Dalam beberapa hari,selain hari peringatan Aldi,besok nya langsung di sambut oleh tahun baru Cina.Aku memang bukan seorang keturunan Cina,Aldi pun tidak,tapi Veni yang punya jawaban berbeda atas hal itu,Dia itu seorang keturunan Cina yang sangat kental adat nya,kalau Kalian masuk ke rumah nya akan sangat kental suasana nya,setiap tahun ia pasti memintaku untuk menemani nya ke pecinan terdekat untuk sekedar menonton pertunjukan-pertunjukan hebat di sana,atau menjelajahi kuliner di sana walau tak semua boleh kunikmati.
"Anggi,tahun ini cuma Aku sama Kamu lagi yang ke pecinan?"tanya Veni sore itu di kedai nya Aris,
"Ya...mau sama siapa lagi? memang nya Kamu gak ada teman?"tanyaku balik,
"Ada sih...tapi Mereka kan juga merayakan di tempat lain"ucap Veni,
"Aku juga gak ada teman dekat di kampus,jadi gak bisa ajak siapa-siapa lagi"ucapku,
"Nanti Aku cari orang deh,kan sebelum tahun baru Cina hari peringatan Aldi,nanti Aku ajak aja yang mau mengantarku hari itu"ucapku memberikan ide,
"Oke,terima kasih ya,Nggi"ucap Veni.
Aku sebenar nya ada ide untuk mengajak Mikhael tapi dia kan belum terlalu dekat denganku dan Aku pun tidak tahu betul dia orang nya bagaimana,tapi kalau memang Dia nanti yang mengantarku ke makam nya Aldi ya...tidak mengapa.
"Oke,Aku ikut"ucap Mikhael esok nya,
"Serius,Kita kan baru kenal, kok Kamu dengan mudah nya mau ikut?"tanyaku,
"Apa salah nya,Aku juga tidak ada acara,dan kalau nanti Kamu tidak bisa ke makam nya Aldi untuk memberi bunga atau Kau tidak bisa menemani Veni untuk ikut tahun baru Cina nanti,Aku bisa Kau andalkan"ucap Mikhael,
"Baiklah,tapi jangan terlambat ya"ucapku mengingatkan,
"Aku bertaruh Kau lah yang telat"ucapnya.
. . .
Dan benar saja keesokan nya Aku lah yang terlambat,alasan nya sulit di mengerti tapi memang benar ada nya,Aku tak bisa tidur semalam-an.Mikhael hanya tersenyum melihatku berlari ke arah nya,senyum nya benar-benar mengindikasikan bahwa Dia menang taruhan.
"Ayo masuk"ucap nya sambil menunjuk ke dalam mobil.
Aku pun masuk dan sepanjang perjalanan Kami berbincang-bincang hingga akhir nya Kami sampai pada suatu topik paling menyedihkan,
"Kenapa Veni tak merayakan tahun baru Cina bersama keluarga nya?"tanya Mikhael,
"Kau tahu,akan sedikit menyedihkan bercerita tentang ini.."ucapku memulai cerita,
"Veni adalah anak bungsu dari lima ber-saudara,memang sejak kelahiran anak tertua keluarga mereka hubungan dalam keluarga tidak begitu harmonis,mereka semua memiliki sifat yang paling menyebalkan untuk Kau miliki dalam sebuah keluarga.Ayah nya adalah orang yang tidak mau salah,Ibunya adalah orang yang keras kepala,Kakak-kakak lelakinya adalah orang yang memiliki kedua sifat tersebut,dan sayang nya Veni hanya mewariskan sifat Ibunya yang sangat lemah lembut,tapi satu hal tentang Ayah nya yang membuat cerita ini menyebalkan adalah ia adalah orang yang sarkastik....
"Suatu hari terjadilah perkelahian antara kedua orang tua nya,seperti biasa Ayah nya mulai memaki Ibunya dengan kata-kata yang menyakitkan hingga Ibu nya menangis,Kakak nya yang paling tua pun menegur Ayah nya dengan merebut rokok yang tengah di hisap ayah nya lalu membuang nya,terjadilah perselisihan antara anak dan Ayah itu,mulai terdengar teriak-teriakan dari mereka berdua,Veni kecil hanya bisa mendengar sambil mencoba sekeras-keras nya menutup telinga nya,menutup mata nya dan mulai menitikan air mata,hingga dari saat itu keluarga tersebut tidak lagi bisa di sebut 'keluarga',melainkan hanya 'kumpulan orang dalam catatan sipil yang terdaftar sebagai keluarga'"ucapku bercerita,
"Ooo..Aku mulai merasa bersalah karena sudah bertanya"ucap Mikhael,
"Baiklah,Kita telah sampai"