"Apa kau benar-benar harus pulang Yudis?" Adeeva mengekor di belakang Yudistira yang tengah memakan pisang di tangannya. Yudistira baru saja berolahraga. Dia tampil tanpa kaos dengan keringat membasahi tubuh kekarnya.
Martha dan Dini sampai curi-curi pandang pada Yudistira. Mereka tengah mengagumi pahatan dewa Yunani yang sangat indah. Yudistira adalah sebuah seni.
"Lukisan itu... siapa yang melukisnya?" Yudistira lagi-lagi mengabaikan ucapan Adeeva. Dia malah fokus pada lukisan di depannya. Lukisan pertama Adeeva.
"Aku yang melukisnya. Ada apa?" Meskipun berat, Adeeva tetap menjawabnya. Padahal, dalam lubuk hati terdalamnya dia berharap agar Yudistira mau menjawab pertanyaan sebelumnya.
"Yudis, bisakah kau menjawab pertanyaanku yang sebelumnya?" Adeeva mendesak Yudistira untuk menjawabnya.
Sayangnya, harapan Adeeva luntur. "Aku akan membeli lukisan itu." Ucap Yudistira.