Chereads / Cintanya Cinta / Chapter 7 - Cinta, Cintaku...

Chapter 7 - Cinta, Cintaku...

Rayhan bangun seperti biasa, semalam ia tidur dengan nyenyak dengan mengimpikan Cinta. Rayhan sudah membulatkan tekad untuk mengejar Cinta. Rayhan akan mencari cara untuk mendapatkan nomor kontak Cinta.

Pucuk di cinta ulam tiba. Danil menyampaikan Rayhan harus segera ke kantor Sueb. Kantornya sedang dalam keadaan genting, 'Kiddoz Studio' milik Cinta. Rayhan berharap berjumpa dengan Cinta. Ternyata hanya Sueb yang menyambutnya. Rayhan langsung bergumul dengan virus yang menyerang sistem Kiddoz Gamer. Dengan kegeniusan Rayhan, ia langsung dapat memenangkan peperangan di pukul 11 siang.

'Apakah Tuhan memang berpihak padanya sehingga virus menyerang bertepatan dengan keinginanku mendekati Cinta, dengan begini tak perlu mencari alasan untuk meminta kontak Cinta', Rayhan bertanya-tanya dalam hati.

Setelah virus diatasi, Rayhan segera berpamitan undur diri dengan alasan harus ke kampus karena ada kelas di pukul satu siang. Sueb mengundang Rayhan untuk makan malam di Millenium Hotel malam ini pukul tujuh malam. Tentu Sueb mengatakan bahwa Cinta yang mengundangnya sebagai bentuk ucapan terima kasih.

Hati Rayhan melompat kegirangan. 'Ah... Mimpi apa aku semalam, sungguh Tuhan berpihak padaku..., sungguhkah Cinta adalah istriku nantinya ya... Tuhan... Sungguh kubersyukur padaMu... ' dalam hati Rayhan memanjatkan puji syukurnya, ia menganggap kejadian hari ini adalah berkah dari Tuhan.

Ruang VVIP Magnolia, Hotel Millenium, malam hari, pukul tujuh kurang lima menit. Duduk dengan gelisah, Rayhan berpakaian formil, berjas hitam, kemeja putih tanpa dasi, mata elang dan rambut ikal hitam menambah ketampanan elegan penampilannya. Ia berupaya tenang menunggu dengan asyik sibuk dengan HP-nya.

Empat menit kemudian, seorang wanita bercelana pendek berbahan kulit, berkaus hitam dengan gambar tengkorak besar tepat ditengah kaos, boots hitam membawa tas ransel dengan aplikasi tengkorak. Cinta memakai riasan wajah Gothic. Bibir ranum mungil berwarna hitam dan mulut tak berhenti mengunyah permen karet.

Mulut Rayhan tak sadar menganga melihat Cinta. Bagi Rayhan, Cinta tetap cute walau berdandan Gothic. Cinta sudah merasa yakin Rayhan akan ilfil (ilang filing) melihat rupa Cinta, namun diluar dugaannya ia hanya menganga terkejut namun setelah itu, dengan gantle Rayhan berdiri menarik kursi untuk Cinta duduk.

Cinta duduk, memesan menu set termahal dan sibuk dengan HP-nya. Rayhan memesan salad udang buah, corn soup, wagyu steik, almond pudding dan anggur merah. Suasana canggung. Rayhan mencoba memecah keheningan.

'Cinta, kegiatan kamu sekarang apa saja?' tanya Rayhan.

'Susun skripsi' Cinta menjawab Rayhan dengan sikap tak perduli.

'Cinta, kamu kenal Jeana?' Rayhan berusaha menarik perhatian Cinta dengan topik yang berbeda.

'Kenal, kamu mau nomor kontaknya? Catat ya...' jawab Cinta belum selesai bicara Rayhan segera memotong perkataannya.

'Nomor kontakmu saja...' Rayhan siap memasukkan nomor Cinta ke dalam HP-nya. '089989989999' jawab Cinta.

'Eh... Itukan nomor gue.. Kenapa jadi gue menyebutkan nomor gue sendiri... Kurang asem poker face ini bikin gue menyebutin nomor gue bukannya nomor Jeana...' gerutu Cinta dalam hati.

'Oke... Aku sudah missed call ke kamu... Di save ya... Oh, aku Lime kamu saja ya..., done...' Rayhan puas banget menambah kontak Cinta dengan demikian ia dapat menelusuri semua mengenai Cinta di jejaring sosial.

'Oke...' jawab singkat Cinta.

'Fixed segera gue posting kontak dia dijejaring sosial gue, berikut fotonya, biar dia terganggu... Hahahhahaaa...' puas sekali Cinta membayangkan ekspresi Rayhan jika nanti Cinta menyebarkan nomor kontaknya ke teman-teman kampusnya.

'Jangan coba-coba menyebarkan nomor kontakku ke teman-temanmu... Aku akan membuat kontak mereka terkena virus jika mereka berani menghubungiku, menambah teman di "Kawan" ataupun Lime milikku.' Rayhan memberikan peringatan dengan nada dingin kepada Cinta.

Cinta terperajat, tak menyangka rencananya langsung berantakan. Bagaikan bunga layu sebelum berkembang. 'Brengsek... Kok dia bisa tahu pikiran gue..., ah, pasti hanya ancaman kosong... Biar aja... Nanti malem tetep gue sebarin... ' Cinta bertekat di dalam hatinya.

'Jangan pikir aku gertak sambal. Kamu mau mencobanya?' lanjut Rayhan.

'Astagaaaa... Poker face ini... Kenapa juga dia tahu pikiranku... Mengerikan... Lebih baik segera pulang setelah makan...' Cinta berusaha menutupi kegelisahannya. Cinta berdiri dan pamit ke toilet.

'Cinta... Cintaku... Kamu pikir kejeniusanku hanya legenda. Aku juga ahli dalam membaca pikiran orang. Cinta, Cintaku... Kamu pasti akan berakhir dalam pelukanku. Kamu tidak akan bisa kemana-mana....' ujur Rayhan dalam hati, sudut mulutnya naik sedikit.