Chereads / UnHuman / Chapter 31 - #30 - Rapat Para Penguasa dan Perwakilan Ras

Chapter 31 - #30 - Rapat Para Penguasa dan Perwakilan Ras

Singkat cerita, pertemuan ini sudah hampir dimulai.

Ada suatu ruangan besar yang hampir tidak memiliki perabotan apapun, selain suatu meja bundar berwarna hitam, lengkap kursi khusus mengisi sisinya. Meski begitu, ini adalah ruangan megah yang masih setengah jadi, dan dalam renovasi perbaikan.

Ada beberapa orang yang duduk di atas suatu kursi, dan mereka semua menghadap satu meja bundar. Setiap dari mereka, memiliki seorang pengawal pribadi yang sengaja berdiri di samping tuannya.

Wickens seperti sudah tahu dengan sosok siapa saja yang ada di sana, dan dia tidak terlalu berkomentar banyak akan hal ini. Namun dia cukup terkejut dengan adanya satu kehadiran tidak biasa, itu karena adanya sang penguasa naga baru di sampingnya.

'Jadi begitu ... jadi mereka juga hadir, kah?' Benak Wickens.

Dari sebelah kanan Wickens, ada seorang wanita bersurai coklat yang duduk dengan gaya manisnya. Dia menyimpan aura misterius, dengan energi berskala tinggi.

Wanita bersurai coklat ini memiliki paras yang cantik. Kulit lembutnya begitu bersih dan putih berseri, kulitnya memancarkan pendar cahaya putih yang keluar dari luapan energi miliknya. Dia merupakan perwakilan ras, sekaligus ratu dari ras Hybrida. Namanya adalah, Treya.

Melihat fisik Treya yang menggoda, sulit bagi seorang pria bisa mengalihkan pandangan darinya. Lekuk tubuhnya menonjol di tempat yang tepat, dan lekuk tubuhnya langsing di tempat yang tepat. Sepasang sayap perak berkilau menjadikan punggungnya mahakarya terindah. Dia mengenakan gaun hijau daun, dan tampilannya lumayan terbuka. Dari area buah dada sampai ke batang lehernya, terselimuti bulu lembut nan halus, menambah kesan keimutan sang ratu satu ini.

Sementara sosok pengawalnya, merupakan seorang wanita berparas serius dan garang. Meski begitu, dia sangatlah cantik. Dia mengenakan seragam maid, dan ada suatu ekor binatang yang melambai-lambai dari balik rok lipatnya.

Bersebelahan langsung dari arah kanan Treya, seorang pria berambut hitam tampak sedang memandangi sekitarnya dengan sorot mata yang tajam. Pria ini adalah, Aberama Gold. Dia merupakan perwakilan dari ras Half-Human. Ini adalah ras manusia setengah dewa yang menghuni dunia bawah (Agartha).

Aberama Gold memiliki tampilan modern. Dia mengenakan setelan seragam hitam, lengkap lapisan mantel berwarna legam. Manik emas pada lingkaran pupil matanya, seperti bergerak dan berkilau. Aberama kemudian bergumam,

"Hmm ... ini pertama kalinya aku melihat wajah dari ras baru setelah ratusan tahun tidak muncul ke permukaan, sepertinya dunia sekarang telah berubah banyak."

"Guru, aku merasakan aura dari energi yang sama dengan tuan besar. Dia berdiri di sebelah kakek tua itu," bisik pengawal Aberama ke telinganya.

Pengawal Aberama adalah seorang pemuda berambut hitam, dan mengenakan setelan kemeja hitam, itu adalah setelan seorang 'Butler' dengan ciri khas modern.

"Ah, aku juga melihatnya." Aberama menyipitkan matanya saat melihat seorang pemuda yang berdiri di seberangnya.

Tenwuu-Ra tampak merinding ketika dilirik oleh Aberama Gold, ia sekilas merasakan fluktuasi energi lebih besar darinya. Aura berwarna emas yang terpancar dari sosok itu sangatlah mengerikan. Jika ia bandingkan, mungkin Aberama setara dengan seratus ahli sihir dari bangsanya. Tenwuu kemudian bergumam,

"Dibandingkan dengan kami semua yang ada di dalam ruangan ini, sosok Aberama Gold mungkin adalah yang terkuat! Entah kenapa kalau aku merasa aura orang itu terlihat mengerikan dan berbahaya! Seperti inikah aura ras dari penghuni dunia bawah!?"

Tenwuu-Ra berkeringat dingin karena merasakan ancaman dari tatapan tajam Aberama Gold.

Tepat di samping Tenwuu-Ra berdiri, ada seorang pria bersurai putih yang memegang tongkat. Dia duduk di kursinya, dengan otot tubuhnya yang gemetaran. Dia merupakan perwakilan sekaligus tetua ras penyihir, namanya adalah Enwuu. Saking renta dan tuanya dia, bergerak sedikit saja punggungnya akan sakit. Bahkan walaupun dia diam, tubuhnya akan tetap gemetaran.

Bersebelahan tempat duduk dengan Enwuu, ada seorang pemuda tidak biasa yang memiliki raut wajah menyeramkan. Rambut legamnya begitu suram, dan terpotong acak-acakan. Sorot matanya yang berwarna hijau, tampak begitu tajam. Pada sisi pelipisnya, ada dua buah sepasang tanduk memanjang naik ke atas, ujung tanduk itu begitu tajam dan juga lancip.

Pemuda berambut suram ini memiliki ekor naga yang melambai-lambai dari balik pinggulnya. Kulit tubuhnya terlapisi sisik legam berkilau, dengan ketebalan sekeras baja. Jika dirinya mau, ia bisa bertransformasi menjadi naga kapan saja.

Walau parasnya kelihatan sangar, nyatanya ekspresinya begitu malas dan ngantuk. Sedari dia duduk di sana, ia selalu bersandar ke telapak tangannya yang menyangga sisi wajahnya. Pemuda ini bernama, Britery. Dia merupakan penguasa para naga dari era ini, dan menjadi perwakilan ras Demian.

Seorang pria bersurai legam yang menjadi pengawal Britery, memiliki aura tegas dan penuh tanggung jawab. Namun parasnya memang tetap terlihat menyeramkan. Pada punggungnya, tersimpan sayap naga tipis seperti kelelawar.

Berseberangan tempat duduk dengan Britery, ada sang kaisar dari negeri ini. Dia jugalah perwakilan ras umat manusia, dan pemimpin rapat besar kali ini, dia adalah Ichariuz Athilla. Setelah sang kaisar melihat adanya bukti keberadaan ras selain mereka, ia awalnya sangat terkejut dan tak sanggup berkata-kata. Dia sadar akan betapa lemahnya ras manusia selama ini jika harus ia bandingkan dengan mereka.

Namun, dia adalah sang kaisar dari negeri ini. Dia punya peran dan tanggung jawab besar karena telah mengadakan rapat ini. Cepat atau lambat, dirinya tetap harus buka suara dan menyampaikan semua alasannya menyuruh mereka hadir ke tempat ini.

Setelah mengesampingkan semua keraguan, dan kerendahan hatinya. Ichariuz berdiri dengan cepatnya, seraya kedua tangannya menggebrak atas meja. Secara refleks, Ichariuz menghantamkan jidatnya ke meja, dan menimbulkan bunyi hantaman yang nyaring.

"Aku! Sang kaisar, Ichariuz Athilla! Salam kenal! Untuk sebentar, aku terpikirkan betapa lemahnya kami setelah melihat kalian semua hadir di sini! Karena itu, aku ingin sekali mengucapkan hal ini ... sungguh aku berterima sebesar-besarnya untuk kalian semua karena telah mau menyempatkan diri dan hadir dalam pertemuan ini!"

Ichariuz tanpa sadar menundukkan kepalanya, membuat semua orang di dalam ruangan terkejut melihat tindakannya.

"Hmmm ... angkat kepalamu, Manusia." Wicken menegur Ichariuz seraya menunjukkan jarinya. Bahkan suara teguran itu terdengar begitu halus dan lembut.

"Tidak seharusnya manusia sebagai ras pertama di dunia ini menunjukkan rasa hormat seperti itu, aku sedikit tersanjung." Suara Treya begitu lembut dan menggoda. Dan ia memejamkan sebelah matanya seraya mengatakan itu.

Aberama hanya memejamkan matanya sekali, dan tidak memberikan tanggapan apapun. Sementara Britery hanya bisa melongo, dan matanya menunjukkan rasa kekaguman.

Romhean Cartez yang mendampingi sang kaisar ikut terkejut atas sikapnya barusan.

"Jadi seperti ini kah para perwakilan dan penguasa ras? Mereka terlihat berbeda. Meski tampilannya mirip seperti seorang manusia, ada beberapa perbedaan signifikan dari wujud mereka. Hanya tuan Aberama Gold yang benar-benar terlihat mirip seperti seorang manusia. Namun, auranya terasa sangat menyeramkan. Ini menjadi kali pertamanya aku bisa melihat ras lain selain manusia, di mana saja mereka selama ini bersembunyi? Tanpa bantuan tuan Enwuu, kami mungkin tidak akan pernah tahu akan keberadaan mereka." Suara benak Romhean Cartez.

Ichariuz kembali mengangkat kepalanya, dan dia terlihat seperti ingin menangis karena terharu.

"Kalian ...."

Setelah mengesampingkan kembali emosi harunya, Ichariuz melanjutkan,

"Selama ini aku tidak pernah mengetahui apapun tentang adanya keberadaan kalian di dunia kami. Tapi kali ini, aku bisa meyakinkan diriku bahwa kalian memang nyata. Namun, aku terpikirkan satu hal ... ke mana saja kalian selama ini? Ke mana kalian saat kami para umat manusia berperang melawan Unhuman?"

Semuanya terdiam dalam keheningan. Mereka semua tentunya sudah punya jawaban atas pertanyaan Ichariuz, namun bagaimanapun juga tanggapan mereka akan sangat melukai perasaan umat manusia. Terkecuali Britery, dia malah terlihat bingung.

"Unhuman?" Britery bergumam dengan wajah polosnya.

"Anu, tuan Ichariuz! Sebenarnya, Unhuman itu apa?" Britery mengacungkan tangan kirinya saat melontarkan pertanyaan. Dan posisi tangan kanannya masih menyangga sisi wajahnya.

"Hehh?"

"Hah?"

"Hmm?

Perhatian semua orang sontak teralihkan ke arah Britery. Dia tampak bingung selagi menggaruk dahinya dengan tatapan bosan.

"Aku baru saja terbangun dari hibernasiku, lho. Aku benar-benar tidak tahu-menahu tentang perkembangan dunia selama dua ratus tahun terakhir. Ah! Apakah sosok kaisar tirani dari kekaisaran Yunani Barat masih berkuasa? Harusnya dia mengabariku kalau ada perang besar, karena aku melihat adanya tumpukan mayat yang berhamburan di area gerbang Selatan," kata Britery masih dengan polosnya.

'Ternyata naga itu sangatlah ceroboh, ya?' gumam Wickens seraya tertawa dalam hatinya.

"Uhumm!"

Setelah sang pelayan Britery berpura-pura batuk untuk mengalihkan perhatian, dia langsung berbisik ke telinga tuannya,

"Tuan Britery, sebenarnya Unhuman itu adalah ras baru dari hasil darah Iblis. Unhuman pertama, terlahir di wilayah Eropa, dan memulai pembagian darah Iblis ke setiap manusia. Dalam sekejap saja, separuh populasi manusia berubah menjadi Unhuman. Harusnya anda membaca isi surat undangan tadi terlebih dahulu sebelum pergi."

"Hoah! Jadi begitu? Wakil ajudanku memang bisa diandalkan! Kerja bagus! Aku akan membawakanmu persembahan terbaik sebagai hadiah dariku! Baiklah, kau bisa lanjutkan, tuan Ichariuz!"