Apakah Kamu pernah rekerasi ke air terjun? di beberapa air terjun Kamu dapat naik ke beberapa level ketinggian air terjun tersebut tapi ada satu hal tentang naik ke level ketinggian yang lebih tinggi yaitu kalau naik saja susah maka turun akan lebih susah,sama seperti menerbangkan pesawat,Aku yakin menerbangkan pesawat lebih mudah dari mendaratkan nya,ya...memang kebanyakan hal di dunia ini lebih mudah saat memulai dari pada mengakhiri nya.
"Eh, Kak Veni sama Anggi baru datang"ucap anak pemilik kedai,
"Eh,Aris,Ayah mana?"tanya Veni,
"Di dalam,Kakak mau pesan apa?"tanya Aris,
"Nasi goreng aja kayak biasa,dua porsi ya"ucap Veni.
Aris pun masuk ke dalam rumah dan hilang dari penglihatan.
"Kok Kamu bisa pingsan sih Nggi?"tanya Veni,
"Gak tahu juga,tiba-tiba pas sampai di depan tiba-tiba pusing,terus di ruang tamu kaki gak kuat terus jatuh"ucap ku,
Aku dan Veni bercakap-cakap cukup lama,membicarakan masalah di kampus,ke uangan dan Aldi dan puisi-puisi nya.Veni bilang kalau saja Aldi masih hidup mungkin ia sudah jadi penulis terkenal dan mungkin puisi-puisi nya sudah jadi materi bab puisi di kebanyakan buku pelajaran bahasa indonesia menggantikan puisi-puisi yang tiap cetakan di ulang dan sangat sulit jika sudah muncul di soal ulangan.Setelah selesai makan,Kami kembali ke rumahku,
"Anggi,Kamu tinggal sama Aku aja,takut nya Kamu kenapa-kenapa lagi"ucap Veni khawatir,
"Gak usah,Aku nggak apa-apa kok"ucapku menenangkan Veni.
Aku berjalan tenang kembali ke rumahku,mulai mencoreti kembali tanggal di kalender yang sebelum nya selalu lupa untuk kulakukan,tersisa sembilan hari sampai peringatan kematian Aldi,berarti dari sekarang Aku harus menghitung-hitung apakah bisa ke makam nya di hari itu,buket bunga apa yang harus ku bawa dan banyak lagi.Malam itu Aku baru teringat kalau Aku harus beli sebuah buku untuk materi mata kuliah besok dan segera melihat peta digital toko buku mana yang terdekat jadi Aku tidak terlambat besok.
. . .
Aku menyusuri rak demi rak di toko buku ini tapi tak kunjung ku temukan buku yang kucari,apa Aku salah mencatat judul buku itu?
"Lagi mencari buku ini ya?"tanya sebuah suara dari belakang ku,
Aku menoleh dan melihat buku yang di sodorkan nya,dan entah kenapa wajah nya tidak asing bagiku.
"Halo,Kita ketemu lagi"ucap lelaki itu,
"Kamu yang di kereta ya?"tanya ku,
"Bukan hanya itu,ternyata Kita se-fakultas"ucap nya,
Aku kaget,apa benar?
"Kamu mencari buku untuk mata kuliah Pak Afif bukan?"tanya nya,
seperti nya Dia benar-benar satu fakultas denganku,
"Namaku Mikhael,nama mu?"tanya nya sambil menyodorkan tangan,
"Anggi"ucapku sambil membalas jabat tangan nya,
"kalau begitu ambil saja buku ini"ucap nya memberikan buku itu,
"Lho,Kamu bagaimana?"tanya ku,
"Tenang,Aku sudah punya buku nya"ucap nya,
"Lalu kenapa Kau ke toko buku?"tanya ku,
"Sebenar nya Aku punya hobi yang sama dengan mendiang teman mu,lalu melihat mu kebingungan mencari buku ini Aku langsung ikut mencari buku itu juga"ucap nya,
"Mau sekalian ku antar?"tanya nya,
Aku menatap nya dengan sedikit curiga,
"Tenang,Aku tak bermkasud apa pun kok"ucapnya.