"loh ev.. kamu... ugghh..!!"
Cpokk... cplokkk.. cplokk...
Tanpa aba-aba kuhempaskan kontolku masuk ke dalam memeknya, membuat tubuhnya sedikit tersentak
"evv.. bent.. gue lagii.. mmnngghhh.."
Tanpa memerdulikannya kuhantam terus mekinya dari belakang dengan keras dan membuat ponselnya terlepas dari tangannya
"Halooo.. vinn.. halo.. lu gak papa?"
"ehem.. iya? Halo? Ada yang bisa saya bantu kak?" kuambil ponselnya dengan kontol tetap mengenjotnya
"halo? Maaf ini siapa ya? Bisa bicara dengan Vivinnya?"
"ada urusan apa ya dengan kak Vivin? Kak vivin lagi gak pengen ketemu sama orang lain karena habis di-pu-tu-sin pa-car-nya.."
"sebenernya aku mau ngomong sama vivin tentang itu.. aku mau minta maaf.."
"oh gitu.. ohh... setelah anda bosan dengan selingkuhan anda, anda ingin kembali menikmati tubuh kak Vivin lagi? Lancang sekali anda ya.."
"bukan.. bukan gitu.. kamu temennya vivine kan? aku mau bicara dengan vivin tolong.."
"haa?? Mau bicara? Okeyy.. okey.. nih kak.." kuletakkan ponsel itu didekat kak Vivin sehingga suaranya bisa terdengar di hpnya.
Kemudian kusiapkan tanganku dikedua belah pantatnya bersiap melakukan penetrasi untuk memberikan erangan nikmat kepuasan yang belum pernah pacarnya berikan
"iya? Halo? Ugghhh... nnmmffff.." Kak vivin berusaha membalas telfonnya sambil mulutnya mengigit-gigit bantal menahan erangannya
"halo vin.. kamu kenapa? Sakit?"
"aahhh.. nggaaakk... mmffnnn.."
Cpokk.. cpokkk.. cpokkk...
Dengan tubuh tengkurap, kak vivin terus menggeliat ketika kugenjotkan kontolku menembus memeknya. Tubuhnya terus bergoyang, dan tangannya mencengkram sprei dengan kuat berusaha sekuat tenaga dengan mata yang merem melek menahan genjotanku yang semakin liar
"vin.. yang tadi tu siapa? Temen kamu? Aku pengen bicara sama kamu vin.. aku ada didepan kos kamu sekarang.."
"depan kos?" ucapku sambil menatap jendela. Dan tepat ketika itu, hujan mulai turun
"haahh??? Kamuuhhh.. ngapainnn??" aaahhhh....!!!" akhirnya kak Vivin mencapai orgasme yang telah ditahannya sejak tadi. Orgasme hebat yang membasahi kontolku dan sprey putihnya
Kucabut kontolku dan kugendong kak Vivin menuju jendela
"pacarnya kak Vivin yang mana si? Aku pen liat.." kubuka tirai jendela dan celingak-celinguk ke arah luar mencari sosok lelaki idaman yang telah menghianati kak Vivin
"liat tu kak.. dia lagi nungguin disitu kek orang bego" terlihat dibawah lampu jalan seorang laki-laki berdiri disamping mobilnya. Tampak ia membawa sesuatu ditangannya
Setelah melihat cowoknya kak Vivine kembali mengobrol dengannya lewat telfon. Sedangkan aku mengambil senjata kedua yang telah kusiapkan
"gak usah kesini.. hah.. hahh.. lu pulang aja... ini ujan loo" dengan dapas ter-engah-engah kak Vivin memaksa pacarnya untuk segera pulang, karena hujan yang turun mulai semakin deras sedangkan lelaki itu masih ada disana
"kak Vivin.. kita kasih tau ke dia siapa kak vivin yang sebenernya, biar dia gak bakal berani deket-deket lagi.." sembari kunyalakan suatu alat ditanganku
"lu.. lu mau ngapain lagi ev?" ucapnya sambil menyandarkan tubuhnya dijendela berusaha menghindar dan bermaksud menghentikanku
"asal kakak tau aja, sebelum kesini aku emang udah nyiapin segala sesuatunya, tapi aku gak nyangka kalo kakak masih ada hati sama cowok itu, jadi.."
grrrrrrrrr
"inilah senjata kedua ku untuk kak Vivine setelah amer pertama tadi.." kutunjukkan vibrator keluaran terbaru dihadapannya
"getaran lebih kuat, minim suara, bisa tanpa atau dengan kabel, bentuk dan ukuran yang pas untuk setiap memek wanita. Ini dia.. vibrator keluaran terbaru.. dengan teknologi paling mutakhir siap untuk memuaskan semua wanita"
Grrrrrrrr
"hehehe... dan dengan ini kita kasih tau cowok kak vivin itu, biar dia tau seberapa cintanya memek kak vivin dengan kontolku daripada miliknya. Aku bakal bikin memek kak vivin termehek-mehek dengan kontolku sampai gak akan bisa dipuasin lagi dengan kontol orang lain"
"et... tung.. tungguuu.. evv..." tanpa memerdulikannya sedikitpun, kumasukkan vibrator seukuran kacang itu masuk kedalam memeknya
Tangannya yang lemas sudah tak mampu lagi melawanku, dengan senang hati kumasukkan vibrator itu kedalam memeknya dengan ujung kontolku yang menyusul dibelakangnya
Kuletakkan vibrator itu diujung kontolku dan kusodok masuk kedalam memeknya dengan penuh semangat sehingga mendobrak pintu rahimnya. Getaran yang dibuat vibrator itu pun langsung saja membuatnya menggeliat bukan kepalang
"uggghhhhh... aahhhhh...." desah kak vivin pecah tak dapat menahan serangan gelombang kedua dengan vibrator yang bergetar masuk kedalam memeknya, membuat ponselnya sekali lagi tergeletak ke lantai
Kuangkat satu kakinya agar kontolku bisa leluasa masuk memeknya dengan lebih mudah. Kuambil ponselnya yang terjatuh lalu kufoto wajah lacur kak vivin dihadapanku dan kukirim ke lelaki yang mengaku pacarnya kak vivin itu
Penasaran dengan respon sang pacar, aku kembali menelfonnya dan suara hujan terdengar dari ponselnya menandakan dia masih terdiam di tempat ia berdiri
"halo... maaf ya aku belum perkenalan sejak tadi, namaku Eva, mulai hari ini kak vivin udah jadi punyaku. Jadi gak usah sok-sok deket lagi sama kak vivinku.."
"haa..?? maksutmu? Kamu kan cewek? Kamu apain vivin sampe kaya gitu?!!"
"mas ini masih gak ngerti aja ya.. mas bisa gak bikin wajah kak vivin jadi keenakan kayak gitu? Ha?? Tukang selingkuh dengan kontol kecil kaya mas emang bisa bikin suara kaya gini ke memek dia?" kudekatkan ponsel itu kememek kak vivin agar suara cipratannya bisa terdengar oleh mantan pacar yang masih ngotot itu
Cplokkk... cpokkk... crtttt.... crottt....
"aahhhh... evvv.... iniii.. paraaahhhh... bangg..eettthhh... aahhhh..."
"so? Anda denger? Mulut atas dan mulut bawahnya sinkron bersuara merdu layaknya orkestra di tengah malam. Dan anda masih ngotot kalau anda masih suka sama dia?"
"kamu... kamu ini siapa?? Cowok mana kau? Berani-beraninya..." dengan suara gemetar dia masih tidak terima
"udah dibilangin aku ini pacarnya.. tapi aku cewek.. cowok dengan kontol kecil kaya punya mas gak bakal bisa puasin kak vivin kek barusan..."
"eitsss.." tiba-tiba tangan kak vivin dirangkulkan kepundakku membuat toketnya kali ini menempel dengan toketku
"kak vivin.. tahan kak.. aku lagi ngomong sama sampah ni.. toket kakak kan jadi nempel ke toketku ni.. susah.."
"evv... gue dah gak sanggup.. kontol lu enak banget dalem memek gue ahh.." desahnya terengah-engah
"he?? Itu tadi vivin??"
"yups.. biar aku perjelas sekali lagi ya mas. Memek beceknya kak vivin yang licin dan penuh lendir ini, sekarang lagi dengan nikmatnya menyantap kontolku yang udah kupasang vibrator diujungnya"
"daann.. kontol anda yang kecil itu mas, gak akan bisa bikin dia dan memeknya ketagihan kaya gini... mas sendiri barusan denger kan, suara tepuk pramuka sekeras itu..."
"jadi mending mas sekarang pulang deh, ntar masuk angin loo... dan gak usah berharap lagi bisa dapet tubuhnya kak vivin dengan kontol kecilmu itu okey.."
"mm... ok.. kalo gitu.. aku cuman mau bilang, waktu itu aku khilaf dan gak bakal ngulangin kejadian itu lagi... bilangin ke dia gitu" ucapnya dengan suara sedih
"baik mas, bakal aku sampein kok, aku juga gak sejahat itu sampai biarin mas berlama-lama kehujanan disitu. Oke kak vivinn... kita bikin salam perpisahan untuk mantan kak vivin yukk..."
Kubalik tubuh kak vivin sehingga kini kedua toketnya lah yang menempel di jendela dan terbasahi dengan embun hujan
"mas.. coba mas perhatikan salah satu jendela yang ada di lantai 2. Dan jangan ditutup dulu ya telfonnya.."
"aahhh... evvv.... nggghhhhh...." kak vivin kembali mendesah dan entah sudah berapa kali ia muncrat untuk yang kesekian kalinya
Tapi kali ini aku mengentotnya dari belakang seperti yang kulakukan pada Tya, kutempelkan kedua toketnya ke jendela dan sedikit kuturunkan pinggulnya membuatnya tidak punya pilihan lain selain bersandar ke jendela didepannya
"udah keliatan kan mas? dua buah toket kak vivin lengkap dengan pentilnya yang nempel di jendela? Mungkin gak keliatan terlalu jelas karena hujan, tapi karena kami bisa ngeliat mas, pasti sekarang mas juga bisa ngeliat kami lagi ngapain kan?" ucapku dengan senyum jahat menyeringai diwajahku
"ayoo.. kak vivin.. sini sini.. harus bilang apa sama mas nya?" kudekatkan ponsel itu kewajah kak vivin
"aahhh... enak banget kontol gedemu eevvv... aku cuman mau kontol gedemu... gak mau kontol yang lain... memekku... aaahhh... memek lacurku cuman buat kontol... kamu... aahhh..."
"ups.. sorry mas.. kayanya kak vivin udah bener-bener mabok sama kontol jadi udah gak jelas ngomongnya... yaudah yah mas kalo git..."
Tuuuttt... tuttt... tuuttt...
Belum selesai kalimat yang ingin kuucapkan, dia keburu menutup telfonnya dan enyah dari kos kami
"yosshhh.. kita selesaiin ini dengan hebat kak.." kubuang ponsel kak vivin ke kasurnya dan kugarap bodi seksinya dengan segenap kekuatanku dan sisa-sisa pejuhku
Plokkkk... cplokkkk.. cpokkk...
"aaahhhh... nnyyyaaahhh... ngaahhh.. nggghhhhh..." desahan kak vivin sampai tidak terdengar jelas kata-katanya saking lemesnya
Kuaduk-aduk bagian dalam memeknya dengan menggunakan vibrator, depan, belakang, samping, bahkan vibrator itu seringkali menabrak pintu rahimnya dan menggetarkannya dengan kuat
Aku sengaja sedikit memberi jeda saat vibrator itu menggetarkan pintu rahimnya, karena ketika benda itu bergesekan didalam adalah waktu dimana memeknya menjepit sangat erat
Selain itu, getaran vibrator itu bagaikan pedang bermata dua, selain menggetarkan bagian dalam memeknya, getaran itu juga menggetarkan ujung kontolku dan membuat kontolku menjadi sangat liar dan menggebu-gebu
Memek-vibrator-kontol, kontol-vibrator-memek, kombinasi ketiganya setiap bertemu menambahkan sensasi luar biasa di indra kenikmatan kami. Semakin kutusuk kontolku kedalam memeknya semakin berasa getaran vibrator itu mengguncang ujung kontolku membuatku tak sanggup lagi menahan pintu peju yang sudah ingin keluar
Cprrookkkk... prookkkk... cploookk...
"akuu.. muncrat kakk.. uggghhhh... oowwhhhh.." desahku keras
"aaaahhhhhh.... hahhhh.... aaaaaahhhhh...." kak vivin pun mengeluarkan suara terkerasnya dan orgasme terdahsyatnya kali ini
Muatan peju kental melumeri bagian dalam memeknya dengan sangat banyak, vibrator yang tengah bergetar didalamnya pun sampai terdorong keluar saking penuhnya
"haahhhh... hah.... hahhh..." dengan napasnya yang ngos-ngosan, tubuhnya pun ambruk ke lantai. Saking dahsyat dan seringnya orgasme yang sudah dia alami, kedua kakinya sampai bergetar hebat seperti seekor rusa yang baru lahir
Aku pun ngos-ngosan dan cukup lelah sehabis menggarap tubuh bohay yang satu ini
"fiuhh.. udah lama aku gak liat air terjun peju kaya gini lagi.." ucapku sambil menatap peju yang mengalir keluar dari memek kak Vivin
********
Keesokan harinya kuceritakan semua kejadian indah tadi malam ke kak Adel
"tapi kalo tu cowok dah minta maaf, dan si vivin masih ada hati buat dia, bukannya mending lu bikin mereka balikan lagi aja ev?"
"sekilas kepikiran si kak, tapi.. aku juga mikir kalo mereka balikan lagi, pasti kak Vivin bakal disakitin lagi, cepat atau lambat. Jadi, pada akhirnya aku mikir.. daripada kak Vivin yang dimainin sama cowok, mending aku bikin kak vivin jadi jago mainin cowok. Kalo gitu kan dia gak bakal galau gara-gara masalah cowok lagi" ucapku bangga
"lu sinting apa gimana si ev? itu kan sama aja, Gak ada baik-baiknya buat dia. Jadi, maksut lu, lu mau ngelatih dia biar jadi pelacur yang melorotin duitnya cowok-cowok gitu?"
"nggak lah kak.. ya.. gitu juga bisa si, tapi seenggaknya, dia bisa jadi lebih superpower ketimbang cowok. Mau jadi pelacur kek apa kek, pokoknya dia musti bisa nundukin para cowok agar patuh dan nurut sama dia, dan bukan dia yang malah jadi mainannya makhluk-makhluk busuk itu.."
"ya terserah lu sih, kalo lu sanggup. Yang penting dia seneng dan mau juga. Yaudah ev.. gue pergi dulu ya.." kak Adel pun pergi dengan banyak kesibukannya
"woke, ati-ati dijalan.." balasku
**********
Keesokan paginya di sekolah, teman-temanku berkerumun didalam kelas sedang menonton sesuatu
"ohayou gaess.. lagi ngapain?" melihat mereka berkerumun di pagi hari cukup jarang terjadi, sehingga membuatku sedikit penasaran
"liat nih ev.." Sinta menunjukkan cuplikan video padaku
Video seorang murid yang melakukan perundungan kepada murid lainnya. Cuplikan video itu berisi seorang murid yang sepertinya adalah kakak kelas sedang membuli adik kelasnya
Kakak kelas itu menarik rambut dan menginjak toket adik kelasnya yang hanya mengenakan pakaian dalam
"gosipnya sih ini dari sekolah kita.."
"ha? Yang bener lu sin? Ini?"
"gosipnya gitu, cuman aku juga gak tau ini video ngerekam di gedung mana. Lagian banyak bagian yang disensor, jadi gak jelas siapa sebenernya di video itu
"hmm.. sekolah kita ya... masa si..?" kucoba perhatikan lagi lebih seksama video tersebut
"hm? Wait... toket itu kan.. ukurannya... bentuknya... warnanya gak terlalu keliatan karena blur, kekenyalan toketnya pas diinjek, jangan-jangan... itu kan toketnyaa!!!.."
BERSAMBUNG