Chereads / MARRY THE TWINS / Chapter 12 - Your Shadow

Chapter 12 - Your Shadow

Wanita pembangkang? tanya Vyschella dalam hati sambil mencoba mengingat apa yang pernah dikatakan oleh saudara kembarnya saat itu. Ah, ya! Sikap Cyra yang membangkang dan sesukanya, membuat dia selalu berada dalam kesulitan.

Vyschella mengingat ucapan saudara kembarnya bahwa dua orang yang harus dihindari di mansion ini adalah sang nenekーDaisy Linnーjuga anak angkat keluarga StonevrustariosーAlexa Vanderlyden Stonevrustariosーdan berkat itu pula, kini dirinya kesulitan beradaptasi di kediaman keluarga kaya raya nomor satu sejagat Britania Raya.

"Hei, Wanita kasar!"

Daisy memanggil Vyschella dengan wajah memerah. Ia mencoba menahan amarahnya agar penyakitnya jantungnya tidak kambuh.

"Pergilah ke dapur dan bawakan makanan penutup untuk kami!"

"Hah? Aーaku?"

Vyschella menengok ke kanan dan kirinya mencari-cari seseorang yang dimaksudkan oleh Daisy.

"Apa kau tuli?"

Alexa menegur Vyschella yang sedang kebingungan.

"Cepat berdiri dan lakukan perintah Nenek atau ...."

"Cukup!"

Kleiner tiba-tiba berteriak memotong pembicaraan Alexa.

"Aruna, ambilkan segera apa yang diinginkan oleh Nyonya besar di mansion ini!"

Dengan napas naik turun, Kleiner berusaha menahan amarah yang mulai membuncahkan dada.

Pelayan wanita yang bernama Aruna tersebut tersenyum sinis ketika namanya dipanggil oleh Kleiner.

"Ya, Tuan muda,"

Aruna menyahuti Kleiner dengan terpaksa sambil mengangguk pelan, ia berdiri tepat di belakang Daisy karena dirinya memang pelayan khusus tuan dan nyonya besar Stonevrustarios.

"Tidak perlu!"

Daisy melirik Vyschella seraya mengangkat kedua alisnya.

"Apa ada yang salah jika seorang Nenek tua ini ingin merasakan dimanja oleh cucu menantunya sendiri yang cantik jelita?"

Terlihat senyum mengejek di sudut-sudut bibir wanita tua itu.

"Sayang, katakan jika aku memang salah!"

Daisy menoleh dan mendapati suaminya tetap asyik menikmati makan malam tanpa memedulikan sikapnya.

Prang!

Kleiner melempar alat makannya ke atas wadah makan miliknya dan sukses membuat semua orang yang berada di ruang makan terkejut. Wajahnya muram dan memerah.

Dengan otak cerdas yang dimiliki oleh Kleiner, ia sangat tahu bahwa sang nenek sedang mencoba mempermainkan Vyschella. Ia tak segan-segan mengeluarkan pertanyaan di depan seluruh anggota keluarganya.

"Keluarga ini memiliki banyak pelayan yang selalu siap setiap waktu, bukan?"

Kleiner melirik satu persatu anggota keluarga yang sedang duduk menunduk seraya menatap makanan yang tersaji di hadapan mereka. Bukan karena rasa lapar yang memburu, melainkan karena mereka segan terhadap Kleiner yang memegang tongkat kekuasaan keluarga Stonevrustarios.

"Lalu?"

Daisy melirik cucu kebanggaannya. Ia sangat ingin mengetahui apa yang sedang dipikirkan oleh cucunya tersebut.

Kleiner tersenyum tipis. Ia melirik para pelayan yang sedang berdiri di belakang tuannya masing-masing.

"Uang yang dikeluarkan oleh keluarga ini akan sia-sia jika kita tidak memberikan mereka pekerjaan sebagaimana mestinya!"

Suasana berubah menjadi suram ketika emosi mengguncang diri Kleiner. Tidak sampai di situ, Kleiner terus menghardik sang nenek juga Alexa yang sudah membuat selera makannya lenyap.

"Dan, kau, Alexa!"

Kleiner menunjuk wanita manja ituーAlexa.

"Perhatikan sikap ketika berbicara dengan lawan bicaramu! Suka atau tidak, Cyra tetaplah istriku dan tidak akan berubah sampai kapanpun. Oh, satu hal lagi!"

Kleiner berjalan menghampiri Alexa yang duduk tepat di samping Daisy. Ia memegang erat kursi wanita itu.

"Jangan lupa, posisimu di rumah ini hanyalah seorang anak pungut keluarga Stonevrustarios!"

"Uhuk ... uhuk ....!"

Lorainne tersedak saat anak laki-lakinya menyelesaikan kalimat terakhir yang berisi kecaman untuk Alexa. Ia tahu bahwa anaknya tersebut tidak menyukai kehadiran Alexa dan menganggapnya sebagai pembawa bencana di keluarga Stonevrustarios.

Puk puk puk!

Ansell menepuk bahu sang istri guna menenangkannya.

"Minumlah!"

Ansell berseru seraya memberikan segelas air mineral kepada Lorainne.

"Ya, terima kasih, Suamiku,"

Lorainne mengucapkan rasa terima kasih dengan tulus sambil menatap Ansell.

"Terima kasih untuk makan malamnya. Saya dan Vyschella akan kembali ke mansion kami."

Kleiner bangkit dari kursinya seraya menatap Daisy datar. Ia melirik kakek dan ayahnya sejenak sambil sedikit membungkukkan badan.

"Ayo!"

Kleiner menarik tangan Vyschella dan membuat tubuh istrinya lunglai.

"Ah sebentar, aku ingin mengucapkan terima kasih untuk hidangan lezatnya malam ini!"

Vyschella merasa sangat canggung. Ia berusaha menahan tangan Kleiner yang menariknya kuat-kuat.

"Itu tidak perlu! Kehadiranmu bahkan tidak dianggap di sini!"

Kleiner tetap membawa istrinya pergi dari ruang makan keluarga Stonevrustarios dengan langkah panjang.

**

Setelah makan malam bersama dengan keluarga sang suami untuk pertama kalinya, Vyschella kembali ke ruang tidur diantar oleh kepala pelayan yang khusus melayani mansion KleinerーRoselly Max. Oh, di mana sang tuan muda Stonevrustarios? Ia tidak ikut kembali bersama Vyschella, tetapi ia pergi ke ruang kerjanya yang berada di lantai bawah.

Wanita dua puluh satu tahun tersebut tidak tahu bahwa wanita yang sedang berjalan di belakangnya tengah menyimpan rasa dendam yang teramat sangat di hatinya. Kepala pelayan itu pun melemparkan pandangan sinis kepada wanita yang merupakan istri dari majikannya.

Tak tak tak!

Kedua wanita tersebut menaiki tangga menuju kamar utama mansion ini. Vyschella memegangi keningnya yang berdenyut dengan tangan kiri seraya mengaduh.

"Aduh!"

Roselly tahu bahwa Vyschella mengaduh kesakitan, tetapi dirinya enggan membantu istri dari majikannya tersebut lalu ia pun berpura-pura tidak melihatnya.

Ceklek!

Roselly membuka pintu ruang tidur utama dan mempersilakan Vyschella masuk ke sana.

"Silakan, Nona Cyra!"

"Terima kasih. Bisakah aku meminta obat penghilang sakit kepala?"

Vyschella melangkah perlahan sambil tetap memegangi keningnya. Ia berharap Roselly mengambil obat dengan cepat.

"Tentu saja, tunggulah sebentar, Nona," jawab Roselly.

Kepala pelayan mansion Kleiner tersebut menutup kembali pintu ruang tidur dan bergegas pergi ke lantai bawah.

"Kau pikir, siapa dirimu, Nona Cyra? Berani-beraninya kau menyuruhku!"

Roselly menggerutu sepanjang jalan menuju ruang belakang mansion ini di mana kamar pribadinya berada.

**

Kleiner membuka laptopnya dan berniat akan bekerja hingga larut malam. Pria dengan sejuta pesona itu sadar, bahwa keesokan harinya ia harus bangun dan pergi bekerja lebih awal karena harus menghadiri meeting dengan investor asing yang akan bekerjasama dengan perusahaannya. Namun, ia terus memaksakan dirinya untuk memeriksa beberapa dokumen karena hatinya terluka saat mengingat kenangan bersama Villearisa.

"Shit! Aku akan secepatnya membuat perhitungan denganmu, Cyra! Kau seperti hantu yang bergentayangan menghantui hidupku! Duniamu yang brutal dan bebas sangatlah berbanding terbalik dengan Cia yang lugu dan tulus!"

Kleiner tersenyum lebar ketika sekelebat bayangan Vyschella masuk ke benaknya. Ia teringat kembali tentang pembicaraannya dengan Daniel Shevchenko yang selama ini menjadi psikiater sekaligus sahabat baiknya.

"Aku tidak akan melepas mu, Cia!"

Kleiner kembali memeriksa dokumen di laptopnya. Ia berusaha fokus agar konsentrasinya tidak terpecahkan, tetapi bayangan sang istri justru semakin melekat di pikirannya.

"Ah, shit! What's the fuck going on?!"

Setelah menutup laptopnya, Kleiner bergegas pergi meninggalkan ruang kerjanya. Dengan setengah berlari, ia mulai menapaki kakinya di anak tangga paling bawah.

Tap tap tap!

Kleiner berlari agar sampai di atas lebih cepat. Entah mengapa, hati dan pikirannya tidak tenang. Ia terus menerus memikirkan sang istri yang tidak nampak di depan kedua matanya.

Ceklek!

Kleiner membuka pintu ruang tidurnya dan kedua matanya disuguhkan dengan pemandangan mencengangkan.

"Astaga! Apa yang terjadi?!"