , it's not like that at all

There's a girl , that gives a shit

Behind this wall , you've just walked through it

And I remember , all those crazy thing you said

You left them running through my head

You're always there , you're everywhere

But right now , I wish you were here

~Flashback On

"Aku janji , aku nggak bakalan tinggalin kamu." ucap anak kecil laki laki kepada Rachel kecil . Anak perempuan kecil itu tersenyum lebar . Ia menghapus air mata dipipinya .

"Iya kak , Rachel janji nggak bakal ninggalin kakak juga , pinky swear ." ucap Rachel kecil seraya mengangkat jari kelingkingnya . Anak laki laki itu pun menautkan jari kelingkingnya kepada Rachel . Keduanya tersenyum lebar .

~Flashback Off

🎶 All those crazy things we did

Didn't think about it , just went with it

You're always there , you're everywhere

But right now , I wish you were here🎶

Matanya menerawang jauh , sekelebat bayangan masa kecilnya dengan teman masa kecilnya itu memenuhi pikirannya . Tiba saat reff lagu , tangis Rachel pecah .

🎶 Damn... Damn... Damn... What I'd do to have you here , here , here

Damn... Damn... Damn... What I'd do to have you near , near , near

🎶 I love the way you are

It's who I am don't have to try hard

We always say , say it likr it is

And the truth is that I really miss🎶

Rachel menatap lurus ke depan dengan tatapan sendu , ia sangat merindukan laki laki itu .

"Gue gak suka lihat lo nangis ." ucap seseorang lirih .

"Bang Rafa ?" ujar Rachel tersadar melihat Rafa yang sudah berada dipintu balkon kamarnya . Seketika Rachel berhenti bernyanyi .

"Ngapain lo nangis ?" tanyanya sekali lagi .

"Gu-gu-gue , gue...." Rachel pun menggantung ucapannya .

"Bicaralah , gue bakal dengerin ."

Lalu Rachel mulai bercerita , meskipun tak banyak . Karena Rachel tahu , Rafa tak suka basa basi . So , dia bercerita langsung ke intinya .

"Mungkin hanya mirip saja ." ujar Rafa .

"Tapi bang , dia memiliki warna bola mata yang sama ." jelas Rachel . "Apa dia amnesia ?"

"Maybe ." jawab Rafa singkat . "Sudahlah , jangan pikirin dia lagi . Elo baru saja sembuh , angin malam gak baik buat lo . Cepat tidur dan beristirahatlah ." perintah Rafa pada Rachel seraya berjalan masuk menuju pintu kamar Rachel .

"Iya , iya ! Bawel amat sih ." gerutu Rachel sembari masuk kedalam kamarnya .

★★★★★

•••Hai sahabat SulFam ! Jangan lupa dukung ya cerita ini , biar makin semangat authornya . Bab selanjutnya bakalan makin seru dari Rachel , nah disitulah cerita Rachel dimulai•••