Terik mentari hangat menyapa, lantunan pidato pembina upacara terasa panjang bagaikan lagu nina bobo untuk sebagian murid yang tengah berbaris dilapangan
Libur seminggu yang singkat, namun terasa panjang, diakhiri dengan upacara bendera hari senin
Setiap awal bulan di hari senin, pembina upacara selalu memberikan sambutan atas prestasi-prestasi yang telah tercapai dalam kurun waktu itu.
Tidak jarang penyerahan hadiah diberikan kepada murid-murid yang berhasil mengharumkan nama sekolah
"aahh.. dapet hadiah ya..." celetukku
"hmm..? kenapa ngel? lu pengen juga?" sahut Clara disampingku
"ya iyalah, siapa juga yang gak pengen berprestasi dan mengharumkan nama baik sekolah? Semua orang pasti pengen punya prestasi kan.. entah satu atau dua.." lanjutku
"ha? Masa si? Gwe nggak tu.." jawabnya singkat padat
"hmm.. elu mah dah kelas kakap. Tinggal jentik semua dapet"
"Lagian kalo liat temenmu sendiri yang bisa sampe juara nasional, bangga gak sih? Kek jadi termotivasi gitu?" lanjutku
"kalo itu jelas bangga dong.. apalagi kalo ada dua.." ucap Clara
Yup.. didepan sana ada dua orang teman kami yang menerima penghargaan. Baru 2 bulan kami bersekolah disini dan prestasi mereka sudah segemilang ini
Selestya Cindy Pandhita, Juara 1 Olimpiade Sains SMA Tingkat Nasional.
Sudah tidak bisa dipungkiri lagi, anak satu ini memang paling cerdas seantero angkatan. baru 2 bulan disini dan dia sudah menjuarai lomba setingkat nasional
Entah kenapa dari dua teman kami itu, aku hanya merasa senang dan termotivasi dengan Tya, sedangkan satunya..
"wah.. memang calon istri solehah tu cewek.." ucap salah seorang cowok kelas sebelah
Annisa Nur Fitriyah, Juara 1 Lomba Tartil Qur'an Tingkat Provinsi.
Dengan gaya khas ukhty nya itu, sudah tak ayal lagi kalau dia bisa, semua orang tau itu. Hanya saja.. bagaimana bisa seseorang penggila seks seperti dia bisa sampai sejauh itu?
Akal sehatku sama sekali tidak bisa menerimanya, apa hanya aku yang menganggapnya aneh? Mungkin aku hanya terlalu berlebihan saja, toh sedari awal dia memang anak yang baik
******
Bel istirahat siang berbunyi, semua murid mulai berhamburan keluar kelas
Geng kami pergi ke kantin untuk makan, kami mampir dulu ke kelas Chika untuk mengajaknya juga
"Nisaa.. Tyaa.. selamat ya.." ucap Chika dengan wajah bulatnya
"iya chik.. Sama-sama.." ucap mereka berdua
Kami menyantap makan kami sambil mengobrol biasa
"eh.. Btw bukannya OSIS udah mulai wawancara ya?" aku memulai pembicaraan
"udah dibagi kloter kok, aku dapet siang ini, kamu kalo gak salah ntar sore deh ngel.." jawab Chika
"oh ya? Kok aku belom tau ya?" sahutku
"ada di mading kok, aku juga baru baca" lanjutnya
"oh oke deh.. Kalo gitu aku ntar sore ke sekre"
"beb.. Siang ini kita main ya.." bisik Nisa pelan
"iya deh iya.. Chika gak bisa ikut ya berarti.." jawabku
"waduh iya, aku skip dulu deh.. Eh.. Aku duluan ya.. Udah mau mulai nih.." ucap Chika bergegas pergi menuju sekre OSIS
"iya chik.. Semangat ya.." ucapku dan nisa
"yee.. Akhirnya.. Kita juga yuk.. Ayo ihh.. Cepet.. Aku dah gak sabar pen ngisep kontol kamu.." dengan mata berbinar
"yaudah deh ayo.. Oh iya.. Btw aku dikasih kunci gudang sama pak kepsek, sekarang kita bisa main sepuasnya disana tanpa takut diliatin orang" sahutku
"yaudah tunggu apalagi gasskeunn.. Yuk.. Cepet.." Nisa buru-buru menarikku menuju gudang olahraga
Saat jam istirahat, gedung olahraga memang jarang dipakai, kecuali ketika ada jam olahraga sebelumnya
Biasanya dipakai ketika sore hari sepulang sekolah oleh ekskul olahraga. Karena sepi kami berdua langsung menuju tempat penyimpanan dibelakang
Setelah kubuka kuncinya, kami berdua pun masuk kedalam. Meskipun tampak penuh tapi ruangan tersebut rapi dan tertata, peralatan-peralatan tersebut dirawat dengan baik oleh semua orang
"ayoo sini evv.. Buruan.. Disini aja.." Nisa menuju kedalam ruangan ke tumpukan matras yang ada disana. Tumpukan tersebut tidak terlihat langsung dari depan karena terhalang rak bola dan peralatan lain didepannya
Brugh..
Dia langsung merobohkanku ditumpukan matras tersebut dan dengan senyum lebarnya dia langsung menyambar tititku
"udah lama aku gak liat kontol asli.. Ngghh.. Baunya enak.. Srrupptt.."
Tanpa fafifu dia langsung menyeruput kontol favoritnya, dengan sigap ia mengulum dan menjilati sisi batang kontolku
"eh.. Btw.. Kontolmu tambah gede ya?? Sruutt... sshh.. Aahh.. Sshhnngghh.." dia bertanya dengan lidah masih menempel dikulit kontolku
"ah masa si? Kayaknya sama aja deh.." sahutku
"ihh.. Sshh.. Bener kok.. Mulutku tuh dah apal bentuk, panjang, bau, tebal, warna kulit, sampe bulu jembutmu, aku tuh hapal.. Mmfff.. Sssrruputt.."
"sumpah sampe segitunya nis?"
"he em.. Mpshh.. Aahh.. Enyakk.. Hah.." desahnya sambil terus mengocok kontolku
Kalau kupikir-pikir kontolku mungkin emang agak nambah besar dari sebelumnya. Mungkin karena kebanyakan main sama mereka makanya aku aja yang gak pernah sadar
"perasaanmu aja kali nis.. Kan.. Ughh.. Kamu dah lama gak muasin kontolku.. Uffhh.. Terus aakhh.."
"hmm.. Mung..kin.. Ajahh.. Ngahhssh.." lanjutnya kini mengulum biji pelerku
"tapi nis.. Ukkhh.. Kayaknya seponganmu jadi makin enak deh, dari sebelum-sebelumnya aahh.." setelah dimainkannya cukup lama aku pun muncrat dan menyemburkan muatan penuh peju kewajah dan mulutnya
"glek.. srrupp.. Ahh.. Kamu sadar ternyata.. Hehe.." ucapnya sambil menelan pejuku
"sebenernya sejak liburan ini aku selalu latihan ngemut kontol pake dildo baruku hehe.. Aku latih terus lidah, bibir, tenggorokan sama pipiku biar bisa maksimal pas ngemut kontol" jawabnya
"kamu latihannya gimana? Bukannya kamu tinggal di asrama sekarang?" tanyaku penasaran
"nah.. Justru itu, pas aku latihan ngemut kontol di asramaku itu, lidahku makin licin, bibirku makin halus dan tenggorokanku makin ketat. Karena latihan ngemut kontol itu aku makin jago ngaji" lanjutnya
"heh? Kok bisa?" tanyaku makin penasaran
"iya, karena pelafalanku pas ngaji jadi makin bagus. Jadi deh, aku menang lomba tartil kemarin. Padahal aku cuman pengen makin jago ngemut kontol, eh.. Malah dapet bonus suara ngajiku makin bagus dan halus" jawabnya, dilanjutkan kembali menjilati sisa-sisa peju yang tercecer
Gila bener ni anak, banyak orang latihan ngaji berkali-kali biar jago. Eh, dia malah gegara latihan ngemut kontol !!?? Bahkan dapet juara pulak!!
"masih kurang ni ngel.. Lanjut yak.." sambil menjilat-jilat ujung kontolku seperti permen
Gulp..
Ketika melihat lidahnya dengan gemulai menjilati kontolku, aku membayangkan bagaimana dia mengaji dan memikat hati para juri dan peserta lain menggunakan lidah pecandu kontol miliknya ini
Dia dan seperangkat mulut miliknya berkat LATIHAN NYEPONG malah menang dengan tidak sengaja, aku jadi merasa bersalah dengan peserta lain yang berusaha sekuat tenaga dijalan yang benar, sampai bisa kalah dengan lacur penggila kontol ini
"dah cukup niss.. Kita langsung ke permainan utamanya aja.." aku pun bangkit dan mendorongnya sehingga dia tergeletak, lalu kusingkap celana dalamnya
"kyaa.. Ayo ngell.. Yang ganas.. Acak-acak memekku.." desahnya
Tanpa basa-basi langsung kusodok masuk sampai dalam dihentakan pertama membuatnya menggelinjang dan langsung memeluk tubuhku erat
Aahhhh... Aahnnn...
Desahannya langsung keluar dari mulutnya, kunaikkan kakinya sambil mengangkang lebar membuatku lebih bernafsu menggenjot memek licinnya
Cpokk... Cpokk... Cpokkk..
Aahhh.. Ahhh.. Uuhhh... Aahhh..
Dentuman demi dentuman kutabrakan ke ujung rahimnya, kuperhatikan mulut yang biasa dipake mengaji itu dan kusambar dengan penuh nafsu
Aahh... Ssshhh.. Crrt... Sshh.. Ssrruuupp.. Mmff..."
Bisa kurasakan perbedaan dari sebelumnya, lidahnya makin halus seperti velvet, bibirnya pun makin lembut lumer seperti es krim, sedotannya pun tak main-main membuatku kelabakan
Cpokk.. Crrtt.. Pokk.. Pokk..
Sshhtt.. Aahhnnn.. Unncchh...
Kontolku meluncur dengan meriah dimemeknya yang becek penuh lendir itu, cairannya bahkan terciprat ke matras yang kami gunakan
Aaahhh.. Uuuhhh... Nngghhh... Aahhh....
Akhirnya kami berdua ngecrot bersamaan, ku isi penuh memeknya dengan peju yang menyembur keluar dari kontolku
Dengan nafas tersengal-sengal dan ingusnya, matanya masih seperti predator yang belum puas dengan mangsanya
Akan tetapi bel pun berbunyi, tandanya waktu habis, dan kami harus segera kembali ke kelas
"yah... Udahan..? Ntar sore lanjut lagi ya.. Aku masih pengennn.." ucapnya manja
"sorry nis, kata Chika ntar sore giliranku wawancara osis, jadi besok lagi aja ya.." ucapku sambil mencium keningnya
"hmmpphh.. Iya deh iya" ucapnya sambil cemberut. Dan kami pun kembali ke kelas
Ketika kembali ke kelas, aku tidak sengaja mendengar percakapan kakak kelas yang melintas
"cih.. Dasar bocah tengil, baru gitu doang belagu.. Kita kasih pelajaran ke tetek tambalannya ntar, dah kecil songong!! cuihh.." ucap salah seorang cewek itu ke temannya
Sepertinya mereka berdua anak osis, dan salah satunya kalo nggak salah pernah nabrak aku dulu. Aku tidak memperdulikan obrolan mereka, aku pun tidak terlalu peduli dengan apa yang mereka lakukan, biarkan mereka melakukan sesuka mereka asalkan aku tidak terganggu
******
Sekolah pun usai, sore ini giliran kloterku untuk diwawancarai di osis. Aku pun pergi ke kelas Chika dulu untuk menanyakan bocoran tentang wawancaranya
"Chikaa!! Gimana tadi wawancaranya?" tanyaku sambil merangkul bahunya
"mm.. Biasa aja kok ngel, kamu pasti langsung keterima kok.." dia hanya menunduk lalu bergegas pergi tanpa melihat wajahku
Hmm? Ada apa dengannya? Kok sepertinya ada yang aneh.."
Tanpa wangsit dari Chika aku pun segera menuju sekre osis dan ikut wawancara gelombang kedua
Kulihat kakak kelas sedang tertawa riang entah menertawakan sesuatu, namun aku hanya acuh tak perduli. Aku hanya mengikuti urutan wawancara yang ada sampai selesai
*****
Keesokan harinya diumumkan anak-anak yang diterima di OSIS, aku dan Chika masuk kedalamnya
Kebetulan hari ini ada jam olahraga, jadi kelas kami menggunakan gedung olahraga sampai jam istirahat
Usai pelajaran, aku dan Nisa menawarkan diri untuk membereskan peralatan olahraga yang digunakan, hanya sebagai dalih kalau kami ingin ngentot setelahnya
Setelah beberapa saat membereskan, kami menunggu sebentar agar murid lain pergi dari gedung olahraga sehingga kami bisa bebas main
Namun tak sengaja aku melihat kakak kelas dari OSIS berada didekat situ, yang satu adalah cewek galak yang menabrakku, satunya lagi ketua OSIS ganteng idaman para rahim wanita
Aku penasaran apa yang sedang mereka berdua lakukan, aku memberi isyarat ke Nisa untuk membuntuti mereka. Mereka menuju ke gudang sekolah tempat menyimpan barang-barang OSIS dan ekskul non-olahraga
"eh.. Mereka masuk kedalam nis.. Kita samperin yuk.." ajakku
"ayuk.. Gak salah lagi ngel, mereka pasti mau ena-ena didalem situ" sahut Nisa
Kami berdua mengintip dari jendela samping untuk melihat kedalam, dan benar saja, didalam gudang itu mereka sudah bercumbu dengan panas diatas sofa yang tak terpakai
Si cewek mendorong ketua OSIS sampai tergeletak di sofa, ia lalu menyingkap rok dan celana dalamnya lalu membenamkan memeknya ke wajah cowok itu
Agghh.. Mmffhh.. Ngghhh...
Terdengar suara ketua OSIS yang gelagapan karena wajahnya terdesak oleh memek cewek itu
"nih.. Rasain nih.. Loe sange kan liat toket anak baru itu.. Hah.. Kenapa? Lu horny liat toketnya? Iya? Nih.. Mamam nih.. Meki.. Biar tau tasa loe"
Digosok-gosokkan meki itu kewajah cowoknya dan dengan gembira ia lakukan sambil meludahi wajahnya. Dia kemudian membalikkan badan dan menjadi posisi 69
Si cewek melepas resleting cowoknya dan mengeluarkan batang kontol yang ada didalamnya
"hmm.. Loe kalo diginiin aja dah tegang, mending loe gak usah deh naksir sama tu perek. Gwe bakal kasih tau loe nikmat yang sesungguhnya" ucapnya sambil menyentil kontol cowok itu
Dikulumnya kontol cowok itu dan dimainkan dengan lidahnya
"ev.. Jadi sange nih.. Ngewe yuk.." bisik Nisa pelan
"oke, tapi jangan berisik ya" aku pun dengan cepat mengeluarkan kontolku dan kutancapkan kememek Nisa
Kugendong badannya sehingga tubuhnya menempel ditembok dan kedua kakinya mengunci pinggangku, sedangkan aku mulai menggerakkan kontolku sambil melihat perkembangan kakak kelas tadi didalam gudang
"mmhh.. Fhhh.." si Nisa dengan sekuat tenaga menutup mulutnya agar suara desahannya tidak keluar
Kalau dipikir baru kali ini aku dan Nisa main outdoor, apalagi ini sambil nonton orang yang lagi ngewe juga
Akhirnya mereka berdua mulai serius juga, si cewek mulai memasangkan kondom kekontol cowok itu dan diarahkan masuk kedalam memeknya. Begitu masuk kontol itu, langsung ia putar kesana kemari membuatnya menggelinjang keenakan
Ketua OSIS tampak terpedaya olehnya, dipaksa kedua tangannya memainkan toket cewek itu sedangkan goyangannya semakin keras
"aakkhhh.. Aaghhhh.. Ngel.. Aku mau ngecrot nih.." bisik Nisa dengan wajah yang hampir klimaks
Cpukk.. Pukk.. Pukkk..
Kuhantam terus memeknya dan kuminimkan suaranya agar tidak terlalu keras. Sedangkan didalam gudang, mereka juga bermain semakin liar dengan saling mencumbu satu sama lain
"aahhnn.. Sssttthh.. Hmmppsshh... Ihhh.. Uhhh.."
Aku pun ikut mencium bibir Nisa sambil kugenjot sekuat tenaga dan membuat kami berdua muncrat bersama, kumasukkan seluruh spermaku masuk kedalam rahimnya
Dan kebetulan mereka berdua juga sudah selesai. Cewek itu keluar meninggalkan si ketua OSIS sambil mengayunkan kondom yang berisi sperma
Nisa langsung menutup memeknya dengan cawet agar pejuku tidak berceceran kemana-mana, lalu kami berdua juga pergi dari situ
Aku tidak tahu kalau ketua OSIS pacaran dengan cewek itu. Cewek sok cantik dengan kelakuan tengil seperti itu, aku tidak terlalu menyukainya
Aku dan Nisa pun kembali ke kelas seperti biasa. Aku mulai kepikiran dengan yang dibicarakan cewek tengil itu barusan. Aku juga kepikiran dengan keanehan Chika baru-baru ini
Semoga saja tidak ada masalah, aku akan mulai menikmati masa SMA ku dengan mulai berorganisasi dan mendulang prestasi
BERSAMBUNG