Chereads / MARRY THE TWINS / Chapter 16 - I'm Yours

Chapter 16 - I'm Yours

Alexa menyimpan rasa dendam kepada Vyschella. Ia mencoba merebut kembali perhatian juga simpati Kleiner. Wanita itupun melangkah mengikuti Kleiner yang sedang menggendong Vyschella bersamanya ke sofa.

"Kak, aku mohon dengarkan aku! Itu tidak seperti apa yang kau pikirkan!"

"Singkirkan tanganmu dari pinggangku!"

Kleiner membentak Alexa agar menyingkirkan tangannya dengan segera. Ia kerap tidak suka bersentuhan dengan wanita yang tidak diinginkannya.

"Tapi, aku ...."

"Pergilah!"

Setelah Alexa merasa gagal meraih simpati dari pujaan hatinya, ia pergi dan mulai membersihkan pecahan porselen sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh Kleiner sambil menggerutu.

Kleiner tidak memedulikan Alexa sama sekali. Ia membaringkan tubuh Vyschella dengan hati-hati lalu memeriksa luka di telapak tangan istrinya dengan seksama.

"Oscar, ambilkan kotak obat!"

"Ya, Tuan."

Oscar berlari mencari-cari kotak obat yang diminta Kleiner, sedangkan pria itu menggulung lengan jasnya.

"Teーterima kasih."

Vyschella bingung hendak berkata apa, selain berterima kasih kepada suaminya, karena telah datang membantu dan mengeluarkan dirinya dari posisi sulit.

"Ah!"

Alexa berteriak ketika jari tangannya terkena pecahan porselen dan sedikit mengeluarkan darah segar. Ia bukan tidak sengaja melakukan hal itu, tetapi dirinya memang ingin sekali mendapatkan perlakuan yang sama seperti Vyschella.

Kleiner dan Vyschella menatap Alexa secara bersamaan. Namun sepertinya, tuan muda Stonevrustarios enggan beranjak meninggalkan istrinya yang sedang terluka.

Tap tap tap!

"Silakan, Tuan!"

Oscar memberikan kotak obat kepada Kleiner. Wajahnya terlihat cemas ketika melihat kesedihan di kedua mata Vyschella karena telah mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari Alexa dan Roselly.

"Oscar, bantu Alexa mengobati luka di tangannya!"

Oscar terkesiap mendengarkan perintah tuannya. Dengan berat hati, ia terpaksa berjalan menghampiri wanita itu yang masih berjongkok membersihkan pecahan porselen di lantai.

"Nona, biarkan saya memeriksa luka Anda!"

Oscar mengulurkan tangannya hendak memeriksa luka wanita yang sudah membuat onar di mansion tuannya.

"Tidak perlu! Bukan kau yang aku harapkan datang untuk membantuku."

Alexa melirik Kleiner yang sedang mengobati luka Vyschella. Hatinya terasa sangat pedih melihat pemandangan yang menurutnya mengerikan.

"Jika memang Anda bersikeras seperti itu, baiklah ... saya tidak akan memaksa. Hmm, tapi tolong bersihkan segera serpihan-serpihan porselen ini, Nona!"

Oscar menyunggingkan senyum licik di bibirnya. Ia sangat puas bisa membuat Alexa merasakan apa yang dirasakan oleh Vyschella tadi.

"Apa kau bilang? Asisten kurang ajar!"

Alexa naik pitam. Ia bangkit dan segera melayangkan tangannya di udara.

"Apa yang akan kau lakukan pada asistenku, Alexa?"

Suara Kleiner menghambat niat Alexa untuk melayangkan tangannya ke pipi Oscar. Ia mengepalkan tangan kanannya sambil merengut.

"Apakah pergaulan di tempat barumu selama ini telah merubah sikap wanita muda seperti dirimu menjadi kasar?!"

Alexa tak menjawab pertanyaan Kleiner, bahkan menoleh pun tidak. Ia hanya menatap Oscar dengan geram karena mendapat pembelaan dari tuannya.

"Jika kau sudah selesai dengan pekerjaanmu, cepat tinggalkan mansionku!"

"Maaf, Tuan muda. Nona Alexa belum mengerjakan apa-apa."

Oscar menyela pembicaraan Kleiner dan Alexa. Dan sekali lagi, pria itu sangat bahagia melihat Alexa mengerucutkan bibirnya.

"Pelayan, berikan sapu di tanganmu itu kepada Alexa! Saya ingin dia belajar bagaimana caranya menjadi ibu rumah tangga yang baik agar suatu saat nanti dia terbiasa melakukan berbagai pekerjaan rumah."

Si pelayan wanita yang dipanggil oleh Kleiner pun tersentak. Ia merasa segan untuk memberikan sapu di tangannya kepada nona muda keluarga Stonevrustarios di hadapannya.

"Taーtapi, Tuan ...."

"Berikan saja padanya! Jika dia mengancam mu, laporkan pada Oscar agar saya segera bertindak memberikan hukuman tambahan padanya."

Kleiner mengulurkan tangannya. Ia menggendong Vyschella dan membawanya kembali ke kamar mereka yang berada di lantai dua.

"Oscar, awasi Alexa dan batalkan pertemuan pagi ini! Mood saya benar-benar sudah rusak akibat perbuatan wanita yang sangat disayang oleh Linn!"

Alexa menghentikan kegiatan bersih-bersihnya sejenak setelah Kleiner mengucapkan kalimat yang tak terduga. Ia terkejut dengan perkataan Kleiner yang menyebutkan nama sang nenek hanya dengan nama panggilan saja. Dan lebih terkejut lagi, ketika mendengar pria yang ia cintai ini membatalkan pertemuan pagi hanya karena hal yang menurutnya sepele.

"Nenek bisa saja mendengarkan kau memanggil namanya hanya dengan sebutan saja, Kak!"

Kleiner menoleh sejenak dan berkata, "Nenek akan mengetahuinya langsung dari mulutmu, bukan? Ingat Alexa, aku saja mengusirmu kapan saja jika kumau!"

**

Vyschella lega karena kini ia berada di ruang tidur bersama suaminya. Begitu juga sebaliknya, Kleiner pun lega saat Vyschella baik-baik saja.

"Apa aku menyusahkan mu, Kley?"

Kleiner sedang membantu Vyschella mengganti pakaiannya yang kotor akibat terjatuh tadi. Ia tidak ingin kejadian tadi terulang kembali, bahkan di saat dirinya tidak ada di samping sang istri. Kedua matanya terpana dengan keindahan tubuh istrinya yang terpampang jelas di depannya.

"Ada apa?"

Wajah datar tanpa ekspresi milik Kleiner, membuat Vyschella takut berbicara lebih banyak lagi dengannya. Wanita tersebut hanya terdiam menunggu jawaban yang akan diberikan padanya.

"Ah, tidak. Aーaku hanya merasa, bahwa aku sudah menyusahkan dirimu sampai kau membatalkan pertemuan pagi ini."

Vyschella menundukkan wajahnya. Ia berharap Kleiner membuka sedikit hatinya untuk menerima kehadiran dirinya.

"Kau jangan terlalu percaya diri, Cyra! Aku melakukan semua ini, karena aku tidak ingin Kakek kecewa pada cucu menantunya yang tidak bisa memberikan keturunan tepat waktu."

"Hah?! Keーketurunan?!"

Sepasang mata indah milik Vyschella hampir terlepas dari rongganya ketika ia mendengar penjelasan dari Kleiner.

"Benar! Apa ada yang salah dengan hal itu?"

Apa maksudnya dengan keturunan? Bahkan Papa dan Cyra tidak mengungkit hal ini sedikitpun! seru Vyschella dalam hati dengan bimbang. Ia sama sekali tidak mengerti maksud pembicaraan Kleiner.

"Ah, buーbukan seperti itu, tetapi bukankah masih terlalu dini untuk memiliki keturunan?"

Kleiner meraba punggung mulus sang istri sambil bertanya, "Apa kau ingin menunggu Kakek tiada terlebih dahulu, lalu kau baru memberikan keturunan untuk keluargaku?"

"Ah ...."

Vyschella mendesah saat Kleiner mulai mengecup lembut punggungnya. Ia mencoba bertahan karena tubuhnya masih lemah akibat sakit kepala yang menyerangnya.

Namun tidak dengan Kleiner. Pria itu membuka satu persatu pakaian yang ia kenakan di tubuhnya.

"Jangan membuatku menunggu, Cyra!"

Kleiner menyentuh wajah Vyschella lalu menikmati bibir manis istrinya. Beberapa saat kemudian, ia menyusuri setiap inchi kulit leher Vyschella sambil menjauhkan pakaian sang istri yang baru saja ia ambil dari dalam lemari.

Oh, tidak! Apakah aku harus melayaninya lagi? tanya Vyschella dalam hati. Tubuhnya belum membaik, tetapi kini ia harus melakukan tugasnya sebagai seorang istri yang baik.

Kleiner membaringkan tubuh Vyschella dengan perlahan. Lalu ia mulai membuka lebar-lebar pangkal paha wanitanya.

"Ayo tuntaskan keinginanku ini!"

Kleiner mengeluarkan desahan-desahan yang membuatnya semakin terobsesi untuk segera menyatukan dirinya dengan sang istri di peraduan.

Mau tidak mau, Vyschella hanya bisa mengikuti permainan sang suami tanpa mampu melawan.

"You're mine, Cyra! Cepat katakan hal itu!"

"Ah, I'm ... I'm yours, Kley ...."

Kleiner tersenyum puas sambil menghentakkan pinggul Vyschella guna memberikan sensasi luar biasa di setiap gerakan yang ia ciptakan.

**

"Apa yang sedang terjadi di dalam sana?"

Oscar dengan setia menunggu tuannya di depan pintu kamar tidur utama. Ia mendengar desahan-desahan manja yang keluar dari mulut Vyschella, lalu ia juga mendengarkan desahan-desahan yang keluar dari mulut tuannya.

"Apakah mereka selalu melakukannya di pagi hari seperti ini? Baiklah, aku akan segera mencari pengganti Tuan muda Kleiner dengan segera."