Chereads / Gadis Nafsu / Chapter 4 - 04. Ngentotin Loli Gede Saat Api Unggun

Chapter 4 - 04. Ngentotin Loli Gede Saat Api Unggun

"mmm.. siapa ya?" tanyaku gugup

"jangan sok gak tau ya kamu.. Aku denger kamu sama cewek yang make jilbab itu gak tau ngapain, tapi lagi ngelakuin aneh-aneh kan.. dikamar mandi?" ucapnya sambil berkacak pinggang

"ayoo.. ikut aku dulu sini.."

Tanpa pikir panjang kutarik tangannya dan kubawa menjauh dari keramaian. aku melirik kiri kanan mencari sudut sekolah yang sepi. Sambil berjalan aku terus memikirkan cara agar terhindar dari masalah ini

Untungnya cewek itu langsung nurut dengan ajakanku dan tidak menolak untuk kuajak pindah lokasi

Sampailah kami didepan kantin, langsung kuajak masuk dia dan kubawa sampai kemeja kantin yang paling ujung dan terhalang oleh tiang bangunan kalau dilihat dari pintu depan

Kududukkan dia dibangku kantin yang ada disitu, kemudian kuatur nafasku mencoba menenangkan diri sambil memikirkan jawaban yang aman

Saat ini, kantin sangat sepi, tidak ada orang satupun disini, ibu bapak penjaga kantin sedang berjualan distand makanan milik mereka

Malam penyambutan murid baru inipun hanya dihadiri oleh beberapa guru, seluruh murid kelas 1, dan sebagian kakak kelas yang menjadi anggota ekskul dan semuanya sedang berada didekat stand masing-masing

Letak kamar mandi juga bersebrangan dengan kantin, jadi tidak akan ada satu muridpun yang akan melewati kantin yang terletak disudut sekolah ini

Didalam kantin yang gelap, hanya ada kami berdua disini, dengan hanya diterangi seberkas cahaya api unggun dari jauh yang masuk melalui jendela kantin. aku duduk disampingnya dan bermaksud memulai diskusi

Kuperhatikan ekspresi wajahnya, sepertinya dia anak yang pemalu dan tidak terlalu pandai bicara

"oke,, darimana kamu tau kalau aku yang ada didalem situ?" aku mulai bertanya sebelum menjawab pertanyaanya

"mmm... itu.. kebetulan aja tau, jadi kalian ngapain disitu? dia balik bertanya

"gak ngapa-ngapain tuh, emang menurutmu ngapain?" aku berusaha untuk mengalihkan perhatiannya

Matanya mengalihkan pandangannya, kedua telapak tangannya saling digesekkan, lalu ia berbicara pelan

"aku.. ngg.. ituu.. denger suara desahan dibilik toilet sebelahku, dan aku cuman ya.. penasaran aja.. ada apa disitu, padahal itukan toilet cewek" ucapnya dengan nada malu-malu sambil menggesek badannya

"aduhh.. sialan.. aku gak pernah sadar kalau ada orang dibilik sebelah.."

"oohh... hmm.. gitu.. emang kalo tau, kamu mau apa? itukan ditoilet cewek.. lagian kamu gak ada hubungannya kalaupun tau" balasku

"ya.. ya nggak kenapa-napa.. cu..cuman kepo aja" dia mulai salah tingkah

Aku mulai curiga kalau dia sebenarnya ikut terangsang ketika mendengar aku dan Nisa sedang enaena ditoilet

"kalo gitu mau aku kasih tau..?" tanganku mulai meraba-raba pahanya dan dengan perlahan menuju keselangkangannya

"eh.. apaan si.." kedua tangannya berusaha menahan tanganku dipahanya. kemudian kudekatkan wajahku ketelinganya

Lidahku mulai menjilati daun telinganya membuatnya bergidik geli. Dia hendak menggeser posisi duduknya menjauh, tapi tangan kiriku langsung memeluk pinggangnya sehingga tubuhnya menempel denganku

Tanganku yang mengelus-elus pahanya kemudian kuangkat memegang dagunya, lalu kudekatkan wajahnya kewajahku

"santai aja.. kita kan sama-sama cewek, gak kenapa-napa kok.. tenang.."ucapku pelan. Lalu dengan pelan dan lembut kulumat bibirnya

Dia tidak menolak ketika aku menciumnya tapi tubuhnya masih tegang, kupegangi wajahnya sambil terus kulumat bibir kecilnya. Kurasakan nafasnya yang mulai berat, sepertinya dia juga sudah mulai sange

Kunikmati bibir mungilnya dengan penuh nafsu. dia membalas ciumanku dengan menjulurkan lidahnya, merasakan kesempatan seperti itu langsung saja kumainkan pula lidahnya. Kusedot-sedot dan kubelit lidahnya sambil bertukar air liur

"mmmfff.. nngggsshhh mmpss aahhh.."

Merem melek dia merasakan cipokanku, lidah lembutnya makin tidak mau terlepas dari rongga mulutku.Ketika dia semakin menikmati ciumanku, kuturunkan tanganku dan kucoba meremas dada jumbonya

Gadis ini punya toket yang ekstra besar, meskipun tubuhnya mungil dan tinggi badannya mungkin tidak sampai 160cm, tapi kedua toketnya sangat besar, bahkan seragam dibagian dadanya terlihat sangat ketat

Tubuhnya gempal dan sangat montok, pipi yang tembem dan rambut pendek seleher, serta pita yang terikat dikepalanya membuatnya terlihat sangan unyu

"hmmff..mmmfff." dikala kami berciuman, dia sedikit mendesah ketika toketnya kuremas lembut

Sepertinya toketnya sangat sensitif dengan rangsangan. Kemudian kulepas kancing bajunya satu persatu, dan kulepas juga kutang yang membungkus bola raksasa itu

Kuremas toketnya yang lembut, saking lembut dan besar toketnya, tanganku sampai tenggelam ketika aku meremas buah dadanya

"mmff.. dia ini masih SMA sepertiku kan..? gede banget gilak"

"Ihh.. uunngghhh.." dia menggeliat keenakan sehingga ciuman kami terlepas. Tidak tahan melihat kedua buah dadanya yang ekstra jumbo itu, kuputar tubuh gadis itu sehingga ia kini membelakangiku

posisiku dan posisinya menghadap kesamping dan meja berada disisi kanan kami, kaki kami berdua mengangkang dengan bangku kantin sebagai alas pantat kami

Kutempelkan dadaku kepunggungnya, kemudian kuremas dua buah semangka miliknya, kulihat kedua putingnya masih masuk didalam toketnya

kupijat dari atas kebawah dan dari bawah keatas, ingin kurasakan setiap sudut toket kenyalnya itu, kugenggam, kuelus-elus, kemudian kuremas dengan kuat kedua toketnya yang megah

"iihhh.. ngghh.. stoppp.. iihhnnggghh"

Permainanku membuatnya mendesah tak karuan dan badan mungilnya yang montok menggeliat seperti cacing, sedangkan tangannya dikalungkan keleherku yang ada dibelakangnya.

Putingnya yang tadi masih didalam toketnya kini mencuat keluar, ukurannya sebesar kelereng dengan warna coklat muda yang sangat menggoda

Baru kupelintir sedikit saja putingnya sudah membuatnya ingin melompat, seperti dugaanku toketnya memang sangat sensitif. Melihatnya menggeliat seperti itu membuatku ingin memainkannya dengan lebih bringas

"aahhh...nngghhh...mmfff..." dia kemudian mengigit jarinya agar desahannya tidak keluar terlalu keras

Kucubit-cubit putingnya, kutarik-tarik, lalu kupelintir dengan kuat, kepala putingnya yang mencuat itu menjadi semakin besar dan sensitif. Kumainkan terus toketnya dari belakang sampai puas...

Tidak ingin dia muncrat hanya karena permainan toket, kuturunkan tangan kananku keselangkangannya dan kuelus-elus celana dalamnya dari bawah rok. Kemudian kucipok lagi dia dari belakang, air liurnya yang sudah mengalir deras sampai menetes keluar dari rongga mulut kami

Jariku kumasukkan kedalam kancutnya dan kumainkan memeknya yang sudah sangat becek oleh lendir itu, kupilin-pilin itilnya dengan cepat sembari tangan kiriku masih bercumbu mesra dengan toketnya yang lembut seperti kue souffle itu

"aahhhh.. aahhh.. uunnnggghhh.." seketika itu juga dia orgasme dan memuncratkan jus cintanya dengan sangat banyak, memeknya berkedut-kedut dan tubuhnya menjadi kejang

Tubuhnya yang mulai lemas lalu kusandarkan ke meja disampingnya, nafasnya terengah-engah menggantungkan kedua buah melon dan membuatnya terlihat bergelayutan dibawah meja

Masih belum puas, kuangkat tubuhnya tubuhnya dan kugeletakkan dimeja. kulepas roknya dan hanya meninggalkan cawet bermotif stroberry serta seragam yang masih melekat dibadannya

Kemudian kurekahkan pahanya dan kusingkap kancut strobery yang sudah berlumuran lendir memeknya, lalu tanpa basa basi kutempelkan mulutku kememeknya

Tak kalah dengan toketnya, memeknya juga sangat tembem, gundukan daging kecil dikiri kanan lubang memeknya dan jembut tipis yang menutupinya membuat nafsuku bangkit untuk segera memainkannya

Setiap kujilat dinding memeknya, memeknya malah membal dan kembali menekan lidahku, lalu kusedot klitorisnya dan kumainkan bibir memeknya menggunakan jariku sehingga membuatnya menggeliat keenakan

"aahhhh.. inngghhh.. jang... pelan.. pelan.. iiihhhh.."

Kedua kakinya memeluk kepalaku dan tangannya meremas rambutku membuat hidung dan mulutku semakin menempel kememeknya. setiap nafas hangatku yang mengenai kulit memeknya, mengalirkan tetesan embun lengket keluar dari dalam memek tembemnya

slrruppp... srruuttt...crruuppp...

Sedotanku kememeknya bagaikan menyeruput kuah kental nan gurih yang sangat nikmat sehingga membuat suara-suara becek keluar dari lubang memeknya

Pahanya yang kenyal semakin menjepit kepalaku dengan kuat, kumainkan terus klitoris dan seperangkat memeknya sampai membuatnya muncrat untuk kedua kali

"Aaaahhhh....iiihhhhh....uuunnnggghhh..." dia memuncratkankan semua lendirnya kewajahku, kemudian memeknya berkedut-kedut dan selangkangannya menjadi kejang

"dua kali muncrat berturut-turut, kayaknya dia ini cewek yang gampang sange tapi kurang dapet kepuasan yang layak"

Tubuhnya terkulai lemas diatas meja, meja kantin yang biasanya digunakan sebagai tempat makan banyak orang. kini, sedang dipakai ngentot oleh dua orang gadis, dengan seorang cewek montok dengan toketnya yang besar dan lembut tergeletak diatasnya

Nafasnya tersengal-sengal membuat kedua buah dada besarnya terlihat kembang kempis

Tidak tahan melihat posisinya yang menggiurkan seperti itu, kontolku yang sudah berontak didalam rokku mencoba keluar sekuat tenaga, dengan cepat kulepas rok dan kancutku sehingga melepas kekangan hewan buas yang ada dibalik rokku

Hewan buas ini meraung-raung ingin segera menerkam memek tembemnya itu dengan brutal

Tidak bisa kutahan lagi nafsuku yang menggebu-gebu, dan langsung saja kulepas CD stroberrynya, dan kusumpelkan kedalam mulutnya, kucoba mengambil langkah antisipasi agar teriakannya tidak terlalu kencang

Dia hanya pasrah dan terkulai lemas, kemudian kutempelkan ujung kontolku kebibir memeknya dan kugesekkan naik turun disekitar memek tembemnya yang basah berlumuran lendir

Dia mulai menyadari ada sesuatu yang aneh dimemeknya, dia lalu mengintip keselangkangannya dan sangat terkejut melihat sebuah kontol raksasa melekat diselangkanganku

Matanya terbelalak ketika melihat kontol gagahku yang sudah tidak sabar ingin memasuki memek tembemnya

Dia mencoba berontak dan mendorong badanku dengan kedua tangannya, tapi terlambat.. ujung kepala kontolku kini sudah masuk kedalam memeknya

Kedua tangannya malah menekan kedua toketku dan membuatnya semakin kebingungan dengan sensasi yang ada ditangan dan memeknya

Kujlebkan kontolku yang sudah meraung-raung sejak tadi semakin dalam ke memek imutnya

Kontol besarku terhimpit memeknya dengan sangat kuat, tapi kudorong kontolku dengan tangan agar bisa menembus pertahanan memeknya yang seret itu

Sontak aku kaget, memeknya yang sempit dan tembem itu tidak mengeluarkan darah sama sekali

"loh.. dia ini udah gak perawan ternyata"

"bodo amat lah.. sebelum dia lapor ke sekolah dan membuatku di-DO, mending aku bungkam duluan dia dengan kontolku. seenggaknya aku udah mencicipi memek tembemnya yang legit ini"

ssrrrttt..crrtt..prrtt..

Kujebloskan kontolku perlahan-lahan kedasar memeknya sampai ujung kontolku mencium mulut rahimnya

"nnggghhhh... nyyyhhhhh..." dia menggeliat sambil mengigit celana dalamnya sendiri

Kulebarkan lagi pahanya dan kutarik kedua tangannya kebawah tubuhnya, lalu kutambah penetrasi kontolku kedalam memeknya, meskipun sudah tidak perawan tapi tetap saja memeknya masih sangat sempit dan seret. Sungguh luar biasa nikmat memek cewek SMA

Dan disinilah bagian terbaiknya, ketika kedua tangannya kutarik, lengannya menjepit kedua toket jumbonya dan toket itu bergelombang tiap kali kontolku menghantam dasar memeknya

Cpokkk...cpokk..cpak...cpokkk....

Toket lembutnya yang saling tergencet terlihat seperti air yang bergelombang dan seakan mau lepas dari badannya tapi tetap tertahan oleh jepitan tangannya

Kupandangi tubuhnya yang montok beserta kedua gunung yang bergoyang kesana kemari tak karuan sambil terus mengenjot memeknya yang becek oleh lendir semakin kuat dan semakin keras

cpokkk...prrokkk..prokkk...

"nngghhhh.. ngghhh... ggrrhhh..."

Ruangan kantin yang remang-remang dengan seberkas cahaya dari api unggun..

Meja kantin yang bergoyang akibat genjotan mantapku kememeknya..

Cawet yang basah terkena air liurnya..

Dan sepasang gunung kembar yang saling bergoyang

Serta kulit pantat montoknya yang bergetar tiap kuhantam memeknya

Situasi tersebut membuatku makin bersemangat menyetubuhinya, kontolku sangat bahagia bisa dijepit oleh memek yang telah didambakannya

"ssshhh...nngghhh..nyyhhh...mmffff..."

plakk..plookkk..plakkk...plokkkk

Suara desahan serta suara gencetan memeknya membuatku semakin bernafsu dan semakin liar.

Ketika aku hampir klimaks, kuperintahkan tubuhku untuk segera mencabut kontolku dan memuncratkannya keseluruh tubuh dan toketnya

Tapi tubuhku tidak mengindahkan komando dari otakku, sialnya kontolku sudah dikendalikan sepenuhnya oleh nafsuku

Kontolku sudah sangat ingin sekali muncrat didalam memek tembemnya yang seret dan lengket itu

"woyy.. kontol.. keluarin diluar!!! jangan bikin anak orang hamil.. jangan bikin masalah lagi..!!!" otakku berusaha untuk mengendalikan kontolku, tapi apa daya, kontolku yang buas ini telah ditunggangi sepenuhnya oleh nafsuku

Cprokkk..cpookk..cpokkk..

Bagaikan tepuk pramuka yang semakin kencang, kontolku juga semakin kencang mengebor memeknya

Kemudian kutarik tubuhnya dan kugendong badannya sambil berdiri, kakinya menjepit pinggulku dan tangannya memeluk erat badanku, serta kepalanya didongakkan keatas sambil menikmati kontolku keluar masuk kelubang memeknya

Tanganku memegangi bongkahan pantatnya yang lembut sambil kupenetrasikan naik turun keluar masuk kontolku semakin dalam dan semakin mantap. Kurasakan toket lembutnya bersentuhan dengan toketku

Celana dalam stroberrynya lepas dari mulutnya tapi langsung kusambar mulutnya dengan ciumanku. Dia semakin merangkul kepalaku dan tidak ingin melepaskan tempelan kontolku dari memeknya

"aaaahhhhgggg.... uugghhh... nnggghhhhh...." Suara desahan panjang kami menandakan kami berdua telah sama-sama mencapai orgasme

Kutancapkan kontolku sedalam-dalamnya ke lubang memeknya dan kukeluarkan seluruh peju yang tersimpan, kumuncratkan semuanya kedalam memek legitnya sampai titik mani penghabisan

Pelukannya semakin erat, kakinya semakin memelukku dan menjadi kejang

Kemudian kami saling melepas ciuman, lalu kulihat wajahnya sangat puas dan nafasnya terengah-engah

Dia masih belum mau melepas pelukannya dan meletakkan dagunya dipundakku dengan nafas terengah-engah.

Aku juga cukup lelah dengan permainan barusan, memeknya masih menjepit kuat kontolku sehingga kontolku masih terkunci didalamnya. Aku juga masih enggan melepas kelembutan tubuhnya yang masih menempel dibadanku

Setelah kejangnya berhenti, akhirnya badannya mulai melemas dan pelukannya mengendor, kuletakkan kembali tubuhnya dengan pelan keatas meja

Kemudian kucabut pelan kontolku keluar dari memeknya dan pejuhku mengalir kelantai dengan deras, lalu kududukkan kembali pantatku ke bangku

"BTW aku belum tau namamu, namaku Eva Angel Leona, kelas X-A. Kamu kelas satu sama kayak aku kan?"

"hahh..hahh..hah.. kamu tu ya.." sambil meremas tangannya

huff.. yaudah lah, namaku Chika Gabriella, panggil aja chika. Aku dari kelas X-B". Suaranya yang sedikit cadel dan khas seperti anak kecil membuatnya sangat imut

Setelah itu kami saling mengobrol tentang satu sama lain. Aku menceritakan kejadian yang menimpaku dan segala permasalahan yang kuhadapi saat ini, dan dia menceritakan masa lalunya yang kelam

Dia dulunya anak yang ceria, namun saat kelas 3 SMP dia pernah diperkosa bahkan digangbang oleh 4 anak SMA ditempat asalnya

Karena saat itu mau ujian nasional, dia tidak berani menceritakannya ke orang lain, bahkan orang tuanya sekalipun

Oleh sebab itu, ketika masuk SMA dia memilih sekolah yang jauh dari tempat asalnya, dan sekarang dia tinggal di apartemen bersama dengan bibinya

Ketika aku mendengar ceritanya, aku merasa kalau dia mirip denganku. Kami berdua sama-sama lari dari masa lalu kami dan mencari hidup baru ditempat lain

Dia berubah menjadi gadis yang minder dan pemalu. Karena dia tidak bisa membaur dikelas, akhirnya dia lebih sering menghabiskan waktunya di kamar mandi saat jam istirahat

Saat dia mendengar desahanku dan Nisa di toilet, dia kembali teringat tragedi yang menimpanya. Dimana ketika ia diperkosa, dia juga mendesah keenakan seperti itu

Pikirannya ingin melupakan tragedi itu, namun tubuhnya dengan jujur ingin merasakan sensasi kontol pria sekali lagi. Karena itu dia penasaran denganku dan Nisa yang bisa mesum senikmat itu meskipun kami berdua sama-sama cewek.

Mendengar ceritanya itu membuatku tersentuh. Kudekap tubuhnya yang setengah telanjang itu dipelukanku, dan kubisikkan ketelinganya

"akan kubuat tubuhmu itu jadi milikku dan gak akan kuberikan ke orang lain. akan kulindungi tubuhmu dari orang lain"

"gak akan kubiarkan kamu mengalami penderitaan seperti itu lagi" kuucapkan dengan nada halus dan lembut

"he-em" dia hanya mengangguk pelan dan membalas pelukanku, lalu membenamkan wajahnya didadaku

******

Setelah malam api unggun itu aku mulai sering main kekelasnya. Dan sekarang, dia juga sudah mulai berani ngobrol dengan orang lain disekitarnya

BERSAMBUNG