"Denger nih Gas, aku langsung translate aja ya. Cinta itu sebenarnya tidak buta, karena mataku masih dapat melihat. Ketika matahari dan bulan berkata ia sesungguhnya melihat hal nyata yang tak indah pada dirimu, hatiku berkata lain. Apa yang telah cinta lakukan kepadaku? Apakah aku tidak bisa melihat dirimu yang sesungguhnya, atau ia hanya bisa melihat dirimu yang nanti. Dirimu yang akan indah pada akhirnya ketika kita terus dalam cinta".
"Nahhh ini cocok nih untuk eluuuu", komentar Jasmina sambil tergelak. Bagas kontan memasang tampang cemberut. "Apa sih Gas yang kamu suka dari Sharon. Aku tuh asliii super penasaran. Kamu tuh mainstream banget sih kayak cowok-cowok lain. Aku kira selera kamu bisa lebih elegan hahahahah", Jasmina masih juga tertawa terbahak-bahak. Bagas juga akhirnya tidak bisa tidak tersenyum malu.
"Apa ya Jas. Ya aku akui lah dia tu cantik. Cantik kan memang? Siapa coba yang ga suka sama cewek cantik? Siapa coba yang ga suka berjalan bersampingan dengan cewek cantik? Trus waktu kita satu SMP gitu, ga tau kenapa kita sekelas terus. Satu kelompok terus kalo ada tugas. Ya kita jadi sering ketemu, sering ngobrol, sering bareng kemana-mana sebenarnya tanpa orang tau. Dan sebenarnya dia itu temen yang nyenengin juga kok. Tapi ya gitu deh, kadang narsis dan kalo uda gabung ama temen-temennya gitu, dia jadi agak berbeda. Mungkin karena dia dianggap leader kali ya, Jadi kadang suka ngebully, gak mau dikalahin, pokoknya pengen jadi yang paling top gitu. Tapi kalo uda dirumah dan ngobrol ama aku sih, kita fine-fine aja".
"Kapan kalian pacaran? Trus kok putus?", tanya Jasmina. Wow ga nyangka juga ya ternyato Sharon itu berkepribadian ganda. Sama aja dengan Bagas hihihi. Pantes aja mereka cocok. Jadi ketika di luar, mereka menjadi sosok yang di inginkan banyak orang, angkuh, cool, tidak tersentuh. Tapi ketika mereka di lingkungan yang sangat nyaman, ternyata mereka juga manusia (emang dari awal ampe akhir juga manusia sih). Lebih membumi. Capek ga sih kayak gitu?
"Pas awal-awal kita diterima di SMA sih. Aku mulai kuatir karena banyak banget yang naksir ama dia dan mulai agresif. Tau ndiri donk kalo anak SMA suka-sukaan gitu kan maen tembak langsung. Datengin kelasnya, datengin rumahnya. Makanya langsung aku iket aja dia", tawa Bagas berderai. Tapi sedetik kemudian dia murung lagi. "Cuma waktu itu aku ga yakin lah, namanya baru aja SMA masa pacar-pacaran. Aku masih mau liat-liat situasi dulu. Jadi aku minta dia untuk "Low key" aja dulu, pacaran diem-diem. Ya paling kita ketemuan dirumah dia atau rumah aku aja. Maksud aku sih, ntar deh pas uda bener-bener kepilih jadi ketua OSIS, baru deh kita publikasiin", jawab Bagas.
Jasmina mengangguk-angguk. "Bagas, menurut kamu, cinta kamu bisa melewati ruang dan waktu gak?", tanya Jasmina. Bagas bingung. "Jadi Gas, kamu tau gak berapa lama yang dibutuhkan oleh William untuk mengejar Bridgette? lima belas tahun! Ia menyukai Bridgette sejak usia mereka 9 tahun! Dan selama ia mengejar Bridgette, tidak sekalipun cewek itu menerima cinta William. Alih-alih, ia mengganti pacarnya setiap 2-3 tahun dalam kurun waktu 15 tahun itu" cerita Jasmina.
"Jadi pada akhirnya mereka happy ending gak sih?", tanya Bagas lagi. Lalu dia menatap Jasmina, dan ternyata gadis itu kembali memberikan tatapan segaris seakan-akan berkata "really? Masih nanya? Kan aku bilang juga endingnya ga penting". Bagas tersenyum hihihi. "Kenapa dia ganti-ganti pacar mulu Jez? Tipe ga setia kah?", tanya Bagas, kali ini lebih serius.
"Bukan Bagas. Jadi menurut si Bridgette, kebutuhan cinta itu berbeda-beda tergantung usia dan masa.
-Bridgette kecil menyukai Alex yang lucu dan sangat pintar bermain baseball. Badannya yang besar dan ditakuti membuat Bridgette kagum
-Bridgette pra remaja menyukai Aaron yang suka memujinya dan membawakannya makanan-makanan kecil. Bridgette menyukai perhatian-perhatian kecilnya.
-Bridgette remaja menyukai Bradley dengan motor gedenya. Laki-laki maskulin itu akan membawa gadis itu ke pantai dan mengenalkannya pada teman-teman prianya. Bridgette suka dicintai sebagai piala yang sangat berharga.
-Bridgette yang beranjak dewasa mencintai Tom yang romantis dan memiliki pekerjaan mapan. Ia menyukai hadiah-hadiah mahalnya dan kata-kata manis cowok itu.
"Dan masih banyak cowok-cowok lain diantara itu. Bukan karena ia pengen ganti-ganti pacar, tapi karena Bridgette ingin mengisi hatinya dengan penuh. Ia merasa harus mengganti mereka karena kebutuhannya yang berbeda. Wajar kan? Menurut kamu Gas, kamu bisa mengisi hatinya di masa yang mana?", tanya Jasmina.
"Berkaca dari situ, coba kamu tanya pada dirimu kamu sendiri? Apakah kamu masih menyukai Sharon karena ia cantik seperti ketika ia SD? Apakah kamu masih suka dengan Sharon karena ia pendengar yang baik ketika kamu SMP, apakah kamu masih suka dengan dia karena ia sangat popular ketika SMA? Tidak hanya Sharon yang menyadari bahwa iya harus move on dari suka sama kamu ke orang lain karena kebutuhannya, bukannya kamu juga harus mengkaji ulang hati kamu? Apakah alasan kamu suka dengan Sharon itu masih sama sejak SD? Atau kamu Cuma penasaran aja karena dia selama ini yang kamu sukai, padahal ga sesuai dengan kebutuhan kamu sekarang?
"Jasmina, yang aku punya ini eternal love. Seperti kata Honore de Balzac: True love is eternal, infinite and always like itself. It's always equal and pure. Without violent demonstrations: It is seen with white hairs and is always young at heart. Jadi cinta sejati itu akan bertahan melawan masa karena ia adil dan suci.", jawab Bagas penuh keyakinan.
"Bukan Bagas, cinta sejati itu adalah cinta yang sangat fleksibel sehingga ia bisa beradaptasi dengan kebutuhan Bridgette. Mungkin aja pada saat itu Bridgette tidak bisa menemukan seseorang yang mampu melewati beberapa masa, dan kaku untuk beradaptasi dengan keinginan, kebutuhan hari-hari Bridgette", jawab Jasmina sambil merentangkan tangannya. Bener juga sih. "
Bagas terdiam, kemudian akhirnya ia bertanya kepada dirinya sendiri. Ia tau kenapa ketika SD ia menyukai Sharon. Ia tau kenapa ketika SMP ia masih suka dengan Sharon. Tapi ia tidak begitu yakin kenapa ketika masuk SMA ngotot harus jadian dengan Sharon. Karena takut gadis itu benar-benar di ambil orang lain kah? Kenapa sekarang ia ngotot putus dari Jasmina dan mengejar Sharon kembali? Karena Naga kah?
"Nah kalo kamu akhirnya mau tau endingnya. Akhirnya Bridgette meminta William untuk menjadi kekasihnya. Setelah apaaaa yang William lakukan dan korbankan selama 15 tahun, gadis itu akhirnya meminta ia menjadi pacarnya. Ia selama ini menyimpan keinginan ini, karena ia tau William adalah lelaki terbaik di luar sana, sehingga ia menyimpannya untuk yang terakhir. Saving the best for last. Ya mungkin mirip kayak kamu kali, jadi cadangan dulu", Jasmina berkata sambil berusaha menaha tawa dengan membekap mulutnya.
"Bagus donkk akhirnya mereka live happely ever after", jawab Bagas sambil berhenti berayun dan berdiri menuju Jasmina. Ia mengambil buku tersebut dari tangan Jasmina dan membolak-balikkannya dengan asal.
"Enggak Gas. William gak mau menerima cintanya. Denger nih kutipannya, aku translate langsung ya, Bridgette remaja menjadi sangat cantik tapi angkuh, ia menolakku lagi. Di tengah hujan badai ia meninggalkanku, buket mawar merah jatuh terhempas angin, dan kelopaknya terurai basah di tanah. Aku sekali lagi bersumpah untuk berhenti mencintainya. Sekali lagi dan lagi, bersumpah akan membenci dan berhenti mencintainya.
Akankah rasa benciku ini hilang seiring matahari terbit? Matahari sial itu terbit setiap hari, begitulah rasa cintaku untuk Bridgette. Sedangkan rasa sakit seperti ini hanya datang setelah beberapa purnama. Namun ditengah badai itu, sebelum matahari terbit, aku bertemu Michelle. Gadis itu menawarkan selimut dan coklat panas yang langsung menghangatkan hatiku. Sebelum ini, aku tidak pernah berusaha melihat keindahan hati perempuan lain. Rasa sakit tadi telah mengalihkan hatinya sebentar dan melihat Michelle. Seperti ini kah rasanya selingkuh? Tapi entah kenapa, rasanya sangat benar."
"Jadi bagas, kita kadang ga tau, cinta mana yang eternal love. Kita kadang ngerasa cinta kita sekarang ini uda paling bener, uda paling abadi. Ehhh ternyata, di samber petir, kita jatuh cinta pada pandangan pertama dengan seseorang. Yang Mungkin aja, ternyata, eternal love kita!", jelas Jasmina. "Jadi menurut aku sih ya, kita harus selalu berfikiran terbuka dan membuka hati seluas-luasnya untuk menangkap eternal love SESUNGGUHNYA", ceramah Jasmina.
Bagas terdiam. Itu kah yang terjadi pada saat ia pernah beberapa saat memikirkan Jasmina? Keangkuhan dan kesombongan Sharon sempat mengalihkan perhatiannya. Bagas dapat melihat keindahan dan kehangatan Jasmina saat itu. Saat itu ia merasa sangat nyaman. Apalagi jarak ia dan Jasmina begitu dekat. Bagas kontan menggeleng-gelengkan kepalanya. Fokus! Fokus!
"Pinjem bukunya Jaz", pinta Bagas.
"Ga bole, nanti hilang, nanti rusak!", seru Jasmina sambil menyembunyikan bukunya di balik punggungnya.
"Itu gueeee yang beliiin!!!", kata Bagas sambil tertawa.
Jasmina terdiam. Bener juga sih. "Ok, tapi kamu gak bole baca di depan umum, ga bole kasih tau siapa-siapa, ga bole posting isi buku ini, pokoknya yang boleh tau tentang keberadaan buku ini, hanya kita berdua!!! Pahamm!!!", pinta Jasmina. Ia tidak mau kalo sampe kak Miko tau ia telah membeli buku kesayangannya itu.
Bagas bingung, tapi ya sudahlah, "Baik tuan putriiiiii, cuma kita berdua. Rahasia. Baiikkk", jawab Bagas sambil memasukkan buku keramat itu ke dalam ranselny. Tiba-tiba...
"Oiiii Romeo dan Juliettt. Aku pesen pizza banyak nih dirumah! Ikutan makan yukkkkk", ternyata Devon muncul dengan mobil CRV-nya melewati Bagas dan Jasmina. Di sebelahnya ada Rania. "Jasminnnaaaaa, is that the boy number 1 or number 2?", tanyanya polos. Ya AAMPUNNNN Raniaaaa!!
Bagas tidak bisa menahan tawanya, "Ada apa dengan kalian?", ia melihat Jasmina sudah menepok jidatnya. "Awas ya Rania!!!"