Sebuah mobil terparkir, berhenti tepat di depan pintu utama mansion mewah yang beberapa minggu terakhir ini dia tinggali. Gadis itu berjalan dengan sedikit tertatih, melewati ruang keluarga menuju ruang makan.
Dia tersenyum kala Martha dan Dini menyambutnya dengan hangat. Gadis itu duduk di kursi, membuka paperbag yang dibawanya. Dia mengeluarkan berbagai macam roti dari sana. Menyusunnya di atas meja makan dengan bantuan Martha yang sangat sigap dan telaten.
"Apa Nona sangat menyukai roti hingga membeli sebanyak ini?" Tanya Martha.
Adeeva menggeleng. Dia menunjuk sebuah roti berbentuk kubus. Itu roti limpa kesukaannya. "Selain roti itu, kalian boleh memakannya." Kata Adeeva disertai senyum kecilnya.
Martha bisa melihat Adeeva tengah menahan sesuatu. Matanya terlihat tidak seperti biasanya. Mata indah dengan binar cerah yang terlihat tulus itu selalu membuat Martha mengaguminya secara diam-diam. Namun, hari ini mata itu berbeda. Ada sesuatu yang tengah Adeeva sembunyikan.