Chereads / Gadis Nafsu / Chapter 11 - 11. Ngewe Dengan Janda Jablay Sebelum Arisan

Chapter 11 - 11. Ngewe Dengan Janda Jablay Sebelum Arisan

"hoaammm.." Bangun dengan kontol ngaceng di pagi hari sudah menjadi keseharianku

Libur seminggu ini harus bisa kumanfaatkan untuk meditasi setenang mungkin, setelah kemarin dengan letih membangkitkan sisi lain kak Adel

Di hari minggu yang tenang ini, aku melakukan teknik yoga yang pernah diajarkan oleh dokterku di kamar dengan rileks dan menikmati kedamaian batinku

Sampai cewek lucknut itu mengirimkan fotonya padaku

ping.. ping..

buyar konsentrasiku mendengar bunyi notifikasi dari ponselku

"abaikan ev.. abaikan.. bodo amat.. rilekss..rileks.." kututup mataku sambil fokus melakukan salah satu teknik yoga

ping..

ping..

ping..

ping..

"ughh.. iya... iyaa.." mulai kesal aku pun mengambil ponselku dan ingin ku silent notifikasinya

"apa yang dia kirim ni?" kubuka chat dari Nisa dan kulihat foto mesumnya sedang onani dengan pakaian muslim khasnya

"udah lama gak dikeloni kontol.. kangen.. engas nih.." seperti itulah tulisan difotonya

Dia kemudian mengirimkan beberapa foto lagi yang makin lama isinya makin mesum ditambah videonya yang lagi muncrat

Sudah seminggu ini Nisa mulai tinggal di asrama putri, tinggal disana membuat kegiatannya menjadi tambah padat, dan kami mulai jarang ngentot sepulang sekolah karena dia selalu punya banyak agenda di asramanya

Awal mula dia tinggal di asrama karena dia menceritakan pada ibunya kalau ia ingin hidup mandiri, sehingga ibunya memilihkan asrama putri dengan banyak agenda keagamaan di asramanya

Menurutku sendiri metode ini cukup bagus untuk mengendalikan hawa nafsunya, tapi entah kenapa aku merasa dia merencanakan sesuatu dengan tinggal di asrama meskipun aku belum tau apa itu

Video berdurasi singkat yang dia kirim cukup membuat kontolku ngaceng dalam sekejap

Tiba-tiba aku mendengar teriakan ibu kos memanggilku dan penghuni kos yang lain

"dek eva.. adel.. vivinn.. ini ada makanan buat kalian.." teriak ibu kos dari lantai bawah

"oh.. iya buk.. saya turun.." sepertinya baru aku saja yang bangun sepagi ini, jadi akulah yang turun untuk menghampirinya

"ini.. ada bubur ayam, dimakan ya.." sambil menyerahkan nampan berisi 3 mangkok bubur ayam padaku

"waduh.. makasih banyak ya bu.. jadi ngerepotin.." balasku

Ibu Surtini atau biasa orang-orang memanggilnya Mbak Tin, adalah ibu kos yang sangat baik. Beliau bahkan sering membantu permasalahan kami terutama disaat kami baru pertama kali hidup mandiri

"oh iya dek eva.. bisa minta tolong gak ya.." lanjutnya

"iya, gimana bu?"

"nanti sore mau ada arisan disini, ibu bisa minta tolong dibantu ndak?"

"oh.. bisa bu.. bisa habis ini saya bantuin"

"makasih ya dek.. dihabiskan ya buburnya.."

"iya, makasih lo bu buburnya.. saya kasih tau yang lain dulu ya bu.."

"iya.. makasih ya dek.." ucapnya

aku pun kembali naik dan mengantarkan makanan ke mereka berdua

Aku penasaran kenapa dia tidak melihat wajahku dan ,alah melirik bagian bawahku

"ASTAGA!! KONTOLKU MASIH NGACENG DARI TADI!!.. jadi dari tadi ibu kos ngelirik ini... gara-gara liat videonya Nisa tadi nih.. anjay.."

Sambil menggerutu aku masuk kekamar kak Vivin yang paling ujung

"kakk.. kak vivin.. ada makanan nih.. dari ibu kos.." kulihat kak Vivin yang masih tertidur didepan konsol gamenya dengan tv menyala

"begadang ngegame lagi dia.." kumatikan tvnya, kuletakkan bubur dimejanya dan kuselimuti dia. kemudian kutinggal keluar menuju kamar kak Adel

"kak adel.. kakk.. ada makanan nih.. dari ibu kos.." kulihat kak Adel yang tertidur hanya dengan mengenakan sempak, dengan rambut kumel, paha mengangkang ditambah toketnya terbuka menyembulkan pentilnya

"hmm.. kumel seperti biasa.. nih kak.. buburnya aku tarok sini ya.." kuletakkan bubur dimejanya dan kuselimuti dia. kemudian kutinggal keluar menuju kamarku

Setelah makan aku masih memikirkan ibu kos yang melihat kontolku tadi, aku pun turun menuju dapur bemaksud mengembalikan mangkok dan membantunya menyiapkan acara

"ngghh.. mmhh.." kudengar suara desahan dari arah dapur membuatku penasaran

aku mengintip kedalam dan kulihat ibu kos sedang menggesek-gesekkan memeknya disudut meja dapur

Aku yang terkejut lalu sembunyi dan mulai memperhatikannya

"aahh.. Nngg... Udah lama gak ngerasain kontol aku jadi ngekhayal yang aneh-aneh" desahnya sambil terus menggosokkan selangkangan yang masih tertutup dasternya disudut meja

"jangan-jangan dia jadi sange gara-gara liat kontolku tadi, mungkin dia kira tadi cuman halu, toh aku ini kan cewek.."

"hmmm okay.. Akan kuladeni ibu kos hari ini.."

Aku mengendap masuk ke dapur dan memergokinya yang tengah asyik onani

Kupeluk dia dari belakang dan langsung kuremas kedua toket besarnya

"eh.. Dek eva.. Kamu ngapain dek?" teriaknya sambil berontak

"ibu sendiri ngapain? Onani didapur siang bolong begini" bantahku

"ngg.. Nggak dek.. Ini.. Aahh.."

Meskipun ia meronta-ronta tetap kumainkan tanganku ditoketnya

Putingnya yang besar dan areolanya yang menonjol tampak jelas mencuat dari daster tipis yang dipakainya

"udah bu.. Nggak papa kok.. Kita kan sama-sama perempuan.. Aku ngerti kok.." godaku sambil menjilati lehernya

"ngghh.. Dekk.. Ibu nnggak.. Nnggh.."

Dia mendesah dengan memek yang masih menancap disudut meja

Padahal masih tertutup oleh daster, tapi bukit areolanya tampak jelas. putingya pun besar dan sensitif, digesek sedikit saja langsung timbul mencuat dari balik dasternya

Toketnya lebih besar dari punya Chika, ini adalah toket terbesar dan terlembut yang pernah kuremas seumur hidupku

"aahhnn.. Dek.. Evv.. Jang.. Mmfff.." dia menoleh untuk menyuruhku berhenti, namun langsung kusambar mulutnya dengan sigap

Jariku pun mulai turun memainkan memeknya yang tertutupi kancut tipis dan kucubit-cubit klitorisnya

Nafasnya mulai tak karuan ketika lidahku mulai melumat lidahnya, janda yang penuh nafsu, pasti sudah lama dia tidak mendapat rangsangan seperti ini

"nnnfffgghh.."

dia pun orgasme dan memuncratkan cairan memeknya ke lantai dapur

Tubuhnya mulai kelelahan, meskipun dia berusaha menahan sekuat tenaga, tapi tetap luluh juga

Kupeloroti dasternya dan kuangkat tangannya, kemudian mulai kujilati ketiaknya

Kujilat setiap tetes keringat diketiaknya, aroma dan bulu ketiaknya sungguh menggoda dan menggelitik hidungku

"aahhhnn.. Jangannn.. Gelii.."

"hhmmfff.. Ketek ibu bau banget.. Kecut.. Tapi segerr.. Ssrrttt.. Aahh.."

Kuangkat satu kakinya membuatnya mengangkang, lalu kuteruskan menggocek memeknya yang penuh lendir itu

"dek.. Eva.. Nnghh.. Cukup dekk.. Udahh.. Aaahh..."

Sepertinya tubuhnya sudah sangat sange, meskipun pemanasannya cukup lama, tapi tubuh lacurnya yang sudah tidak pernah dibelai lagi itu membuat nafsunya sulit untuk dihentikan

"Maaf ya bu.. Nanti eva ganti yang baru" tidak tahan aku melihat erangannya langsung saja kusobek dasternya

Kulepas bra yang menyelubungi toketnya dan puting besarnya langsung menyembul dengan areola lebar yang mengelilinginya

Dengan cepat kuemut puting coklat kehitamannya dengan penuh nafsu, kutenggelamkan mulutku ke toket lembutnya dan menjilati putingnya dengan sangat liar

"nngghh.. Aahhnn.."

Ssrrtt... Ssrrupppuutt..ssrrhh..aahhh

Crott... Crottt

Tidak kusangka toketnya masih mengeluarkan ASI, susunya mengalir didalam mulutku dengan jumlah banyak

Kuemut terus toket sapinya, dan kusedot terus susunya sampai puas

"wahhh... Bu Tin.. Susunya masih ada ternyata.. Banyak banget ini.."

"Ssrruppuutt.. Aahh.. Sedaapp..."

Puas dengan toketnya kududukkan dia dimeja dapur, kulepas celana dalamnya dan kubuat kakinya mengangkang lebar sehingga tampak jelas memek legitnya dengan jembut lebat yang menutupinya

"kyaa.. Kamu ngapain dek.. Aahh.."

Langsung kubenamkan wajahku kememeknya, dan kuhirup aroma memeknya yang menggoda

Tanpa aba-aba lidahku langsung terjun menelusuri hutan lebatnya dan menari-nari di liang memeknya

"aahhnn.. Nngghh.. Mmfff.. Aah.."

Dijepitnya kepalaku dengan paha montoknya, dan diremas-remas kepalaku membuatku semakin gemas memainkan memeknya

"aahhh.. Memeknya ibu becek banget, memek janda ini pasti udah lama gak dimainiin kan.??"

Kuseruput lendir memeknya dan tanganku menggencet kelentit sekaligus menjambak jembut lebatnya membuatnya ngecrot untuk kedua kali

"nngghh.. Aahhh.. mun.. craatt.. Aahhh... Hahhh.. Hahhh.." nafasnya yang sudah tersengal-sengal tidak membuatku berhenti sampai situ

"Selamat bu.. Anda telah mendapat jackpot, silahkan turunkan wajah anda dan nikmati hadiahnya.." ucapku sambil menodongkan kontol ngacengku yang sudah sangat ingin melompat menggeluti tubuh ibu kos

Kutarik badannya dari meja dan kupaksakan wajahnya menempel dikontolku

"bentar.. Dek.. Tunggu.. Ini.. Mmffsstt.." dengan sedikit kupaksa kutempelkan bibirnya ke kepala kontolku

Wajahnya yang kaget dengan ukuran kontolku langsung berubah menjadi wajah lacur pecandu kontol

Diemutnya kontolku dengan sepenuh hati dan masuk sampai memenuhi mulutnya

Kepala yang awalnya kugerakkan sekarang bergerak sendiri, maju mundur menjilati kontolku dengan lidah dan liurnya yang hangat

Ngghh... Gggrrrkk... Cckkk..ssrrttt..

"ahh.. Enak bu.. Terus.. Uuhhh..."

Kumuncratkan muatan penuh peju kedalam mulutnya membuatnya kelabakan dan memuntahkan sebagian isinya

"aahh.. Ditelen semua dong bu.. Nih.. Aku bantu ya.." kudorong kontolku masuk kedalam tenggorokannya membuatnya batuk-batuk

"yuk.. Kita lanjut kekamar ibu.." kugendong dia dan kubawa kekamarnya

"ka.. Kamu mau apa dek.. Eehh.. Turunin.."

Kemudian kubanting dia kekasur

"ibu sudah pengen banget sama kontol ini kan..?" sambil kuaduk-aduk memeknya dengan tanganku

"aahhnngg.. Nnggaak.." desahnya

"memek ibu dah becek banget lo ini.. Yakin gak mau..?" lalu kugesekkan kepala kontolku kememeknya

"nngghh.. He em.. Tapi bentar aja ya.." gumamnya pelan, sambil memalingkan wajahnya

"oke kalo gitu aku masukin ya.."

"eh.. Tunggu dulu dek.. Aku berubah pikiran jang.. ahhh..." spontan dia mendorong tubuhku tapi terlambat

Ujung kepala kontolku mulai masuk kedalam memeknya merekahkan memek jandanya

"bent...arr.. Dek.. Tung... Aahh.. Nnggaahhh.." desahannya semakin keras dan cabul

Kugenjot kontolku masuk semakin dalam, nikmat sekali rasanya memek janda satu ini

"mmnngghh.. Enak banget memek ibu.. Ibu pasti sering ngentot sama suami ibu dikasur ini kan.."

Dia sedikit terkejut mendengar pertanyaanku, memeknya memang tidak seketat memek-memek lain, tapi memek miliknya semakin menyempit dan sangat licin untuk dimasukin

"ughhh... Jadi ini rasanya memek janda.. Gak seketat temen-temen tapi mantep banget.. Memek janda veteran yang udah banyak pengalaman emang maknyuss.."

"aaahhh... Trusss... Aahhnngg.. Mmnngghh.. Uuhhh.." desahnya sambil mengigit jarinya

"hmm.. Ibu keenakan banget keknya.. Enak mana bu sama kontol bapak??" pertanyaanku malah semakin membuat lubang memeknya semakin menyempit

"mmmfff.. Anu.. Ituu.." gumamnya

Langsung kucabut kontolku dari memeknya

"ehh.. Lho kok??" wajahnya terlihat kecewa dengan memek yang masih berkedut-kedut seakan masih mendambakan kontol gagahku

"kalo ibu gak jawab kita udahan aja ya.. Kalo ibu gak suka kontolku gak papa kok bu.. Aku gak maksa.."

"kalau ibu mau ngaku kontolku lebih enak dari punya suami ibu aku lanjut, tapi kalo nggak, aku yang pergi"

"mmm..." semakin dia berpikir semakin dia menggesekkan kedua pahanya dan menatap kontolku dengan penuh nafsu

"aahh.. Masukinnn.. Dongg dekk... aaahh.. Kontolmu jauh lebih enak dari punya suamiku.."

"nah.. Gitu song jujur.. Nih.. Kontol kesukaanmu.. Mulai sekarang ibu harus jadi budak kontolku okee.."

Kembali kujebloskan kontolku kememeknya membuatnya kembali mengerang keras

"ibu pengen apa? Coba bilang yang keras.." godaku sambil mencubiti pentilnya yang mengeluarkan susu

"aahhnn.. Ibu pengen kontol.. Pengen kontolmu.. Suka banget sama kontol gedemu.. Punya bapak kecil banget.. Gak ada papanya sama punyamu.. Aahhh.. Enak.. Banget... kontolll.. Aahhh.."

"tampar susu ibu dekk.. Tampar.. Ahhnn.."

Plakk... Plakkk... Plakk..

Kutampar toket besar ibu sampai kemerahan membuatnya mendesah semakin keras dan membuat susunya bercipratan dikasur

Sepertinya dia orangnya masokis dan memang suka banget kalo disiksa

"aaahhhnnn... Aaahhhh... Aahh.." kugenjot semakin cepat dan kuhantam mulut rahimnya berkali-kali membuatnya menggelinjang tak karuan

Kemudian kuturunkan dia dari kasur, kununggingkan dia dimeja rias dan kusodok dia dari belakang dengan permainan doggy style yang keras

"ibu tadi sempet mau nolak karena liat foto ini kan.." kusodorkan wajahnya ke foto suaminya sambil kutampar-tampar pantatnya

"aahhh.. Jang..ann.. Aahh..."

"liat tuh bu.. Ibu gak merasa bersalah selingkuh sama orang lain..? Ibu bahkan teriak-teriak pengen kontolku didepan foto suami ibu sendiri.. Ibu ternyata istri nakal ya.."

"aahhhnn.. Ngggak.. Mas... Maafkan istrimu ini... Aku ngesex sama kontol yang lebih enak dari punyamu mas... Aahhnn.. Maafff.. Sayang.. Aaahhhnn.. Terusss.. Enaakk.. Aahh.."

Plaakk.. Plokkk.. Plaakk.. Plokkk

Bunyi tabrakan memeknya jadi lebih mantap dan keras, jepitan memeknya juga semakin kuat semenjak dia melihat foto suaminya

Kemudian kugendong dia dan kuarahkan memeknya yang terbuka lebar ke foto suaminya sehingga cipratan lendir dari memeknya terciprat membasahi foto suaminya

"nih.. Buk.. Biar memek lacur ibu yang dimasukin kontolku ini bisa dilihat jelas sama suami ibu di alam sana.."

"aahhnnn.. Jangann.. Ahhh.. Maaf.. Mass.. Maaff.. Aku ketagihan sama kontol dia mas.. Ahhhnn. Enak banget mas.. Maaf... Aahhh..."

"hehe.. Akan kubuat memek ibu lupa sama rasa kontol suami ibu dan cuman inget rasa kontolku, aku muncratin didalem ya buk.."

"aaahhh.. Hhaahh.. Iyaa.. Truss.. Enakk.. Muncratin.. Didalem.. Aahh.."

"dan dengan ini ibu akan resmi jadi budak lacurku.. Hihi.."

Crott.. Crott.. Croott...

"aaahhhhh.... ahhhh..." muncratannya kali ini membuat tubuhnya lemas dan acak-acakan

Semua pejuku muncrat didalam rahimnya, sebagian ada yang sampai menetes dan menodai foto suaminya, sehingga foto suaminya belepotan karena pejuku

"nih.. Ibu suka banget sama kontol kan.. Jilatin sampe bersih ya bu.."

Tubuhnya yang tersungkur dimeja rias lalu turun dan mengulum kontolku, menjilat semua sudut kulit kontolku tepat dihadapan foto mendiang almarhum suaminya

Tampak dihadapanku kini budak janda yang cuman doyan kontol, menjilat kontolku seperti anjing yang menjilati majikannya dengan penuh nafsu

Dia sekarang bahkan tidak memperdulikan mendiang suaminya sama sekali, yang ada dikepalanya hanyalah kontol besarku yang sedang dia isap dihadapannya

"bersihkan sampe bersih ya buk.. Langsung aja kita siapin buat acara arisannya.." tuturku sembari menutup sex kami siang itu

"setelah acara selesai kita main lagi ya.." bisikku ditelinganya

"haahhh.. Haahh.. Iya.. Baik.." desahnya dengan mata sayu dan lidah menjulur

*******

BERSAMBUNG