Jendra
14.30
Maaf gak bisa anterin pulang..
Ada urusan, pulang sendiri ya..
Naik taksi kalo udah sampek rumah kabarin.. đź’ž
From : me
14.42
Iyaa..
"lid.. Gimana? Jadi kan kerja kelompoknya? " tanya nadia
"anjirr.. Gue lupa.. Heheh.. Iya jadi2". Jawab lidya
"yaudah yuk".
Lidya dan nadiapun berjalan pelan menuju parkiran dan menunggu jody dan rasya untuk berangkat.
"bahan bahannya udah kebeli semua kan nad ?" tanya lidya pada nadia
Mendengar pertanyaan lidya, nadia menepuk jidatnya keras kemudian menampilkan senyum lebarnya.
"astaga gua lupa lid.. Wkwk" jawab nadia terkekeh
"gimana mau ngerjain bahannya aja gak ada .. Dasar lo.. " jawab lidya gemas
"emang apa aja yang belom kebeli?" tanya rasya yang tiba tiba sudah berada di samping lidya
"semuanya heheh" jawab nadia dengan rasa bersalahnya
"astagaa" jawab lidya dan rasya serempak
"guysss jadikan kerja kelompok di rumah gue?" tanya jody baru datang di samping nadia
"jadi.. Tapi bahan nya belom kebeli" jawab lidya
"yaudah lo beli aja lid sama rasya. Nad lo ikut gua pulang aja nyiapin yang lainnya" jawab jody menenentukan, jody sangatlah tegas dan bijaksana tak heran jika dia menjadi anggota osis dan ketua kelompok mereka.
"oke yuk sya". Ucap lidya menyetujui
Rasya pergi dengan lidya menggunakan motornya untuk membeli perlengkapan kerja kelompoknya.
"sya.. Kita beli di gramed ya.. " ucap lidya
"iya lid". Jawab rasya
Lidya memakai helm yang diberikan rasya dan menaiki motornya yang cukup tinggi. Setelah berusaha keras akhirnya lidya bisa naik ke atas motor rasya.
"pegangan .. Ntar jatoh" ucap rasya
Lidya pun refleks berpegangan pada tas punggung rasya.
"udah hehe". Jawab lidya dengan kekehannya
"kebiasaan... Dasar " ucap rasya mengetahui lidya hanya berpegangan pada tas punggungnya
Setelah membeli perlengkapan mereka dengan perdebatan panjangnya dengan rasya akhirnya mereka pergi ke rumah jodi.
"jod.. Ni udah kebeli yuk lah kerjain biar cepet selese" ucap lidya
"yaelah ntar dulu napa .. Nyante dulu..Nih " ucap jodi sambil membawa es jeruk dan beberapa kue
"woaaahh mantabb" ucap rasya langsung meminum es
"giliran gini gercep lo sya" ucap lidya
"yee.. Kalo ini mah beda lid.. " jawab rasya enteng
"emang kenapa si rasya lid?" tanya jodi penasaran
"tadi waktu digramed gue ngambil kertas warna pink katanya kayak cewek banget, ambil biru katanya jelek, gue ambil kuning eh dia bilang 'jangan itu napa kayak tai' " cerocos lidya
"Hahahha.. Parah lo sya " gelak jodi
"wkwkkwkk .. Ngeselin lo sya" ucap nadya
"giliran gue suruh dia milih sendiri eh malah gak mau malah pergi terus bilang 'lo aja deh lid gue gak bakat' kan anjirr" ucap lidya
"peaacee lidd.." jawab rasya sambil menampilkan gigi putihnya
"wkwkwkw .. Untung bukan gue tadi yang beli sama rasya .. Wkwkk" ucap nadya bersyukur
"Udah yukk kita kerjain ntar kemaleman" ucap jody
Akhirnya mereka mengerjakan dengan khidmad. Dengan pembagian nadia dan rasya membuat konsepnya di kertas manila sedang jodi dan lidya membuat detail penjelasannya di laptop
Sedangkan ditempat lain..
Jendra sedang break setelah latihan basket besama teamnya.
"mulai sekarang kita bakal latihan setiap seminggu 2 kali dan latihan setiap 2 hari sekali di minggu terakhir kita tanding" ucap jendra sebagai kapten kepada teamnya
"siapp" ucap mereka serentak
"oke .. Udah dulu latihannya hari ini, kalian boleh pulang" ucap jendra kemudian berjalan menuju kursi samping lapangan, meminum dan mengelap keringatnya lalu memasukkan perlengkapannya ke dalam tas.
"ehh jend.. Tumben lo gak bareng pacar lo" ucap reno memancing jendra
"iya.. Gue suruh dia pulang dulu.." jawab jendra sambil mengangkat tas nya.
"yakin lo dia pulang? Soalnya tadi gue liat dia jalan sama cowok pakek motor waktu gue jalan ke sini tadi" ucap reno mengadukan apa yang ia lihat
Setelah mendengar hal itu, aura jendra seketika berubah menjadi suram. Matanya berkilat marah, semua orang menatap jendra merinding. Mengetahui bahwa jendra benar benar marah sekarang membuat mereka berlahan beringsut mundur.
" shitt!! ". Umpat jendra langsung mengambil hp nya, menelpon nomor sang gadis yang ternyata tidak aktif membuatnya menggeram marah.
Setelah itu ia mengetikkan pesan entah pada siapa tak lama masuk pesan yang mengirim beberapa foto lidya bersama rasya naik motor sampai foto jodi dan lidya yang tertawa bersama dengan jarak yang cukup dekat.
Dukk.. Ctarr
"Brengsek!! ". Geram jendra
Jendra menendang pot besar dihadapannya sampai pecah berjalan menjauh dengan wajah memerah menahan marah dan tangan yang terkepal seolah siap memukul.
"astagaa.. Tuhh anak gapapa.. Kok gue serem ya" ucap reno sambil mengelus dadanya kaget
"gilaaa.. Jendra serem kalo marah.. gak bayangin gue jadi lidya". Ucap kenan
Jedra melajukan mobilnya dengan kecepatan diatas rata rata ke rumah lidya tak peduli dengan umpatan orang lain pada dirinya. Ia benar benar ingin memberi pelajaran pada lidya sekarang agar gadisnya tau konsekuensi apa yang akan dia dapatkan karna telah jalan bersama lelaki lain di belakangnya.
Sepertinya sikap lembut yang ia tampilkan akhir-akhir ini membuat lidya menjadi lebih berani. la akan membuat lidya seperti sebelumnya agar gadisnya itu tau posisinya seperti sebelumnya.
"dimana lidya?!!"Â teriak jendra saat masuk di dalam rumah lidya
Tanpa malu dan sopan santun jendra masuk dan berteriak marah ke arah orang tua gadisnya karna mereka bawahan papanya. Ia tidak takut karna mereka tunduk dan patuh pada keluarganya, bahkan jika bukan karena keluarga jendra. Keluarga gadisnya tidak akan seperti sekarang.
Bahkan gadisnya saja tidak tau hal itu.
"nak jendra.. Maaf lidya belum pulang" jawab ayah lidya hati-hati sambil mengeratkan tautan tangan istrinya.
"arhhhhggg" teriak jendra lalu berlalu keluar tanpa mengucapkan satu katapun
Jendra marah memukul stir kemudi kencang seolah bisa melampiaskan amarahnya.
----------------------//-------------------------
"haduhhh.. Gila capek banget rasanya".
Lidya langsung berbaring diatas ranjang sambil menghela nafas panjang.
"gue kyak kelupaan sesuatu? Tapi apa ya? Dompet? Hp?.. ". Gumam lidya
Sambil mengecek benda yg ada di dalam tas nya memastikan tidak ada yang tertinggal.
"aman".
Mengambil hp dan mulai mengaktifkannya. Terkejut saat hp nya muncul banyak notifikasi dari seseorang.
Jendra
16.30
Dimana? Udah sampek?
Sayang?
Hey.. Jawab telfon ku..
Lidya
Hei sayang
Jendra calling (57)..
"halo? ". Ucap lidya
"kamu kemana aja! ". Bentak jendra disebrang sana
Apaan sih baru diangkat langsung marah-marah gak jelas'. Batin lidya
"baru pulang dari rumah temen habis kerja kelompok". Jawab lidya
"udah puas jalan-jalannya sayang.. Hmm..". Ucap jendra penuh penekanan
"apaan sih? Aku gak jalan jalan aku kerja kelompok sama temen aku ". Ucap lidya
" kamu mau aku habisin dia hmm". Kata jendra
".."
"JAWAB!! ". Bentak jendra lagi
"jend jangan bahas sekarang ya.. Aku capek " jawab lidya sambil memijat pelipisnya
Tuut..
Seandainya ia tau jika perbuatannya membuat siempunya marah, tak sabar ingin memberikan hukuman pada gadis yang berani mengabaikannya.
Tring..
Jendra
21.00
Udah berani kmu sayang..
Tunggu akibatnya besok..