Chereads / Gadis Nafsu / Chapter 17 - 17. Video Bokep Viral

Chapter 17 - 17. Video Bokep Viral

Jam istirahat siang, video yang viral itu sudah beredar hampir di setiap kelas. Sekaligus menjadi pembicaraan hangat di tiap kelas, terutama anak-anak lelaki

"ke kantin yuk ngel.." ajak Nisa

"lets go, kita panggil Chika juga" kami pun menuju kelasnya

"Chika ada gak?" tanyaku ke teman sekelasnya

"hm? Chika? Oh, dia barusan pergi"

"oh oke, makasih ya" kami pun lekas ke kantin

"Chika akhir-akhir ini sibuk ngapain si?" tanya Nisa

"entah" balasku

"kan kamu OSIS bareng dia kan?" tanyanya lagi

"iya sih, tapi aku beda divisi sama dia. Kalau ketemu pun dia sibuk mulu sama divisinya, huuh.." keluhku sembari mengunyah boba thai tea, minuman terlaris di kantin

"wih.. ni cewek bodinya mantep bet anjing, bikin sange cuk"

"bahenol banget njrit.. teteknya diinjek sampe membal gitu"

"gilak sih.. gue pengen banget bisa BDSM kek gitu"

Terdengar obrolan anak-anak cowok yang sedang duduk dibelakang kami, sepertinya mereka membahas video yang lagi viral itu

"eh goblok.. nonton gituan jangan di kantin bego, kalo ada guru yang ngeliat gimana? Lu mau hp lu disita?"

"eh iya juga. Bisa berabe kalo ada guru liat.. Elu sih.."

"lah kok gue, kan lu yang nunjukin duluan"

"udah udah berisik... gue mau ke toilet dulu"

"bayar dulu woi, lah.. malah mlengos gitu aja"

"tu anak pasti pengen cepet-cepet coli di toilet sambil nonton video tadi"

"sangenya gak ketulungan tuh anak, sempet-sempetnya coli di sekolah".

Mendengar kata coli, aku mulai mengingat-ingat kembali kapan terakhir kali aku coli. Aku sudah tobat melakukan coli semenjak aku bertemu dengan teman-temanku. Aku masih teringat sulit sekali waktu itu meredam kontolku yang masih sangat sensitif dan rewel itu

"hmm.. kalo gak salah... meja ini kan yang waktu itu aku sama Chika pertama kali ngewe.. aahh.. jadi kangen lagi.." lamunku sambil menyentuh meja tempat kami makan

"Si Chika lagi ngapain ya? Dah lama gak ngentotin dia.."

"haaahhh" aku menghela nafas panjang

"bibir mungilnya.."

"memek pink tembemnya yang imoet"

"desahan kecil sambil gigitin jarinya"

"wajahnya malu-malu tapi engas banget"

"toket jumbonya yang kenyal banget terus tumpah kemana-mana saking kencengnya waktu itu"

"kelembutan memek dan angetnya berasa masih nempel dikontolku"

"uwwuuu.. duh jadi sange"

"ishh.. anak-anak cowok tu risih banget ya, ngomongin jorok di tempat makan gini... ya gak ngel?" tanya Nisa

"haaahhh... Pen ngentot" keluhku

"EVA ANGELLL... KAMU DENGER GAK SI?" teriak Nisa

"eh iya nis.. kenapa?" lamunanku terbuyarkan mendengar teriakannya

"kamu kok malah ngelamun si?"

"eh.. nggak kok.. cuman.. lagi mikirin si Chika, dia agak aneh kan belakangan ini?" jawabku

"iya, aku juga kepikiran si..." sambil kembali meminum minumannya

"aduh.. kontolku jadi nonjol gara-gara ngebayangin bodinya Chika"

"balik kuy nis.." ajakku, sebelum kontolku membesar diliat orang

"kuy.. aku juga dah ogah deket cowok-cowok disini"

Kami pun kembali ke kelas. Karena hari ini Nisa sedang mens, jadi ritual rutin kami ditunda sementara. Meskipun biasanya kalau disaat seperti ini ada Chika yang gantiin

"btw ngomongin Chika, tuh dia mau masuk kelas" tunjuk Nisa

"Samperin yuk" Nisa menyeretku dan berlari kearah Chika

"Chikaaaa..." Teriak Nisa barbar

"halo chik.." ucapku

"halo kalian berdua, habis dari kantin? Sorry ya aku ada urusan tadi" jawabnya

"gak papa kok gak papa, santai aja, tapi kapan-kapan main yuk.." celetuk Nisa

"kita peres abis kontolnya si angel bareng-bareng" bisiknya sambal menepuk Pundak Chika

"kedengeran tauk. hm..?!" sekilas aku melihat tanda merah melingkar dibagian leher dibalik kerah baju Chika ketika Nisa menepuk pundaknya

"kamu beneran gak papa kan Chik?"

"ha? Apanya?"

"itu" aku memegang leherku bermaksud memberi kode padanya

"ng.. nggak papa kok.." seketika bel selesai istirahat pun berbunyi

"udah kuduga, kayaknya emang Chika" batinku

"udah ya.. aku mau masuk" Chika melangkah memasuki kelasnya

"eh.. tunggu bentar Chik!" aku yang masih belum puas dengan jawabannya spontan menarik bajunya

Ctukk

Dan tanpa sengaja membuat kancing seragamnya terlepas.

Laki-laki di kelasnya tampak terperangah melihat BH wan tosca ukuran extra jumbo itu

"kyaahh" refleks Chika langsung menutupi dadanya

"aduh.. sial.. gimana nih.. udah masuk jam pelajaran pula" panikku

"ayo chik.. sini ikut aku.." tanpa pikir Panjang aku membawa Chika lari menuju ke Gudang Olahraga

"eh.. ngeelll!!! Mau kemana?? Habis ini pelajarannya si Kanjeng Ratu!! ntar dia ngamuk lo.. Kamu mau mati ha??" teriak Nisa dari belakang

Mampus, aku baru inget habis ini pelajaran BK. Masa bodo lah, yang penting Chika aman dulu

Untungnya aku selalu membawa kunci Gudang olahraga, kali ini dengan aman kami sembunyi disana

"sorry ya chik.. aku gak sengaja"

"ishh.. kamu tu kebiasaan deh, Sukanya narik-narik orang muluk" sifat centilnya yang biasa muncul kembali

"lagian kamu juga nurut aja sii.."

"aku mau bicara serius sama kamu chik, kamu yang di video itu kan?"tegasku

"video yang mana?" ucapnya memalingkan mata

"yang lagi viral"

Dia pun menghela napas Panjang

"iya"

"kenapa kamu gak cerita si? Liat tuh bekas di leher kamu. Kan aku dah janji sama kamu.." ucapku memegang kedua bahunya

"hemm.. bukan gitu.. agak susah nyeritainnya" ucapnya terlihat murung

"haaahh..." sekali lagi aku menghela napas panjang untuk menenangkan diriku

"Chik... kamu masih percaya aku kan?" tanyaku

"hmm" angguknya pelan

"kalau gitu..." kucium pelan bibirnya sambil kugigit-gigit bibir mungilnya yang merah merona itu dan sedikit kutarik pelan

"hhmmmfffnnnggghhhh...." Dia membalas ciumanku dan mengeluarkan lidahnya dengan tatapan sedikit kesal

"kamu pasti cuman mau ngesex kan palingan?" celetuknya

"lohh.. dia ngambek?"

"bukan gitu chik, kamu kan temen aku. Jadi kalo kamu ada masalah biar aku bantuin, seenggaknya cerita kek.." ucapku sambal melepas kancing bajunya satu persatu

Mendengar ucapankuata Chika mulai berkaca-kaca dan akhirnya menangis melampiaskan kesedihannya padaku

"huaaa... angeelll... hikss.. hikss.." akhirnya dia luluh juga, di memelukku erat dan membenamkan wajahnya di dadaku

" kayaknya sebelumnya aku pernah begini.. de javu.."

"iya iyaa... cup.. cup.. gak papa kok.. Kan ada aku..." dia kemudian menatapku dan kami kembali berciuman

Dan tanpa terasa pakaian Chika telah kulucuti semua, hanya menyisakan pakaian dalamnya

"aku gak suka ya, liat leher kamu yang cantik jadi kaya gini.." kujilati tanda merah melingkar dilehernya dengan lembut membuatnya geli dan menggenggam lenganku erat

Terus kujilati tengkuk lehernya sambil kuremas toketnya membuatnya keenakan

"aaahhhh... ngelll.. aahhh.. Maaff.." desahnya pelan

Kemudian aku turun menuju toket jumbonya

"ohh.. jadi ini toket yang diliatin anak-anak cowok tadi.. hmmm.. Mesum banget si.. Ayo kita unboxing.." sambal kulepas bra tosca miliknya dan berhasil membuat teteknya bernapas lega

"ihh.. kan gara-gara kamu tadi.. isshhh aahhh.."

"ngghh.. iya yaa.. maapphh.. srruttt..." kukenyot putingnya yang sudah bulat besar itu

Sensasi ini ngangenin bangett... cuman toketnya Chika yang bisa bikin jariku tenggelem sedalem ini selain punyanya mami kos

"eh.. btw chik.. nenen kamu tambah gede ya" kuresapi sensasi kulit telapak tanganku sembari meremas-remas toketnya

"aahhh.. kamu ngomong apa si.. iihhh.. geli tau.." suara desahan imutnya merangsang telingaku

"tapi bener kok.. rasanya lebih gede.. mmhhh..." kumulai mengigit-gigit pentilnya

Kemudian kutelusuri memeknya dari balik celana dalam miliknya dengan jariku yang gemulai

"ikhh.." dia sedikit kaget merasakan jariku yang menyentuh klitorisnya

Ssrrtthhh... Aahh... Srruupptt... Mmffsshhh.. Crruuppptt

Dua jari kiriku mengocok memeknya dengan kencang, sedangkan tangan kananku kumasukkan kemulutnya dan kupermainkan lidahnya sambil kugigit terus puting susunya

Crrkkkk... Ccrrtt.... Cpeekk.. Cpekk..

"aaahhhhh.... Nnggghhhhkkkkk.... Ngel... aku dah gak kuaatthh aahhh.."

Crottt... crootttt....

Muncratan hebat keluar dari memeknya dan membasahi selangkangannya

Aku pun menurunkam wajahku tuk menjilati memek freshnya itu

Srruupttt.. ssllrrruupp..

"hmm... lendir memekmu masih enak kayak biasanya ya chik, crupp.. crupp.."

"bentar ngel aku barusan muncrat, tunggu dulu.. ngiihh.."

"oke, kalo gitu langsung saja"

Kutidurkan ia di matras dan langsung memasang kontolku ke memeknya, kemudian menancapkannya masuk kedalam memeknya dan dengan cepat menembus rahimnya

Cplokk... cplokkk.. cplokkkk

"aaaahhh... uuuhhhh... aaahhhh.." dia terus mendesah selagi kedua tangan kami saling berpegangan

Di posisi ini toketnya dengan leluasa memantul kesana kemari menghipnotis mataku

"kamu masih gak mau cerita chik? Atau kamu masih gak percaya aku?"

"bukan ngghhh.. gituhh.. aku... aaahhhh... iiihhhh.. ituhh masukhh dalem bangetthh.. uuuhhnnggghh.."

Cplokkk... cplokkk... cplokkk...

Ketika dia hampir muncrat, kuangkat tubuhnya dan kuletakkan diatas pangkuanku, membuat penetrasi kontolku masuk semakin dalam

"aahhnn.. mmmfffhhhssss... mmmpphhh..." dia memelukku erat dan mencaplok mulutku dengan ganas, kakinya pun mengunci pinggulku

"mmppllhhh.. mmppsshhh aahhhh..." bibirnya yang lembut nan mungil serta lidahnya yang penuh dengan air liur terasa sangat hangat dan nikmat dimulutku

Memek tembemnya juga terasa berkedut-kedut setiap kontolku masuk menancap di lubang memeknya

Cplokkk... cplokkkk... cprrrtttt... cproottt...

Memeknya yang sudah sangat basah memudahkan perjalanan kontolku keluar masuk mengacak-acak bagian dalam memeknya

Kemudian memeknya yang keenakan itu mulai mengeluarkan lendir lengket yang belepotan kemana-mana

"aakuu muncrattt.. aaahhhhhnn.." Chika akhirnya muncrat untuk kedua kalinya dan menyedot kontolku dengan sangat kuat

"aku juga chikk... ugggghhhh.." kontolku yang lepas kendali itupun memuncratkan muatan penuh peju ke dalam memeknya

"haaahhhh... haaaahhh..." dia tersender ke pundakku, memperlihatkan rambut pendeknya yang basah dengan keringat dan nafasnya terengah-engah

"its okay chik, aku akan lindungin kamu kok" kudekap tubuhnya dipelukanku dengan posisinya yang masih sama terpangku diatasku dan kontol masih menancap di memeknya

"aku dipakein kalung, terus disuruh-suruh sama kak Natasha"

"dipukul, dadaku diremas-remas, kadang diinjek, putingku digigit, disuruh merangkak dan tubuhku diduduki sama dia hikss.. hikss.."

Sebagian besar cerita Chika itu sudah kuketahui, toh memang itu yang terjadi di video viral itu

"hmm.. Pasti berat ya chik.. Cerita pelan-pelan ya.." sambil kuusap-usap punggungnya dan kubelai rambutnya. Pasti masih ada sesuatu, sesuatu yang bisa bikin Chika gak bisa ngelawan

"dia tau aku pernah diperkosa pas SMP, dan dia bilang dia punya fotonya.. hik.."

"itu dia!! Itu inti permasalahannya. Lanjutan ceritanya sebagian besar sudah bisa kutebak"

"cup cup.. oke chik, aku udah mulai paham, jadi kamu gak usah khawatir lagi ya.." ucapku dengan nada lembut

"emang kamu mau ngapain? Jangan ngelakuin yang aneh-aneh atau nanti kamu juga kena masalah!! semua guru segan sama kak Nata bahkan kepala sekolah, aku juga nggak ngerti kenapa mereka seolah-olah gak mau ikut campur sama kelakuan kak Natasha"

"hmm.. gitu ya? Gak papa kok chik.. kamu tenang aja"

"Chika masih belum tau, aku masih punya bantuan kepsek digenggamanku. Tapi sepertinya mencurigakan... seorang kepsek sampai lepas tangan? Kayaknya agak susah ni.."

"Angel? Kamu gak papa?"

"ah.. gak papa kok chik, wajahmu imut banget sampe bikin aku gak fokus"

"ihh.. kamu.. buruan, kita harus balik sebelum ada yang ngeliat kita disini, auwwhhh..." Chika kemudian beranjak dari pangkuanku dengan tertatih-tatih dan membuat pejuku mengalir kelantai

Tapi sayang sekali kontolku masih belum puas kalau cuman sekali

"eittss.." kupeluk Chika dan kudorong kembali ke matras, kali ini aku membelakanginya sehingga toketnya tertindih ke matras

"eh.. angel.. udah.. kalau gak cepet, ntar ketahuan.. Lagian aku udah.. Aahhnnn..."

Dengan tubuh tengkurap kuangkat pantatnya dan memperlihatkan memek yang masih hangat dengan sisa peju yang masih mengalir

Kontolku kembali tegang melihat itu dan langsung saja meluncur masuk kembali ke memeknya

"ugghhh.. sempit banget posisi gini chik.. memekmu enak bangethh.."

"aaahhhh... tunggg... aahhhh.."

"aku tau kok chik, ini kan posisi favorit kamu, karena kalo gini toketmu gak bisa mental kemana-mana, jadi kamu bisa fokus nikmatin memekmu. Tapi gimana kalo gini.. nngghhh.." kutarik kedua tangannya kebelakang sambil terus menggenjotnya membuat pentilnya menggesek-gesek matras secara bersamaan

Cplookkkk... ploookkk... cplokkk...

"aaahhh... udahhh.. aahh... stopppp... kalo terus gini aku bisa gila aahhh..."

"nngghhhh..." kugenjotkan terus kontolku tenggelam ke memeknya, setiap genjotan kontolku masuk, ada cipratan peju yang kembali keluar karena saking penuhnya bagian dalam memeknya

Cplokkk... cprootttt... cprrookkk... prookkk.."

"aahhhnnn... aahhhnnn... nnyyaaahhhhh... eennaaakkkk aaahhhnn" Chika mmperlihatkan wajah mesumnya dan memeknya semakin kuat menyedot kontolku, dan kali ini akan kumuncratkan sekali lagi cairan spermaku kedalam memeknya

"aahhh.. aku muncrat chikkk... ugghhh.." kujebloskan sedalam-dalamnya kontolku masuk ke memeknya

"nngghhhh... mmmffff... aaaaahhhhh.... " teriak Chika keenakan

Blukutuk.. blopp... ploppp...

Suara peju yang baru keluar dari kontolku menindih peju lama yang masih bersarang dalam memeknya sehingga membentuk gelembung kental putih dan akhirnya tumpah keluar dari memeknya

"hahhh... huuuhhhh.. huuuffttt..." Chika akhirnya tersungkur lemas tak berdaya

"ups, kita kan masih belum benerin kancing bajumu Chik" Namun saat itu juga Chika terlelap diatas matras.

"sampai nangis kayak gitu, kamu pasti tertekan banget chik" sambil kubelai wajah chubbynya.

Akhirnya aku menemani Chika yang tertidur, setelah kemudian ia terbangun ketika sekolah usai

**********

Usai sekolah Nisa langsung pergi menuju tempat kami, kemudian ia meminjamkan pakaian olahraga dari teman ekskulnya dikelas lain untuk dipinjam Chika sementara. Aku tidak ingin Nisa ikut campur dengan masalah Chika, jadi aku tetap diam dan menanganinya sendiri

Begitu kami hendak pulang, sang kanjeng tiba-tiba muncul dihadapanku. Entah kenapa aku sudah tau ini akan mengarah kemana

"kalian duluan aja gaess.." ucapku

"ya udah kalo gitu, semangat ev.. pulang dulu ya bu.." ucap mereka

"iya, hati-hati dijalan ya.. nah, kamu sini ikut ibu ke kantor.." ucap Bu Siti

"baik bu" dengan pasrah aku mengikutinya sambil menata mentalku kalau-kalau akan kena semprot

Tiba-tiba ada seorang cewek cantik datang dari arah berlawanan

"Natasha!!! sudah ibu bilang berkali-kali, pakai seragam itu yang rapi... kamu tuh ya.."

"bla bla bla bla, udah lah bu.. kan sekolah dah bubar, lagian gak usah sok ngatur gue lah.. bye.."

"ya ampun ni anak.." keluh Bu Siti

"ooh.. jadi ini Natasha?"

BERSAMBUNG