srruttt.. sruputtt.. ccrttt...
Kubenamkan wajahku keselangkangannya, kemudian kujilati itilnya dan kuelus-elus jembutnya. kusedot setiap tetes lendir yang keluar dari liang memeknya
"ngghh.. aahhhh... evvv... truss.. aahhh.." kak Adel bergidik geli
Baru pertama kali ia merasakan kenikmatan memeknya dimainkan oleh orang lain selain dirinya
"enak gak kak? memek kakak udah becek banget kayak kobokan"
ssrrtt.. srrpttt..aahh..
Kunikmati sirup yang keluar dari memek kak Adel, klitorisnya pun tak luput dari gocekan lidahku membuatnya semakin meronta-ronta
Melihat memeknya yang sudah sangat basah, kusiapkan kontolku untuk masuk ke memeknya
"aku masukin ya kak..."
"pelan-pelan ya ev.."
"he em". Langsung saja kujebloskan kontolku menembus memeknya
"uuhhh... Mmnngghhh..." kak Adel berusaha menerima kontolku yang menyusup ke memeknya
Memeknya yang licin tidak menyulitkanku untuk menerobos selaput daranya
Kugenjot tipis ujung kontolku, kulanjutkan terus sampai setengah badan kontolku berhasil masuk ke memeknya
"masih kuat gak kak?"
"hah? sedalem Ini masih belum masuk semua? Yaudah lanjutin aja.."
"ok kak, siap 86" kumasukkan kontolku semakin dalam membuat kak Adel semakin ngeden menahan ketebalan kontolku dalam memeknya
"aww.. Ugghh..ssshhh..." setelah mulai lancar jalan masuk ke memeknya, kucium dia dengan penuh nafsu sambil kusodok terus kontolku
"ahh.. Ahh.. Enak juga ya ternyata hehe.." ucap kak Adel sambil tertawa
"nih.. Kak.. Aku bakal bikin kakak sampe muncrat.. Ugghh.." terus kusodok memeknya dengan penuh nafsu
Kunikmati paras kak Adel yang sedang bugil, toketnya yang terus bergoyang-goyang dengan paha yang mengangkang lebar
Cpokk..cpokk..cpokkk
Kami kembali berciuman hebat, kali ini kak Adel memelukku erat dan kedua kakinya mengikat pinggangku
"ahhh... aahhh.. uuhhh.. ahh... mbak mau keluar ev... aahh.." desahnya sambi meremas rambutku
"aahhhhhhh..." desahan hebat keluar dari mulutnya, tubuhnya menjadi kejang dan nafasnya tersengal-sengal
Kucabut kontolku yang masih ngaceng dan kunaikkan kewajahnya
"hah..hahh.. Ihh kontolmu jorok.." ucap kak Adel dengan nafas berat
"aku gak mau denger dari orang yang lebih jorok dan males ngebersihin kamarnya... Nih emut.." balasku
"ngghh..nggh..." kupaksa masuk kontol ngacengku kemulut kak adel membuatnya kelabakan
"jilatin sampe bersih, balesan peju yang kutelen tadi.." semakin kuat kumasukkan kontolku kemulutnya
Kucubit dan kutarik putingnya sehingga toketnya bisa kugunakan sebagai bantalan biji pelerku
"nih kak.. Ugfhh.." kumuncratkan semua air maniku ketoket, wajah dan mulutnya
"hah...hah...hah... Padahal barusan mandi, sekarang dah kotor lagi.. Kamu sih.."
"kak adel disuruh nelen gak mau, yaudah.. Nyiprat kemana-mana dah tu"
"mbak belom terbiasa aja, sama peju mu.." sambil menjilati peju yang terciprat dipipinya
"ambilin tisu sebelahmu dong.." pintanya
"nih... Btw memek kakak enak banget, kak Adel emang belum pernah ngewe y?"
"ih.. Kamu tu ya.. Kamu pikir aku cewek apaan?" bantahnya sambil membersihkan peju ditubuhnya
"cewek jorok yang punya banyak mainan sex buat onani" jawabku
"dih.. bodo amat weekk.." sambil menjulurkan lidahnya, dia kemudian berdiri dan menyingkap tirai jendela
Tiba-tiba hujan mulai turun lagi
"eh.. Udah siang nih, mau mbak pesenin makan gak?"
"boleh tuh"
"oke, mbak orderin ya... Paling 20 menitan lagi nyampe"
"kakak punya mainan kaya gini emang gimana makenya? Aku kira kakak udah gak perawan kalo sering make ginian" sambil kuperhatikan mainan sex milik kak adel
"mmm.. Itu sebenernya.. Mbak mainnya dipantat si.." jawabnya meringis
Kalau kuperhatikan lagi mainan sex ini memang mainan anal, aku tidak menyadarinya karena tidak begitu tau jenis mainan-mainan sex
"hmm.. Kok gitu? Mbak suka main dipantat ya?"
"nggak juga si.. Awalnya.. Sebenernya mbak pengen dimemek, tapi mbak takut berdarah jadi mbak mainnya dipantat, tapi ternyata enak juga hihi.." jelasnya
"cocok banget sama kak Adel, sukanya main ditempat kotor-kotor" pikirku
"ohh.. Kenapa gak bilang dari tadi kak, kita anal yuk.." aku berinisiatif untuk memulai permainan
"hee..? Lanjut sekarang? Tapi kan barusan.." belum selesai perkataan kak Adel, kontolku sudah mulai berdiri lagi dan menjadi fokus perhatian kak Adel
Aku beranjak dan langsung mencium kak Adel
"hhnggghh..mmff" kak adel yang semula menolak, mulai memelukku dan semakin ganas memainkan lidahku
Tanpa panjang lebar kuarahkan jariku kepantatnya kak Adel
"mmffhh!!.." sontak kak Adel terkejut ketika jariku menyentuh kulit anusnya
Dan benar saja, lubang pantatnya sudah agak kendor. Jari kecilku bisa dengan mudah keluar masuk lubang anusnya
Kulihat ekspresi keenakan kak Adel yang berbeda dari sebelumnya, sepertinya fetishnya ada di anal
Langsung kuturunkan wajahku kepantatnya
"ehh.. bentar evv.. kotor itu.." ucapnya
Tanpa memerdulikan ucapannya langsung kujilat lubang pantatnya, kuciumi aroma pantat kak Adel yang semerbak
Baunya tidak terlalu menyengat karena kami barusan mandi, namun ketika pintu anusnya dibuka, baunya menjalar sampai kepangkal hidungku membuatku semakin bernafsu memainkan anusnya
"nnghh.. Ahh..." anusnya berkedut-kedut ketika kujilat membuatnya mendesah keenakan
Kubuat dia membungkuk, tangan dan toketnya menempel dikasur sedangkan kakinya berdiri lurus membelakangiku
Kuarahkan ujung kontolku yang kembali ngaceng melihat bongkahan bokong mulus nan indah miliknya
"Ngghh.." kusodokkan kontolku masuk ke lubang pantatnya tanpa perlawanan yang berarti
Sepertinya dia memang sudah terbiasa dan sering onani dianal
"aahhh...iihhh..ngahhh..." kak Adel mendesah begitu kontolku mulai memasuki liang anusnya
Anusnya lebih mudah dimasuki ketimbang milik Chika dan Nisa, tapi yang ini jauh lebih nikmat karena lubangnya yang begitu juicy dan ketat
Kekuatan cengkraman jalan tinjanya tidak main-main, meremas-remas kontolku begitu kuatnya
Kugenggam kedua belah pantatnya dan kusodokkan kontolku semakin cepat membuatnya mendesah semakin keras
"aahhh...aahhh... Uhhh.. Aahh..." kak Adel lebih meresapi desahannya kali ini ketimbang tadi
Mungkin karena tadi dia sambil menahan sakit ketika memeknya dibelah, dan sekarang dia malah menggerakkan pantatnya sendiri
"aahh...nnggghhh...ugghh.." dia mendesah hebat sambil menggigit spray kasurnya
Kugenjot semakin kuat dan kudorong tubuhnya sampai dia tersungkur dikasur
Kunaikkan satu kakiku kekasurnya dan kugenjot semakin hebat dan kuat
"aaahh... Evvv... Aahh... Ben..taarr... Aahh.. Enakk... Bangett.. Aahh..." kubuat jalan keluar kotorannya menjadi lebih longgar menggunakan kontolku
Kugenjot terus anusnya sampai anusnya mengingat bentuk kontolku dan kontolku dianggap seperti tai nya sendiri
Cpak... Cpokk..cpakkk..cpokkk
"aaahhh...iiihhhh...aahhhhh..." desahan panjang kak Adel menandakan dia muncrat hebat
Aku pun memuncratkan peju kentalku kedalam anus kak adel sampe penuh
Orgasme dia kali ini adalah yang paling hebat daripada yang tadi, terlihat diwajahnya yang menunjukkan wajah yang sangat mesum
"aahhh.. aku tau wajah ini.. Udah kaya si Nisa, wajah lacur yang dipikirannya pasti cuman ngentot"
Kala itu aku masih belum tau, kalau melakukan sex anal kak Adel akan berakhir menjadi sebuah penyesalan. Pilihan yang seharusnya tidak kubuat, ketika kutahu kelak dia akan menjadi "Monster Binal Penggila Anal".
Dengan mulai menggenjot lubang pantatnya, aku sudah menekan tombol yang tidak seharusnya kutekan.
Tombol yang lebih baik ditekan oleh suami masa depannya, itupun kalau suaminya kelak dapat menyeimbangi keliarannya
Saat itu aku hanya.. Hanya ingin menggali lebih dalam potensi sex kak Adel menuju kenikmatan yang hakiki
"fiuh.. Kak Adel kayaknya puas banget, enak banget ya kak.." tanyaku
"hahhh.. hahh.. Gila sih evv.. Enak banget.. Kontol gedemu mantep banget, Anal mantep banget cuk.." sahutnya
Keluarlah kata kasar kak Adel, ia menunjukkan sisi aslinya
Kak Adel ini sebenarnya punya darah ningrat tapi meskipun sedikit, artinya dia memiliki kepribadian yang lembut dan berwibawa
Akan tetapi, karena pengaruh lingkungan tempat tinggalnya yang dulu membuat bahasa dan sifat kasarnya tumbuh
"hmmm.. Sini kontolmu ev.. Biar mbak bersihin" dengan sigap dia menjilati kontolku yang masih anget keluar dari pantatnya
"mbak ni suka kebersihan tau.. Jadi biar mbak bersihin kontolmu sampe kinclong.. Kebersihan kan sebagian dari iman.." lanjutnya
"ya gak bersihin kontol juga kali mbak.. uughhnnhh.." permainan jari, lidah serta isapannya yang liar membuatku mabuk kepayang
Disibakkan rambutnya kebelakang telinga, dan mulai fokus mengulum kontolku lagi
Dengan anus yang berceceran sperma, dia sangat sigap menghisap kontolku dengan penuh penghayatan
Trrttt.. Trrt...
"kak.. Hpnya bunyi tuh.."
"hmm.. Oh.. Pesanannya dah mau sampe"
"sini aku yang balesin kak, kakak lanjut nyepong aja" kutulis ke pengantarnya agar langsung naik ke depan pintu kos dilantai 2
"kak.. Anal lagi dong.."
"kamu dah muncrat berapa kali? Kok masih kuat?"
"biasanya malah berkali-kali malah kalo main sama bocah-bocah penggila sex itu.."
"ayolah kak.. Pengen tusbol kakak lagi, enak banget sii.."
"hayuklah gass.." dengan semangat 45 kak Adel menjungking dan melebarkan lubang pantatnya yang masih belepotan dengan pejuku
Kumasukkan lagi kontolku membuat peju yang masih ada didalam perutnya tumpah keluar
"aahh... Enak.. Banget.. Kontolmu evv.. Mbak.. Suka... Ihh.."
Plak...plokk..plak..plokk
cplak.. cplokk..cplak...cplokkkk
Kutampar pantatnya sampe kemerahan didampingi suara kontolku menghantam dasar anusnya
"ahh.. Iya truss.. Evv.. Pukul truss.." desahnya semakin kuat
"PERMISI..!!" terdengar suara seseorang dari luar
"eh.. Makanannya dah dateng tu mbak, ambil gih.." paksaku
"huhh..?? Gimana.. Mau.. Ngambil.. Uhh.. Orang kamu.. Masih.. Gerak..in.. ngghh.."
"yaudah yuk kita ambil bareng sambil jalan.. uffhh..."
"heh.. Gilak kamu ya..!! Ev.. Plis stop dulu.. Evv.. Aahh..."
Entah kenapa jepitan bokongnya menjadi semakin kencang dan malah membuatku semakin semangat menggenjotnya
"udahlah.. Ayo.. Jalan aja cepet.." plak..
Kutampar pantatnya, dan akhirnya kami menuju pintu dengan kontol tetap menempel dianusnya
ckrek..
"iya mas.. saya yang mesen makan.." ucap kak adel setelah membukakan pintu
"oh.. Dengan Adel? Ini pesanannya ya kak.."
Pantat kak Adel semakin ketat setelah dia membuka pintunya, membuatku semakin sange untuk menggenjotnya
"oke mas... Hah... Hahh.. Ini uangnya ya.. Mas... Ambil aja kembaliannya.." hanya kepala dan tangan kak adel yang kelihatan dari luar pintu
"waduh.. Terimakasih banyak ya kak.." ucap pengantar itu
"iya mas.... Nghhh Sama-sama hehe" tidak sengaja toket kak Adel menyembul keluar ketika mengambil makanan itu
"sudah ya kak.. Permisi.." pengantar yang bingung itu kemudian pergi
"iya mas.. Marii.." balas kak Adel dan langsung menutup pintunya
ckrek..
"nngaahh!!...aaakkhhh...mmmfffhhh..." kak adel langsung tersungkur dikeset setelah menahan genjotanku
"ugghh.. Kak adel jangan keras-keras kak, mungkin masnya masih bisa denger ditangga" godaku
Mendengar ucapanku kak Adel malah makin sensitif dan mempersempit lubang pantatnya
"aahh.. Apa..apaann sihh... Kamu tu.."
"ngaku aja kak..nggh.. Kak adel tadi makin sange kan pas ngobrol sama masnya tadi?"
"ngghh...nggakk tuhh.. Aaahhh... Uhhh.. Sok tau kamu.. Ahh.."
Ucapannya tidak sejalan dengan remasan anusnya, membuatku ingin menjahilinya
"oh.. Gitu, yaudah kucabut nih.." kuhentikan kontolku didalam pantatnya
Dengan posisi tersungkur, Dia mendongakkan wajahnya menghadapku dengan wajah ngambek
"iya evv.. Iya.. Mbak sange... Lanjutin dong pliss.. Aahh... Aahhhnn.. kontolmu enak banget.. gak nahan mbakk.. iihh.. pantat mbak pengen banget kontolmu aahhh.." dia mulai menggerakkan pantatnya sendiri menggesek-gesek kontolku dalam anusnya
"hehe gitu dong jujur.. Nih mbak.. Ngghh.." anusnya yang semakin ketat membuat kulit kontolku seakan menempel didalamnya, membuatnya semakin susah digesek tapi semakin nikmat
"aahhh... Evvvv... Akuu... Mun...nngghhh..." sekali lagi kak Adel muncrat berkat anal
"hah...hah...hahh.." aku yang masih belum puas lalu menarik tubuh kak adel dan menggendongnya
"eh.. ntar evv.. Mbak barusan ngecrot.. Iihh..." dengan barbar kumasukkan kontolku kememeknya
"aaahhhh... Eevvv.. Ben...tarr... Aahhh..." kak Adel mengaitkan kedua kaki dan tangannya ketubuhku dengan kuat, kutahan tubuh kak adel dengan meremas kedua pantatnya dan kusenderkan tubuhnya ke pintu
"nggh...mmmfff...ssshhh...aahhh.." ciuman ganas kami terjalin sekali lagi, dengan kedua toket kami yang berhimpitan
"hufftt.. Ujannya gak berenti-berenti" tiba-tiba kami mendengar suara kak Vivine dari luar
tok..tokk
"Del.. Adel.. Tadi gwe liat ada aa' nganter makanan, udah belom?"
"nnghhh...ssshhtt...aahhh..." sementara kami ngentot dengan ganas, dibalik pintu ada kak Vivine yang hanya berjarak kurang dari 1 meter
"jawab dulu kak.." bisikku pelan
"uu... Udah.. Kok.. Vin... Udah aku bayar.. Juga kok..nngghhh.." jawab kak Adel sambil mendesah
"oh.. Okedeh.. Btw lu ngapain kok nafas lu berat gitu?" tanya kak Vivine yang mendekat tepat dibalik pintu
Sekali lagi cengkramannya kekontolku semakin kuat, akan tetapi kali ini dimemeknya, serta lendir yang keluar jadi semakin banyak dan lengket
"ngg.. Gak.. Papa.. Kok.. Vin.. Cuman habis olahraga aja.. Ini... Cape dikitt.. Aahhh..." tidak sengaja kak Adel keceplosan mendesah
"hm!!? Ya.. Yaudah deh kalo gitu, jangan over tapi olahraganya.." dia kemudian pergi kekamarnya
Pelukan kak Adel semakin erat ketubuhku, toket kami juga menempel semakin erat
Plakkk...plokkk...plaakkk..plokkkk
Suara tabrakan kontolku dan cipratan lendirnya membuat suara yang sangat kotor, lendir yang keluar dari memeknya menempel diselangkanganku dan membentuk benang
Kakinya semakin kuat dan semakin kejang, cipokannya juga semakin menjadi-jadi dan nafasnya semakin tersengal-sengal
"Nngghhh.. Aahhh... aahhh... truss... aahhh"
"uuuhhh..ohhh...aahhh..."
Akhirnya kami berdua orgasme bersamaan dan kumuncratkan muatan penuh peju kedalam rahimnya
"hah...hah...uwohh..huhh..." kak adel terkulai lemas digendonganku dengan setengah sadar
Wajahnya tersenyum dengan tatapan kosong dan mulut penuh liur menandakan dia benar-benar puas dengan permainan sex kami
Jus dari kedua lubangnya tumpah kelantai, bersamaan dengan pejuhku yang mengalir keluar dari memeknya
"wah.. Dia hampir pingsan.. Kayaknya aku harus beliin pil KB buat dia, sebelum.. Ah.. Udahlah.."
Kak Adel pun tertidur pulas seperti bayi digendonganku dengan kontol yang masih melekat dimemeknya
*******
BERSAMBUNG