Bryan POV.
"Bagaimana? Apakah si botak itu sudah ditemukan data dirinya?" Tanyaku yang dibalas tawa oleh mereka.
"Dia punya nama, Bryan." Balas siapa tadi namanya? Rafael, mungkin? Entahlah, aku lupa.
"Johan Marllouis. Dia tangan kanan dari ketua Mafia The-Black, umurnya 30 tahun, ia bekerja di suatu perusahaan yang cukup ternama di Amerika Serikat. Prestasi yang ia dapat pun, kebanyakan dari bidang intelektual. Namun sayangnya, takdir hidup menjerumuskan orang ini untuk melompat ke jurang yang dalam."
"Di beri gula, mau kopi, dasar aneh." Cibirku setelah Nadie menjelaskannya.
Orang–orang didunia ini memang terbilang unik, ada yang suka tantangan, ada juga yang suka ketenangan. Hal itu kembali lagi pada pendirian mereka masing masing.
Setelah lama menatap layar monitor, kami bertiga berhasil mendapatkan data diri kelima orang yang sudah tidak bernyawa itu. Aku segera mengambil hasil printnya, kemudian bangkit dari posisiku yang sedang terduduk nyaman.