3 Hari berlalu, Shiro, Ayato, Maika, touka dan Keiko beristirahat di bangunan yang mereka bangun sendiri.
Seele masih sibuk mengobati warga yang terluka.
Luka bakar, Coenubia tidak hanya memakai tubuh venena, namun, ia juga memakai sihir api milik venena.
"Selesai, Semuanya sudah selesai. Ah.. Tenaga ku.." Seele memegangi kepala nya. Ia memakai seluruh kekuatannya untuk menolong para warga di Nov saterica ini.
"Sebelum kembali.. Sepertinya aku harus beristirahat dulu di rumah dadakannya shiro." Seele terpaksa berjalan kaki.
Biasanya ia menggunakan sayap untuk berjalan, namun, Sayap malaikatnya itu harus menggunakan mana yang cukup besar, akhirnya... Ia terpaksa berjalan di atas tanah dengan kedua kaki indahnya itu.
Tinggal beberapa langkah lagi, ia akan memasuki pintu rumah dadakan shiro.
Namun
"AAKH!!!"
"Aku... i-ini.. bukan kehabisan mana... Ini... Keracunan mana... Ada.. yang sengaja.. Membuatku keracunan.." Kepala nya semakin terasa sakit.
Putri dari dewi tercantik itu perlahan kehilangan kesadarannya.
"S-shi...ro.."
BRUK!
Seele terjatuh di lantai kayu.
Bibir tipis nya mengeluarkan busa, terlihat jelas kalau racun yang bercampur dengan mana nya itu sangatlah berbahaya.
>Dalam Ruangan
"Nii, Aku liat nona seele dulu, dia.. memaksakan terlalu diri, 3 hari dia tak memakan apapun." Maika memakai sepatu nya.
"Ya, Kalau sudah, ajak dia ke sini, Aku khawatir kalau dia akan jatuh sakit." Sahut shiro dari dalam ruang kamar nya.
Maika lekas membuka pintu.
dan
"KYAAA!!!!"
Betapa kagetnya ia melihat tubuh di bawah pintu dengan busa yang terus mengalir di bibirnya.
"N-NONA SEELE?! NII!! SHIRO NII!!" Maika memanggil shiro dengan keras.
"Ada apa ma-Nona!" Shiro segera berlari menuju Seele yang tak sadarkan diri.
"aku masih merasakan kehidupan, dia... keracunan mana." Shiro mengambil sapu tangan dari saku celana nya dan mengusap busa yang keluar dari mulut seele.
"Ni, bawa dia masuk, aku akan membangunkan touka-san dan ayato-san." Maika berlari ke dalam.
"Apa yang terjadi padamu, nona seele." Shiro menggendong tubuh tak berdaya itu. Membawa nya masuk dan membaringkannya di ranjang dadakan ( :v )
"Shiro, bagaimana ia bisa keracunan?" Ayato datang dari pintu.
"Aku tidak tau, Maika menemukannya di depan tempat peristirahatan kita ini. Sepertinya, ada seseorang yang sengaja meracuni nya."
"Shiro-kun, Aku mencium bau makhluk hidup dari luar, yang jelas bukan manusia, ataupun binatang." Ujar touka.
"Aku pun merasakan kehadiran monster humanoid di sini, Aku akan membasmi nya, Shiro, Kau ikut." Keiko mengambil katana bermotif kelopak bunga sakura di tutupnya (Lupa nama)
"Baik." Shiro mengambil pedang taring naga kembarnya.
"Maika, Jaga nona seele." Shiro memakai Zirah Es Suci nya.
"Baik, nii."
>Nov Saterica
"Shiro, Ada apa?" Kunon menyadari kalau gerak gerik shiro dan keiko berbeda.
"Dewi, Nona seele keracunan mana, Saya yakin pelakunya ada di sini, saya merasakan hawa kehadiran monster humanoid." Keiko melirik ke arah kanan.
"DAN ITULAH MONSTERNYA!!!" Keiko melemparkan Pisau Lempar dari inventory nya menuju seorang wanita yang sedang berjalan.
"Keiko!"
CLEB!!
Pisau itu menancap di kepala Wanita itu.
"KEIKO! Apa apaan kau!"
"Diam!" Keiko mencabut katana nya.
"Lihat itu!" Keiko menunjuk wanita itu menggunakan katana nya.
Kepala wanita itu meleleh layaknya es yang mencair.
"A-apa apaan itu?!" Shiro dan dewi kunon terkejut.
"Dia adalah monster yang meracuni nona seele, Aku akan mengakhiri nya." Keiko melakukan Shukuchi, yaitu teknik melesat dengan sekali hentakan kaki.
SKILL: ISSEN
SRING!
Keiko membelah tubuh monster itu dengan skill issen nya.
"Sampah seperti mu, Tak sepantasnya melukai nona seele!"
"D-dengan semudah itu?!" Monster yang terlihat tangguh, mati dengan sekali tebasan, Keiko memang op.
"Jangan lengah, aku masih merasakan hawa kehadirannya." Keiko menyimpan pedangnya.
"Aku akan menggunakan skillku untuk mempertajam indra perasa ku, shiro, mendekatlah, tangkap aku saat aku mulai kehabisan mana." Keiko menutup mata nya.
SKILL: PENERAWANGAN
DEG!
."AAAAARRRHHHH!!!!!"
"Keiko!"
"Keiko!" Shiro dan dewi kunon terlihat kaget saat keiko berteriak kencang.
"Sial.. dia datang.. aura nya terlalu kuat.." Keiko bersandar di dada shiro yang menangkapnya.
"SIAPA?!"
"iblis..." Keiko sepenuhnya tak sadarkan diri.
"Itu... Coenubia!"
Shiro melihat sosok gadis kecil yang berjalan ke arahnya dengan 3 ksatria hitam di belakangnya.
"Coenubia... ksatria hitam... Kalian... Kau!!! LEPASKAN GADIS ITU!!!!" Shiro menunjuk Venena yang telah dirasuki itu.
"Sangat tidak sopan kau, Nona, izinkan saya memenggal kepala orang itu." Ksatria hitam wanita angkat suara.
"Diam, Felien, Aku yang akan mengurusnya." Venena tersenyum seram.
"Lama tak jumpa, Apa kabar? Semoga kau selalu diberi kesehatan, HAHAHAHA!!!!" Venena tertawa mengerikkan.
"BERISIK!!" Shiro melesat dengan pedang kembar di tangannya, namun.
"Lakukan."
SLASH!
"AAAAAKH!!!!" Suara seele.
"Nona seele!" Ksatria hitam itu menyayat dada seele dengan pedang bercahaya nya.
"KEPARAT!!!"
SKILL: THUNDER TWIN SWORD
JDAAAR!!!
Shiro melompat dan melemparkan pedang kembarnya ke langit sehingga menciptakan gemuruh yang mengerikan.
Darah mengucur dari tubuh Seele karena sayatan pedang milik ksatria hitam wanita itu.
Tak lama kemudian, Kepala serigala raksasa terbentuk dari petir dan melesat menuju para ksatria hitam.
SIHIR: DINDING API
Venena melindungi dirinya dan ksatria hitam dengan sihirnya.
"Nishikujou Shiro, aku akan mengembalikan makhluk setengah dewi ini, namun dengan 1 syarat."
"Apa?!"
"Serahkan pedang itu." Venena tersenyum licik.
"J-ja-jangan.. sh-iro..." Seele bersusah payah bicara sambil menahan rasa sakit yang amat itu.
"BUNGKAM MULUTNYA!!!"
"VENENA!" Shiro melemparkan pedang kembarnya.
"Bagus! Hahaha! Lepaskan dia!" Ksatria hitam bertubuh besar yang memegangi tangan seele itu melemparkan seele ke hadapan shiro.
"Kami permisi dulu, HAHAHAHA!!!!!!" Venena membuat gerbang hitam dan memasukinya sambil mengambil pedang kembar shiro.
"Nona!" Shiro berlari menuju seele yang tersungkur plus bersimbah darah.
"Sh-shiro... Tema...n..teman..mu.." Seele mengingatkan shiro akan teman temannya. Jika seele di bawa oleh ksatria hitam, itu berarti, ayato, maika, touka dalam bahaya.
"ASTAGA! Dewi, Aku serahkan nona seele dan keiko padamu, aku akan ke penginapan!" Shiro mengambil pedang Proto Clarity Rose putih miliknya sambil berlari dengan kepala dipenuhi pikiran.
"Bertahanlah!"