Setelah Chen Tiannan kembali, hal pertama yang ia lakukan untuk mengisi harinya adalah meminum obat buatan Yue Yan setiap hari dan berbaring di ranjang terus menerus. Meskipun ia menerimanya dengan senang hati, pada kenyataannya Chen Tiannan sebenarnya berpura-pura sakit agar rahasianya tidak terbongkar.
Setidaknya untuk sekarang, Chen Tiannan tidak akan memberitahu Yue Yan tentang hal ini sampai waktunya tiba. Obat yang Yue Yan racik terbuat dari tiga bahan yang cukup umum, dapat ditemukan juga di toko obat terdekat.
Walaupun kultivasinya hanya berada di Qi Refining tingkat menengah dalam kalkulasi reguler, kultivasi spirit soul nya hanya tahap Profound Qi lapisan kedelapan. Selain itu, ia juga belajar tentang berbagai obat-obatan selama ia masih berada di akademi, sebelum ia berakhir disini.
Dengan pengetahuannya, ia meracik obat anti racun untuk menghilangkan toksiktitas 9 racun ular yang berbeda akibat kejadian 5 tahun lalu dimana suaminya kehilangan segala pencapaian besar di masa jayanya.
Obat itu cukup efektif. Namun tidak sepenuhnya menghilangkannya, melainkan hanya membersihkan sebagian. Jadi selama lima tahun terakhir, racun di tubuh Chen Tiannan masih belum hilang! Ini adalah masalah yang tidak gadis kecil itu ketahui.
Namun sebagai istri, Yue Yan tetap melakukan pekerjaannya dengan gigih, terus berusaha keras demi membahagiakan suami tercintanya. Selama lima tahun, Chen Tiannan berbaring di ranjang dan tidak pernah membuka matanya sejak saat itu. Dan pada saat kritis, hanya Yue Yan yang terus menjaga Chen Tiannan serta menghujaninya dengan lebih banyak cinta.
Akhirnya, hari yang telah ditunggu-tunggu pun tiba. Chen Tiannan terbangun! Bagaimana mungkin Yue Yan tidak bahagia? Hanya dengan melihat Chen Tiannan baik-baik saja, itu sudah cukup untuk membuatnya sangat gembira dan ia tidak tahan untuk tidak menangis.
Ini bukanlah air mata kesedihan, melainkan air mata bahagia yang telah terbendung selama lima tahun terakhir!
Hari-hari mereka yang indah pun kembali seperti sedia kala. Awalnya, Chen Tiannan masih agak canggung menghadapi gadis itu. Tetapi seiring waktu, ia mulai terbiasa dan menerima Yue Yan sepenuhnya. Lagipula, ia sudah berjanji bahwa ia akan melindungi gadis itu beberapa waktu lalu.
Kemudian suatu hari, Chen Tiannan sedang berlatih dikamarnya dengan ekspresi yang tenang, kakinya melipat silang dengan tangan diletakkan di lutut, sementara matanya terpejam.
Di sekelilingnya, ada aura keemasan bersinar dengan lembut menyelimuti Chen Tiannan. Hari ini, ia telah mengalami banyak peningkatan. Racun di tubuhnya juga telah hilang sepenuhnya.
Selain itu, meridiannya yang rusak hampir selesai diperbaiki, sehingga memungkinkannya untuk memulai jalan kultivasi dengan segera. Ia tidak membuat kesalahan yang sama seperti kehidupan terakhir kali, ia lebih fokus pada fondasi tubuh dan juga fokus pada Dao Pedang.
Selama akumulasi berhari-hari, Chen Tiannan berhasil mempelajari lapisan pertama Dao Pedang. Dan di saat yang sama, fondasinya juga disempurnakan.
Setelah selesai, ia mulai memilah-milah teknik yang dia ingat dalam kehidupan sebelumnya. Diantara puluhan ribu jenis, hanya satu yang cocok untuk keadaannya saat ini.
"Niat Pedang"
Begitu sederhana, namun jika dilatih hingga ke tingkat tinggi, bahkan rumput sekalipun bisa dijadikan pedang! Teknik ini satu-satunya yang paling cocok bagi mereka yang memiliki kultivasi lemah. Karena teknik ini dapat digunakan siapapun, dan selama fisikmu cukup kuat, teknik pedang seperti ini tidak terlalu banyak memakan tenaga.
Dengan meridiannya yang masih dalam tahap perbaikan, Chen Tiannan tidak bisa berlatih teknik tingkat apapun yang berhubungan dengan tenaga dalam, jadi ia cukup frustasi saat memilih teknik di dalam kepalanya, hingga akhirnya teknik ini ditemukan.
Chen Tiannan pun langsung mempraktekkan teknik itu setelah selesai bermeditasi, lalu mengayunkan tongkat kayu yang tergeletak dimana-mana di halaman selama ratusan kali secara diam-diam tanpa sepengetahuan Yue Yan. Pertama, ia hanya bertahan sebanyak 400 ayunan karena tubuhnya yang lemah.
Sampai lima hari berlalu, ia masih belum juga menyentuh angka seribu ayunan sama sekali. Sambil berpura-pura menjadi lemah di mata istrinya, Chen Tiannan terus menyiksa tubuhnya tanpa henti. Setiap malam, tulangnya akan berdetak karena efek latihan, dan Chen Tiannan merasakam pegal-pegal yang luar biasa di lengannya. Tetapi setelah meridiannya benar-benar pulih, Chen Tiannan menggunakan Qi-nya untuk menyembuhkan luka-luka.
Namun bagi seorang Dewa Pedang penguasa tiga alam yang legendaris, semua rasa sakit itu tidak sebanding dengan semua rasa sakit perjuangan dan pengkhianatan di masa lalu. Selama satu bulan terakhir, Chen Tiannan juga memiliki informasi yang cukup tentang bagaimana dunia ini bekerja.
Dunia Surgawi Surga.
Terdiri dari dua benua besar yaitu benua XuanXiang dan benua Tianxiang. Masing-masing benua dipimpin oleh kekaisaran dan 8 keluarga besar yang tersebar di penjuru dunia, termasuk keluarga Chen tempatnya dihidupkan kembali dengan nama yang sama.
Empat keluarga super di kekaisaran WeiTian terhubung satu sama lain dalam berbagai aspek masing-masing, termasuk kemiliteran yang saat ini di kendalikan oleh keluarga Meng. Sementara Keluarga Chen, mereka memiliki kebebasan dalam mengontrol kehidupan keluarga mereka. Lebih tepatnya, mereka tidak terkekang oleh apapun, sekaligus keluarga terkuat yang memiliki ribuan jenius dalam hal kultivasi di setiap generasi mereka.
Meskipun tidak terlalu terlibat dengan kerajaan, keluarga ini masihlah bagian dari kekuatan utama kota besar kekaisaran WeiTian dan menjadi tulang punggung kelangsungan hidup kerajaan ini, tentu saja keluarga lainnya juga ikut mengambil bagian.
Adapun yang mengendalikan pemerintahan dari keempat keluarga besar ini, kaisar Tang Xuzhou yang melakukannya. Meskipun ia memiliki otoritas tertinggi di kota, sebuah kerajaan kecil seperti itu masih tidak layak mengontrol seluruh kekuatan di kota WeiTian.
Kaisar tidak mampu menyinggung keempat keluarga itu apapun masalahnya, atau konsekuensinya tak terbayangkan! Untungnya, kaisar Tang Xuzhou bukanlah orang idiot. Ia memiliki sifat yang cerdas dan bijaksana, tidak gegagah dalam mengambil setiap keputusan. Selain itu, ia memiliki sifat patriotisme dan menjunjung tinggi keadilan, berlaku adil bagi setiap rakyatnya.
Sifat inilah yang membuat kaisar sangat dicintai rakyatnya, bahkan empat keluarga besar sangat menghormati Tang Xuzhou, serta bersedia menjadi pedang dan senjata untuknya jika perlu. Ketika titahnya diberikan, tentu saja mereka akan memberikan kontribusi tanpa ragu kapanpun selama mereka mampu melakukannya.
Berbeda dengan putra-putrinya, sifat mereka sangat bertolak belakang dengan sifat Tang Xuzhou yang baik hati. Ada yang sangat ambisius dan memiliki tujuan menelan seluruh kekuatan kota WeiTian dengan otoritasnya, ada juga yang sangat licik merencanakan skema bagaimana ia akan merebut tahta ayahnya.
Kaisar hanya memiliki satu orang putri, dan putrinya ini memiliki sifat yang sombong dan arogan, sering memandang rendah orang lain. Meskipun memiliki kecantikan yang luar biasa sebagai salah satu empat keindahan di kota ini, tidak menutup kemungkinan bahwa ia juga tidak memiliki pengetahuan tentang dunia luar karena terlalu dimanja di istananya.
Sehingga, putri ini seratus persen bodoh dan idiot! Seperti kata pepatah, 'Ketidaktahuan adalah dosa!' Ia benar-benar hanya gadis lugu yang periang dengan hidup santai tanpa mengalami banyak masalah.
Dan tentu saja, sebelum pemilik tubuh Chen Tiannan sebelumnya, ia pernah bertemu orang ini sekali secara kebetulan. Itu adalah momen yang memalukan! Kejadian itu terjadi saat sebelum ia menikahi Yue Yan beberapa tahun lalu, dan baj*ngan ini masih meletakkan ingatan sampah seperti itu kepadanya bahkan setelah ia mati!
Chen Tiannan tidak bisa membantu, melainkan mengutuk orang itu dengan berbagai ungkapan. Jika Chen Tiannan pemilik asli tubuh itu mendengarnya, mungkin ia akan berkata, "Saudara, bagaimana bisa kamu begitu tidak tahu malu? Itu murni kecelakaan! Dan kamu sekarang menyalahkanku? Kamu bahkan memiliki pandangan mesum bahkan sebelum kamu menyadarinya! Tercela! Kamulah baj*ngan tercela yang lengkap! Tidak tahu malu!"