Deg deg deg!
Detak jantung Anastasia Boldayev berdegup kencang ketika Kleiner selesai mengatakan kalimat yang berhasil membuat jantungnya sakit. Ia menatap pria yang kini berada di atas tubuhnya dengan kecewa.
Anastasia mengerti akan posisinya saat ini yang tidak diinginkan oleh sang tuan muda Stonevrustarios, bahkan dirinya hanya dijadikan pelarian semalam saja oleh pria itu. Namun apa boleh buat, ia tidak bisa berbuat macam-macam atau uang yang akan diinvestasikan oleh Kleiner akan melayang begitu saja.
"Oke, saya mengerti, Tuan."
Kleiner membalas tatapan mata Anastasia dengan curiga. "Ada apa?"
Anastasia memalingkan wajahnya ke arah lain lalu berusaha memikirkan jawaban apa yang akan ia berikan kepada sang tuan muda. Ia mencoba untuk menyingkirkan kedua tangan Kleiner yang mencengkeram erat tubuhnya, tetapi tenaga pria itu jauh lebih kuat dari bayangannya.
"Saーsaya akan meminum pil itu sekarang."
Kleiner mengangguk dan ia segera melepaskan tangannya dari tubuh Anastasia yang sudah menggiurkan dirinya sejak pertama kali berjumpa.
"Oke, itu jauh lebih aman."
Kleiner duduk di pinggir ranjang, sedangkan wanita yang tidak mengenakan sehelai benang pun di tubuhnya berjalan menuju tas tangan miliknya yang ia letakkan di atas meja kecil di ujung ruangan.
"Apa Anda haus, Tuan?"
Tanpa curiga sedikitpun, Kleiner mengangguk seraya menjawab, "Ya."
"Baiklah. Saya akan mengambilkan minuman untuk Anda."
Kleiner meraih ponselnya dari saku jas. Ia membuka fitur pesan singkat dan tidak menemukan apa-apa di sana. Sebenarnya apa yang ia cari? Atau siapa yang sedang ia tunggu?
Tak tak tak!
"Silakan, Tuan!"
Kleiner mendongakkan kepalanya ketika mendengar suara Anastasia. Wanita itu memberikan gelas kristal berisi wine kepadanya dan di tangan kiri wanita itu, terdapat satu gelas lain miliknya.
"Apakah Anda adalah seorang alkoholik?"
Kleiner mengerutkan keningnya ketika melihat Anastasia membawa dua gelas yang sama. Ia sangat tidak menyukai wanita alkoholik, apapun alasannya.
"Hmm, tentu saja bukan, Tuan. Namun malam ini, saya akan menemani Anda minum hingga puas, bagaimana?"
Kleiner menerima gelas pemberian Anastasia seraya mengangguk lalu ia menyimpan ponselnya di saku celana hitam yang ia kenakan.
"Well, ok. Saya juga tidak senang minum sendirian."
Anastasia tersenyum setelah mendengar jawaban memuaskan dari mulut Kleiner. Ia pun duduk di samping Kleiner tanpa merasa canggung pagi.
Pria dengan sejuta pesona itu menenggak habis wine dari gelasnya. Ia membersihkan sisa-sisa wine di bibirnya sambil melihat Anastasia yang juga sedang menenggak wine di tangannya.
"Mau lagi?"
Anastasia bertanya kepada Kleiner seraya menjulurkan lidahnya lalu membersihkan sisa-sisa wine di bibirnya. Ia menatap pria berbadan atletis yang sedang duduk bersamanya. Wanita itu tidak hanya berniat akan memikat hati sang Sexiest Demon, tetapi ia juga memiliki hasrat terpendam lainnya yang ingin segera ia tuntaskan.
"Tidak."
Kleiner kembali menatap gelas kosong di tangannya. Ia teringat wajah cantik Vyschella yang sangat jarang tersenyum karena memendam luka. Tanpa disadari, Kleiner melemparkan senyum tipis ke arah Anastasia yang ia pikir adalah istrinya.
"Apa Anda ingin memulainya sekarang, Tuan Kley?"
Anastasia mendekati Kleiner dan meraih gelas di tangan pria itu. Wanita dua puluh tiga tahun tersebut tersenyum ketika pria terkaya nomor satu di Britania Raya ini menatapnya. Sebagai seorang pria normal yang memiliki keinginan tersendiri di dalam dirinya, Kleiner tak berhenti menatap tubuh polos sang balerina.
Anastasia beranjak dari posisinya dengan membawa dua gelas di tangannya. Kleiner yang merasakan gejolak di dalam dirinya mulai membara, tidak bisa menahan lebih lama lagi. Ia mengikuti Anastasia melangkah ke mana pun wanita itu pergi.
"Kau terlihat semakin cantik tanpa mengenakan apapun, Cia," bisik Kleiner. Ia mendekap tubuhnya wanita itu sambil mengecup punggungnya.
Cia? Siapa dia? Bukankah istri Tuan Kley bernama Cyra? batin Anastasia sambil meletakkan kedua gelas di tangannya.
"Apa kau mengganti parfummu, Cia?"
Anastasia mulai geram. Ia bersedia menjadi pelarian sang tuan muda, tetapi tidak sebagai pengganti dari istrinya. Karena dia akan tetap menjadi dirinya sendiri sampai kapanpun juga.
"Sepertinya, Anda sangat mencintai istri Anda, Tuan Kley!"
Anastasia membalikkan badannya dan menatap Kleiner yang terlihat menyedihkan.
"Saya adalah Anastasia, Tuan, dan bukan Cia seperti yang Anda sebutkan tadi!"
Kleiner memandangi wajah wanita di hadapannya dengan geram. Ada sesuatu yang tidak beres dengan dirinya.
"Oh, shit!"
Tuan muda Stonevrustarios mulai kehilangan keseimbangan. Kedua tangannya berpegangan pada pinggir ranjang agar dirinya tidak terjatuh. Pria itu memegangi kepalanya dengan kedua tangan seraya melihat Anastasia yang masih berdiri sambil tersenyum.
"Ya, AnーAnda bukan Cia! Penglihatan ini mulai menipu saya dan ... Aーapa yang telah ... AnーAnda masukkan ke gelas wine saya tadi?"
Bruk!
Sang Sexiest Demon pun tersungkur di lantai. Peluh mulai membasahi dahinya. Kleiner sangat yakin bahwa balerina prima itu telah memasukkan obat perangsang ke wine-nya. Dan, ia terlambat menyadari hal itu.
"Shit! Mengapa Anda melakukan hal hina ini, Nona?"
Kleiner menggigit bibir bawahnya sambil memicingkan kedua mata. Ia kini sangat ingin menyalurkan keinginannya yang semakin tak tertahankan.
Tak tak tak!
Anastasia tersenyum lalu melangkah mendekati Kleiner. Ia hendak meraih tangan pria itu, tetapi Kleiner menepisnya dengan cepat.
"Jangan sentuh saya!"
Anastasia terus tersenyum. Ia berjongkok di hadapan Kleiner.
"Sekarang, adalah saat yang tepat untuk memainkan permainan yang Anda singgung tadi, bukan? Saya hanya membantu Anda agar kita bisa mencapai kepuasan bersama, Tuan."
Tubuh Kleiner Rutherford Stonevrustarios mulai mengeluarkan peluh berlebihan. Ia harus menahan keinginannya untuk tidak bergulat dengan wanita di depannya.
"Ayo, Tuan! Tubuh Anda akan sakit jika tidak segera melakukannya ...."
Anastasia mencoba membantu Kleiner berdiri. Ia menopang tubuh atletis itu dengan sekuat-kuatnya.
Bruk!
Anastasia membaringkan tubuh Kleiner di ranjang. Kini, wanita berdarah Rusia tersebut sudah berada di atas tubuh sang Sexiest Demon.
"Hmm, saya telah lama mengagumimu, Tuan. So, let's spend the night together!"
Kleiner tidak memiliki pilihan lain lagi, karena baginya, apa yang telah ia lakukan di hari ini merupakan suatu kesalahan fatal. Ia berusaha menahan setiap kecupan mesra dari seorang balerina prima.
"Aーapakah semua balerina seperti Anda, Nona?"
Kleiner tidak pernah bersikap kasar terhadap seorang wanita, tetapi ia terpaksa harus melakukannya karena keadaan yang memaksa.
Dasar kau, wanita tidak tahu malu! seru Kleiner di dalam hati.
Bruk!
Kleiner mendorong tubuh Anastasia hingga mereka bertukar posisi. Wanita tidak tahu malu itu menyangka bahwa obat perangsang yang ia berikan kepada Kleiner mulai bekerja.
"Apakah Anda mulai menyukai kehadiran saya, Tuan? Saya pastikan akan melayani Anda dengan sepenuh hati."
Tuan muda Stonevrustarios tidak menjawab pertanyaan Anastasia. Ia mengecup pelan kulit leher Anastasia sambil meraba-raba tubuh indah wanita itu.