"Jadi, bagaimana?" tanya Marvin, ketika dia sudah berada di markasnya, bersama dengan Sean. Dia juga sangat penasaran dengan hasil darah yang ada di pakaian Nicholas, sehingga dengan cepat dia mengambil beberapa sampel dari darah itu dengan menggunakan sebuah tisu, untungnya darah itu masih basah, sehingga masih bisa untuk diambil meski tidak banyak.
Salah satu professor pribadi dari markasnya itu pun kini duduk, meletakkan kacamatanya kemudian dia memandang Marvin dan Sean dengan sempurna.
"Dari DNA yang aku ambil, seratus persen dari DNA darah ini adalah DNA binatang, Tuan. Tidak ditemui sedikitpun DNA manusia di sana," jawab professor tersebut yang berhasil membuat Sean agaknya kaget bukan main.