Kelas X-A, kelas yang ceria seperti biasa. Hari-hari kami begitu menyenangkan, semua berteman disini, tidak ada yang dikucilkan maupun dibully
Aku selalu berusaha menjadi sosok kakak perempuan bagi teman-temanku. Sebisa mungkin, aku ingin ikatan dikelas ini bisa menjadi sangat erat
Meskipun bawaanku yang tomboi ini membuatku sedikit disegani, tapi aku selalu tersenyum riang dan enjoy pada semuanya. Alhasil, aku sering dijadikan tempat curhat cewek-cewek di kelas
Beberapa hari telah berlalu semenjak kejadian malam itu, kehidupan sekolahku kembali lancar seperti sebelumnya
Chika dengan senang hati menjaga rahasiaku dengan syarat dia juga ikut dilibatkan dalam pelampiasanku setiap jam istirahat
Sebelumnya, sempat terjadi perdebatan rebutan jatah antara Chika dan Nisa. Lalu, kuputuskan untuk membagi jadwal giliran ngentot dengan mereka di jam istirahat tiap harinya
Dan kebetulan hari ini adalah jadwalnya Nisa
cpakk...cpokk..cpokkk...cpakk...cpokkkk
Meskipun telah tersamarkan suara air keran, sepertinya suaranya memang masih menggema cukup keras, aku mulai berpikir untuk mencari tempat lain untuk ngentot selain ditoilet
Aku khawatir kejadian seperti Chika terulang lagi
"aaahhh.. enaakkk.. trusss... aahhh.. ahhh.. mmmffffhh" desahan Nisa ini memang kadang tidak bisa direm, suaranya bahkan jauh lebih nyaring dari suara Chika kalau aku lagi ngentot dengannya
"sshhtt.. jangan keras-keras niss.. ntar kita dapet masalah lagi.." bisikku
"hmmmfff.. kamu sih.. Kontolmu enak... bangettt... masukin.. truss.. dongg.. nggffhh ahh.." dia terus mendesah sambil menikmati kontolku yang terus menabrak pantatnya
Tubuhnya kubuat nungging sehingga kami melakukan doggy style dengan badannya kucondongkan ke kloset wc. Bongkahan pantatnya kuelus-elus dan anusnya kutusuk dengan jariku
Aku berpikir untuk segera menyelesaikannya sebelum ada yang melihat lagi
Kuangkat satu kakinya dan membuatnya mengangkang keatas. Satu kakinya menjinjit dilantai dan kaki satunya lagi kunaikkan kepundakku, kemudian kutarik tubunya sampai menempel dengan tubuhku dan kugoyang kontolku mengaduk vaginanya
Dia masih berpegangan ke kloset dengan posisi yang miring. Posisi miringnya semakin membuka jalan untuk kontolku menuju memeknya, sehingga membuat penetrasiku semakin cepat dan liar
"ahhh... truuss.. bebb.. dikit lagi.. iikkhhh, keluarin didalem... beb.. ahh"
crkkk..cpokk...crrttt...crrsshhh
Memeknya yang merekah membuat cipratan lendirnya menyebar kemana-mana. kusodokkan kontolku semakin kuat dan cepat, dan kami berdua muncrat bersamaan
"uuhhh..egghhh"
"mmmnnngghhhhh"
crottt... cruutttt...crrttt...
Setelah kuceritakan kalau aku pernah muncrat didalam memeknya Chika, Nisa kemudian cemburu dan ingin spermaku dimasukkan juga kedalam memeknya
*******
Setelah ritual berakhir, kami kembali menuju ke kelas
"hufftt.. Kayaknya kita harus cari tempat lain deh selain disini, aku takut bakal keciduk lagi" "desahannya ini anak bener-bener gak bisa diempet soalnya".
"hmm.. aku dimana aja gak masalah kok, yang penting bisa ngewe sama kamu hihi" dengan santai dan ceria ia mengatakannya
Ketika kami berdua sedang asyik ngobrol, lewatlah pak kepala sekolah didepan kami. Namanya pak Burhan
"selamat siang pak.." sapa kami berdua
"selamat siang dekk.." beliau balik menyapa kami kemudian lanjut pergi, begitu juga kami
Mungkin Nisa masih belum sadar karena sekarang dia dijatah bergilir dengan Chika, tapi akhir-akhir ini, aku selalu merasa diawasi oleh pak kepala sekolah
Sudah beberapa kali dia melewati toilet perempuan dijam istirahat ketika kami biasa ngentot, gerak-geriknya membuatku ingin segera menemukan tempat lain untuk memuaskan hasrat sex kami
******
Seminggu telah berlalu semenjak malam api unggun, aku dan chika berencana mendaftar OSIS yang wawancaranya akan dilakukan minggu depan
Sebelum pulang, aku, Nisa dan Chika berkumpul sebentar karena Nisa ingin membicarakan sesuatu
"gaiss.. mumpung besok libur, kita main kekosnya angel kuy.." ajaknya
"mau.. mauu.." Chika mengiyakan
"boleh, aku sih ayo aja" jawabku
"sekalian nginep ditempatmu gpp kan? sekalian belajar bareng, minggu depan kan kita ada ulangan" tanya Nisa
"hmm.. kalo mau nginep kayaknya jangan dulu deh, kakak-kakak kosku sedang mau ujian. jadi aku gak mau ganggu mereka belajar pas malemnya". "aku yakin banget endingnya pasti gak cuman belajar"
"kalau main ketempatku gimana? aku tinggal sama bibiku, tapi sekarang bibiku lagi keluar kota. Mungkin Minggu baru pulang. kalo mau nginep juga boleh" usul Chika
"wah.. mantap tuh, kalo gitu aku pulang dulu terus ngambil barang-barangku ya.." jawab Nisa dengan penuh semangat
"oke.. aku juga pulang dulu berarti"
Kemudian kami bertiga pulang, ganti baju dan membawa persiapan menginap. Aku sedikit gugup karena baru pertama kali menginap dirumah teman
Kami janjian ketempat Chika setelah adzan Isya'. Apartemennya tidak terlalu jauh dari sekolah, aku mengayuh sepeda andalanku menuju ketempatnya
Sampai dilokasi yang dibagikannya, aku berpapasan dengan Nisa yang barusan turun dari ojol
Pakaian muslim tertutup dengan jilbab besar dan memakai cadar, bak ukhty-ukhty mau ke pengajian
Hatiku sedikit adem melihat penampilannya, sepertinya dia sudah semakin alim semenjak masuk rohis
Kemudian aku dan Nisa masuk ke apartemen bersama
"lantai 5 kan?" tanyaku sambil memencet tombol lift
Nisa hanya mengangguk dan mengikutiku dari belakang
Sampailah kami didepan pintu kamarnya dan membunyikan belnya
Tidak berselang lama, Kulihat Chika dengan lekuk tubuhnya tercetak ketat dikaos beruangnya membukakan pintu dan mempersilahkan kami masuk
"kalian dah dateng.. ayo silahkan masuk.." sambutnya
Aku dan Nisa kemudian masuk kedalam apartemennya yang bagus itu
Kulihat Chika hanya memakai celana jean mini yang memperlihatkan kedua pahanya yang mulus dan montok, serta kaos beruang lengan pendeknya yang menempel ketat memperlihatkan lekuk tubuhnya
Dibalik kedua mata beruang tersebut terdapat kedua putingnya yang menonjol. Kaos yang tanpa bra itu memperlihatkan mata beruang yang sedang melotot dan menyembulkan puting besarnya
"silahkan duduk.. Aku ambilkan minuman dulu.." Aku dan Nisa lalu duduk di sofa
Tidak lama kemudian Chika membawakan Snack dan minuman, kemudian kami mengeluarkan buku kami masing-masing
Sambil menonton tv, kami letakkan buku kami diatas meja sambil dan saling ngobrol. Aku duduk disofa bagian tengah dan diapit oleh Nisa dan Chika disebelah kiri dan kananku
"niss.. kan disini cuman kita bertiga, gak usah pake cadar gak papa kali. Lagian kamu kok gak ngomong apa-apa sih dari tadi? Tanyaku
"hmmff..hmmfff.."
"hah? ngomong yang jelas dong" kataku
Dia lalu mengangkat cadarnya, dan kulihat ada bola penutup mulut yang terikat dikepalanya dan menyumbat mulutnya
"astaga dragon nis.. jangan-jangan kamu dari rumah dah make begituan?" dia hanya mengangguk dan tersenyum. Aku dan Chika terheran-heran dengan kelakuannya
Belum 5 menit kami duduk, si Nisa sudah mulai menggerayangi selangkanganku, dia menempelkan dadanya ke lengan kiriku sambil memainkan tonjolan dicelanaku
"eh.. niss.." sontak saja aku kaget
"hmmm.. hmmm.." dia mengedipkan satu matanya, mengsiyaratkan hal yang sama ke Chika disebelahku
Chika langsung ngeh dengan yang dimaksud Nisa, dan mengambil tanganku dan diletakkan ke wajah beruang dikaosnya
Kurasakan sensasi kenyal pipi beruang itu disela-sela jariku
Aku mulai diserang dari dua kubu, Nisa mengelus-elus kontolku dan memainkan toket kiriku yang terbungkus sweater. Sedangkan Chika menciumku ganas dan tanganku diarahkan ke nenen lembutnya serta tangannya ikut memainkan toketku yang satunya
Mereka pasti sudah kongkalikong sebelum kesini, kerjasama tim mereka benar-benar pas
Nisa kemudian berinisiatif membuka resleting jeanku dan mencoba mengeluarkan kontolku dari sangkarnya, dan muncullah kontol gagahku yang menyundul keluar dari balik celana dalamku
Melihat kontol beruratku yang telah menjulang membuat mereka melepas pakaian mereka
Chika melepas mini jean dan kaos beruangnya memperlihatkan goyangan toketnya yang lepas dari tekanan dari kaosnya, tonjolan mata beruang tadi sekarang menjadi puting coklat muda yang indah melengkapi toket lembutnya berwarna putih langsat yang indah
Nisa melepas seluruh pakaian kecuali hijab dan cadarnya, dibalik pakaian muslim tertutupnya terdapat lingerie hitam yang sangat seksi dengan renda-rendanya yang tembus pandang
Melihat penampilan bohay mereka bedua membuatku semakin terangsang
Bola penutup mulutnya dilepas dan dipasangkan kemulutku. Kurasakan kehangatan air ludah Nisa yang menempel dipenutup mulut itu
Meja yang kami gunakan belajar, digeser menjauh dari sofa sehingga mereka berdua bisa duduk dan menghadapkan wajah mereka ke kontolku yang sudah ngaceng
pfftt.. sshh.. brttt...
Nisa mengambil posisi atas dan mengulum kontolku naik turun dengan mulutnya yang tertutupi cadar, gerakan bibirnya yang tidak tampak malah membuatku penasaran dan semakin menambah sensasi kenikmatan dikulit kontolu
Mulutnya penuh liur yang telah ia simpan menggunakan penutup mulut sejak dari rumah membunyikan cipratan-cipratan ketika dia menghisap kontolu
lllnngghh.. mmffhhh.. sshhh..mmppssshh..crttt.. sprrttt..
Chika mengambil posisi bawah dan menjilati memekku, serta tangannya meremas-remas buah zakarku yang dia anggap seperti bola pingpong
slurrpp..lllhhsshhh...ssrrpp..
Merasakan permainan mereka yang penuh nafsu membuat tubuhku dengan cepat mencapai orgasme
"mmfff... nngghhh..mmff..." melihat wajahku yang merem melek, tangan mereka berdua mengocok kontolku dengan cepat dan bersiap menerima muncratan mani dari kontolku
"ayoo.. muncratin beb.. cepetann.." desah angel
"hah.. hah.. ayo.. dek kontol.. semangat.. hah..: Chika entah kenapa malah menyemangati kontolku dengan nafas terengah-engah
Kombinasi kocokan kedua tangan mereka dengan kecepatan tinggi, membuatku menggeliat dan bersiap menumpahkan peju kewajah mesum mereka
crottt.. cruuttt... crootttt..
"uuggghh" kumuncratkan pejuhku menghujani wajah mereka berdua membasahi cadar Nisa dan wajah Chika
Kemudian mereka membersihkan kontolku dan saling menjilati wajah satu sama lain, dan menelan setiap tetes pejuku yang terciprat
Melihat wajah mereka yang masih ingin tambah, aku pun bangkit dan melepas seluruh kain yang menempel ditubuhku, kulepas pula penutup mulut dari Nisa dan sekarang tubuhku benar-benar telanjang bulat
Rambutku yang biasa kukuncir, sekarang kulepas dan kubiarkan terurai menandakan aku yang mulai serius dan siap sepenuhnya meladeni mereka berdua
Kali ini kulepas pula cadar dan hijab Nisa karena akan mengganggu konsentrasiku menggeluti mereka berdua, melawan Si penggila seks Nisa dan Si montok sange Chika sekaligus membutuhkan konsentrasi dan stamina yang luar biasa
Aku duduk di sofa dan kubiarkan pahaku mengangkang, lalu kududukkan pantat mereka berdua masing-masing dipahaku dan kutempelkan tubuh mereka ketubuhku sehingga toket kami bertiga saling bergesekkan
Sebelum mereka memainkan kontolku untuk yang kedua kalinya, aku mulai mengambil alih permainan.
Kumasukkan kedua jari kiriku ke mulut Nisa dan kuaduk lidah dan air liurnya sehingga membuat nafasnya tak karuan sambil tangannya memainkan toketnya sendiri
Kemudian kucaplok bibir mungil Chika dan kumainkan putingnya dengan tangan kananku. Seperti biasa, puting Chika yang sangat sensitif membuatnya mendesah keenakan
Kedua pahaku merasakan air hangat yang merembes keluar dari daleman mereka, semakin ganas mereka bercumbu denganku
"aahhnngggg...nnyyhhhh.. mmpphhh.. srrupll.. aaaahhh"Aku berganti-gantian menciumi mereka, lalu kuangkat badan mereka dan kuletakkan badan mereka berdua disofa
Kulepas semua pakaian dalam yang masih menempel pada mereka berdua dan kucolmek mereka dengan sangat ganas, bahkan tidak kuberi kesempatan mereka bernafas
"aahhhhh...aaaahhh...enakkk..bebbb..ohh yeaahhh.. terusss.. ahhh yeahh.."
"aacchhh... nnyyyhhh iihhhhh...mmmfff... aaahhhh... haahhhhh.."
Kedua tangan mereka mencengkram kuat tanganku yang terus mengocok memek mereka yang sudah sangat basah, membuat tubuh mereka menggeliat seperti cacing kepanasan dan membuat toket mereka tumpah kekiri dan kekanan
ccrrttt..crrokkk..crokkk..crrttt..
Memek mereka yang sudah sangat basah membunyikan suara becek dengan cairan yang muncrat kemana-mana
"aaaaaaahhhhhh....." desahan panjang mereka sekaligus memuncratkan cairan memek mereka langsung membuat mereka terkulai lemas
Nisa yang masih belum puas lalu memelukku, tangan dan kakinya dikaitkan ketubuhku membuatku terpaksa harus menggendongnya
Dia menempelkan toketnya ketubuhku dan terus mencumbuku dengan ganas, lidahnya terus mengacak-acak dan membelit lidahku sambil menyedot air ludahku
"mmmffff... sssshhhh...mmppsshhh.. mmhhhhfff...."
Chika hanya bisa menggigit jari melihat kami saling bercumbu, tapi kemudian dia beranjak mengambil sesuatu dari kamar sebelah
Kulepas paksa ciuman Nisa dengan kedua tanganku, tapi dia malah menciumi leherku dan dikecupnya sampai merah
"kamu ngambil apa Chik?" Tanyaku. Dia tidak menjawab dan malah menarik tanganku dan membawaku kekamarnya
Aku yang jalan sempoyongan sambil menggendong Nisa lalu didorongnya ke kasurnya. Kini, Nisa dan Chika berada diatasku sementara aku tergeletak di Kasur
Tangan mereka terbang dengan cepat menuju kontolku yang telah tegak kembali, dan langsung saja diblowjoblah kontolku oleh mereka berdua
Ditempelkan wajah mereka kekontolku dan dengan lidah mereka yang penuh liur, mereka langsung menjilat kontolku
Jilatan mereka yang penuh dengan air liur itu terlihat seperti dua ekor anjing yang saling berebut tulang, mereka menjilatinya kontolku dengan nafsu yang menggebu-gebu
Mereka bergantian memutari batang kontolku dan kadang menyedot biji pelerku lalu kembali mengemut kontolku
Kuperhatikan wajah mereka berdua yang terus memandangi kontolku dengan tatapan mesum, mata dan mulut mereka benar-benar terpesona dengan kontolku
"slrrupppp... fftttt... aaahhhh...ssshhhh...grokkkk...crrrttt...rrgghhhh.."
"nnnggghhhh..." Disedot, dikulum, dijilat, dihisap dengan dua mulut sekaligus, benar-benar membuatku terlena dengan sepongan mereka berdua
Tidak berhenti disitu, mereka lalu menempelkan kedua toket mereka kebatang kontolku
"uuooohhh..." Sungguh sensasi yang luar biasa..
Menikmati kedua pasang toket yang saling menekan batang kontolku membuatku menggelinjang keenakan, rasa nikmatnya tidak kalah dengan kuluman mulut mereka
Toket Chika yang besar dan lembut ditambah Toket Nisa yang ranum dan kencang. Kedua kombinasi itu digesek-gesekkan ke batang kontolku yang sudah basah terkena air liur mereka.
Kemudian diemut ujung kontolku sehingga makin bertambah lagi euphoria yang kurasakan
"aagghhh...uugghhh..hhnnggghhh..ahhh" kontolku yang barusan ngaceng sudah tidak kuat lagi menahan gempuran mereka
Kumuncratkan pejuhku yang kedua kalinya. kali ini kutumpahkan ketoket mereka, dan dengan wajah liar, mereka sekali lagi menjilati cairan maniku seperti anjing yang kehausan
Malam pun semakin larut, nafsu mereka bukannya menurun tapi malah semakin naik dan menjadi-jadi
Setelah sepongan dahsyat itu, mereka berdua naik ketoketku dan memainkannya. Dijilati putingku dengan lidah mereka, dihisap dan diemut seperti bayi
Tanganku diarahkan kememek masing-masing, mengisyaratkan agar tanganku memainkan memek mereka berdua
Kuterima tawaran mereka dan langsung kugelitik kelentit mereka membuat mereka mengerang keenakan.
Kedua toket mereka ditempelkan ke lenganku, kemudian digesekkan puting mereka berdua ketanganku selagi mulut mereka terus mengenyot toketku
"aaahhhh... terusss..aahhh...ahhh.."
Semakin ganas kumainkan kelentit mereka dan mereka berdua akhirnya muncrat membasahi tanganku
Nafas kami bertiga tersengal-sengal dan tidak beraturan, tapi Chika langsung bangkit dan mengambil sesuatu
rrrrrrrrrrrrrrrr
Terdengar suara alat yang barusan diambil Chika dari kamar sebelah. Kulihat vibrator berbentuk penis sudah menyala ditangannya
"Chik.. dapet darimana itu?" tanyaku kaget
Lain lagi dengan Nisa yang matanya malah berbinar-binar melihat alat ajaib yang dibawa Chika itu
"hihi.. ayo kita lanjut lagii.." dia tersenyum kecil lalu melompat ke kasur untuk bergulat lagi dironde berikutnya
BERSAMBUNG