Chereads / The Lord Of The Darkness / Chapter 29 - Penasaran {2}

Chapter 29 - Penasaran {2}

Grace tampak bertopang dagu, hingga saat dia melihat beberapa mobil sedan mewah berwarna hitam melaju. Mobil itu tidak hanya satu, tapi ada banyak sekali, sementara yang bagian belakang empat mobil polisi tampak melaju dengan sangat kencang. Grace agaknya bingung dengan apa yang terjadi, seolah kota ini telah berada dalam situasi yang sangat genting.

"Tuan Gob, apa kau tahu dengan yang terjadi sekarang? Kenapa begitu banyak sekali mobil polisi. Aku benar-benar tidak tahu, kalau kota ini sedang dalam keadaan yang tidak aman sama sekali," tanya Grace. Tapi, tadi dia melihat sebuah mobil sedan yang tidak asing sama sekali. bagaimana tidak, dari salah satu mobil itu, ada mobil yang plat nomornya dia hafal betul. Plat nomor yang mobilnya selalu ada di halaman depan rumah keluarga Kyle.

"Sepertinya, Nona Hester telah banyak berpikir sekali. ada mobil polisi dan mobil mewah tak selamanya mereka sedang kejar-kejaran sebagai penjahat dan polisinya, Nona Hester. Bisa juga itu adalah kumpulan pengusaha yang sedang dikawal oleh polisi. Semuanya bisa saja terjadi, Nona Hester," jawab Gob pada akhirnya.

Mendengar hal itu, agaknya Grace merasa paham dan tenang, untuk kemudian dia menghela napasnya, memandang luar jendela sambil bertopang dagu. Pelan, Grace menurunkan kaca jendela mobil itu, kemudian dia memejamkan matanya rapat-rapat. Dia sama sekali tak menyangka, jika pada akhirnya dia berada di dunia luar. Setelah semua yang dia lalui, dan setelah nyaris setengah tahun dia hanya bisa berada di kastil mewah yang bagi Grace merupakan penjara indah itu. yang menurutnya sangat pengap, sangat sesak dan sangat membuatnya tak bisa berbuat apa-apa. Dan sekarang, akhirnya dia bisa menghirup udara luar lagi, sebuah hal yang sangat membuatnya bahagia setengah mati.

"Aku bebas!" teriak Grace, mengeluarkan kepalanya sampai tangan dan wajahnya tersapu angin. Dia tampak memejamkan matanya lagi dengan begitu bahagia sekali.

Gob, tampak senang melihat apa yang terjadi. dia pun agaknya cukup bahagia dengan hal ini. Bagaimana tidak, dia tahu betul bagaimana kisah hidup Grace mulai pertama kali sampai ke rumah keluarga Kyle sampai detik ini ada di sini. Jadi dia sama sekali akan terus berusaha membantu Grace apa pun yang terjadi. dia akan berada di samping Grace, karena apa pun yang terjadi, dia sudah menganggap Grace sama seperti putri kecilnya sendiri. Ya, putrinya yang telah lama mati karena sebuah wabah penyakit yang terjadi lima belas tahun yang lalu.

"Nona Grace, apakah kau ingin mampir di suatu tempat terlebih dahulu? Jika iya, maka aku akan menemanimu untuk kesana, Nona Hester. Selama tempatnya masih di sekitar sini, aku rasa semuanya tidak akan menjadi masalah. Lagi pula sepertinya, Tuan Muda Kyle sedang tidak ada di rumah. Pasti kita akan punya banyak waktu. Asalkan kita pulang sebelum Tuan Muda Kyle pulang."

"Benarkah? Kau serius, Tuan Gob?" tanya Grace dengan mimik wajah minat luar biasanya. "Namun, di belakang ada orang-orang yang mengawasi kita. aku menjadi ragu kalau kita akan bisa pergi atau tidak. Sebab aku yakin, mereka juga berada pada bawah pengawasan dari Nicholas, aku benar-benar takut kalau sampai Tuan Gob menuruti keinginanku maka Tuan Gob lah yang akan menerima akibatnya. Jadi aku rasa, lebih baik tetap seperti ini saja. Biarkan seperti ini dan pelan-pelan kita buat Nick kembali baik dan memberi kepercayaan kepadaku tanpa harus ada tumbal di balik semua itu, apalagi tumbal itu adalah Tuan Gob. Aku tidak mau,"

Gob hanya bisa terenyuh, hatinya tiba-tiba menghangat karena ucapan dari Grace. Dia sama sekali tidak tahu kalau Grace akan sepeduli itu dengannya, sosok yang dia anggap anak sendiri nyatanya dia juga telah menganggapnya lebih dari seorang pegawai di kediaman keluarga Kyle.

"Baiklah, Nona Hester. Apa pun yang Nona Hester inginkan, akan saya ikuti dengan segenap hati," jawab Gob pada akhirnya.

Keduanya pun kembali sama-sama saling diam, hingga mobil itu kembali kepada rumah kediaman keluarga Kyle. Dan siapa sangka, rupanya mobil yang dilihat oleh Grace sudah terparkir rapi di sana.

Sejak kapan?

Itu adalah pikiran dari Grace, bagaimana tidak, setahu dia mobil itu dengan plat nomor yang sama persis dia lihat berpapasan dengan mobilnya tadi, berlawanan arah dari rumah kediaman keluarga Kyle. Namun bagaimana bisa tiba-tiba mobil itu sudah ada di halaman rumah keluarga Kyle. Itu adalah hal yang nyaris tidak masuk akal sama sekali yang membuat Grace agaknya bingung bukan main. Dia tak salah lihat, dia hafal jelas plat nomor dari mobil tersebut. Jadi akan sangat mustahil kalau sampai dia salah lihat atas apa yang dilihatnya itu. untuk kemudian dia kembali terdiam, membuat Gob memandangnya dengan tatapan bingung.

"Nona Hester, apakah ada yang salah?" tanya Gob kemudian.

Grace yang mendengar pertanyaan dari Gob pun tampak terkesiap, kemudian dia mencoba untuk tersenyum meski itu benar-benar sangat kaku.

"Sepertinya, Tuan Muda Kyle sudah kembali, Nona," kata Gob lagi. Grace hanya bisa tersenyum getir. Dia langsung keluar dari dalam mobil yang dibuka oleh Gob, kemudian dia membawa barang belanjaannya.

"Aku bisa membawanya sendiri, Tuan Gob. Jadi berhentilah untuk basa-basi seperti ini. aku tak bisa merepotkanmu sepanjang waktu. Kita adalah teman dan bagi seorang teman tidak perlu ada yang saling sungkan, bukan?" kata Grace lagi. Gob tampak tersenyum mendengar hal itu, sedikit membungkuk sambil tangan kirinya di belakang punggung dan tangan kanannya di depan, seolah dia sedang memberi hormat kepada Grace.

"Baiklah kalau begitu, Nona Hester. Aku akan sangat tersanjung karena kau telah menganggapku sebagai seorang teman. Aku sangat terharu,"

"Aku juga!" kata Grace semangat. Kemudian keduanya pun berjalan sambil sesekali tertawa bersama.

"Nona Hester, apakah kau ingin makan malam? Aku bisa membuatkanmu," tawar Gob. Mendengar hal itu pun, Grace tampak menghentikan langkahnya, kemudian dia memandang Gob sambil berkacak pinggang.

"Kita bisa memasak bersama, aku pernah melihat ada makanan yang nikmat. Siapa tahu, Nicholas dan semua yang ada di sini menyukainya,"

"Nona Hester tahu bahan-bahannya?" selidik Gob yang agaknya ragu dengan apa yang dikatakan oleh Grace. Bagaimana tidak, dia sama sekali tidak tahu kalau Grace bisa memasak sama sekali,"

"Aku akan taruh barang belanjaanku dulu, Tuan Gob. Setelah itu aku akan turun lagi sambil membawa laptop. Dengan laptop kita akan bisa membuat semua hal yang tak mungkin menjadi mungkin, percayalah!" semangat Grace. Dia langsung berlari pergi naik tangga, dan entah kenapa Gob malah merasa sangat ragu dengan hal itu. apa benar Grace bisa memasak?