"Astagaaaa.. kamu habis ngapain dek?" Tanya Bita dengan keterkejutannya karena membuka pintu kamar Audy yang sudah tidak terkunci. Gadis itu melihat bulu-bulu isi bantal Audy berhamburan di kasur dan lantai kamar.
Audy cuek saja dan mengerjakan PR Matematikanya di meja belajar. "Sobek."
Bita mendecakkan lidahnya dan menggelengkan kepalanya tak percaya. "Sobeknya gak beraturan. Kayak disobek-sobek pakek emosi gitu ya.." sindir Bita. Dengan baik, Bita langsung mengambil sebuah sapu yang ada di pojok ruangan kamar Audy beserta sebuah pengki. Perempuan itu membersihkan kamar adiknya dengan sabar.
"Tikus mungkin yang ngerobek. Kalau gak ya kucing." Ucap Audy datar.
Bite terkekeh. "Gendernya perempuan ya Dy?"
"Iya. Umur tujuh belas tahun, sekolah di Mega Bangsa masuk jurusan IPA kelas sebelas."
"Hahaha.. kalau ada masalah, cerita makanya. Jangan dilampiasin ke barang." Omel Bita.
"Yang penting jangan kasih tau Mama kak.."
"Berarti kasih tahu Papa boleh yaaa."