Chereads / Queen mafia / Chapter 10 - Bab 10

Chapter 10 - Bab 10

Sedangkan Ivana tampak tidak memperdulikan mereka yang sedari tadi mengobrol. Ia terlalu fokus dengan Ponselnya dan tidak memperdulikan ada orang di sekitarnya.

Tapi itu salah, Ivana masih bisa mendengarkan orang lain saat berbicara meski sedang fokus dengan satu hal.

"Kenapa kalian menatapku seperti itu ? Berhentilah menatapku atau aku akan mengeluarkan bola matamu". Gumam Ivana yang masih Fokus ke layar ponselnya.

"Seram, Pantes cocok jadi Queen". Gumam Zaen.

"Jika kalian ingin makan, pesanlah aku akan membayar nya, tapi jangan mengganguku sekarang". Ucap Ivana di soraki yang lainnya.

Alvian Is calling...

"Ada apa ?". Tanya Ivana.

Terdengar suara nafas Alvian yang memburu dan ada beberapa suara tembakan yang Ivana dengar.

"Apa yang terjadi !! Kau dimana sekarang !!". Ucap Ivana tiba-tiba berdiri.

Yang lain nya kaget karena tiba-tiba Ivana berdiri saat menerima Telpon.

"Cepat datang ke masion Ayah !! Ada yang menyerang masion !! Aku berusaha menyelamatkan Dady yang di bawa !! Aku tidak tau siapa yang membawa dady tapi sepertinya mereka dari kelompok Mafia !". Teriak Alvian. Terdengar suara momy nya menangis dan Monica yang terus memanggil Dady nya.

Nafas Ivana memburu, matanya kini berwarna merah menandakan ia sedang marah. Ia mencoba mengontrol nafasnya.

"Cepat lacak lokasi Ayahku !! ". Perintah Ivana.

Sementara yang lain yang melihat mencoba bertanya.

"Ada apa Van ? Apa yang terjadi ?". Tanya Clarissa karea tiba-tiba Ivana marah.

"Masion Leonard di serang, mereka membawa Ayahku !! Sepertinya mereka dari Kalangan Mafia!". Ucap Ivana sambil menahan emosinya.

"Kau lindungi Momy dan Monica, aku akan menyelamatkan Dady ! Aku akan mengirim Anggotaku untuk melindungin kalian !". Ucap Ivana.

"Baik, aku tunggu, karena ini tiba-tiba saat kami sedang bersantai, cepat bawa Dady pulang dengan selamat Van!". Teriak Alvian sambil memutuskan Telponnya.

"Kalian pergilah ke Masion Leonard dan lindungi keluargaku !! Disana sudah ada ka Alvian , kalian hanya perlu membawa Keluarga ku ke Villa kemarin ! Karena Kakak ku sedang berusaha menyelesaikan sesuatu!". Perintah Ivana di angguki yang lainnya.

Marvel mencoba menawarkan bantuan.

"Kami akan bantu". Ucap Marvel di angguki para panglima.

"Tidak, aku bisa mengurusnya sendiri". Jawab Ivana.

"Tidak ada menolakan!!". Bentak Marvel yang di setuju Ivana.

Saat mereka ingin pergi, Vany dan dkk menghentikan mereka.

"Mau kemana kalian ? Ah itu tidak penting untuk ku, Marvel kamu mau kemana". Tanya Vany sambil memegangi tangan Marvel.

"Lepaskan !!". Bentak Marvel sambil menghempaskan tangannya kasar.

Vany yang dapat perlakuan kasar Marvel menyalahkan Ivana, ia ber'anggapan bahwa Ivana sudah mengguna-guna Marvel karena sudah membuatnya seperti ini. Vany kemudian mendekat ke arah Ivana dan ingin memukulnya.

"Dasar jalang !! Kau tidak pantas berada di sini !!".

Saat Vany ingin melayangkan tangannya ke wajah Ivana, Ivana terlebih dahulu memegangi tangan nya.

"Kau menggangguku sekarang, akan ku balas perbuatanmu !! Tunggu aku sayang". Bisik Ivana ke telinga Vany. Ia kemudian melepaskan Genggaman tangannya dan bergegas pergi untuk menolong Dadynya.

"Lihatlah, kau akan mendapatkan hukumannya jalang". Ucap Clara sambil melewati Vany yang kaku karena mendengar bisikan Ivana tadi.

"Jangan bermain-main dengan kami, jika kau ingin hidup tentram". Ucap Zaen.

Mereka semua mengikuti Ivana ke mana ia pergi. Hanya ada Marvel yang masih berdiri di sana.

Ia kemudian membisikan sesuatu ke telinga Vany.

"Apa yang terjadi dengan mereka semua? Kenapa mereka mengancamku?". Gumam Vany.

Marvel kemudian membisikan sesuatu ke Vany.

"Jangan mengganggunya lagi, ini sudah peringatan ringan". Bisik Marvel mengangkat sudut bibirnya dan lalu pergi.

Vany yang mendengar perkataan mereka dibuat bingung, terlebih lagi apa yang di katakan Ivana, aku sudah kembali membuat Vany Di tambah penasaran.

"Marvel kamu punyaku dan akan menjadi milik ku seutuhnya !! Tidak akan ada yang bisa merebutmu dari seorang Vany". Ucap Vany di sertai Smrik.

-

-

-

Ivana dan Dll sedah berada di Masion milik keluarga Leonard. Terlihat Ivana sedang membawa Pistol untuk menembak siapa saja yang berani melukai keluarganya.

"Kalian cepat periksa cctv, dan kalian tolong bantu aku melacak ponsel milik ayah ku". Ucap Ivana ke Lorenzo.

Mereka semua mengangguk dan berpencar melakukan apa yang di minta Ivana.

"Ketemu !! Ayahmu berada di jalan ini ". Ucap Lorenzo yang baru saja mendapatkan lokasin Ayah Ivana.

"Apa ? Ini kan di pabrik kemarin ? Ah sial, mereka bermain-main dengan ku !!". Teriak Ivana mengetahui bahwa yang menculik Dadynya adalah Anak dari Dhani William.

"Mereka benar-benar berani !! Jika ada sedikit luka di tubuh ayahku maka aku tidak akan mengampuninya !!". Teriak Murka Ivana yang di lihat Marvel.

"Kau bisa menggunakan ku dalam hal ini, tenang saja ayahmu pasti selamat". Ucap Marvel sambil menenangkan Ivana.

-

-

-

Jonathan Yang melihat kakaknya semakin gila akan dendam dan haus akan kekuasaan membuatnya merasa iba. Saen selalu saja bergumam ingin menghancurkan DOM dan menjadikan Roseblood menjadi mafia terkuat.

Jonathan sebenarnya ingin menolong Ayahnya dari Queen, ia berfikir bisa membicarakan ini baik-baik. Tapi tidak semudah itu berurusan dengan mafia yang mempunyai dendam.

"Aku akan menghabisi nya". Gumam Saen sambil memainkan pisau sambil tertawa sendiri.

"Jika aku Menghabisi Keluarga Leonaed dan menghancurkan Gangster DOM maka itu akan sangat seru bukan ? Dan tinggal tersisa king, apa aku harus menghancurkan Gangster Avigator juga ?". Gumam Saen sambil mencium pisau kecil miliknya.

Jonathan yang melihat kakaknya seperti itu di buat takut dan kesian kepadanya. Ia jadi seperti ini karena perlakuan kasar dari ayah mereka sendiri. Dan membuat Saen trauma dan Memiliki hasrat ingin membunuh.

Tiba-tiba ada ide yang terlintas di benak Saen yang mungkin membahayakan Nyawa sendiri dan orang lain.

"Bagaimana jika kita menyakiti Keluarga dari Leonard pasti seru". Kata Saen yang membuat Jonathan terkejut dengan apa yang baru saja Ia dengar.

"Jangan berbuat macam-macam kak". Ucap Jonathan membuka suara.

Saen kemudian menatap tajam ke Jonathan dan mendekatinya lalu mencekik kerah baju milik Jonathan.

"Apa ? Kenapa ? Apa kau takut adikku ?". Ucap Saen sambil tersenyum mengerikan ke Jonathan.

"L-lepaskan K-kak, Kau menyakitiku". Ucap Jonathan sembari batuk-batuk karena ulah Saen.

Saen kemudian melepaskan Genggamannya.

"Aku akan mendatangi masion keluarga Leonard, dan untuk itu aku sudah memiliki rencana ku sendiri". Gumam Saen sambil tersenyum smrik dan sambil minum.

"Tidak perlu mengkhawatirkan ku, aku bisa melakukannya tanpa bantuan mu". Ucapnya lagi.

Jonathan hanya bisa diam. Sebenarnya ia juga sangat lelah menjaga kakaknya. Ia mendapatkan perlakuan yang tidak pantas dari kakaknya.

Saen tidak memiliki hati nurani sedikitpun. Ia bahkan menghabisi Ayahnya sendiri.

"Sekarang pergilah !! Aku tidak membutuhkan mu lagi !". Teriak Saen tiba-tiba menghempaskan gelas yang sedari tadi ia pegang.

"Baiklah , aku juga sudah lelah dengan prilaku mu seperti ini kak , ku harap kau membaik". Ucap Jonathan lalu pergi dari ruangan tersebut.

"Brengsek !! Aku tidak membutuhkannya sama sekali , sejak dulu dia selalu saja tidak berguna !!". Gumam Saen lalu tiba-tiba tertawa seperti orang gila.

"Bersenang-senanglah besok". Ucap Saen sambil tertawa keras.