Chereads / Queen mafia / Chapter 9 - Bab 9

Chapter 9 - Bab 9

Ivana mencoba memikirkan rencana di balik semua yang terjadi tadi, ia merasa ada yang menjanggal di balik nya Leader Roseblood Tersebut.

-

-

-

Di sisi lain ada seseorang pria yang tertawa sambil melihat pemandangan di balik jendela. Pria yang memiliki kulit putih, dan memiliki tinggi badan yang cukup tinggi. Ia adalah Putera dari Dhani William.

Ia bernama Saen Alberty William putera pertama dari Leader Roseblood yaitu Dhani William.

"Jadi? Ayah sudah mati ?". Tanya Saen ke adiknya yang berfropesi sebagai asistennya.

Adiknya bernama Jonathan William.

"Kenapa kau melakukan ini terhadap ayah kita sendiri kak ? Aku mendengar kabar bahwa Queen akan menghabisi nya nanti karena sudah meremehkannya di tambah lagi sudah melukai adiknya, kenapa kau mengusulkan rencana itu ke ayah. Kau sendiri tau bahwa itu sangat tidak mungkin untuk kita bisa menghancurian Mereka". Ucap Jona sedikit takut sudah berbicara terlalu panjang ke Kakaknya.

Saen kemudian berbalik berhadap ke arah Jona dan sedikit tersenyum ke arahnya. Jona takut melihat kakaknya yang memiliki sifat kasar dan haus akan kekuasaan.

"Kenapa ? Kau tidak suka aku mengambil alih Roseblood ?". Ucap Saen yang dari tadi tersenyum lalu memasang wajah Kesal hanya dengan beberapa detik.

"T-tidak ka , Aku senang, tapi tidak dengan cara seperti ini, kau menyuruh semua anggota untuk kembali dan hanya ada tersisa beberapa anggota yang menemani ayah di sana, tentu saja ayah kalah". Jawab Jona sedikit gemetar.

Brakkkk

Saen membanting Vas bunga ke lantai ia memegangi kepalnya karena kesal.

"Kau membuatku ingin menghabisi mu sekarang juga karena kau terlalu banyak berbicara !!". Teriak Saen seperti orang gila sambil memegangi Kepalanya ." Apa kau tau? Hari ini aku sudah merasa senang karena sudah berhasil menyingkirkan Ayah dan mengambil posisi sebagai Ketua Roseblood dan akan membuat Roseblood sebagai Mafia Terkuat !! Dan kau menghancurkan Kesenanganku sekarang ?". Ucap Saen mendekatkan wajahnya ke Jona.

Ini yang di takutakn Jona jika bersama Saen.

Saen memiliki gangguan jiwa, ia terlalu ter'obsesi akan kekuasaan dalam segi apapun. Saen sosok yang kejam dan tidak berperasaan sebagai manusia. Ia bahkan menyakiti wanita dan anak kecil, bahkan Saen pernah membunuh seorang pria tua di sebuah gang untuk kepuasannya.

"T-tidak aku hanya takut ayah akan tau tentang rencanamu". Jawab Jona Gugup karena ia juga merasa takut bersama dengan Kakaknya ini.

Saen kemudian menjauh dari wajah Jeno.

"Tidak perlu khawatir, dia pasti sudah membunuh ayah, jadi pria tua itu tidak akan mengetahui apa yang aku lakukan terhadapnya". Ucapnya Sambil tersenyum mengerikan.

Saen bisa di bilang sangat takut dengan Ayahnya. Ia selalu memukuli Saen dan menyiksa setiap hari dan membuat mentalnya semakin buruk. Saen yang dulunya penyanyang telah berubah menjadi sosok mengerikan akibat ulah ayahnya sendiri.

Jeno lah yang selama ini mengurus Saen.

"Aku harap Queen tidak menyadari kejanggalan ini, karena ini terlihat sangat jelas". Gumam Jeno .

-

-

-

-skip

-

"Jadi Dhani william mempunyai anak ? Siapa mereka ?". Gumam Ivana karena mendengar pernyataan Ghani.

"Ya, Dhani William mempunyai 3 anak, 2 diantaranya laki-laki dan 1 perempuan". Ucap Ghani menjelaskan ke Leadernya sekaligus Ia anggap sebagai adiknya sendiri.

"Nama ?". Ucap Ivana sambil memegangi dagunya.

" anak pertama bernama Saen Alberty William, dan ke dua Jonathan William. Dan untuk anak ter'akhir bernama Aloyna William yang bersekolah di US.

Ivana Mengangguk paham atas apa yang di jelaskan Ghani kepadanya.

"Dan ada beberapa rumor mengatakan bahwa Saen William selaku adik dari Jonathan William sedikit sakit, ia mengalami debresi berat karena ulah dari ayahnya sendiri, ia mengalami mental disorders".

"Aku mengerti sekarang". Gumam Ivana karena ada hal yang terlintas di benak nya.

"Jika Saen william mempunyai dendam sendiri kepada ayahnya sendiri karena sering mengalami tindakan kekerasan, Dan mengirim ayahnya sendiri masuk ke kandang singa yang tentu akan kalah melawanku". Gumam Ivana sambil memikirkan apa yang terjadi sekarang.

Ghani membuka suara tentang informasi mengenai Saen william yang baru saja ia dapat.

"Aku baru saja mendapatkan informasi Van". Ucap Ghani sambil memutar pesan suara.

Rekaman itu berisikan tentang percakapan angara Saen dan Jeno tadi. Ghani berhasil meretas jaringan milik Jeno dan membuatnya bisa mengetahui percakapan apa saja dari Ponsel Jeno yang di ketahui Dirinya sendiri.

Ivana mendengar dengan jelas apa yang di bicarakan kedua bersaudara tersebut. Terdengar sekali bahwa Saen William mempunyai dendam dengan ayahnya sendiri dan menjebaknya untuk melawan Queen.

Dan ia juga mendengar sang adik nya Jenothan William tidak bisa berbuat apa-apa. Terdengar jelas suara Jeno yang Gugup menjawab pertanyaan dari Saen.

"Kau benar, Saen William mempunyai Dendam dengan ayah nya sendiri, ia menginginkan kekuasaan yang dimiliki ayah nya". Ucap Ivana lalu menatap keluar jendela.

"Dan kau benar Jeno karena ini sangat jelas sekali bahwa Kakak mu itu merencakan sesuatu sangat bodoh, bagaimana bisa dia membuat ini bodoh !! Dasar brengsek. Batin Ivana sambil mengangkat sudut bibirnya.

Ghani yang melihat Ivana Bersmrik di buat takut.

"Kenapa dia begitu mengerikan ? Aku merasa takut". Batin Ghani melirik Ivana.

Menyadari Di lirik Oleh Ghani, Ivana membukatkan matanya ke arah Ghani.

"Fokus !!". Bentak Ivana yang membuat Ghani fokus kembali.

"Aku suka dengan sikapnya, tapi aku tidak menyukai nya karena dia berusaha mengalahkan DOM dan ingin menghabisi ku ? Itu tidak mungkin terjadi". Gumam Ivana sambil tersenyum Smrik.

"Sayang sekali Saen William , kau sudah masuk daftar ku sekarang, jadi akan ku pastikan kau tidak mendapatkan apa yang kau mau". Gumam Ivana sambil memperlihatkan senyuman nya yang menurut orang lain manis. Berbanding terbalik dengan Ghani yang melihatnya.

Ghani yang melihat senyuman Ivana di buat merinding bagaimana bisa wanita bisa seganas ini? Ivana sosok yang berbeda dari wanita pada umumnya.

-

-

-

Skip

Ivana dan Dkk sudah berangkat menuju sekolah untuk melanjutkan aktivitasnya yang bisa termasuk Kerja.

"Eh Van kemarin kau menyuruh kita menggunakan Obat ini tapi tidak ada kejadian serius kemarin, jadi kami tidak menggunakan nya". Kata Stella sambil menunjukan obat yang di berikan Ivana kemarin.

"Simpan saja, kalian pasti akan membutuhkan obat itu". Ucap Ivana.

"Heyy, apa kabar kalian ?". Tanya Zaen yang baru datang berserta yang lainnya. Mereka berada di kantin sekolah saat ini.

"Baik". Jawab Tasya.

Mereka semua pun langsung duduk di meja.

"kalian ngapain duduk di sini ? Kan ada banyak kursi kosong". Ucap Clarissa sambil menunjuk beberapa tempat yang memang banyak kursi kosong.

"Benar tuh, lagian jika kalian disini nanti jalang di sekolah ini pada dendam sama kita". Jawab Clara lagi sambil tertawa.

"Kalian takut ?". Jawab Marvel sambil melirik Ke arah Ivana yang dari tadi sibuk menatap layar ponselnya.

"Ngak lah, ini rencana Ivana, dia tidak mau ada hal yang menggangunya jika menjalankan misinya". Jawab Gibrella sambil melirik ke arah Ivana.