"Aku sudah bilang bahwa kau bukan kekasihku!" Teriakan Alaric di pagi harimembuat tidur Rosea terganggu. Rambut abu-abunya menjuntai ke bawah ranjang. Dia tidur dalam posisi menelungkup, dengan wajah tertanam di dalam banyak.
"Ehm... berisik!" Rosea membuka matanya, mengusap bibirnya dan mulai duduk di atas ranjang. Dia meregangkan tangannya, melirik Alaric yang terlihat sedang marah.
"Ada apa dengannya?" Sahut Darren dari arah kamar mandi.
"Aku tidak tahu. Sepertinya dia sedang marah kepada seseorang." Jawab Rosea tanpa melirik Darren sedikitpun. Matanya terus tertuju pada Alaric yang berdiri di pantri dapur, menopangkan tangannya di sana.
Tak hanya matanya yang terfokus pada pria itu, kini langkah kakinya juga demikian. Rosea berjalan perlahan, masih sedikit sempoyongan karena nyawa yang belum menyatu. Dia menghampiri Alaric, berdiri di belakang pria itu.