"hoaamm.." ku kucek mata sayuku sambil menatap jendela
"hhmm..?? hujan ..." aku bangkit dan menempelkan tanganku ke jendela
"deres banget, pantes dingin, pipis ah.." aku bergegas menuju toilet
cuuurrrrr....
Suara cipratan kencingku yang hangat menenangkan hatiku
"hmm.. Ini mungkin pertanyaan terbodoh seumur hidupku tapi.. Sejak kapan aku mulai kencing sambil berdiri?" sambil mengelus-elus kontol ngacengku
Aku pun teringat ketika pertama kali aku mendapatkan kontol ini
Saking lugunya, aku bahkan tidak berani menyentuh kontolku sendiri.
Aku bahkan tidak tahu cara kencing sambil berdiri sampai kutemukan lewat internet
"hoaahhhmmm..." sekali lagi aku menguap lebar kemudian merebahkan tubuhku ke kasur dan kembali tidur
Satu minggu ini sekolah diliburkan, entah karena apa aku lupa yang dikatakan pengeras suara kemarin. Aku hanya ingin menikmati hari liburku jauh dari para amazoness barbar itu
Aku kembali membungkus badanku dengan selimut dan memejamkan mataku sambil menikmati suara rintik hujan yang mengetuk-ngetuk jendela
**********
Tidak lama waktu berlalu, aku terbangun mendengar suara orang yang memanggilku dan menggedor-gedor pintu kosku
"evaaa... evvv.. kamu didalem kan.. evv.. keluar dong.. cepetan.."
Kudengar suara kak Adel memanggil dari luar
"evaaaa... evv.. jawab pliss.." teriaknya
"iya kak.. iya..." aku sempoyongan membukakan pintu sambil mengucek mataku
"kenapa kak? pagi-pagi begini dah ribut.." tanyaku
"evv... evaa.... sini ev.. ke kamar mbak cepetan.. tolongin mbak.." ditariknya tanganku dan diseret menuju kamarnya
Sesampainya dikamarnya terlihat barang-barangnya yang berserakan kemana-mana
"ya ampun kak.. habis keserang alien mana ini?"
"tadi dia terbang soalnya.."
"apanya? kenapa?"
"itu.. ada kecoak disitu.." tunjuknya ke bawah kasurnya sambil tangan satunya menahan handuknya agar tidak terlepas
"evaa.. usirin vaa.. pliss" sambil bersembunyi dibalik badanku
"iya kak iya.."
Mbak Adel ini bawel banget orangnya, plus agak jorok, males bersihin kamar tapi paling takut sama serangga
"itu evv.. ituu.."dial semakin menempelkan kedua toketnya yang hanya terbungkus sehelai handuk itu kepunggungku
Dengan cepat kujepit kecoak itu menggunakan sapu dan kubuang keluar
"fiuhh.." dengan ini masalah terselesaikan. tapi...
"hiii.." tampak raut wajah jijik terlihat diwajah kak adel
"masih ada lagi gak ev..?" tanyanya
"kayaknya sii.."
"trus gimana dong?"
"ya.. gimana lagi, kita bersihin dulu ni kamar biar tau"
Kami berdua terbengong disitu tak tau harus mulai dari mana. bahkan yang punya kamar juga bingung mau melakukan apa
"yaudah, kak adel bagian sono aku yang sini.."
"ntar kalo tiba-tiba ada yang muncul gimana?" timpalnya
"elah kakk.. ini kan kamar kakak, yaudah aku tinggal ni.." balasku
"eh iya iya.. bantuin mbak dong evv pliss..." lanjutnya
Mulailah kami membersihkan setiap sudut kamar dan membereskan barang-barang yang berserakan kemana-mana
Ketika sedang asyik membereskan barang-barangnya, kutemukan sehelai kain yang tergeletak dikasur, kuambil dan kuperhatikan baik-baik bentuk kain itu.
"hmm... kok basah??" aku terkejut begitu tau ternyata kain itu adalah cawet milik kak Adel. kurasakan sensasi ditanganku yang lembab dan hangat.
Kucium aroma memeknya yang masih melekat samar-samar dicawet ungu itu, sungguh aroma yang memabukkan
"barusan dipake onani ni pasti, sampe basah kek gini.."
"evv.. kamu nemu apa disitu?" tanya kak adel yang melihatku tiba-tiba berhenti
"aku baru tau dalemannya kak Adel seksi banget, warna ungu pula.."
"heehhh.. jangan dipegang.. sini balikin.." langsung saja dia merebut benda keramat itu dari tanganku
"lagian.. masa cawet digeletakin sembarangan gitu.. Kak Adel ihh.. Kebiasaan.."
"isshh.. Biarin.." ketusnya
"kak adel masih pake handuk aja dari tadi, abis mandi apa mau mandi?"
"mau mandi gak jadi gara-gara liat itu makhluk tadi" lanjutnya
"hmm..." kuperhatikan body kak Adel yang semok. Toketnya yang kencang seakan mau tumpah dari handuk yang membelitnya
Setelah beberapa saat kami beres-beres, akhirnya selesai juga
"fiuhh.. Akhirnya, kayaknya cuman 1 doang itu tadi deh kak..."
"eh.. Tapi tunggu dulu, mungkin ada yang masuk didalem lemari" lanjutku hendak membuka lemarinya
"eitss.. Tunggu ev.. Jangan dibuk.." Kak Adel mendorongku dan membuat kami terdorong kekasurnya
"aduh.. Pelan-pelan dong kak.." dia menindih badanku yang tergeletak dikasur
Handuknya lepas dari ikatan membuatku bisa melihat kemulusan punggungnya
Dibelakang tubuhnya kulihat sebuah dildo dan beberapa mainan sex vibrator terjatuh dari dalam lemari sempat kubuka
Kak Adel segera bangkit dan secepat mungkin menyembunyikan barang-barangnya. handuk yang menutupi tubuhnya terlepas dan membuatku melihat kemulusan kulit langsat kak Adel
"hmmm.." muncul pikiranku untuk ngentotin kak Adel
"gak papa kok kak.. aku ngerti kok.." langsung kupeluk kak Adel dari belakang yang sudah bugil
"kak Adel sange kan.... aku ngerti kok.." mulai kugrepe-grepe toketnya
"ihh.. evv.. kamu ngapain.. nngghh.." desahnya ketika kumainkan kedua puting ranumnya
"kak adel.. Bodynya seksi banget.. toketnya montok, muluss.." kuremas-remas toket besarnya membuatnya semakin berontak
"ev.. Jangan ih.. Kamu tu.. Nggh.."
"hmm..? Kakak gak puas kalo cuman pake mainan kan..? Sini aku bantu kak.." kupelintir puting mungilnya dan kujilati lehernya
"ihh.. Ev.. Gelii.."
Agak sedikit kupaksa agar dia mau berciuman denganku
Kucium lembut bibirnya dan kuarahkan jariku keselangkangannya
"ev.. Tunggu dulu.. Ehh.."
Kuelus-elus jembut lebatnya selagi kami berciuman mesra
Kuambil vibrator ditangan kak adel dan kunyalakan kememeknya
Grrrrrrr
Kugesek-gesekkan vibrator itu dan mulai membuat memeknya basah, sembari tanganku yang lain memainkan toketnya membuatnya merem melek keenakan
Kulepas ciuman ganas kami, membuat kak adel menjulurkan lidahnya yang penuh lendir secara tidak sadar
Sorot matanya seolah nampak belum puas dengan permainan kami, seketika dia sadar dan tersipu malu kemudian memalingkan wajahnya
"enak gak kak? Lanjut yuk.." tak kusangka kak adel jadi sange banget. Dia pasti udah kebelet banget pengen ngelakuin beginian
Dia hanya mengangguk pasrah
"buka dong kakinya kak" ucapku lembut
Tanpa protes dia perlahan membuka pahanya, dengan leluasa aku memainkan vibrator itu mengelilingi memeknya
Dia mengerang-erang sambil dengan kedua tangannya menahan tanganku yang semakin lihai memutari memeknya
"Ahhh...ngghh..." nafasnya mulai berat dan putingnya semakin mengeras
Dia menoleh kebelakang melihatku, ingin sekali dia melanjutkan ciuman kami yang terhenti tadi
Kuturuti kemauannya dan kulumat bibir lembutnya sekali lagi, mulutnya yang penuh air liur semakin liar memutarbalikkan lidahnya dalam mulutku
"ngghh.. Hahhhh.. Ssrrpptt.. Ahh.." dia sepertinya benar-benar suka cipokan. Gerakannya masih amatir tapi dia sangat menikmati mulutku dan menyedot kuat lidahku
"ngghh... Ahhh... Ugghh.. ngghhhhhhh...." tak lama kemudian kak Adel orgasme dan memuncratkan cairan memeknya
"Hahh.. Hahh.. Gimana kak? Enak gak?"
"lumayan juga kamu ev.." wajahnya sok dan malu-malu
Padahal aku yakin dia pasti baru pertama kali ngalamin kayak itu tadi
"kak adel udah punya pacar belum si?"
"heh..? mm.. Belum sih.. Emang kenapa?"
"wah.. Rugi banget dong kak.. Berarti kakak belum pernah... Dimasukin kontol ya?" tanyaku pelan
"ya belum lah.. Ngawur kamu.. Kayak kamu pernah aja.." Sontak dia kaget
"kak adel gak penasaran sama kontol beneran? Daripada mainan kaya gini?" lanjutku
"kamu ngomong apa sih ev? Gak ngerti mbak.." dengan raut wajah sok lugu
Kuambil dildo dan kuarahkan ujungnya kewajah kak Adel
"kak adel gak pengen dimasukin kontol asli? Enak banget lo mbak.. Nagih.." sambil kudekatkan ujung dildo itu ke mulut kak adel
Tapi kak adel menepis tanganku dan berdiri
"mau mu apa sih evv..? Kamu mau pamer udah pernah ngewe gitu? Udah ah.. Mbak mau mandi dulu, kecoaknya kayaknya udah gak ada lagi" dia mengambil handuknya yang terlepas kemudian menuju ke kamar mandi
"sebenernya aku punya kontol nempel disini lo kak.." sambil menunjukkan tonjolan dicelanaku
Dia menyipitkan matanya tidak percaya melihat tonjolan keluar dari celanaku
"kita mandi bareng yuk kak.." aku berdiri dan mendekat padanya, lalu kuarahkan tangannya menyentuh tongkol dicelanaku
"heh!.. Ev..! Kok kamu bisa ada?" matanya terbelalak merasakan sensasi yang ada ditangannya
"udahlah kak.. Kita mandi sambil main yuk.." rayuku
Kak Adel pun akhirnya mengiyakan dan kemudian kami berdua mandi bersama
Kupandangi tubuh kak Adel yang seksi dan menggugah selera
"memang luar biasa body anak kuliahan, lebih bohay dari anak-anak SMA"
Kulepas celanaku perlahan dan kontolku pun mencuat keluar. Kak Adel terbelalak melihat kontol besarku yang sudah seperti belalai gajah ini
Aku mendekat padanya dan kali ini kuarahkan tangannya menyentuh kulit kontolku
Dia agak ragu-ragu dan takut menyentuhnya tapi sama sekali tidak melepas pandangannya dari kontolku
"ayo kak.. Gak gigit kok ini.. Gak usah takut" dia akhirnya berani menyentuh kontolku
"gulp, gilak sih ini ev.. Punyamu gede banget udah kaya di film bokep, bahkan lebih gede dari mainan mbak"
Kak adel perlahan mulai berani mengelus kontolku dengan wajah cengar-cengir
"Kak Adel mau nyoba ngemut gak?" tanyaku
"eh.. Gak papa nih?" entah kenapa wajahnya malah terlihat bersemangat ketika kutanyai
"iya, gak papa kok.."
Kak Adel mulai jongkok dan mendekatkan wajahnya ke kontol jumboku
"gulp, ini kalo diliat dari dekat emang besar banget ya ev.. Ini gak papa nih mau mbak..." dia memainkan matanya
"iya mbak.. Gak papa kok, mainin aja sepuas mbak.."
Kak Adel mulai mengocok kontolku pelan, dilihatnya kontolku dari berbagai sudut sambil memiringkan kepalanya
"coba jilat kak.." rayuku
"eh.. Beneran ni?"
"iya kak, pliss.."
Dia awalnya ragu-ragu, namun kemudian ia mulai membuka mulutnya dan mencoba menjilat kepala kontolku
"bismillah.." dia kemudian mulai menjilati kontolku, dan perlahan memasukkan kepala kontolku kedalam mulutnya
Dan tanpa kuberi komando lagi, dia dengan sendirinya menggerakkan kepalanya sesuai fantasi liar yang dia pikirkan
"ughh.. Kak.. Enak.. Enak banget kak.. Trus.."
"hehe... Enak po? Mau lanjut? Hihihi.." kak adel malah keasikan mengulum kontolku padahal barusan malu-malu kucing
Makin lama kulumannya semakin menjadi-jadi, diisapnya kontolku dengan lembut, dijilatinya setiap sudut biji pelerku dengan telaten
Diputar dan dimajumundurkan kepalanya mengikuti bentuk kontolku, terlihat ekspresi wajahnya yang fokus dan menikmati kontolku
"ahh.. Terus kak.. Dikit lagi mau muncrat.."
"hhmm..?"
srrruutt.. Crrt...srrtt....ssrruuppuutt
Semakin kuat dia mengocok kontolku, pergerakan lidahnya yang berkelok-kelok diujung kontolku membuat kontolku semakin berkedut-kedut siap menyemburkan isinya
"aaahhh... Kakk.. Aku muncrraatt.. Ahhh.."
Kumuncratkan peju kentalku menutupii wajah cantik kak Adel
"aaww.." teriak imut kak Adel ketika semburan pejuku muncrat mengotori wajahnya
Kak Adel dengan wajah bingung mengusap pejuku yang mengalir diwajahnya
Setelah itu, kami lanjut mengguyur badan kami dibawah shower
Kupeluk kak Adel dari belakang sambil memainkan toketnya dan menjilati bahunya
Kak Adel menempelkan punggungnya ketoketku dan tangannya asyik mengusap-usap kontolku
"haduu.. Kok punyamu udah ngaceng lagi si..?" ucap kak adel manja selagi mengocok kontolku
"kak adel si.. Udah cantik, bodynya bahenol pula, bikin nafsu lagi nih.."
"ish.. Kamu tu ya.." dibawah guyuran shower kami saling menjamah area tubuh satu sama lain
"toket kamu gede juga ya ternyata.." dia membalikkan badannya dan mulai meremas-remas toketku
"ahhh... Kak adel.. Terus kak.. Enakk.."
kak adel menghisap toketku dengan kuat dan semakin gemas memainkan kedua toketku
Kontolku yang semakin tegang dijepit oleh selangkangannya dan digesek-gesekkan ke hutan lebatnya
"kak.. Pengen digesek sama nenennya dong.." mintaku
"hmm.. Boleh.." kak adel lalu kembali jongkok, tapi kali ini dia memasangkan kedua toket lembutnya kekontolku
"gimana ev..? Gini?" sambil menjepitkan kedua nenennya
"iya kak.. Gerakin kak.. Uhh.. Lembut banget toket kakak.. Enak banget.. Ahh.."
"ah masa si? Biasa aja tau" ucapnya
"mmpphhh aaahh.." dikulumnya ujung kontolku sambil dijepit oleh kedua susunya
Dengan guyuran air hangat membasahi tubuh kami berdua, permainan kak Adel pun semakin hebat
Dengan giat ia menekan susunya sampai menenggelamkan kontolku didalamnya, dia juga dengan lihai menjilati ujung kontolku yang berdenyut-denyut keenakan
"aahh.. Kak.. Aku mau muncrat lagi.. Ahh.."
Kak Adel dengan sigap melahap kontolku dan semakin intens memainkan toketnya
"aahhh... Kakkk.. Aahhh.." kutekan kepala kak adel kekontolku dan kumuncratkan seluruh pejuku dalam mulutnya
"mmm... rasanya kok agak aneh ya..? Kaya susu kental manis tapi ada pahit sepetnya gitu" meski keluar dimulutnya, kak Adel enggan menelan semuanya
"emang gitu kak rasanya, peju khusus racikanku hehe.. Mmffnnghh" tiba-tiba kak Adel menyambar bibirku dan menciumku
"ngghh.. Nih.. Coba rasain racikanmu sendiri.. Enak gak.."
Dia mentransfer pejuku lewat mulutnya masuk ke tenggorokanku
"uhuk-uhuk.. Pelan dong kak, emang enak kok wee.." sambil kujulurkan lidahku
Kuselipkan jariku keselangkangannya yang sudah penuh lendir sehabis nyepong kontolku barusan
"kak.. Ngewe yuk.." bisikku sambil terus memainkan klitorisnya
"ayo va.. Mbak jadi penasaran gimana rasanya dimasukin kontol, apalagi segede punyamu.." sambil mencuri-curi pandang ke arah kontolku
"kuy lah mbak.. Gass.."
Setelah selesai mandi kami mengeringkan diri dan rebahan dikasur
Tanpa basa-basi kusambar mulut kak Adel dan mulai memainkan memek lebatnya
Kemudian dengan cepat kuturunkan wajahku menuju selangkangannya
"buka dong kak.." pintaku
"aduh.. Ev.. Aku malu banget ternyata" sambungnya
"gak papa kok kak.. Memek kakak unyu banget tau.. Rambutnya lebat banget, jadi terangsang aku liat kakak.." balasku
Dia perlahan membukakan pahanya dan merekah kelopak memeknya yang tertutupi oleh hutan lebat
*********
BERSAMBUNG