Yohan POV on
"Setidaknya, kita punya kekuatan untuk melawan mereka nanti."
Aku hanya bisa menyimak pembicaraan mereka. Otakku masih berfantasi pada fakta, yang—hm—membuatku terkejut dibuatnya. Setelah lama tidak berjumpa Argus, sekalinya aku bertemu dengannya, kami langsung dihadapkan dengan situasi yang tidak baik.
Dan satu lagi, ternyata dihari aku datang untuk melakukan kerja sama dengan Reoden, Cassa juga datang, dengan dalih untuk mendekor. Namun sayangnya, hari itu aku tidak bertemu dengan gadis kecil itu. (Lihat di bab 10)
"Apa kau siap, untuk bertemu teman lama, Yohan?"
Aku membuyarkan lamunan ku, dan beralih menatap rekan, ah bukan, keluarga ku. Daniel bilang apa? Siap? Jujur saja, tidak ada seorang adik yang siap untuk bertarung dengan kakaknya.
"Aku tidak tahu, daniel."
Entah itu Daniel, Lexci, maupun Davial dan Bryan, mereka menoleh kearahku dengan tatapan yang sama. Raut wajah pasrah mereka, seakan menandakan ketidak berdayaan kami kali ini.
