Sore hari, di rumah pantai Cinta. Gandaria bersiap di kamar mereka masing-masing. Waktu berlalu dengan cepat, tibalah waktu berkumpul sebelum menuju rumah utama. Gandaria berkumpul di depan rumah Cinta. Ketika Cinta muncul, sungguh menakjubkan. Wajah Cinta terlihat fresh dan natural, sembab dimatanya hilang tak berbekas. Sungguh ia tak salah pilih mengundang Bubah Alvion.
Mutiara berkualitas sempurna dengan desain bunga menghiasi telinga dan leher jenjang Cinta manambah aksen elegan penampilan Cinta. Rambut Cinta tergerai indah, aksesoris jepit mutiara berbaris rapi berselang-seling dengan berlian tersemat di rambutnya, menambah aura elegan penampilan Cinta.
Cinta mengenakan off shoulder long dress rose gold bertaburkan berlian di daerah pinggang sampai ke pinggulnya yang ramping, tubuh sintalnya semakin menonjol, warna rose gold gaunnya tambah memancarkan kecantikan kulit Cinta. Gaun yang dikenakannya adalah karya desain terkenal di negeri E, karya Johnny Andrian sudah mendunia. Gaun pesta biasa saja harganya mencapai lima juta rupiah. Gaun yang dikenakan Cinta pastilah diatas dua puluh juta rupiah.
Jeana begitu iri melihat gaun indah yang dikenakan Cinta. Namun ia ingat betapa Ellios memujanya di candlelight dinner dua hari yang lalu. Jeana mengubur rasa irinya. Cinta, kamu boleh memiliki harta dan kasih sayang dari kakak-kakakmu yang berlimpah namun hati Ellios adalah milikku, ujar Jeanna dalam hati. Lagi pula, Cinta hari ini akan mengumumkan pertunangannya maka sudah dapat dipastikan Ellios hanyalah miliknya seorang.
Target Jeana sesungguhnya adalah Rayhan, ia tak dapat menahan dirinya. Jeana ingin menjadi nyonya Rayhan. Pria yang begitu gagah, tampan dan kaya. Sungguh sempurna. Sikap Rayhan yang dingin merupakan keunggulan tersendiri. Jeana telah mabuk kepayang dibuatnya. Baginya Ellios adalah selingan yang menyegarkan seperti hidangan, Ellios adalah makanan pembuka, Rayhan adalah makanan utama yang akan memuaskan jiwanya. Jeana tidak pernah perduli perasaan Ellios. Jeana sudah terbiasa dengan sanjungan para pria yang memujanya. Toh Ellios yang dengan suka rela selalu menyerahkan dirinya... Jeana tak sabar lagi melihat ekspresi Cinta nanti ketika melihat Ellios datang dan berdansa dengannya.
Jeana berpikir kemungkinan besar Cinta akan bertunangan dengan rekan bisnis kakak-kakaknya. Tidak terbersit sedikit pun kemungkinan tunangan Cinta nantinya adalah Rayhan. Jeana segera tersenyum manis mengingat rival untuk menaklukkan Rayhan berkurang satu. Sebelumnya Jeana dapat merasakan poker face menunjukkan sedikit tertarik pada Cinta. Ia teringat bagaimana mata elang itu memandang tajam pada Cinta dan bagaimana Rayhan mengenalkan dirinya pada Ellios. Ia sempat was-was, ia tidak berharap mangsanya menjadi tawanan Cinta. Tak terduga ternyata Tuhan berpihak padanya. Hari ini Cinta akan bertunangan, sungguh luar biasa, hatinya puas mengingat hati Ellios adalah miliknya dan Rayhan dapat ia kejar dengan leluasa.
Acara pemberkatan di tepi pantai berjalan dengan syahdu. Tepat saat sunset di pinggir pantai, Rose dan Basil mengucapkan janji suci dihadapan pendeta, disaksikan handai tolan, mereka mengikat janji setia sampai akhir hayat nanti. Upacara pemberkatan hanya dihadiri saudara dan sahabat terdekat dari kedua pihak pengantin.
Tamu undangan yang lain akan hadir di pukul delapan malam. Para wartawan yang meliput sudah berkumpul di lobby rumah utama keluarga Tohir. Pesta keluarga anak konglomerat kota J dan kota M bagaikan magnet menarik media massa untuk meliput pesta akbar ini. Bagaimana tidak, Rose adalah anak tertua dari keluarga Tohir dan Basil adalah anak tertua dari keluarga Tjie. Para tamu adalah orang-orang penting dan selebritis. Berita terpanas adalah selentingan kabar bahwa si bungsu, Cinta akan mengumumkan pertunangannya. Hal ini merupakan berita besar karena diantara keluarga Tohir, Cinta adalah si bungsu yang tak pernah terlihat bersama pria. Jauh dari skandal percintaan.
Di lobby utama para wartawan telah siap dengan kamera mereka. Kehadiran Ellios mengundang kilatan blitz tak hentinya. Sosok maestro jenius yang tampan bagai aktor Korea memang patut diabadikan dan dijadikan berita. Ellios mengenakan jas hitam dengan kemeja cream pucat tanpa mengenakan dasi, sepatu hitam keluaran terbaru dari Lois Vuito melengkapi penampilan elegannya. Sosoknya memanjakan setiap mata dengan ketampanan dan ke eleganannya.
Setelah kemunculan Ellios. Wartawan dikejutkan oleh sesosok pria gagah dengan aura dingin yang tiba di lobby utama keluarga Tohir. Ia mengenakan setelan jas berwarna hitam dasi kupu-kupu berwarna abu-abu muda. Gagah, tampan dan tinggi menjulang. Ia seperti foto model bahkan aura gagah yang dibawanya membuat wanita yang melihatnya meleleh. Auranya mengundang kilatan blitz dari kamera para wartawan. Walaupun mereka tidak mengenalnya namun insting mereka mengatakan pria itu adalah seorang yang tidak boleh dilewatkan untuk diabadikan. Ya, Rayhan tidak pernah mau menampilan dirinya di depan publik, biasanya hanya Danil yang maju jika ada konferensi pers ataupun jika menghadiri acara gala dinner.
Sesampainya Ellios di dalam, Ellios segera mencari Cinta, matanya malah menangkap sosok Jena yang dicintainya. Sosok tinggi ramping berambut pirang yang mengisi relung hatinya sungguh cantik berbalutkan gaun pesta sifon halus berwarna putih dengan aksen bunga krisan kecil Swarovski tersemat di pundak kanannya.
Jeanna menyadari kehadiran Ellios, ia langsung menampilkan pesonanya, ia menyibakkan rambutnya, menyampirkan ke belakang telinganya, menampakkan leher jenjangnya yang mulus. Senyum menawannya tersungging. Ellios membalas senyuman mempesona Jeana.
Disisi Jeana, ia sengaja mengeluarkan pesona paling terbaiknya untuk menarik sosok dibelakang Ellios. Jantungnya langsung berdegup kencang melihat sosok dibelakang Ellios. Poker face pujaan hatinya, yang membuatnya bermimpi untuk ke pelaminan. Tanpa ragu Jeanna mengeluarkan seluruh pesonanya. Buatnya pesona yang ia tampilkan bagaikan kata pepatah sekali dayung dua pulau terlampaui.
Bagi Rayhan, tujuannya datang hanya untuk bertemu dengan Cinta. Wanita lain baginya tidaklah penting. Mata elangnya langsung menemukan sosok Cinta. Cinta baginya sungguh mempesona, mata almond yang dirindukannya, senyum cerianya, tubuh ramping namun sintal miliknya, uhh..., Rayhan merasakan semua merupakan magnet paling kuat untuk membuat gejolak bergelora di jiwanya. Rayhan sama sekali tidak memperhatikan Jeana, mata dan hatinya langsung berfokus ke Cinta. Langkah kakinya mantap ke arah Cinta. Ia sama sekali tidak menghiraukan sosok yang baru saja dilewatinya. Sosok itu adalah Jeana yang menebar pesona kecantikannya.
Cinta melihat Rayhan berjalan kearahnya namun hatinya berdenyut ngilu. Melihat sosok dibelakang Rayhan. Ellios membuka tangannya menyambut pesona cantik Jeana. Kepedihan dan kekecewaan Cinta sembunyikan dalam hatinya terdalam. Cinta tersenyum menyambut Rayhan. Senyum di bibir namun kosong di matanya. Rayhan menyadari mata almond Cinta menatapnya kosong walau senyum tersungging dibibirnya.
Percakapan canggung pun tercipta, Cinta segera berujar,
"Rayhan, baru sampai ya?"
"Ya, aku tidak terlambat kan?. Kamu cantik sekali Cinta..."
"Terimakasih, sayang aku gak punya uang receh"
"Sungguh Cinta, aku gak gombal"
"Ya..., thank you..."
Cinta menutup pembicaraan yang canggung itu. Basi banget sih nih poker face..., pikir Cinta. Tag line yang dipakai Rayhan sungguh biasa. Cinta segera mengajak Rayhan berkeliling untuk dikenalkan kepada kakak-kakak dan calon kakak iparnya. Setelah berkeliling. Cinta mengajak Rayhan ke pinggir pantai membicakan mengenai pertunangan mereka.
Jeana yang melihat kelakuan Rayhan sungguh bingung mengapa Rayhan berjalan langsung ke Cinta dan tak meninggalkan sisi Cinta selama resepsi berlangsung. Jeana mencium gelagat tak baik. Ada kecurigaan di dalam hatinya. Hatinya mulai terbakar cemburu. Rayhan diantar berkeliling menyapa kakak-kakak Cinta. Sekarang Rayhan dan Cinta menghilang dari keramaian. Kemana gerangan mereka?. Ellios terus menempel padanya. Membuat Jeana tak berkutik untuk menguntit Rayhan, ia hanya dapat memonitor pergerakannya dari jauh.