Chereads / Queen mafia / Chapter 4 - Bab 4

Chapter 4 - Bab 4

Ivana menceritakan masalah apa yang terjadi sekarang, Alvian di buat kesal karena hal itu. Bisa-bisanya mereka meremehkan kekuatan Leader DOM.

"Tenang saja, adikmu ini bisa di andalkan". Ucap Alvian.

"Tidak, ini masalahku, aku yang akan menghabisi pria itu dengan tanganku sendiri, lihat saja nanti". Ucap Ivana menunjukan Smriknya.

Anggota yang lain cuma diam melihat kedua bersaudara ini memiliki Hobi yang sama yaitu seorang pcycopat.

-

-

-

Skip

Ivanscool.

Ivana dan dkk sudah berada di halaman sekolah untuk melakukan pelajaran sekolah tersebut yaitu Pendidikan Jasmani(olahRaga). Ivana sudah mengganti bajunya dengan baju khusus untuk olahraga begitu pun dengan murid yang lainnya.

Terlihat Pria yang membantu nya kemarin sedang berlatih untuk pertandingan Basket, Jujur Entah mengapa mata Ivana selalu saja melihat kearah Marvel.

"Harga diriku jauh lebih tinggi, masa queen melirik pria terlebih dahulu". Gumam Ivana sambil melanjutkan Aktivitasnya tadi.

Brukk

"Agh!!". teriak Ivana.

Bola Basket mengenai Kepala Ivana dan membuat nya Tersungkur ke lantai,membuat Yang lain kaget dan langsung membantunya berdiri.

"Kamu ga apa-apa Van?". Ucap Tasya sambil memegangi tangan Ivana untuk membantunya berdiri.

"I'm Fine". Ucap Ivana sambil memegangi kepalanya yang terkena bola.

"Astaga Van, dahi kamu luka". Kaget Clara.

Vany dan lainnya menghampiri Ivana yang terjatuh tadi karena ulahnya, ia sengaja melempar Bola ke Arah Ivana.

"Sakit ya, kesian". Ucap Vany sambil tertawa.

Tidak lama Marvel dan lainnya menghampiri Ivana karena mendengar suara teriakan.

"Kenapa ini? Kau? Ini ulahmu kan?". Tanya Mark menujuk Vany karena melihat Ivana cedera di bagian kepala.

"Ya, dia menghalangiku untuk menonton kalian, dia pikir Sekolah ini milik dia apa". Jawabnya.

"Kau sangat kasar, Itu sebabnya Marvel tidak menyukaimu". Ucap Lorenzo.

Marvel hanya diam sembari memandangi Ivana yang memiliki luka lembam di daerah Dahi.

"Ikut denganku, kita ke uks". Tarik Marvel ke Ivana. Ia membawanya menjauh dari lapangan dan mengobati luka Ivana.

"Mavel !! Marvel!!". Teriak Vany karena melihat Pria yang ia puja-puja menarik wanita lain tepat di hadapannya.

"Berani sekali kau melakukan itu ke Ivana !! Kau tidak tau siapa dirinya dan apa yang akan di lakukannya kepadamu nanti!!". Kata Clara emosi.

"Apa yang akan dia lakukan kepadaku hah!! Lihatlah dia, wanita miskin !! Aku akan mengeluarkannya dari sekolah ini". Ucap Vany sambil berteriak di hadapan Clara.

Clara sudah tidak tahan akan sikap Vany ia ingin sekali merobek mulutnya, Gibrella berusaha menahan amarah Clara dengan membisikan sesuatu ke arah Clara.

"Jangan berbuat macam-macam, jaga mulutmu agar tidak membongkar identitas Ivana, dan satu lagi berkelahilah sebagaimana wanita pada umumnya". Bisik Gibrella.

Tiba-tiba Vany menarik rambut Clara membuat nya membalasnya dan terjadilah saling menjambak rambut.

"Sialan kau!! Berani sekali kau!! Akan ku laporkan ke ayahku!!". Teriak Vany.

"Cihh jalang !". Teriak Clara.

Dan terjadilah perkelahian tersebut, Gibrella dan lainnya berusaha menyelamatkan Vany dari Clara, karena mereka tau jika Clara sudah mengamuk ia akan membunuh siapa saja. Clara ingin mengambil sebuah belatih di Belakangnya yang ia simpan untuk berjaga-jaga dan langsung di hentikan Gibrella.

"Lepaskan !! Atau kau akan menerima akibatnya !!". Tunjuk Clara ke Vany. Wajah Clara sudah merah padam karena amarah.

"Apa yang bisa kau lakukan!! Apa kau mau membunuhku !!". Teriak Vany.

Gibrella langsung menarik Clara menjauh dari Vany karena sudah menjadi bahan tontonan siswa.

"Tolong kontrol emosi kamu, akan tiba waktunya kita membalas perbuatannya nanti". Kata Clarissa yang sadari tadi diam melihat Clara dan Vany berkelahi.

Disisi lain Marvel membawa Ivana ke ruang uks untuk mengobati luka Ivana.

"Apa yang kau lakukan?". Ucap Ivana karena tiba-tiba Marvel membawanya.

Marvel salah tingkah, ia tidak tau apa yang ia lakukan sekarang.

"Obati lukamu, aku tidak suka ada orang yang membully di sekolahan ini". Ucapnya lalu pergi meninggalkan Ivana di ruangan tersebut.

Ivana menaikan satu alisnya."aneh". Gumam Ivana lalu mengambil Kotak p3k disampingnya.

"Berani sekali dia melempar bola ke arahku, ga sayang nyawa". Gumam Ivana sambil mengoleskan Lukanya.

"Hmm, besok aku harus bertemu dengan brengsek itu, baiklah aku akan melampiaskan kemarahan ku denganya". Ucap Ivana sambil beberapa kali mengontrol Nafasnya.

Clara dan Dkk sudah datang untuk melihat kaadaan Ivana. betapa terkejudnya Ivana saat melihat Clara dengan penampilan Acak-acakan.

"Habis ngapain?". Tanya Ivana.

"Memberi pelajaran ke Jalang itu, berani-beraninya dia melakukan itu ke kamu Ra, katanya dia ingin mengeluarkan mu dari sekolah ini". Jawab Clara sambil membenarkan penampilannya.

"Dia hampir saja mau menusukan pisau ke Vany, untung saja aku melihatnya dan menghentikannya". Kata Gibrella.

Clarissa melirik sinis ke Gibrella."harusnya kamu menghentikan Clara agar tidak berkelahi seperti tadi, kau malah memberikan Contoh cara berkelahi perempuan seperti saling menjambak rambut, tidak berguna". Kata Clarissa datar.

"Sudah-sudah, Eeh Tasya dimana?". Tanya Ivana karena sadar dari tadi Tasya tidak ada.

"Ah iya, apa jangan-jangan..". Ucap Gibrella.

"Ah sial !! cepat kalian cari Tasya sekarang!! Dan perhatikan Vany sekarang dimana, aku tidak mau jika ada seseorang yang mati di sekolah ini". Ucap Ivana langsung di angguki yang lainnya.

-

-

-

Disisi Lain Clara sedang mengikuti Vany, ia ingin membalas dendam atas penghinaan yang di lakukannya ke Leadernya, Tasya adalah sosok yang sangat menghormati Ivana, dia tidak tahan jika ada yang menyakiti Leadernya.

Setiap langka Vany di ikuti Oleh Tasya, ia sudah memegang sebuah pisau lipat yang terus ia bawa kemanapun untuk memberikan sebuah ukiran di tangan sang musuh.

Tiba-tiba Tasya di tarik seseorang.

"Apa yang kau lakukan!".kata Tasya ke Mark.

Pria itu Adalah Mark."apa yang kau lakukan? Dan apa ini? Pisau? Apa yang akan kau lakukan ke Vany? Apa kau akan membunuhnya dengan ini?". Ucapnya sambil mengambil Pisau yang di pegang oleh Tasya.

Tasya kelagapan."T-tidak, I-ini untuk". Ucapnya tidak bisa mengatakan apapun karena Tasya bisa di bilang bodoh akan mengotrol emosinya.

"Ini untuk berjaga-jaga, lihatlah disna ada pohon mangga, kami ingin memakan mangga ini, apa kita tidak menggunakan pisau buat mengupas kulit mangga?". Ucap Clarissa yang tiba-tiba datang.

"Nah iya, ini buat ngupas mangga". Ucap Tasya sambil tertawa hambar.

Mark merasa curiga apa yang mereka katakan.

"Oh, seperti itu, Btw ini pisau beli dimana? TheKillerangel, ku rasa aku pernah mendengar namanya". Ucap Mark melihat tanda Di pisau itu.

"Dia membelinya dari Russia, minggirlah kami ingin makan". Ucap Clarissa menarik tangan Tasya agar menjauh dari Mark.

Mark memperhatikan Punggung mereka berdua semakin menghilang, ia curiga akan satu hal, di tambah lagi lambang yang ia lihat di pisau tadi.

"Oke Mark, lupakan, kau kesini karena ingin membuang sesuatu kan? Jadi lanjutkan, Agh aku sudah tidak tahan". Ucapnya menahan Ingin membuang air kecil.