Sudut pandang semua orang yang berada di restoran Italia kini berubah 360 derajat. Terutama kaum hawa yang mendamba-dambakan bisa berdampingan dengan penerus keluarga Stonevrustarios. Selain tampan dan berkharisma, Kleiner Rutherford Stonevrustarios menjadi pusat perhatian di Britania raya karena kemampuannya membalikkan keadaan bisnis keluarganya yang semula gulung tikar, kini merajai posisi nomor satu se-Inggris raya.
Ivan menyadari bahwa istri dari tuannya tengah dipotret oleh banyak orang. Ia pun mengajak Vyschella ke luar dari tempat itu dengan segera.
"Mari kita ke luar dari restoran ini, Nona!"
Vyschella yang tidak siap menghadapi situasi semacam ini, hanya bisa mengangguk dan mengikuti perkataan sang sopir tanpa membantah sedikit pun.
"Nona Diana, bereskan kekacauan di restoran ini!"
Ivan mengingatkan sang sekretaris Kleiner untuk menyelesaikan kekacauan yang sedang terjadi.
"Dan pastikan tidak ada foto Nona yang tersebar di seluruh media!"
Diana menatap Ivan dan Vyschella sembari mengangguk.
"Ya."
**
"Shit!"
Kleiner sangat gusar ketika melihat beberapa foto istrinya beredar luas di dunia maya. Namun tidak hanya itu, berbagai keterangan di foto tersebut pun tak luput membuat darahnya mendidih.
"Cari dan jebloskan si pengunggah media ke penjara!"
Oscar terkesiap mendengar titah tuannya. Ia menonaktifkan laptop lalu menatap Kleiner yang sedang merokok menghadap ke arah luar jendela kantornya.
"Tuan, bukankah itu bagus?"
Woshh!
Kleiner mengembuskan asap rokok ke udara dengan kasar. Ia membalikkan badannya menghadap Oscar yang sudah berdiri tepat di belakangnya.
"Apa kau sudah gila?"
Oscar menarik napasnya dalam-dalam mencoba tetap tenang menghadapi kemarahan sang tuan.
"Tuan, setidaknya Nona Cyra tahu, bahwa hidup Anda baik-baik saja tanpa kehadirannya!"
"Bodoh!"
Kleiner menyandarkan badannya ke dinding putih sambil terus menikmati rokoknya. Sesekali kedua matanya menerawang jauh ke antah berantah.
"Jangan hanya berpikir dari satu sudut pandang saja, Oscar! Ketahuilah, bahwa Vyschella hidup di bawah tekanan keluarganya!"
Glek!
Sejak kapan Tuan Kley menjadi seorang pria yang penuh perhatian seperti ini? Apakah dia mulai membuka hatinya untuk Nona Cia? tanya Oscar di dalam hati seraya mengangguk-angguk.
"Lalu, apa rencana Anda selanjutnya, Tuan?"
"Bukankah setelah jam makan siang akan ada pertemuan dengan pebisnis asing?"
Kleiner tidak bisa lagi menyembunyikan perasaannya terhadap Vyschella yang telah berhasil menguasai hatinya perlahan. Sial! Apakah secepatnya ini? tanya Kleiner pada diri sendiri.
"Benar, Tuan. Pertemuan dengan Tuan Semyon Boldayev yang berasal dari Moskow, Rusia."
Oscar memberikan sebuah dokumen agar sang tuan segera membacanya.
"Oh, mengenai investasi kita ke teater Bolshoi, Rusia, bukan?"
Kleiner meraih dokumen dari tangan Oscar lalu membukanya. Kedua matanya mulai menelusuri kata demi kata yang terdapat di dokumen tersebut lalu membacanya dengan seksama. Ia pun mulai melihat satu persatu foto yang berbaris dengan rapi ke bawah.
"Benar, Tuan. Kabarnya, teater Bolshoi memiliki prestasi yang luar biasa dan ...."
"Dan merupakan salah satu teater balet terbaik di dunia, selain Royal Ballet London dan The Australian Ballet dari Melbourne. Benarkah?"
Kleiner memandangi salah satu balerina prima wanita bernama Anastasia Boldayev yang memiliki rambut kecoklatan dan mata biru yang dimiliki oleh etnis Rusia pada umumnya. Ia pun tersenyum.
"Ada apa, Tuan? Apakah ada yang menarik perhatian Anda?"
"Tentu saja selalu ada hal menarik di dalam hidup ini, bukan?"
Kleiner mengembalikan dokumen tadi kepada Oscar sambil terus tersenyum.
"Tanyakan pada Tuan Semyon Boldayev, apakah dia membawa sang balerina prima bersamanya? Karena saya ingin salah seorang balerina prima yang bernama Anastasia menemani saya beberapa hari ke depan untuk berbisnis!"
Glek!
Balerina prima? Sejak kapan Tuan menyukai seorang balerina? Bukankah dia tidak pernah menyukai wanita selain dari kalangan para artis yang senang menjilatnya agar memiliki kedudukan di negeri ini? batin Oscar.
"Hei, Oscar! Apa kau mendengar perkataan saya?!"
Kleiner membakar rokoknya lagi, entah sudah berapa rokok yang ia nikmati.
"Tenーtentu saja, Tuan. Saya hanya bertanya-tanya, sejak kapan Anda ...."
"Memilih seorang balerina untuk menemani saya berbisnis?"
Kleiner menyela pembicaraan untuk yang ke dua kalinya. Ia pun tidak lekas menjawab pertanyaan sang asisten.
"Panggilkan Diana dan pergilah untuk bertanya kepada Tuan Semyon!"
"Ya, Tuan."
Setelah Oscar membungkukkan badannya, pria melambai itu pun segera beranjak dari ruangan Kleiner dengan langkah cepat.
"Apa yang sebaiknya aku lakukan untuk menutupi perasaan ini, Cia? Tidak ada yang bisa kulakukan, selain pergi bersenang-senang dengan para wanita panggilan! Hahaha ...."
**
Sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan siang ini, Kleiner akan bertemu dengan relasi bisnisnya yang berasal dari RusiaーSemyon Boldayev. Pertemuan pertama ini, akan menjadi langkah awal bagi Kleiner untuk terjun ke dunia balet dan rupanya ia melupakan satu hal penting. Ya, ia lupa bahwa sang istri merupakan salah satu balerina terkenal di LondonーRoyal Ballet.
"Halo, Tuan Kleiner!"
Semyon menyapa Kleiner yang baru saja datang sambil berjabat tangan. Semyon tidak sendirian, di sebelahnya terdapat seorang wanita cantik sedang tersenyum menatap sosok tampan yang baru saja datang.
"Maafkan keterlambatan saya," ujar Kleiner seraya menjabat tangan Semyon.
"Hahaha, tak apa. Anda datang tepat waktu." Semyon melirik jam tangannya. "Saya sangat senang bisa bertemu langsung dengan pebisnis seperti Anda."
Terdapat senyum palsu di antara keduanya. Namun, bukankah setiap manusia memiliki topengnya masing-masing?
"Oh, apakah wanita ini yang saya lihat fotonya di dokumen yang Anda kirimkan itu?"
Kleiner menatap wanita cantik yang merupakan adik kandung dari Semyon Boldayev.
"Ya, benar. Perkenalkan, dia adalah adik kandung saya," ucap Semyon seraya mempersilakan Kleiner berkenalan dengan sang adik.
"Oh, halo, Nona ...."
"Anastasia, senang berkenalan dengan Anda, Tuan Kleiner."
Suara lembut milik wanita di depannya, membuat Kleiner lupa dengan sang istri yang selalu menanti kepulangannya di rumah.
"Anda lebih cantik jika dibandingkan dengan foto di dokumen," puji Kleiner seraya menempelkan bibirnya di punggung tangan wanita tersebut.
"Terima kasih," ucap Anastasia malu-malu.
"Silakan duduk, Tuan-tuan!"
Oscar menyela acara perkenalan diri tersebut, karena ia tidak suka dengan sikap sang tuan yang mudah terpincut oleh wanita cantik.
Anda benar-benar mata keranjang, Tuan Kley, batin Oscar sambil mengukir senyum tipis di bibirnya.
Kleiner melirik Oscar yang berani menyelanya. Ia pun mengancam dalam hati akan membalas perlakuan sang asisten setelah pertemuan ini berakhir.
"Hotel ini benar-benar luar biasa, Tuan Kleiner. Anda sangat cemerlang dalam segala bidang."
Pujian pun terucap dari mulut Semyon dan Kleiner tidak memedulikannya. Karena ia sudah terbiasa mendapatkan pujian dari semua orang yang sedang mencoba menjilatnya. Kini, ia hanya tertarik pada sang balerina prima yang memiliki kesamaan profesi dengan Vyschella.
"Hahaha, tinggallah beberapa hari ke depan dan malam ini, saya akan mengajak kalian ke sebuah kasino kebanggaan saya!"
Kedua mata Semyon membulat, begitupun dengan Anastasia. Kakak beradik itu saling melempar pandangan.
"Benar, Anda adalah pemilik sebuah kasino mewah kelas dunia yang banyak diperbincangkan di manapun."
Semyon dan Anastasia sangat mengerti bagaimana menjilat Kleiner dengan baik agar rencana mereka berjalan mulus.
"Hahaha, tentu saja, Tuan Semyon."
Kleiner tidak bisa memalingkan kedua matanya dari dua gundukan kembar milik Anastasia yang mencuat dari tempat yang semestinya.
Apa-apaan ini? Mengapa milikku tegang seperti ini? tanya Kleiner yang menyadari dirinya resah karena keinginan kuat untuk segera meniduri sang balerina prima.