Sore ini, Grace sudah sangat sibuk dengan beberapa belanjaannya. Untuk pertama kali dia bisa keluar rumah dan dia masih diawasi oleh Gob dengan beberapa bodygudard suruhan Nicholas. Namun dia agaknya tidak merasa risih atau apa pun, sebab apa pun yang dilakukan oleh Nicholas, agaknya sekarang dia tidak akan peduli. Selama dia sudah mendapatkan izin keluar rumah, itu adalah hal yang sangat menyenangkan baginya. Dan beberapa barang yang dia beli adalah, barang-barang keperluannya setiap hari untuk menghabiskan harinya yang panjang di rumah keluarga Kyle. Seperti beberapa novel, beberapa buku serta bullpen, dan peralatan tulis lainnya. Untuk pakaian, dia hanya membeli tiga potong, sebab dia tidak merasa memerlukan itu, kecuali dia membeli beberapa potong lebih banyak pakaian dalam. Dan beberapa pakaian untuk Korvin sebab bagaimanapun, janji akhir pekan akan diajak oleh Nicholas ke rumahnya adalah hal yang sangat dinanti oleh Garce, dan tentunya dia tidak bisa untuk pulang dan tidak membawa apa pun di kedua tangannya. Dan satu kantung belanjaan lagi, yang sebenarnya Grace benar-benar ragu untuk membelinya sedari tadi. Kalau tidak Gob terus meyakinkan kepadanya jika itu akan sangat cocok dan terlihat manis untuk laki-laki itu.
"Pasti, Tuan Muda Kyle akan sangat senang dengan hadiah darimu itu, Nona Hester," kata Gob untuk kesekian kalinya. Dia seolah ingin meyakinkan Grace jika apa yang dia beli adalah hal yang tepat dan Grace tidak salah sama sekali. Sebab yang dia lihat dari Gob adalah, berkali-kali Grace merasa jika dia benar-benar ragu dengan membelikan Nicholas setelan tuxedo beserta dengan beberapa dasi pilihannya.
"Aku tidak yakin apakah ini termasuk seleranya, Tuan Gob. Sebab ini adalah dasi dengan warna-warna cerah. Sementara dari yang aku tahu, dia nyaris tak pernah memakai apa pun yang berwarna terang. Hanya saja entah mengapa ketika aku melihat dasi ini aku teringat dengan dia. Dia selalu tampil rapi, memakai tuxedo dengan dasi-dasi gelapnya. Aku yakin jika dia adalah seorang pebisnis yang hebat," kata Grace memuji Nicholas.
Satu pujian lolos dari bibir Grace, dan disusul oleh pujian-pujian lainnya yang berhasil membuat Gob agaknya tersenyum juga. bisa dilihat dengan jelas kalau Grace mulai membuka hatinya kepada Nicholas, dan itu adalah awal yang sangat bagus.
"Apakah Nona Hester tidak ingin memberinya beberapa alat cukur? Aku rasa wajah Tuan Muda Kyle benar-benar sangat kusut dan kurang segar," pancing Gob lagi. Dia ingin memastikan bagaimana menurut Grace tentang wajah Nicholas, apakah cukup tampan menurut pandangannya. Ataukah tidak sama sekali. terlebih, setelah Nicholas melakukan operasi plastic untuk wajahnya, yang wajahnya yang terluka terdahulu tidak diketahui sama sekali oleh Grace. Kini wajah Nicholas telah sempurna tanpa celah. Bahkan Nicholas harus menjilat perkataannya kembali yang mana dia dulu mengatakan jika tidak akan pernah merubah dan menghilangkan luka di wajahnya, karena dia ingin setiap kali dia melihat luka di wajahnya, dia akan selalu ingat dengan apa yang telah orang-orang jahat itu lakukan kepada orangtuanya. Dan hal itu telah ditarik hanya karena seorang Grace. Ya, Gob tahu jika Nicholas bahkan sudah melangkah sampai sejauh ini.
"Aku rasa dia tidak perlu alat cukur atau apa pun. Tadi yang aku lihat wajahnya sudah cukup bersih. Hanya jambang tipis dan itu malah membuatnya terkesan keren," jawab Grace.
"Keren?"
"Ya, dia sangat keren dengan jambang tipisnya itu, juga wajahnya sangat tampan. Dia benar-benar cocok dengan penampilannya sekarang. sangat kelam dan misterius, apakah Tuan Gob tidak pernah melihat sebuah film yang berjudul remember you? Dan Nick benar-benar seperti pemeran utama dalam film itu. Sangat keren dan misterius. Aku sangat menyukai karakter laki-laki seperti itu, Tuan Gob."
Gob kembali tersenyum mendengar jawaban itu keluar dari mulut Grace. Itu sudah berarti jika Grace memiliki ketertarikan tersendiri terhadap Nicholas dan Grace sangat bersyukur untuk itu. Untuk kemudian Gob memilih diam, memperhatikan Grace yang koini sudah duduk di di dalam mobil, terus memandang kantung belanjaan yang merupakan barang milik Nicholas di dalamnya. Lalu dia kembali fokus di balik kemudi, sebuah telepon dari Nicholas masuk ke dalam ponselnya, dengan sigap Gob pun mengangkat panggolan tersebut.
"Ya, Tuan Muda Kyle," jawab Gob di balik kemudi tersebut, kemudian dia melirik Grace lagi yang kini sudah bertopang dagu, dan memejamkan matanya. Sepertinya, Grace telah tertidur.
"Apakah Grace sudah selesai dengan belanjanya?" tanya Nicholas dari seberang. Sebuah pertanyaan yang posesif, dan Nicholas baru kali ini melakukannya kepada manusia mana pun itu.
"Iya, Tuan Muda Kyle. Kami telah selesai belanja dan Nona Hester kini sedang tertidur pulas,"
"Apa yang dia beli? Dan menyetirlah dengan hati-hati, jangan sampai dia terbangun hanya karena kau menabrak batu atau jalanan berlubang," ancam Nicholas kemudian. Gob kembali tetrsenyum dengan sikap posesif dari Nicholas, kemudian dia kembali menganggukjan kepalanya. Apa pun itu, Gob rasa Nicholas telah jatuh kepada Grace dengan cara utuh.
"Nona Hester telah membeli tiga potong pakaian untuknya, beberapa potong pakaian dalam untuknya, beberapa pakaian untuk adik laki-lakinya dan sahabatnya, juga…," kata Gob terhenti, untuk kemudian dia melihat kantung belanjaan yang digenggam erat oleh Grace meski dia sedang terlelap itu. "Dan hadiah kecil untuk Tuan Muda Kyle," lanjut Gob pada akhirnya.
Mendengar hal itu, Nicholas tak mengatakan apa pun lagi, dia langsung menutup ponselnya tanpa aba-aba, Gob yang sudah terbiasa dengan itu pun langsung menutup ponselnya juga, kemudian dia kembali membawa Grace ke dalam perjalanan yang sangat nyaman dana man.
"Tuan Gob," kata Grace yang berhasil membuat Gob nyaris terjiingkat. Dia sama sekali tak menyangka jika Garce ternyata tidak tidur. Dia jadi merasa tak enak, apakah Grace tadi mendengar pecakapannya dengan Nicholas? Atau Grace tidak mendengarnya? Jika Grace mendengarnya maka Gob akan benar-benar merasa bersalah sekali dengan Grace.
"Ya, Nona Hester? Apakah caraku mengemudi terlalu cepat dan tak membuatmu nyaman?" tanya Gob pada akhirnya. Grace tampak menggelengkan kepalanya, kemudian dia memandang Gob lewat spion mobil.
"Apakah Nicholas akan terus menjadi baik?" tanya Grace tiba-tiba. Gob pun terdiam untuk sesaat. "Maksudku, kau tahu bukan, auranya yang sangat mecengkam itu. aku takut jika aku melihat sisi gelap dan buruknya maka aku akan terkejut dan lari. Aku tahu dia adalah seornag pebisnis yang cukup handal, hanya saja kadang-kadang aku merasa ada sesuatu yang janggal. Terlebih dua laki-laki muda yang sering masuk ke rumah kemudian hilang entah kemana. Lalu ada beberapa laki-laki seperti yang mengikuti kita tadi. Seolah mereka tengah menjalankan sebuah misi rahasia.