Chereads / SULTAN FAMILY My Brother is My Bodyguard / Chapter 36 - SEBAR UNDANGAN...

Chapter 36 - SEBAR UNDANGAN...

Dua hari kemudian , Rachel dan yang lainnya sibuk mempersiapkan acara sweet seventeen nya Rachel yang akan digelar di sebuah taman dipusat kota . Konsep yang dibuat pun harus menarik dan sesuai yang diinginkan oleh Rachel .

Acara digelar pada sabtu malam esok . Rachel pun sibuk menyebar undangan untuk teman dan gurunya disekolah .

Undangan berwarna dasar dark blue dan pink tersebut dengan pita merah kecil dibagian kanan atas telah tersebar banyak diSMA Antariksa . Tak lupa Rachel pun menyisakan satu untuk si Es kutub .

"Heh es kutub ! Karena gue lagi bahagia , jadi elo gue undang ke acara sweet seventen nya gue . Besok malam pukul 7 ." ucap Rachel seraya meletakkan kartu undangannya dimeja Jason . "Jangan lupa , nuansa dark blue ." lanjutnya mengingatkan .

Tetapi Jason hanya berdiam tak berbicara apapun dan hanya melihat sekilas kartu undangan yang dikasih oleh Rachel .

Lalu tanpa menghiraukannya Rachel pun pergi keluar kelas untuk mencari Laura .

"Flora !" panggil Rachel saat tiba didepan kelas X.C . Mendengar sebutan itu , Laura pun menengok ke arah sumber suara .

"Hah !? Rachel ? Ngapain dia dikelas gue ?" tanyanya penasaran sambil menghampiri Rachel .

"Lo cari gue ?" tanya Laura .

"Enggak ! Siapa yang cari lo ? Jangan geer deh ." jawab jutek Rachel . "Nih , undangan buat lo . Sekalian gue titip buat Monica dan Chyndi . Jangan lupa , besok malam jam 7 ." lanjutnya .

"Seriusan lo kasih undangan buat gue ?" tanyanya memastikan .

"Ck ! Gue ngundang si Flora , bukan Laura ." jawab Rachel yang masih jutek .

"Aahhh thank you !" ucap Laura girang . Karena ini pertama kalinya Rachel mencari dirinya .

"Oh , satu lagi . Untuk Maureen ."

"Oke , oke ! Gue bakal kasih undangan lo sekarang juga ." ujarnya antusias dan langsung pergi meninggalkan Rachel dikelasnya . Rachel pun tertawa kecil sesaat setelah Laura pergi .

Kemudian ia melanjutkan kembali menyebar undangannya ke semua murid yang ia kenalinya . Ia juga mengundang teman online dan beberapa fansnya di Instagram .

Waktu istirahat tinggal beberapa menit lagi , tetapi kartu undangan belum ke sebar semua . Mau tidak mau Rachel harus bergerak cepat sebelum bel berbunyi . Masih ada sisa 10 kartu undangan ditangan Rachel .

"Dua , empat , enam , sepuluh . Aduh ! Sisa 10 nih ." gumam Rachel . "Oh iya , sekolah kan punya band . Gue undang aja mereka sama anak anak taekwondo ." pikirnya .

Rachel pun bergegas mencari Ketua Osis SMA Antariksa , karena personilnya merupakan anak anak dari anggota OSIS .

"Aduh ! Berani gak ya ? Gue ke kelasnya ketos . Mana kelasnya ngelewatin kelas XII Ips 5 lagi ." ucap Rachel sedikit ragu . "Yaudah deh , gue ke sana aja ." pikirnya dan langsung menuju lantai 3 . Ia pun menyusuri setiap koridor kelas .

Banyak murid yang memperhatikan Rachel , karena ia pergi sendirian tanpa ada Rafa , Rafi ataupun Rio disampingnya . Semua murid kelas XII , terutama murid perempuan banyak yang memandang sinis dan memberikan tatapan tak suka . Ada pula yang memberikan senyuman bahkan sampai ada yang berani menggoda Rachel .

Namun Rachel berhasil sampai dikelas XII Ipa 1 , kelasnya sang Ketua Osis . Dengan sopan , ia pun memberanikan diri bertanya kepada salah seorang murid yang masih berada diluar kelas .

"Maaf kak , boleh nanya ? Apa ketua osis ada didalam kelas ?"

"Oh ! Cari Devan ? Bentar gue panggilin dulu ." ucapnya seraya masuk ke kelasnya . Lalu keluarlah laki laki berbadan tinggi , wajahnya hitam manis dengan penampilan sangat rapih memakai almamater merah ciri khas anggota Osis .

"Bukannya kamu anak kelas X ?" tanya Devan . "Ada perlu apa cari saya ?"

"Ini kak , saya mau kasih undangan untuk anggota Band Antariksa ." jawab Rachel tanpa ragu . "Besok saya ulang tahun , saya ingin band kakak tampil dipesta saya . Acaranya dimulai jam 7 malam ." jelasnya lagi .

"Oke ! Nanti saya kasih tahu anak anak yang lainnya . Thank you sudah ngundang band kita ." Devan pun berterima kasih pada Rachel .

"Thanks juga sudah mau hadir kak . Jangan lupa jam 7 malam , saya tunggu performance band kakak . Kalau begitu saya balik ke kelas ." ucap Rachel seraya pamit dan langsung mendapat anggukan kecil dari Devan .

Rachel pun bergegas balik ke lantai 2 karena sebentar lagi jam istirahat akan berakhir . Saat melewati kelas XII Ips 5 , Rachel dicegat oleh 2 orang kakak kelas laki laki dan 1 orang perempuan .

"Oh ! Jadi ini yang namanya Rachel ?" tanya murid perempuan itu .

"Cantik juga . Mau dong , jadi pacarnya ." timpah salah satu murid laki laki .

Rachel hanya menghela nafas sambil melipat kedua tangannya didada .

"Maaf , saya harus pergi ." ucap Rachel datar . Tetapi mereka malah menertawakan Rachel . Rachel pun tak memperdulikannya , ia kembali berjalan menjauhi mereka . Namun apa yang terjadi , rambut Rachel ditarik oleh murid perempuan sampai Rachel hampir terjatuh .

"Heh ! Suruh siapa kau pergi ?" gertaknya .

Rachel pun segera membalikkan badannya dan berhasil menepis tangan yang menarik rambutnya lalu menatap wajah perempuan itu sampai tak berkedip .

Suasana pun berubah menjadi gaduh , orang orang yang berada dikelaspun sampai berhamburan keluar melihat kejadian tersebut .

"Berani lo berurusan sama gue ?" gertak balik Rachel . "APA ELO TAHU SIAPA GUE ?" Kini berbanding terbalik , tatapan Rachel pun berubah tajam seakan matanya ingin memangsa lawannya .

"GUE DISINI BUKAN MAU CARI RIBUT SAMA LO ! Lo lihat tuh cctv !" ucap Rachel sambil menunjuk ke arah cctv . "Dia tahu siapa yang mulai duluan ." bisiknya dengan penuh tekanan .

Raut wajah perempuan itu pun yang awalnya menyeramkan berubah manjadi ketakutan . Nyalinya pun menciut saat lawan mengeluarkan aura yang lebih menyeramkan dari dirinya .

Kemudian Rachel melanjutkan kembali turun ke lantai 2 menuju kelasnya dengan penuh emosi . Sayangnya bel masuk telah berbunyi sebelum Rachel tiba dikelasnya . Mungkin dirinya akan terlambat sedikit .

Untung saja , gurunya belum masuk kelas . Dan posisi Rachel aman saja , tidak akan ada hukuman untuknya .

Saat masuk kelas , semua murid pun bertanya tanya melihat raut wajah Rachel yang semula terlihat seperti malaikat kini berubah menjadi seperti devil .

"Dari mana aja lo ?" tanya Rafi yang langsung menginterogasi . Melihat tatapan Rachel yang menyeramkan , Rafi pun hanya mengerutkan kening .

"Muka lo kenapa ? Kayak habis nerkam orang saja ." ujarnya lagi . Tetapi masih tak ada sahutan dari Rachel .

"Wah ! Apaan nih ?" tukas Nadin yang masih bermain ponsel . "Lho , Chel ! Bukannya ini elo ya ?" tanya Nadin setengah berteriak karena mejanya agak jauh dari meja Rachel .

Semua orang pun mendekat pada Nadin dan melihat apa yang dimaksud olehnya .

"Apaan sih ? Gue mau lihat dong ?"

"Ih , gue juga mau lihat ."

"Wah , ini beneran si Rachel ."

Melihat semua orang heboh dan berkerumun di meja Nadin , Rafa pun akhirnya turun tangan dan merampas ponsel milik Nadin . Sontak dirinya terkejut melihat rekaman yang diunggah seseorang disosial media tentang kejadian perkelahian antara Rachel dengan seorang kakak kelas .

"BANGS*T !" Rafa pun kesal sampai menggebrak meja dan membuat orang takut . "Siapa yang berani unggah rekaman itu ?" tanya Rafa emosi .

"Rio ! Cari orangnya dan bawa kesini !" titah Rafa pada Rio . Rio pun mengangguk mengerti dan bertanya pada Nadin .

"Akun siapa itu ?" tanya Rio .

"A-a-akun , akun kak Victor . Anak kelas XII Ips 5 ." jawab Nadin gugup .

"Oh ! Oke !" timpalnya lalu pergi keluar kelas .

Jason yang nampak tak mengerti dengan sikap Rafa yang membela Rachel hanya mengernyitkan alisnya . Ia memang tak tahu soal hubungan antara Rachel dengan Rafa dan yang lainnya . Dirinya pun seolah olah tak peduli dan tak mau tahu . Tetapi entah kenapa sudah beberapa kali ia selalu membuat masalah dengan Rachel ? Hanya saja tidak separah orang orang yang sudah pernah buat masalah dengan Rachel cs .

Dan kebetulan sekali , Pak Eno guru Biologi tidak masuk kelas karena ada halangan dan hanya memberi tugas saja . So , Rafa bisa menunjukkan aksinya untuk membalas perbuatan orang orang yang mencari masalah dengan saudaranya .

Tak lama kemudian , Rio pun berhasil membawa seseorang ke hadapan Rafa . Tanpa basa basi , Rafa langsung menggeledah saku celananya untuk mencari ponsel . Setelah menemukan , Rafa menyuruh orang tersebut untuk membuka pasword ponselnya . Lalu mencari aplikasi instagram di dalam menu ponselnya . Usai menemukan aplikasi tersebut , Rafa pun segera mengecek apakah benar orang tersebut telah mengunggah rekaman kejadian pertengkaran Rachel dengan kakel nya ?

Dan ternyata , orang tersebut memang mengunggah kejadian itu . Tanpa meminta persetujuan , Rafa langsung menghapus unggahan tersebut . Orang itu pun meminta maaf kepada Rafa untuk tidak lagi mengunggah apapun tentang Rachel atau yang lainnya ke sosmed . Setelah itu Rafa membiarkan Victor pergi tanpa ada luka sedikitpun karena tindakannya .

***

Dunia terus berputar , siangpun berganti menjadi malam . Cahaya rembulan pun mulai menyinari dunia menggantikan matahari yang tenggelam . Rachel pun segera memejamkan matanya , menunggu esok pagi menyambut kembali sang mentari .

★★★★★