"Lo bisa jadi pacar gue." Ucap Dirga dengan suara yang terdengar tegas. Cowok itu menatap Audy dengan tatapan yang lurus.
Entah mengapa Audy jadi kesulitan menelan salivanya sendiri. Pegangannya pada sendok kemarik untuk menyendok kuah ramen itu mengendur. Hampir saja terjatuh ke meja kalau tidak Audy tahan lagi.
"Kenapa?" Tanya Dirga heran.
"B-barusan tadi itu sebuah cara?" Tanya Audy dengan menunjukkan wajahnya yang super polos.
Dirga mengangguk. "Gue musuhan sama Alan. Dengan otomatis kalau berita lo di sekolah adalah pacar gue, Alan gak akan pernah masuk ke zona hidup lo lagi." Jelasnya.
Seketika mood makan Audy rasanya langsung hilang. Sendok kemarik untuk menyendok kuah ramennya itu ia letakkan begitu saja di dalam mangkuk. "Gila apa kak? Yang ada gue diserang sama cewek-cewek yang ngefans sama lo. Vallen, sahabat gue suka banget sama lo. Gila apa!!" Protesnya tak terima.