Chereads / Rebirth of Ultimate Sword God / Chapter 6 - Sebuah Akhir dan Sebuah Permulaan

Chapter 6 - Sebuah Akhir dan Sebuah Permulaan

Sosok Chen Tiannan berdiri linglung dalam genangan darah dirinya sendiri. Ia hampir pingsan karena kesadarannya melemah, namun bagaimana bisa ia membiarkan hal ini terjadi? Setidaknya, Ia harus membunuh dua debauche itu!

Wajah Chen Tiannan menjadi gelap. Pupil matanya merah terang bercahaya, sudut alisnya melengkung tajam. Aura kemarahan dan mendominasi menyembur keluar dari tubuhnya. Dalam kemarahan, Chen Tiannan tahu bahwa ia tidak mampu menggerakkan tangannya untuk bertarung lagi, karena seluruh tubuhnya mati rasa!

Hanya kakinya yang menopang semua kebencian itu, saat ia berdiri kakinya bahkan bergetar karena lemas. Dia lebih seperti zombie yang terbangun sekarang.

Satu-satunya anggota tubuh yang mampu dia gerakkan adalah jari telunjuknya! Dia berusaha sekuat tenaga mengangkat pelan jarinya mengarah ke dua debauche tersebut.

Fang Tianbao dan Qing Wang Shen melompat kaget melihat perilaku aneh Chen Tiannan. Belum lagi luka yang di terima tubuhnya sangat parah. Bagaimana dia masih bisa berdiri dengan luka tusukan seperti itu? Mereka sedikit bingung. Apa yang sebenarnya orang ini lakukan?

Perilaku mencurigakan Chen Tiannan menyulut kewaspadaan dua Kaisar Langit. Mereka mundur selangkah untuk memastikan apa yang akan dia lakukan.

"Tiannan, menyerahlah! Kenapa kamu begitu keras kepala?!" Qing Wang Shen berteriak kesal dibarengi perasaan panik. Dia sebenarnya takut melihat perilaku aneh yang Chen Tiannan tunjukkan. Dia tidak berani bertindak gegabah saat ini.

"Hehehe... Uhuk! Apa yang kulakukan? Kalian akan segera mengetahuinya!" Chen Tiannan menjawab sembari tertawa misterius disertai muntah darah.

Hati kedua orang itu bergetar karena takut. Dari jari telunjuk Chen Tiannan, energi yang tak terbatas muncul berputar di ujung jarinya. Dari auranya saja, itu sangat menekan!

Energi itu berputar-putar seperti gasing, lalu memadat membentuk sebuah jarum kecil seukuran sehelai rambut! Itu sangat kecil dan tipis sampai-sampai dua Kaisar Langit itu tidak menyadari apa yang sebenarnya terjadi.

Ini adalah sepuluh persen terakhir yang Chen Tiannan miliki. Tampaknya dia telah kehabisan opsi lain dan memilih untuk mengakhirinya. Dengan kekuatan yang tersisa, dia akan menyelesaikannya!

Sungguh ironis mengetahui fakta bahwa Dewa Pedang yang terkenal segera menemui ajalnya, Chen Tiannan yang saat ini sangat lemah memutuskan untuk menyimpan dendam ini sampai mati!

Tak peduli di mana jiwanya akan pergi, Chen Tiannan benar-benar berharap ia dilahirkan kembali, memiliki kesempatan untuk membalas dendam atas ketidakadilan yang ia terima. Tapi tampaknya ia telah menyerah... Tidak mungkin kan seseorang akan mendapatkan kesempatan ketiga?

Dalam kehidupan ini, Chen Tiannan termasuk orang yang sangat beruntung! Dan itu semua berkat kitab legendaris tersebut membantunya mencapai tempat ini, sehingga nyawanya ditarik kembali dari Yellows Spring, kemudian memastikan jiwanya masuk ke tubuh baru.

Kemampuan 9 Gerbang Surga sangatlah misterius. Itulah mengapa benda ini sangat berharga dan menjadi incaran semua orang. Siapapun yang memiliki buku ini, maka pemilik pasti akan menjadi ahli tak tertandingi!

Chen Tiannan memiliki ekspresi putus asa di wajahnya. Benar-benar sangat berharap kitab 9 Gerbang Surga membantunya sekali lagi. Namun di saat yang sama, ia juga takut. Takut akan kehilangan orang-orang yang dia sayangi. Sama seperti di masa lalu, dia punya kekasih yang paling dia cintai seumur hidup, namun tewas di medan perang karena kesalahannya. Saat itu dia masih sangat lemah.

Setelah memutuskan untuk mencari cara membangkitkan kekasihnya kembali, Chen Tiannan juga menemukan ada semacam teknik pembangkit yang di rekomendasikan kitab 9 Surga. Tetapi persyaratan itu terlalu tinggi! Dia harus mencapai kultivasi yang cukup untuk melakukannya.

Berkat kerja keras, dia benar-benar menguasainya! Dia sangat gembira saat itu. Namun kegembiraan itu berlangsung singkat. Hatinya hancur berkeping-keping setelah mengetahui bahwa kekasihnya benar-benar tidak bisa dibangkitkan kembali! Jiwa gadis itu terluka terlalu parah, dan sangat mustahil untuk memulihkannya kembali. Bahkan mungkin gadis itu tidak bisa bereinkarnasi.

Selama masa kelamnya, Chen Tiannan yang baru saja kehilangan harta paling berharga yang dia miliki, dia berubah menjadi pria yang sangat dingin! Dia tidak pernah membuka mulutnya lagi jika benar-benar diperlukan.

Ia tahu bahwa tidak mungkin mengembalikan semua seperti masa lalu, jadi sepanjang hidupnya ia fokus membangun kultivasi, hingga kepuncak! Ada banyak orang yang dia temui dalam petualangannya, termasuk si 'Pengkhianat.'

Selama bertahun-tahun, Chen Tiannan selalu stagnan di lapisan kelima 9 Gerbang Surga. Ia tidak pernah bisa menembus penghalang itu, jadi dia sangat berputus asa. Sekali saja! Dia selalu berdoa agar dipertemukan kembali dengan kekasihnya meskipun dia tau bahwa doa nya tidak akan pernah terkabul!

Chen Tiannan juga pernah berspekulasi. Jika dia berhasil mencapai lapisan puncak kitab 9 Gerbang Surga, maka ia sangat yakin! Bukan hal yang mustahil melakukan apapun yang dia suka, termasuk menghidupkan lagi wanitanya.

Beribu-ribu tahun percobaan, masih saja gagal! Chen Tiannan tidak tau apa yang menyebabkannya gagal. Penghalang itu memiliki persyaratan agar bisa dibuka, yang melibatkan tujuh emosi. Keenam emosi itu telah terpenuhi, tetapi Chen Tiannan masih tidak berhasil mematahkannya.

Itu karena masih ada satu emosi yang belum bisa dia atasi!

"Cinta!"

Ya! Cinta... Emosi terakhir dari tujuh emosi ini adalah yang paling sulit baginya. Setiap kali Chen Tiannan mengingat kekasihnya, dia akan mulai menangis sedih, yang berakibat pada kegagalannya. Simpul hati ini masih terus menghantuinya!

Ada banyak penyesalan dalam kehidupan Chen Tiannan yang belum terselesaikan. Dendam adalah hal yang lain, jadi ini tidak ada hubungannya. Dan semua pecahan ingatan terlintas begitu saja ketika ia berada dalam situasi menghadapi dua rubah tua yang licik tersebut.

Ketika jarum itu selesai di buat, Chen Tiannan masih terus berpose aneh. Dari awal sampai akhir, penampilannya sangat mencurigakan.

Dua Kaisar Langit yang ketakutan itu tiba-tiba berteriak keras dengan suara mendengung yang menggetarkan udara. Mereka tampaknya bisa merasakan ada yang salah dengan perilaku orang ini.

"Semuanya berkumpul! Hati-hati! Dia pasti akan mulai menyerang... Cepat rebut kitabnya!" Teriak mereka tidak sabar.

Menjawab panggilan itu, sekelompok orang muncul di langit dalam jumlah besar. Bermacam-macam jenis orang dan penampilan berkumpul. 100 kultivator di ranah Dao Immortal, 1.000 kultivator di ranah Immortal Emperor, sementara yang terlemah berada di ranah Immortal King. Jumlah ini merupakan gabungan kekuatan dari 10 sekte besar di dunia Alam Tiga Dewa!

Chen Tiannan terpana dengan pemandangan ini, lalu dia mendesah ringan, "Kalian melakukannya dengan baik. Sepertinya tidak ada jalan lain. Tapi...!" Ia berhenti di tengah-tengah.

"Tapi apa? Ada kata-kata terakhir?" Fang Tianbao mengernyitkan dahi dan menyipitkan matanya. Ia penasaran apa yang akan Chen Tiannan katakan.

Begitu dia melanjutkan, "Tapi aku tidak akan membiarkan ini berakhir dengan mudah! F*ck ibumu! Selamat tinggal!" Chen Tiannan langsung menjatuhkan dirinya ke Tebing Neraka buatannya sendiri!

"Hentikan dia!! Jangan biarkan kitab itu lenyap!!" Dua Kaisar Langit itu menjadi gila karena marah! Mereka tidak mengira Chen Tiannan akan bunuh diri seperti itu. Tanpa kitab itu, semua ambisi yang telah disusun selama ribuan tahun akan lenyap dalam hitungan detik!

Sepuluh sekte besar itu berusaha mengejar Chen Tiannan, namun saat mereka mendekati bibir tebing, seutas jarum kecil melesat secepat kilat menembus kepala salah seorang kultivator, diikuti orang-orang dibelakangnya.

Sentuhan terakhir, jarum itu meledak!

KABOOOOOMMM!!!!!!

"Ahh! Tidaaaakkk!!"

Teriakan putus asa terdengar. Asap jamur yang tebal membumbung tinggi ke angkasa, dan banyak korban tewas karena ini. Bahkan dua Kaisar Langit itu tidak luput terkena dampaknya! Mereka menggeram penuh kemarahan, wajah mereka semerah api, garis-garis hitam juga terbentuk di dahi mereka.

"Chen Tiannan!! Kamu Baj*ngan!!"

.....

'Ah... Jadi aku sudah mati? Begitu tenang dan nyaman... Sayang sekali aku mati dengan menyedihkan. Aku ingin tahu apakah saat ini aku berada di Yellows Springs? Tapi kenapa ini berbeda dari yang aku bayangkan?'